PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA METODE PENELITIAN PEMBAHASAN PENUTUP

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan memuat uraian keseluruhan yang akan disajikan dengan tujuan agar pembaca dapat dengan mudah memahami dan memperoleh gambaran menyeluruh tentang penelitian ini yang terdiri dari lima bab, yaitu :

I. PENDAHULUAN

Bab ini menguraiakan tentang latar belakang penulisan, dari uraian latar belakang tersebut kemudian disusun pokok yang menjadi permasalahan dalam penulisan selanjutnya serta memberikan batasan-batasan penulisan, selain itu pada bab ini juga memuat tujuan dan kegunaan dari penelitian, kerangka teoritis dan konseptual, serta sistematika penulisan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini memuat beberapa pengantar dalam pemahaman dan pengertian umum tentang pokok bahasan mengenai pengertian anak pelaku tindak pidana dan batasan umurnya, penyidikan anak, hak-hak anak sebagai pelaku tindak pidana dan perlindungan identitas anak serta media massa dan pengaturan penyiarannya.

III. METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang metode-metode atau langkah-langkah yang dipakai dalam penulisan ini, meliputi pendekatan masalah, sumber dan jenis data, prosedur pengumpulan data dan pengolahan data, serta analisis data.

IV. PEMBAHASAN

Bab ini merupakan penjelasan dan pembahasan tentang permasalahan yang terdapat dalam penulisan ini yaitu batasan-batasan untuk menjadi acuan bagi media massa dalam melakukan pemberitaan terhadap anak yang melakukan tindak pidana dan upaya-upaya yang dilakukan oleh aparat penegak hukum dalam melindungi identitas anak pelaku tindak pidana dari pemberitaan oleh media massa.

V. PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, selanjutnya terdapat pula saran-saran penulis yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Tindak Pidana

Tindak pidana merupakan pengertian dasar dalam hukum pidana. Kejahatan atau perbuatan jahat dapat dikatakan suatu tindak pidana apabila menimbulkan kerugian pada orang lain dan perbuatan itu dapat diancam dengan pidana oleh undang-undang. Tindak pidana adalah suatu tindakan pidana melanggar hukum yang telah dilakukan dengan sengaja ataupun dengan tidak sengaja oleh seseorang yang dapat dipertanggungjawabkan atas tindakannya dan oleh undang-undang telah dinyatakan sebagai suatu tindakan yang dapat dihukum P.A.F Lamintang 1996 : 185 Ada beberapa pengertian dari tindak pidana yang dikemukakan oleh para pakar hukum pidana sejak zaman dahulu hingga sekarang, diantaranya adalah menurut Van Hamel yang mendefinisikan “ tindak pidana yaitu kelakuan orang yang dirumuskan dalam wet undang-undang, yang bersifat melawan hukum, yang patut dipidana dan dilakukan dengan kesalahan.”Moeljanto, 1987:56 Menurut Vos, Strafbaarfeit adalah suatu kelakuan manusia yang diancam pidana oleh peraturan undang-undang , jadi suatu kelakuan yang pada umumnya dilarang dengan ancaman pidana. Strafbaarfeit mengandung unsur subjektif dan objektif. Dari segi subjektif, strafbaarfeit mengandung unsur : 1. Orang yang mampu bertanggungjawab 2. Adanya kesalahan, perbuatan ini harus dilakukan dengan kesalahan, kesalahan ini dapat berhubungan dengan dari perbuatan dan keadaan mana perbuatan itu dilakukan. Dari segi objektif, strafbaarfeit mengandung unsur : 1. Adalah perbuatan manusia 2. Akibat yang kelihatan dari perbuatan itu 3. Mungkin keadaan tertentu yang menyertai perbuatan itu seperti dalam pasal 281 KUHP bersifat open baar “ di muka umum” Moeljanto juga memberikan rumusan mengenai tindak pidana yaitu suatu perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum , larangan mana disertai ancaman sanksi yang berupa pidana tertentu, bagi barang siapa melanggar larangan tersebut. Moeljanto juga merumuskan unsur-unsur tindak pidana sebagai berikut : 1. Perbuatan manusia 2. Yang memenuhi rumusan undang-undang ini merupakan syarat formil 3. Bersifat melawan hukum ini merupakan syarat materiil Sudarto, 1990:43

Dokumen yang terkait

Analisis Yuridis Undang-Undang No. 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum Dan Undang-Undang No. 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak Dalam Pemberian Bantuan Hukum Terhadap Anak Sebagai Pelaku Dan Korban Tindak Pidana

4 103 127

KAJIAN YURIDIS MENGENAI KOMPETENSI PENGADILAN ANAK DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1997

0 4 2

ANALISIS MODEL RESTORATIVE JUSTICE DALAM RANGKA PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP ANAK DITINJAU DARI RANCANGAN UNDANG-UNDANG PENGADILAN ANAK

0 10 62

ANALISIS PERBANDINGAN PERLINDUNGAN HUKUM PIDANA TERHADAP ANAK SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1997 TENTANG PENGADILAN ANAK DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK

0 8 49

Analisis Penerapan Sanksi Pidana Terhadap Tindak Pidana Pencabulan Anak Berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Anak

1 15 58

PENERAPAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 BAGI PELAKU TINDAK PIDANA KEKERASAN TERHADAP ANAK DI PENGADILAN NEGERI PADANG.

0 0 7

Putusan Pidana Penjara Terhadap Pelaku Anak Berusia 11 tahun Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak - Ubaya Repository

0 0 10

BAB II PENGATURAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA PERSETUBUHAN A. KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (KUHP) - Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Persetubuhan

0 20 33

ANALISIS YURIDIS UNDANG-UNDANG NO. 16 TAHUN 2011 TENTANG BANTUAN HUKUM DAN UNDANG-UNDANG NO. 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK DALAM PEMBERIAN BANTUAN HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA

0 0 10

Penegakan hukum oleh penyidik terhadap pelaku tindak pidana perkara asusila anak sebagai pelaku tindak pidana ditinjau dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (Studi Kasus di Parit Tiga Jebus Kabupaten Bangka Barat) - R

0 0 12