Likuiditas .1 Pengertian Likuiditas Kajian Pustaka

36 4 Kartu yang terbuat dari plastik Seperti kartu kredit yang terbuat dari plastik yang dapat digunakan untuk menarik sejumlah uang dari tabungannya, baik bank maupun mesin Automated Teller Machine ATM. 2.1.3 Likuiditas 2.1.3.1 Pengertian Likuiditas Likuiditas adalah kemampuan suatu bank untuk memenuhi kewajiban keuangan dalam jangka pendek, atau kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Likuiditas bank berarti kemampuan perusahaan untuk dapat menyediakan alat-alat likuid sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kewajiban finansialnya saat ditagih. Dalam hal ini bank harus memperhatikan apakah bank setiap saat dapat memenuhi perubahan perubahan yang diperlukan untuk kelancaran jalannya operasional perusahaan. Pengertian likuiditas menurut Munawir 2001:31 adalah sebagai berikut: “Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban saat ditagih”. Sedangkan menurut Faisal Abdullah 2003:28 pengertian likuiditas adalah sebagai berikut: “Likuiditas adalah kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek kepada nasabah penyimpan maupun pihak lain”. 37 Dengan uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa likuiditas menunjukan kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek kepada nasabah penyimpan maupun pihak lain. Kondisi keuangan perusahaan dapat dilihat dari likuiditasnya yang memposisikan keuangan perusahaan dalam keadaan likuid atau tidak likuid, hal ini sesuai dengan yang dikatakan Munawir 2001:31 bahwa: “Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangnnya tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut dalam keadaan likuid, dan perusahaan dikatakan mampu memenuhi kewajiban keuangan tepat pada waktunya apabila perusahaan tersebut mempunyai alat pembayaran atau aktiva lancar yang lebih besar dari pada utang lancarnya atau utang jangka pendek. Sedangkan jika perusahaan tidak dapat segera memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih berarti perusahaan tersebut dalam keadaan tidak likuid”.

2.1.3.2 Macam-macam Rasio Likuiditas

Perhitungan likuiditas digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi. Adapun pengertian analisis rasio likuiditas menurut Lukman Dendawijaya 2009:114 adalah sebagai berikut: “Analisis rasio likuiditas adalah analisis yang dilakukan terhadap kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya atau kewajiban yang sudah jatuh tempo ”. Untuk melakukan pengukuran rasio ini memiliki beberapa jenis rasio yang masing-masing memiliki maksud dan tujuan tersendiri. Adapun jenis-jenis rasio likuiditas menurut Kasmir 2010:286 adalah sebagai berikut: 38 1. Quick Ratio Quick Ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya terhadap para deposan pemilik simpanan giro, tabungan dan deposito dengan harta yang paling likuid yang dimiliki oleh suatu bank. Rumus untuk mencari Quick Ratio adalah sebagai berikut: 2. Banking Ratio Banking Ratio bertujuan untuk mengukur tingkat likuiditas bank dengan membandingkan jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah deposit yang dimiliki. Semakin tinggi rasio ini, maka tingkat likuiditas bank semakin rendah, karena jumlah dana yang digunakan untuk membiayai kredit semakin kecil, demikian pula sebaliknya. Rumus untuk mencari Banking Ratio adalah sebagai berikut: 3. Loan to Assets ratio Loan to Assets Ratio merupakan rasio untuk mengukur jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah harta yang dimiliki bank. Semakin tinggi tingkat rasio, menunjukan semakin rendahnya tingkat likuiditas. Rumus untuk mencari Loan to Assets Ratio adalah sebagai berikut: 39 4. Cash Ratio Cash Ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank melunasi kewajiban yang harus segera dibayar dengan harta likuid yang dimiliki bank tersebut. Rumus untuk mencari Cash Ratio adalah sebagai berikut: 5. Loan to Deposit Ratio LDR Loan to Deposit Ratio merupakan rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Rumus untuk mencari Loan to Deposit Ratio adalah sebagai berikut: Dalam penelitian ini rasio yang digunakan penulis untuk mengukur tingkat likuiditas bank adalah loan to deposit ratio LDR. Hal ini dikarenakan berdasarkan surat edaran Bank Indonesia No.265BPPP pada tanggal 29 Mei 1993, dijelaskan bahwa loan to deposit ratio LDR sebagai pedoman analisa untuk mengukur tingkat keseimbangan penjelasan pinjaman yang diberikan terhadap dana yang dihimpun, dan memegang peran penting yang tidak dapat terabaikan karena pada posisi pencapaian nilai hasil atau analisa ini akan dapat 40 menggambarkan keadaan suatu bank dalam memperoleh keuntungan atau kerugian dari peranan bank dalam masyarakat http:www.2lisan.comrsssurat- edaran-bank-indonesia.

2.1.3.3 Fungsi Likuiditas Bank

Fungsi likuiditas bagi bank menurut Malayu Hasibuan 2001:95 antara lain: 1. Untuk memenuhi ketetapan Bank Indonesia 2. Untuk jaminan pembayaran pencairan tabungan masyarakat 3. Untuk mempertahankan agar bank tetap dapat mengikuti kliring 4. Untuk memperkuat daya tahan dalam menghadapi persaingan antar bank 5. Untuk menentukan tingkat kesehatan bank 6. Merupakan salah satu alat kebijaksanaan moneter pemerintah untuk mengatur jumlah uang beredar 7. Sebagai salah satu alat otoritas moneter dalam menstabilkan nilai tukar uang 8. Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap bank. 2.1.4 Profitabilitas 2.1.4.1 Pengertian Profitabilitas