Prasarana Pertanian GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

96

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan sebagai berikut: 1. Usahatani jagung di Kecamatan Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur menguntungkan. Keuntungan per hektar tertinggi terdapat pada usahatani jagung di lahan subur dengan pengelolaan intensif, yaitu sebesar Rp 8.683.653,97 pada MT I dan Rp 8.771.339,72 pada MT II. Keuntungan per hektar terendah terdapat pada usahatani jagung di lahan tidak subur dengan pengelolaan non intensif, yaitu sebesar Rp 2.391.935,97 pada MT I dan Rp 2.267.132,42 pada MT II. 2. Usahatani jagung di Kecamatan Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif berdaya saing. Daya saing usahatani jagung tertinggi terdapat pada usahatani jagung di lahan subur dengan pengelolaan intensif, dengan nilai PCR dan DRC sebesar 0,3499 dan 0,2944 pada MT I serta 0,3442 dan 0,2222 pada MT II. Daya saing usahatani jagung terendah terdapat pada usahatani jagung di lahan tidak subur dengan pengelolaan non intensif, dengan nilai PCR dan DRC sebesar 0,6053 dan 0,4176 pada MT I serta 0,6216 dan 0,3620 pada MT II. 97 3. Penurunan harga output, kenaikan harga pupuk, harga benih dan biaya lahan menyebabkan keunggulan komparatif dan kompetitif usahatani jagung semakin rendah. Keunggulan komparatif dan kompetitif usahatani jagung di Kecamatan Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur peka terhadap penurunan harga output sebesar 26 persen atau lebih.

B. Saran

1. Kepada petani produsen jagung diharapkan agar mampu menerapkan teknologi intensifikasi usahatani jagung agar produksi, produktivitas, pendapatan dan daya saing usahatani jagung meningkat. 2. Kepada Pemerintah Provinsi Lampung agar melanjutkan kebijakan Harga Minimum Regional HMR jagung sesuai dengan perkembangan perekonomian Provinsi Lampung, sehingga diharapkan swasembada jagung dapat terwujud dan keunggulan komparatif dan kompetitif jagung dapat ditingkatkan. 3. Peneliti lain, disarankan agar dapat meneliti tentang aspek produksi, pemasaran dan kelembagaan pada usahatani jagung. 78 DAFTAR PUSTAKA Adisarwanto, T. dan Yustina E.W. 2002. Meningkatkan Produksi Jagung di Lahan Kering, Sawah, dan Pasang Surut . Penebar Swadaya. Jakarta. Anonim. 2012. Jagung. http:id.wikipedia.orgwikiJagung diakses 14 juni 2012 pukul 15.13 WIB. Badan Pusat Statistik. 2012. Statistik Indonesia 2012. BPS Provinsi Lampung. Bandar Lampung. Badan Pusat Statistik Propinsi Lampung. 20112012. Lampung dalam Angka 20112012 . BPS Provinsi Lampung. Bandar Lampung. . 2012. Sekampung Udik Dalam Angka 2012 . BPS Provinsi Lampung. Bandar Lampung. Badan standardisasi nasional. 2003. Benih Jagung Hibrida. BSN. Jakarta. Balai Penyuluhan Pertanian. 2012. Programa Penyuluhan Sekampung Udik 2012 . Balai Penyuluhan Pertanian Sekampung Udik. Lampung Timur. bi.go.id. Kurs Transaksi BI. nilai20tukarkursdefault20- 20Bank20Sentral20Republik20Indonesia.htm. Diakses 27 Maret 2013. Boediono. 1990. Ekonomi Internasional. BPFE. Yogyakarta. Danarti dan Sri Najiyati. 2000. Palawija, Budidaya Dan Analisis Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta. Dinas Pertanian Lampung Timur. 2010. Luas panen, produksi dan produktivitas jagung menurut kecamatan di Lampung Timur. Dinas Pertanian Lampung Timur. Lampung Timur. Dirgantoro, Crown. 2002. Keunggulan bersaing melalui proses bisnis. PT. Grasindo. Jakarta. Falatehan, A. dan Wibowo, A. 2008. Analisis Keunggulan Komparatif dan Kompetitif Pengusahaan Komoditi Jagung di Kabupaten Grobogan . Jurnal Agribisnis dan Ekonomi Pertanian vol 2.