BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Program
Program adalah unsur pertama yang harus ada demi terciptanya suatu kegiatan. Di dalam program dibuat beberapa aspek, disebutkan bahwa di dalam
setiap program dijelaskan mengenai : 1 Tujuan kegiatan yang akan dicapai.
2 Kegiatan yang diambil dalam mencapai tujuan. 3 Aturan yang harus dipegang dan prosedur yang harus dilalui.
4 Perkiraan anggaran yang dibutuhkan. 5 Strategi pelaksanaan.
Melalui program, maka segala bentuk rencana akan lebih terorganisir dan lebih mudah untuk dioperasionalkan. Hal ini sesuai dengan pengertian program
yang diuraikan. Suatu program adalah kumpulan proyek-proyek yang berhubungan telah dirancang untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
harmonis dan secara integral untuk mencapai sasaran kebijaksanaan tersebut secara keseluruhan.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Charles O.Jones, pengertian program adalah cara yang disahkan untuk mencapai tujuan. Beberapa karakteristik tertentu yang dapat membantu
seseorang untuk mengidentifikasi suatu aktivitas sebagai program atau tidak yaitu:
1 Program cenderung membutuhkan staf, misalnya untuk melaksanakan atau sebagai pelaku program.
2 Program biasanya memiliki anggaran tersendiri, program kadang bisa juga diidentifikasikan melalui anggaran.
3 Program memiliki identitas sendiri, yang bila berjalan secara efektif dapat diakui oleh publik.
Program terbaik di dunia adalah program yang didasarkan pada model teoritis yang jelas, yakni : sebelum menentukan masalah sosial yang ingin diatasi
dan memulai melakukan intervensi, maka sebelumnya harus ada pemikiran yang serius terhadap bagaimana dan mengapa masalah itu terjadi dan apa yang menjadi
solusi terbaik Jones,1996:295.
2.2 Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan yang dalam bahasa Inggris “empowerment” bermakna pemberian kekuasaan karena power bukan sekadar daya, tetapi juga kekuasaan,
sehingga kata daya tidak saja bermakna mampu tetapi juga mempunyai kuasa. Pemberdayaan adalah “proses menjadi” bukan sebuah “proses instan”. Sebagai
Universitas Sumatera Utara
proses, pemberdayaan mempunyai tiga tahapan yaitu penyadaran, pengakapasitasan dan pendayaan. Seperti pendapat Hikmat 2001 yang
menyatakan pemberdayaan masyarakat tidak hanya mengembangkan potensi ekonomi rakyat, tetapi juga peningkatan harkat martabat, rasa percaya diri dan
harga dirinya, serta terpeliharanya budaya setempat. Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya mempersiapkan masyarakat
seiring dengan upaya memperkuat kelembagaan masyarakat, agar mampu mewujudkan kemajuan, kemandirian dan kesejahteraan. Menurut Hikmat
2001:3 konsep pemberdayaan dalam wacana pembangunan masyarakat selalu dihubungkan dengan konsep mandiri, partisipasi, jaringan kerja dan keadilan.
Pemberdayaan masyarakat adalah upaya meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarkat yang sekarang dalam kondisi tidak mampu melepaskan diri dari
perangkap kemiskinan dan ketidakberdayaan. Dalam program pemberdayaan penting juga diperhatikan modal sosial
yang dimiliki masyarakat setempat. Seperti yang dinyatakan oleh Fukuyama 2002 dalam Hasbullah 2006: 8, modal sosial adalah segala sesuatu yang
membuat masyarakat bersekutu untuk mencapai tujuan bersama atas dasar kebersamaan dan didalamnya diikat oleh nilai-nilai dan norma-norma yang
tumbuh dan dipatuhi. Situasi ini akan menjadi kunci bagi keberhasilan program pemberdayaan yang terdapat di wilayah tersebut.
Hardina 2007 dalam Matias 2011 mengemukakan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah proses meningkatkan kemampuan masyarakat
Universitas Sumatera Utara
untuk menganalisis keadaan dan kesanggupan serta masalah-masalah yang perlu diselesaikan. Menurutnya, prinsip pemberdayaan masyarakat adalah pengalaman
dan pengetahuan masyarakat tentang keberadaannya yang sangat luas dan berguna serta harapan mereka untu menjadi lebih baik. Sedangkan titik tolak
pemberdayaan masyarakat adalah untuk memandirikan masyarakat agar mampu meningkatkan derajat hidupnya, mengoptimumkan segala sumber daya yang ada
pada mereka dan yang ada pada lingkungan mereka.
2.3 Sosial Ekonomi Masyarakat