50
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan
remaja dalam menjaga kebersihan organ genitalia eskterna di SMAN 90 Jakarta.
Penelitian ini
dilakukan dengan
mengumpulkan data
menggunakan kuesioner penelitian.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMAN 90 Jakarta yang terletak di Jakarta Selatan. SMAN tersebut terpilih karena merupakan SMAN di
Jakarta yang belum mendapatkan informasi mengenai cara menjaga kebersihan organ genitalia eksterna pada remaja perempuan laki-laki
maupun remaja perempuan. Selain itu SMAN 90 Jakarta juga merupakan almamater peneliti dan lokasi nya dekat dengan tempat
tinggal peneliti.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2016.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan dari objek penelitian atau objek yang diteliti Notoatmodjo,2006. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa dan siswi SMAN 90 Jakarta kelas 10,11 dan 12 dengan
jumlah 961 siswa dan siswi. 2.
Sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karekteristik yang dimiliki oleh populasi. Kriteria inklusi
yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu : a. Kriteria sampel
Kriteria inklusi : 1 Siswa dan siswi SMAN 90 Jakarta kelas 10, 11 12
2 Bisa membaca dan menulis 3 Bersedia menjadi responden
Kriteria ekslusi : 1 Responden tidak kooperatif
2 Responden mendadak sakit 3 Responden
mengundurkan diri
ditengah-tengah proses
penelitian b. Jumlah sampel
Jumlah populasi siswa dan siswi kelas 10, 11 dan 12 adalah 961 orang. Populasi kelas 10 sebanyak 319 siswai, kelas 11 sebanyak
320 siswai dan kelas 12 sebanyak 322 siswai. Untuk menentukan jumlah sampel, penelitian menggunakan rumus perhitungan sampel
rumus Slovin , yaitu:
Keterangan: n : Jumlah sampel
N : Populasi d : Batas ketelitian yang diinginkan
Maka pengambilan sampel yang diinginkan adalah:
= 282,4 dibulatkan 283
Untuk mengantisipasi responden yang dropout, maka total sampel yang diambil sebanyak 283 orang ditambah 10 sehingga sampel
penelitian sebanyak 286 orang. Agar penyebaran data siswa dan siswi kelas 10, 11, dan 12 merata dan seimbang, maka digunakan rumus
sebaran data Suryanto, 2011, yaitu:
Jumlah sampel strata
Jumlah siswa kelas 10 = 45 siswa
Jumlah siswi kelas 10 = 50 siswa
Jumlah kelas siswa 11 = 38 siswa
Jumlah kelas siswi 11 = 57 siswi
Jumlah kelas siswa 12 = 39 siswa
Jumlah kelas siswi 12 = 57 siswa
c. Teknik Pengambilan Sampel Teknik
pengambilan sampel
pada penelitian
ini menggunakan dua teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan
teknik non probability sampling. Non probability sampling merupakan sistem pengambilan sampel yang tidak dapat di perkirakan probablititas
setiap elemen yang akan dijadikan sampel Dempsey,2002. Pada saat pengambilan sampel, penentuan kelas untuk pengambilan sampel dari
setiap angkatan menggunakan teknik non probability sampling. Teknik non probability sampling digunakan karena penentuan kelas yang
diambil untuk dijadikan sampel sudah di tentukan oleh guru disekolah dikarenakan jadwal ujian nasional untuk kelas 12 dan jadwal ujian
tengah semester untuk kelas 10 11. Sampel yang diambil tidaklah mewakili seluruh siswai
masing-masing kelas melainkan hanya mengambil yang mewakili 5 kelas pada setiap angkatannya. Pengambilan sampel yang dilakukan
untuk menentukan setiap nama yang akan dijadikan sampel pada 5
kelas yang ditentukan adalah dengan menggunakan teknik simpel random sampling yaitu dengan memberikan nomer pada setiap
kuesioner responden yang disebar terlebih dahulu kemudian mengundi setiap nomer yang akan di ambil. Sedangkan pengambilan sampel pada
kelas 12 adalah dengan memanggil nama-nama secara acak sesuai dengan kocokan yang dilakukan oleh guru di kelas.
D. Instrumen Penelitian
Kuesioner yang digunakan berisi pertanyaan untuk mendapatkan data mengenai gambaran tingkat penegtahuan dan sikap siswa siswi dalam
menjaga kebersihan organ reproduksi eksterna.
1. Kuesioner Demografi
Kuesioner demografi
bertujuan untuk
mengetahui karakteristik responden, kuesioner demografi ini meliputi
pertanyaan Jenis kelamin, Usia, Pekerjaan, dan kelas
2. Kuesioner Pengetahuan
Kuesioner pengetahuan ini dibuat sendiri oleh peneliti dengan cara melihat teori-teori yang telah ada. Kuesioner ini
berisi pertanyaan mengenai pengetahuan tentang pengertian kesehatan reproduksi, manfaat menjaga kesehatan reproduksi,
akibat yang terjadi bila tidak menjaga kebersihan organ reproduksi, cara menjaga kebersihan organ reproduksi siswa
dan siswi SMAN 90 Jakarta.
