Penelitian yang Relevan TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

68

C. Kerangka Pikir

Penerapan model pembelajaran yang tepat sangat menunjang keberhasilan siswa dalam pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran yang tepat akan membuat pembelajaran jadi semakin menarik dan menyenangkan. Namun pada kenyataannya, masih banyak guru yang menggunakan metode langsung. Dalam pembelajaran langsung sifat pembelajarannya adalah teacher centered sehingga siswa tidak mendapatkan andil yang besar dalam pembelajaran. Hal ini karena peran guru dalam pembelajaran sangat dominan. Saat ini penerapan metode kooperatif mulai dilakukan oleh guru. Dalam pembelajaran kooperatif ini sifat pembelajarannya students centered sehingga pembelajarannya lebih didominasi oleh aktivitas siswa. Dalam penelitian ini hanya membandingkan antara model pembelajaran Kontekstual dan Inkuiri. Variable bebas independen dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kontekstual dan model pembelajaran inkuiri. Variable terikat dependen dalam penelitian ini adalah hasil belajar afektif sikap siswa terhadap lingkungan sosial melalui penerapan model pembelajaran tersebut. Variabel moderator dalam penelitian ini adalah minat belajar siswa dalam mata pelajaran IPS Terpadu. 1. Ada perbedaan sikap siswa terhadap lingkungan sosial dalam pembelajaran IPS Terpadu antara siswa yang diajar menggunakan model kontekstual dan siswa yang diajar menggunakan model inkuiri. Model pembelajaran merupakan salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa, baik kognitif afektif maupun psikomotor. Pemilihan model yang tepat dapat memaksimalkan hasil belajar peserta didik 69 meskipun dalam hal ini ada faktor lain yang menentukan. Belajar yang terbaik ialah dengan mengalami sendiri, dan dalam mengalami itu si pelajar menggunakan panca indera. Hal-hal yan g pokok dalam “belajar” adalah bahwa belajar itu membawa perubahan dalam arti behavioral changes, aktual maupun potensial, bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru, bahwa perubahan itu terjadi karena usaha dengan sengaja. Bagi siswa agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, mereka harus bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, berusaha dengan susah payah dengan ide-ide, mampu berpikir kritis. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya sedangkan guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini dengan memberi kesempatan siswa untuk menemukan dan menetapkan ide-ide mereka sendiri, dan mengajar siswa menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Teori ini berkembang dari kerja Piaget, Vygotsky, teori-teori pemrosesan informasi, teori berpikir kritis, dan teori psikologi kognitif yang lain. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukan perubahan perilakunya. Teori ini dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner dalam aliran behavioristik. Model pembelajaran yang dapat dipilih adalah model pembelajaran yang berorientasi student centered yang menekankan adanya kerjasama atau 70 interaksi dalam kelompok. Model pembelajaran seperti ini memiliki berbagai tipe diantaranya kontekstual dan inkuiri. Model pembelajaran kontekstual menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. Dalam pembelajaran ini siswa dituntut untuk siswa didorong untuk beraktivitas mempelajari materi pelajaran sesuai dengan topik yang akan dipelajarinya. Belajar dalam konteks CTL adalah proses berpengalaman secara langsung sehingga diharapkan perkembangan siswa secara utuh baik kognitif, afektif maupun psikomotor. Model pembelajaran kontekstual memiliki tujuh komponen yaitu, kontruktivisme, inkuiri, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi dan penilaian nyata. Sedangkan model pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan kepada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah. Langkah-langkah dalam pembelajaran ini dimulai dari orientasi, merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan merumuskan kesimpulan. Berdasarkan uraian di atas terlihat kedua model pembelajaran di atas memiliki karakteristik dan langkah-langkah yang berbeda sehingga memungkinkan adanya perbedaan sikap siswa terhadap lingkungan sosial

Dokumen yang terkait

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU (EKONOMI) SISWA YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DENGAN SISWA YANG MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT (Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 13 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 10 77

PERBEDAAN MORALITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN SIMULASI DAN PROBLEM SOLVING DENGAN MEMPERHATIKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL DAN KECERDASAN INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BANDAR

1 9 108

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

0 6 79

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MODEL MAKE A MATCH (Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 30 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 3 72

STUDI PERBANDINGAN KECERDASAN MORAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DAN MODEL PEMBELAJARAN ROLLE PLAYING DENGAN MEMPERHATIKAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP SEJAHTERA BANDAR LAMPUNG

0 15 105

STUDI PERBANDINGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DAN JIGSAW DENGAN MEMPERHATIKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU SISWA KELAS VIII MTS MIFTAHUL HUDA TERBANGGI BESAR TA

0 18 85

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 METRO TAHUN AJARAN 2014/2015

0 6 87

STUDI PERBANDINGAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL TALKING STICK DAN SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU DENGAN MEMPERHATIKAN MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS VII MTS ALFATAH NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARA

0 13 107

PERBANDINGAN KETERAMPILAN SOSIAL YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, INTELLECTUALY (SAVI) DAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA MATA PELAJARAN IPS DENGAN MEMPERHATIKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 BANDA

0 13 113

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU PADA SISWA SMP KELAS VIII.

0 4 34