Laporan GCG 2016

(1)

TaTa Kelola

Perusahaan

Corporate GovernanCe


(2)

(3)

Corporate Governance

Tata Kelola Perusahaan

efektivitas implementasi

good corporate governance

(GCG) tercermin dari

governance outcome

yang telah terjadi. Bank Victoria telah merasakan manfaat

dari implementasi GCG dengan dicapainya kinerja keuangan dan operasional

yang sangat bagus di 2016. Disamping itu, hasil dari implementasi GCG juga

terlihat dari kepercayaan pihak eksternal kepada Bank. Bank Victoria Meraih

penghargaan

as the

Winner of Best Banking Brand 2016 for Best Reputation,

Best Digital, Best Service, and Best Performance Title

, Meraih Peringkat 2

Kategori Buku II (aset rp10 Triliun sampai dengan rp25 Triliun), serta

Meraih Peringkat 3 Kategori

Corporate Social Responsibility

kelas Bank Buku II.

The effectiveness of good corporate governance (GCG) implementation is relected in the governance outcome that has been taken place. Bank Victoria has been experiencing the beneit of GCG implementation with its excellent inancial and operational performance achievement in 2016. Furthermore, the result of GCG implementation is also relected in bank’s credibility. Bank Victoria is awarded as the Winner of Best Banking Brand 2016 for Best reputation, Best Digital, Best service, and Best Performance Title, achieving the 2nd rank in the Buku II Category (IDr10-25 Trillion asset), and the 3rd rank in the Corporate social responsibility Category of Buku II bank class.


(4)

Komitmen Bank victoria dalam penerapan good corporate governace (GCG) telah menghasilkan kinerja yang sangat memuaskan dan diakui oleh pihak eksternal.

• Aset tumbuh sebesar 10,59%

• Penyaluran kredit tumbuh sebesar 6,64%

• Pendapatan bunga dan syariah tumbuh sebesar 7,30%

• NPL gross turun dari 4,48% menjadi 3,89%

• NPL netto turun dari 3,93% menjadi 2,37%

• Meraih penghargaan as the Winner of Best Banking Brand

2016 for Best Reputation, Best Digital, Best Service, and Best Performance Title dalam acara Indonesia Best Banking Brand yang diselenggarakan oleh Warta ekonomi

Meraih Peringkat 2 Kategori Buku II (Aset Rp10 Triliun sampai

dengan Rp25triliun) dalam acara Anugerah Perbankan

Indonesia (APBI) – V – 2016 yang diselenggarakan oleh

Majalah Economic Review bekerjasama dengan Perbanas

Institute

• Meraih Peringkat 3 Kategori Corporate Social Responsibility

kelas Bank Buku II dalam acara Anugerah Perbankan Indonesia (APBI) – V – 2016 yang diselenggarakan oleh

Majalah Economic Review bekerjasama dengan Perbanas

Institute

CORPORATE GOVERNANCE FRAMEWORK

BanK VICTOrIa

Bank Victoria sangat menyadari bahwa penerapan corporate

governance yang efektif merupakan hal yang sangat penting

dalam industri perbankan pada khususnya dan perekonomian pada umumnya. Bank memiliki peran penting dalam sebuah

perekonomian melalui perannya sebagai lembaga intermediary

antara para pemilik dana dengan aktivitas-aktivitas usaha (perusahaan) yang merupakan faktor pendorong utama

pertumbuhan ekonomi. Keamanan dan kesehatan bank merupakan faktor kunci untuk terciptanya stabilitas keuangan dalam sebuah negara. Dengan demikian, pengelolaan bank yang baik merupakan faktor kunci untuk terciptanya perekonomian

yang kuat.

tujuan utama penerapan corporate governance di Bank victoria

adalah memberikan jaminan dipenuhinya hak-hak para pemangku

kepentingan (stakeholders) secara berkelanjutan. Di antara para pemangku kepentingan, hak para depositor merupakan hal utama untuk dipenuhi dan berikutnya adalah pemenuhan kepentingan

pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. kerangka implementasi corporate governance Bank Victoria bisa dilihat pada gambar berikut ini.

