Definisi Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi

13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kesehatan Reproduksi

1. Definisi

Menurut World Health Organitazation WHO dan International Conference on Population and Development ICPD 1994 yang diselenggarakan di Kairo kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat yang menyeluru, meliputi aspek fisik, mental dan sosial dan bukan sekedar tidak adanya penyakit atau gangguan segala hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, fungsinya maupun proses reproduksi itu sendiri. Definisi kesehatan reproduksi adalah sekumpulan metode, teknik, dan pelayanan yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan reproduksi melalui pencegahan dan penyelesaian masalah kesehatan reproduksi yang mencakup kesehatan seksual, status kehidupan dan hubungan perorangan, bukan semata konsultasi dan perawatan yang berkaitan dengan reproduksi dan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seks Marfina, Rohmah, Widyaningrum, 2009. Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya. Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya Pinem, 2009. Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial kultural Fauzi, 2008.

2. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi

Faktor-faktor yang mempengaruhi besaran masalah kesehatan reproduksi menurut Pinem 2009 meliputi faktor demografissosial ekonomi, faktor budaya dan lingkungan, psikologis dan biologis. a. Faktor demografis dapat dinilai dari data : usia pertama melakukan hubungan seksual, usia pertama menikah, usia pertama hamil. Sedangkan faktor sosial ekonomi dapat dinilai dari tingkat pendidikan, akses terhadap pelayanan kesehatan, status pekerjaan, tingkat kemiskinan, rasio buta huruf, rasio remaja tidak sekolah. b. Faktor budaya dan lingkungan mencakup pandangan agama, status perempuan, ketidaksetaraan jender, lingkungan tempat tinggal dan bersisoalisasi, persepsi masyarakat tentang fungsi, hak dan tanggung jawab reproduksi individu, serta dukungan atau komitmen politik. c. Faktor psikologis antara lain rasa rendah diri, tekanan teman sebaya, tindak kekerasan di rumahlingkungan, dan ketidak harmonisan orang tua. d. Faktor biologis meliputi: gizi buruk kronis, kondisi anemia, kelainan bawaan reproduksi, kelainan akibat radang panggul. Infeksi lain atau keganasan.

3. Ruang Lingkup Kesehatan Reproduksi