Kuesioner ini menggunakan skala guttman dinilai dengan skor meliputi : pertanyaan posistif favourable bernilai 1
untuk jawaban Benar B dan 0 untuk jawaban Salah S. Untuk pertanyaan negatif unfavourable bernilai o untuk
jawaban Benar B dan 1 untuk jawaban Salah S. Kuesioner pengetahuan dibedakan antara kuesioner perempuan dan laki-
laki. Untuk kuesioner perempuan terdiri atas 16 pernyataan, yang
terdiri dari
14 pertanyaan
positif 1,2,3,4,5,8,9,10,11,12,14,15,16 dan 3 pernyataan negatif 6,
7, 13. Sedangkan untuk kuesioner laki-laki terdiri atas 17 pernyataan,
yang terdiri
dari 15
pertanyaan positif
1,2,3,4,5,8,9,10,11,13,12,14,15,16,17 dan
2 pernyataan
negatif 6, 7. Pengetahuan dikelompokan menjadi baik dan buruk. Baik
dimana jika ≥meanmedian dan buruk jika meanmedian. Cara untuk menentukan data ini menggunakan meanmedian adalah
dengan cara uji normalitas data untuk mengetahui distribusi normal atau tidak normal. Menurut hasil uji normalitas analisis
variabel pengetahuan perempuan menggunakan median 13,00 karena distribusi data tidak no
rmal maka pengetahuan dikatakan baik jika ≥13,00 dan buruk jika 13,00. Sama pun hasilnya dengan hasil analisis
variabel pengetahuan pada laki-laki juga menggunakan median
14,00 karena ditribusi data yang tidak normal maka pengetahuan dikatakan baik
jika ≥14,00 dan buruk jika 14,00.
E. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas merupakan suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Suatu kuesioner dikatakan valid
jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut yaitu variabel Hidayat,2008.
Uji validitas ada beberapa macam diantaranya construct validity, face validity dan content validity. Conten validity validitas isi yaitu cara untuk
mengetahui apakah alat ukur yang telah dibuat sudah dapat memenuhi validitas isi, maka dapat dilakukan dengan meminta penilaian dari orang
yang kompeten pakar Brink dan wood 2000. Validitas pengukuran meupakan pernyataan tentang derajat kesesuaian
hasil pengukuran sebuah alat ukur insrumen dengan apa yang sesungguhnya ingin diukur oleh peneliti. Sedangkan pengukuran
measurement merupakan prosedur pemberian nilai kuantitatif atau kualitatif terhadap variabel pada subjek penelitian Streiner dan Norman,
2002. Instrumen yang valid berartu alat ukur yang dapat digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti instrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Pada penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner yang dibuat
sendiri oleh peneliti. Setelah membuat instrumen sesuai dengan aspek- aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka
selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli content validity. Kuesioner
dalam penelitian ini sudah dikonsultasikan oleh dua spesialisasi keperawatan maternitas dan spesialisasi keperawatan anak. Hasil
konsultasi dengan content validity adalah kuesioner mengenai pengetahuan dan sudah diterima oleh pakar hanya dalam pengunaan kata-
kata harus disederhanakan agar mudah dipahami oleh remaja untuk mengerti maksud dari pertanyaan maupun pernyataan dari kuesioner
tersebut. Setelah dilakukan content validity selanjutnya peneliti melakukan uji
validitas di SMAN 6 Tanggerang Selatan alasannya karena memiliki karakteristik yang sama dengan sampel, dengan jumlah responden
sebanyak 65 responden perempuan dan 65 responden laki-laki. Uji yang dilakukan adalah menggunakan Pearson Product Moment. Pernyataan
valid apabila r hitung r table, sedangkan pernyataan dianggap tidak valid jika r hitung r table 0,244 pada N = 65 Dahlan, 2009. Hasil uji
validitas pada instrumen pengetahuan perempuan didapatkan dari 22 pertanyaan hanya 15 pertanyaan yang valid. Uji validitas yang dilakukan
pada instrumen pengetahuan laki-laki didapatkan dari 22 pertanyaan hanya 14 pertanyaan yang valid.
Hasil dari uji validitas instrumen pengetahuan perempuan maupun laki-laki banyak yang tidak valid dan ada beberapa item pertanyaan yang
tidak mewakili item yang akan di teliti, maka dari itu dilakukan kembali uji content validity oleh dua spesialisasi keperawatan maternitas untuk
menentukan item-item pertanyaan mana yang layak dan tidak layak untuk digunakan. Hasil dari uji content validity didapatkan ada 16 pertanyaan
yang dapat digunakan untuk instrumen pengetahuan perempuan dan 17 pertanyaan untuk instrumen pengetahuan laki-laki.
Uji reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan pada tingkat kepercayaan dan dapat diandalkan Arikunto,2006. Penelitian ini
dianggap baik jika instrumen yang digunakan sudah memnuhi validitas dan reliabilitas. Sedangkan untuk uji reliabilitasnya menggunakan rumus
KR-20, instrument dikatakan reliael jika nilai akhir 0,7 Sulkind,2010. Pada instrumen pengetahuan pada perempuan uji reliabilitas didapatkan
hasil 0,84 sedangkan pada instruen pengetahuan laki-laki uji reliabilitas didapatkan 1,40 maka kedua isntrumen ini dianggap sudah baik dan bisa
digunakan untuk penelitian.
F. Tahap Penelitian