bayinya ketempat pelayanan imunisasi. Hal ini mempengaruhi kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di Lingkungan IX Kelurahan Sidorame Barat II Medan
Perjuangan. Dalam penelitian diketahui sebagian besar bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap yaitu sebanyak 30 bayi 76,9. Sesuai dengan pendapat yang
dikemukakan Mariaty 2003 bahwa jarak antara pelayanan kesehatan dengan rumah ibu biasanya menjadi pertimbangan untuk membawa bayinya imunisasi. Apabila
tempat pelayanan kesehatan jauh dari rumah dan transportasi yang sulit maka ibu merasa enggan untuk membawa bayinya imunisasi ketempat pelayanan.
3. Hubungan Pengetahuan ibu tentang Imunisasi Dasar dengan Kelengkapan
Imunisasi Dasar pada Bayi di Lingkungan IX Kelurahan Sidorame Barat II Medan Perjuangan tahun 2012
Berdasarkan hasil penelitian didapat 15 responden 50 dengan status imunisasi yang lengkap adalah dari ibu yang berpengetahuan baik, dan 15 responden
50 dengan status imunisasi yang lengkap juga didapat dari ibu yang berpengetahuan cukup dan tidak terdapat status imunisasi bayi yang lengkap dari ibu
yang berpengetahuan kurang baik tentang imunisasi dasar. Hasil analisa hubungan dengan menggunakan uji statistik chi-square
diperoleh bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi usia 0-12 bulan di
Lingkungan IX Kelurahan Sidorame Barat II Medan Perjuangan, Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Notoadmodjo 2007 yang menyatakan bahwa
pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku seseorang. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil
penelitian Tarigan 2008 mengenai Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi
Dasar dengan Status Imunisasi Bayi Di Puskesmas Namorambe dimana terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan status imunisasi bayi.
Hasil kelengkapan imunisasi dasar bayi dalam penelitian ini adalah sebesar 76,9. Kelengkapan imunisasi ini juga tidak hanya di pengaruhi oleh pengetahuan
ibu tentang imunisasi dasar tetapi juga di pengaruhi oleh motivasi dan dukungan dari keluarga juga faktor jarak antara fasilitas dengan rumah respoden. Hasil tersebut
belum mencapai program pemerintah yang seharusnya kelengkapan imunisasi dasar bayi harus mencapai standar UCI sebesar 80. Hal ini dikarenakan pengetahuan ibu
tentang imunisasi dasar masih tergolong cukup, menurut analisa peneliti sesuai dengan pengamatan langsung ke tempat penelitian didapatkan bahwa ibu-ibu yang
datang ke posyandu, hanya untuk menimbang berat badan bayinya dan hanya untuk mendapatkan suntikan imunisasi. Setelah mendapatkan suntikan imunisasi,
responden segera meninggalkan tempat pelayanan imunisasi sehingga responden tidak mendapatkan informasi yang lebih banyak tentang imunisasi dasar pada bayi.
Responden juga tidak mendapatkan penyuluhan dan informasi tentang imunisasi dasar bayi dari tenaga kesehatan yang berada di tempat pelayanan imunisasi tersebut.
Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Conan 2007 bahwa cakupan imunisasi yang belum memenuhi UCI disebabkan berbagai alasan
seperti, pengetahuan yang kurang tentang imunisasi, rendahnya kesadaran ibu membawa anaknya ke posyandu untuk mendapatkan imunisasi yang lengkap, dan
kurangnya motivasi juga karena kurangnya pengetahuan ibu tentang imunisasi.