Kendala Dalam Pendidikan Anak Kemudahan Dalam Pembiayaan Pendidikan Anak Setelah Pendidikan Di Luar Sekolah

anaknya berjumlah 1 orang dan masih berumur 4 tahun, serta Suyatmi, seorang nenek pedagang bubur dimana seluruh anaknya sudah tidak ada yang bersekolah lagi. Adapun responden yang memiliki jumlah anak yang masih aktif bersekolah terbanyak adalah Susiyanti, pedagang bubur yang memiliki 5 orang anak yang semuanya sedang duduk di bangku sekolah saat penelitian ini dilakukan.

5.3.13 Kendala Dalam Pendidikan Anak

Tabel 5.15 No Kendala Frekuensi Persentase 1 2 3 4 SPP mahal Harga buku pelajaran mahal Ongkos Tidak ada kendala 3 3 1 6 23,08 23,08 7,69 46,15 Jumlah 13 100 Sumber : Kuesioner, 2013 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 6 responden menyatakan tidak memiliki kendala yang cukup berarti dalam pendidikan anak-anak mereka. Jumlah ini termasuk 2 orang responden yang tidak memiliki anak yang sedang aktif bersekolah. Jadi total ada 4 responden yang menyatakan tidak ada kendala dalam mencukupi kebutuhan standar pendidikan anak-anak mereka. Adapun sebagian responden lain menyatakan memiliki kendala pada pendidikan anak mereka dalam hal biaya SPP Universitas Sumatera Utara dan harga buku yang mahal. Adapula responden lain yang kendalanya berupa ongkos pergi dan pulang sekolah anak-anaknya ketika bersekolah.

5.3.14 Kemudahan Dalam Pembiayaan Pendidikan Anak Setelah

Mengikuti Program Berdasarkan penelitian yang dilakukan, walaupun sebelumnya ada sebagian responden yang mengalami keluhan dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak mereka seperti untuk pembayaran SPP, buku pelajaran, dan ongkos, namun seluruh responden mereka menyatakan mengalami kemudahan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak mereka tersebut. Mereka memang menyatakan keluhan seperti yang disbutkan tadi. Namun untuk mengatasinya mereka menyatakan masih cukup mampu terutama setelah mengikuti program Senyum Mandiri Rumah Zakat ini.

5.3.15 Pendidikan Di Luar Sekolah

Berdasarkan penelitian yang dilakukan kepada responden mengenai pendidikan yang diberikan kepada anak-anak mereka di luar pendidikan di sekolah, seperti kursus dan sejenisnya, hanya ada 1 dari 13 responden yang anaknya mengikuti kursus di luar sekolah. Responden tersebut adalah Ibu Syahriani, pedagang burger dan jus buah. Selebihnya menurut pernyataan Universitas Sumatera Utara responden yang lain tidak ada yang memberikan pendidikan tambahan khusus bagi anak-anaknya di luar pendidikan formal sekolah.

5.3.16 Pemenuhan Kelengkapan Buku-Buku Sekolah Anak