Klasifikasi Histopatologi Klasifikasi Histopatologi dan Stadium Klinik Kanker Serviks.

2.2.7. Klasifikasi Histopatologi dan Stadium Klinik Kanker Serviks.

i. Klasifikasi Histopatologi

Secara histopatologi kanker serviks terdiri atas berbagai jenis. Dua bentuk yang sering dijumpai adalah karsinoma sel skuamosa dan adenokarsinoma. Sekitar 85 merupakan karsinoma serviks jenis skuamosa epidermoid, 10 jenis adenokarsinoma dan 5 adalah jenis adenoskuamosa, sel jernih, sel kecil dan lain-lain Krivak T.C,McBroom J.W,dan Elkas J.C,2002 Jenis histopatologik kanker serviks menurut WHO, 1994 dibagi menjadi sebagai berikut KARSINOMA SEL SKUAMOSA Dengan pertandukan Tanpa pertandukan Tipe verukosa Tipe kapiler Tipe limfoepitelioma ADENOKARSINOMA Tipe musinosa Tipe mesonefrik Tipe sel jernih Tipe serosa Tipe endometrioid KARSINOADENOSKUAMOSA Karsinoma glassy cell Karsinoma sel kecil Karsinoma adenoid basal Tumor karsinoid Karsinoma adenoid kistik TUMOR MESENKIM Karsinoma tidak berdiferensiasi Universitas Sumatera Utara ii. Stadium Klinik Kanker Serviks Stadium klinik yang sering digunakan adalah klasifikasi yang dianjurkan oleh International Federation Of Gynecology and Obstetricts WHO, 2006 yaitu seperti berikut : Stadium 0 : Karsinoma insitu atau intraepitel, selaput basal masih utuh. Stadium 1 : Karsinoma masih terbatas pada serviks 1A : Invasi kanker ke stroma hanya dapat dikenali secara mikroskopik, lesi dapat dilihat secara langsung walau dengan invasi yang sangat superfisial dikelompokkan sebagai stadium 1b. Kedalaman invasi ke stroma tidak lebih dari 5mm dan lebarnya lesi tidak lebih dari 7mm 1A1 : Invasi ke stroma dengan kedalaman tidak lebih dari 3mm dan lebar tidak lebih dari 7mm. 1A2 : Invasi ke stroma dengan kedalaman lebih dari 3mm tapi kurang dari 5mm dan lebar tidak lebih dari 7mm. 1B : Lesi terbatas di serviks atau secara mikroskopis lebih dari 1a. 1B1 : Besar lesi secara klinis tidak lebih dari 4cm. 1B2 : Besar lesi secara klinis lebih dari 4cm. Stadium II : Telah melibatkan vagina, tetapi belum sampai 13 bawah atau infiltrasi ke parametrium belum mencapai dinding panggul. IIA : Telah melibatkan vagina tapi belum melibatkan parametrium. IIB : Infiltrasi ke parametrium,tetapi belum mencapai dinding panggul. Stadium Ш : Telah melibatkan 13 bawah vagina atau adanya perluasan sampai dinding panggul. Kasus dengan hidroneprosis atau gangguan fungsi ginjal dimasukkan dalam stadium ini, kecuali Universitas Sumatera Utara kelainan ginjal dapat dibuktikan oleh sebab lain. ШA : Keterlibatan 13 bawah vagina dan infiltrasi parametrium belum mencapai dinding panggul. ШB : Perluasan sampai dinding panggul atau adanya hidroneprosis atau gangguan fungsi ginjal. Stadium ІV : Perluasan ke luar organ reproduktif. ІVA : Keterlibatan mukosa kandung kemih atau mukosa rectum. ІVB : Metastase jauh atau telah keluar dari rongga panggul.

2.2.8. Terapi Kanker Serviks