258
BAKRIELAND • Laporan Tahunan 2012
perusahaan diantaranya adalah ketidakmampuan memenuhi
target yang ditetapkan, kondisi makro ekonomi yang tidak stabil,
kerugian usaha dan sebagainya. Penurunan kegiatan usaha dan
penghasilan anak perusahaan secara langsung akan menurunkan
tingkat penghasilan Perusahaan. Menyikapi kondisi ini, Bakrieland
secara aktif melakukan pemantauan dan pengelolaan terhadap anak-
anak perusahaannya dengan cara melakukan seleksi ketat
terhadap seluruh kontraktor, menerapkan sistem usaha yang
baik untuk mengurangi risiko bisnis, sekaligus secara aktif
memperbaharui informasi dan memperkuat akuntabilitas untuk
pengambilan keputusan bisnis di lingkungan anak perusahaan.
Disamping itu, Bakrieland juga telah memiliki Kebijakan Sirkulasi Review
Transaksi dan Dokumen yang dapat memudahkan manajemen dalam
proses pengambilan keputusan terhadap proyek baru yang akan
dijalankan oleh anak perusahaan. Salah satu acuan dalam persetujuan
terhadap proyek adalah penetapan Internal Rate of Return IRR 20.
2. Risiko Usaha
Bakrieland sebagai perusahaan properti yang terintegrasi
mempunyai lini bisnis yang beragam dalam bidang
landed residential, kondominium,
perkantoran, hiburan, rekreasi dan pusat perbelanjaan. Faktor
keberagaman usaha tersebut menimbulkan dampak pada
Manajemen Risiko Kepatuhan
Risk Management Compliance
targets, unstable macroeconomic conditions, business losses and
others. A decline in business activities and subsidiary income will
directly lower Company earnings. In response to this situation,
Bakrieland rigorously monitors and manages its subsidiaries by
ensuring the meticulous selection of all contractors, by applying an
efective business system to reduce business risks, by keeping abreast
of information and by strengthening accountability with regard to
business decision-making related to subsidiaries. In addition, Bakrieland
has also established an Investment Committee directly answerable to
the Board of Directors, assigned with the responsibility to conduct
feasibility studies before giving approval for new projects to be
implemented by subsidiaries. A benchmark used in the approval of
projects is by determining Internal Rate of Return IRR 20.
2. Business Risk
Bakrieland as an integrated property developer is engaged in
varying lines of business including landed residential, condominium,
oice buildings, entertainment or recreation, shopping centers and
related infrastructure toll road and clean water. The diversity
factor further expands to increase
259
BAKRIELAND • Annual Report 2012
meningkatnya risiko usaha. Untuk mengantisipasi risiko tersebut,
dalam memulai pengembangan usahanya Bakrieland selalu
menerapkan evaluasi yang seksama dan melakukan uji tuntas dengan
penetapan IRR yang sangat ketat.
3. Risiko Sistem Teknologi
Risiko sistem teknologi timbul sebagai akibat adanya proses
penyimpangan atau ketidaksesuaian sistem dan teknologi dalam
operasional Perusahaan. Kompleksitas sistem yang belum
terintegrasi penuh antara induk perusahaan dan anak perusahaan
dapat menimbulkan gangguan terhadap sinkronisasi bisnis satu
sama lain. Bakrieland meminimalisir masalah ini dengan menetapkan
bahwa anak perusahaan mengacu kepada kebijakan penetapan sistem
dan teknologi sesuai dengan induk perusahaan.
Risiko Sumber Daya Manusia SDM Risiko SDM berkaitan dengan
penyimpangan hasil dari tingkat produktivitas yang diharapkan karena
adanya variabel yang mempengaruhi produktivitas kerja. Sebagai perusahaan
besar yang mengelola jumlah tenaga kerja yang banyak dengan
berbagai macam latar belakang usia dan pendidikan, Bakrieland akan
mengalami tantangan dalam mencapai tujuan Perusahaan jika SDM tersebut
its business risks. To anticipate these risks, in regard to business
development Bakrieland never fails to start with a thorough evaluation
of projects and applies due diligence in prudently determining IRR. The
Investment Committee takes part in the evaluation and approval of every
business development undertaken by business units.
3. Systems Technology Risk