Partisipasi Penyusunan Anggaran Budgetary Goal Characteristics
pengaruh yang positif terhadap kinerja. Mereka akan menganggap hal tersebut sebagai tantangan untuk bekerja lebih baik lagi dan mengejar tujuan yang lebih
tinggi. Tanpa umpan balik sulit bagi para pegawai untuk memperbaiki atau meningkatkan prestasinya, sebab mereka tidak tahu tingkat pencapaian hasil
kerjanya. 2.1.3.5
Kesulitan Tujuan Anggaran
Kenis 1979 mengemukakan bahwa kesulitan tujuan anggaran mempunyai rentang tujuan dari sangat longgar dan mudah dicapai sampai sangat ketat dan
sulit dicapai. Tujuan anggaran yang terlalu ketat dan sulit dicapai akan memberikan ketegangan kerja tinggi, mengurangi motivasi, dan penolakan
terhadap tujuan akibatnya kinerja anggaran menurun jika dibandingkan dengan memiliki tujuan anggaran ketat tetapi dapat dicapai. Locke 1968 juga
menyatakan bahwa sulitnya sasaran tugas mengakibatkan rendahnya kinerja dibandingkan sasaran yang dapat dicapai. Sedangkan tujuan yang sanggat longgar
dan mudah dicapai gagal untuk memberikan suatu tantangan dan memiliki sedikit motivasi. Pelaksana anggaran akan cenderung untuk bekerja tidak pada
kemampuan maksimumnya untuk mencapai tujuan. Sehingga tujuan yang ketat tetapi dapat dicapai merupakan tingkat kesulitan tujuan anggaran yang tepat.
Anthony dan Govindajaran 1995 dalam Laoli 2012 menyatakan bahwa anggaran yang ideal adalah anggaran yang ketat namun dapat mencapainya.
Dalam penyusunan anggaran yang bersifat partisipatif, individu yang terlibat akan memberikan usulan mengenai tujuan anggaran yang akan dicapai, tentunya usulan
tersebut akan memperhatikan tingkat kesulitan dalam pencapaiannya. Sehingga ketika pelaksanaan anggaran, mereka dapat menghadapi tingkat kesulitan tujuan
anggaran yang sudah ditetapkan dan mencapai tujuan anggaran tersebut.