89
6. Lindungi kepala bayi dengan tangan kiri agar kelahiran kepala terkendali dan tidak terlalu cepat. Minta ibu untuk meneran di
antara dua his. Kemudian lahirkan bayi secara normal. 7. Begitu bayi lahir, tutupi perineum dengan pembalut steril dan
lakukan resusitasi neonatus jika diperlukan. 8. Lahirkan plasenta secara lengkap, sesuai dengan Standar 11.
9. Segera sesudah plasenta dikeluarkan, lakukan penjahitan secara aseptik dengan peralatan yang steril.
10. Lakukan penjahitan secara berlapis. Mulai dari vagina, lalu
perineum. 11. Sesudah penjahitan, masukkan jari dengan hati-hati ke rektum
untuk memastikan bahwa penjahitan tidak menembus dinding rektum. Bila hal tersebut terjadi, lepaskan jahitan dan lakukan jahit
ulang. Periksa vagina dan pastikan tidak ada bahan yang tertinggal. 12. Bersihkan perineum dengan air bersih, usahakan agar ibu merasa
bersih dan nyaman. Periksa apakah perdarahan dari daerah insisi sudah berhenti. Bila perdarahan masih ada, periksa sumbernya.
Bila berasal dari luka episiotomi, temukan titik perdarahan dan segera ikat, jika bukan, ikuti Standar 22.
13. Pastikan bahwa ibu diberitahu agar menjaga perineum tetap bersih dan kering.
14. Catat semua temuan secermat-cermatnya.
8. Asuhan Persalinan Normal dengan Pendekatan Manajemen
Kebidanan
Dalam melaksanakan Asuhan Persalinan Normal, bidan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan bedasarkan Standar
90
Praktek Kebidanan. Manajemen tersebut merupakan urutan yang sistematis dalam pelaksanaan pelayanan kebidanan atau dalam Asuhan
Persalinan Normal merupakan salah satu dari Lima Benang Merah yang dikenal dengan istilah Aspek pemecahan masalah yang digunakan bidan
untuk menentukan pengambilan keputusan klinik clinical decision making
Di Indonesia Standar Praktek Kebidanan tersebut, telah dijabarkan oleh Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia PP IBI dengan urutan dan
langkah-langkah sebagai berikut:
7
a. Standar Metode Asuhan, bahwa Asuhan Kebidanan dilaksanankan dengan metode manajemen kebidanan dengan langkah pengumpulan
data dan analisa data, penentuan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan dokumentasi.
b. Standar pengkajian kebidanan adalah pedoman bidan dalam mengumpulkan data tentang status kesehatan klien dilakukan secara
sistematis, terfokus dan berkesinambungan, data yang diperoleh dicatat dan dianalisis.
c. Diagnose Kebidanan yaitu dirumuskan berdasarkan analisis data yang telah dikumpulkan, dibuat sesuai dengan kesenjangan yang dihadapi
oleh klien atau suatu keadaan psikologis yang ada pada tindakan kebidanan sesuai dengan wewenang bidan dan kebutuhan klien,
diagnose kebidanan dirumuskan dengan padat, jelas, sistematis, mengarah pada asuhan kebidanan yang diperlukan oleh klien.
d. Rencana Asuhan yaitu bidan membuat rencana tindakan berdasarkan diagnose kebidanan yang muncul.
e. Tindakan Kebidanan dilaksanankan berdasarkan rencana dan perkembangan keadaan klien, serta dilaksanakan sesuai dengan
91
prosedur tetap dan wewenang bidan, atau tugas kolaborasi dengan menerapkan kode etik kebidanan, serta mempertimbangkan hak klien,
aman dan nyaman. Tindakan kebidanan dilanjutkan dengan evaluasi keadaan kilen.
f. Partisipasi Klien adalah bahwa tindakan kebidanan dilaksanakan bersama–sama atau dengan partisipasi klien dan keluarga dalam
rangka peningkatan, pemeliharaan dan pemulihan kesehatan. g. Pengawasan: monitor atau pengawasan terhadap klien dilaksanakan
secara terus–menerus, sistematis untuk mengetahui perkembangan klien.
h. Evaluasi Asuhan Kebidanan dilaksanakan terus menerus seiring dengan tindakan kebidanan yang dilaksanakan dan evaluasi dari
rencana yang telah dirumuskan. i. Dokumentasi merupakan langkah yang sangat penting, asuhan
kebidanan didokumentasikan sesuai dengan standar dokumentasi asuhan kebidanan yang diberikan. Manajemen kebidanan ini
merupakan pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis mulai dari pengkajian,
analisa data, diagnose kebidanan, perencanaan dan evaluasi. Jadi manajemen kebidanan adalah merupakan pendekatan yang
digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistimatis mulai dari pengkajian analisa data, diagnose kebidanan,
perencanaan, pelaksanaan dan terakhir evaluasi.
92
D. Kerangka Teori
Kerangka teori: Modifikasi Hubungan antar sistem 4 empat unsur pokok pelayanan Kesehatan Azwar
15
dalam Pelaksanaan Penerapan Standar APN.
Lingkungan Environment
Kebijakan,Organisasi,Manajemen
Motivasi, Kepemimpinan, Supervisi
Masukan Input
Tenaga Bidan:
- Pengetahuan
- Pendidikan
- Pelatihan
Dana Sarana
Proses Process
Tindakan Medis Medical
procedures Pelaksanaan
Penerapan Standar Asuhan
Persalinan Normal APN
Keluaran Output
Penampilan Aspek Medis
Medical performance
Asuhan Persalinan
Normal APN oleh Bidan
dengan menggunakan
Standar yang ada
Penampilan Aspek non Medis
Non medical performance