Bank victoria’s commitment in the GCG implementation has

been delivering a very gratifying performance and acknowledged by external parties.

• Assets grows by 10.59% • Lending value grows by 6.64%

• Interest and sharia income grows by 7.30% • Gross NPL steps down from 4.48% to 3.89% • Net NPL steps down from 3.93% to 2.37%

• Awarded as the Winner of Best Banking Brand 2016 for Best Reputation, Best Digital, Best Service, and Best Performance Title in the Indonesia Best Banking Brand event hosted by

Warta ekonomi

• Awarded as The 2nd Rank in Buku II Category (IDR10-25 Trillion Assets) in the event of Anugerah Perbankan Indonesia (APBI) – V – 2016 hosted by Economic Review Magazine in collaboration with Perbanas Institute

• Awarded as The 3rd Rank in the Corporate Social Responsibility of Buku II Bank Class in the event of Anugerah Perbankan Indonesia (APBI) – V – 2016 hosted by Economic Review Magazine in collaboration with Perbanas Institute

COrPOraTe GOVernanCe FraMeWOrK

OF BanK VICTOrIa

Bank Victoria is fully aware that the corporate gorvenance implementation is particularly of great importance in the banking industry, and in the economy in general. Bank has an important

role in the economy through its role as an intermediary

institution between the funds owner and business acitivities (company) which are the main driving force of economic growth. Bank’s security and health are the key factor to create inancial stability in a country. Hence, a good management of a bank is the

key factor to create a strong economy.

the main purpose of corporate governance implementation in Bank victoria is to provide a guarantee for the continuous

fulillment of the stakeholder’s right. The depositor’s rights are the main concern to fulill among the depositor’s right, followed by the shareholder’s interest and other stakeholders’ interest. The framework of Bank Victoria’s corporate governance implementation is as follows:


(5)

Gambar Bank Victoria Corporate Governance Framework

Memadukan budaya, kegiatan usaha dan perilaku dengan tujuan menjalankan kegiatan usaha yang aman dan sehat, dengan integritas dan patuh terhadap peraturan

perundang-undangan (Integrating the culture, business activities, and behaviour in order to practice secure and healthy business activities, which are integrated and complying with the regulations)

Menetapkan fungsi pengendalian yang

efektif (Establishing an effective control

function)

Pemilihan dan pengawasan human capital yang efektif (effective selection and supervision of

human capital) Penetapan strategi

dan sasaran Bank (Establishing Bank’s

strategies and objectives)

Pengelolaan Bank yang profesional (Professional bank

management) alokasi wewenang,

tugas dan tanggung jawab organ Bank

yang efektif (effective allocation of the Bank’s organs authority, duties and responsibilities.)

Melindungi kepentingan nasabah, memenuhi kepentingan pemegang saham,

dan pemangku kepentingan lainnya

(Protecting customers’ interest, fulilling the interests of

shareholders and stakeholders)

BanK seBaGaI LeMBaGa KePerCaYaan

Bank yang merupakan perusahaan penggerak perekonomian

akan banyak mendapatkan penilaian dan sorotan dari publik maupun dari Pemerintah. Penilaian dan sorotan tersebut akan sejalan dengan tingkat kepercayaan atas bank tersebut, oleh karenanya setiap bank akan berusaha untuk memberikan tingkat

kepercayaan yang tinggi kepada setiap stakeholders. Untuk

mendapatkan kepercayaan tersebut Bank harus memberikan kinerja yang baik yang tergambar dari Tingkat Kesehatan yang baik, memiliki Kecukupan Modal di atas ketentuan minimum dan Proil Risiko secara komposit Rendah dan kinerja keuangan yang

kuat.

Terkait hubungan dengan persaingan usaha, maka setiap bank harus menjaga nama baiknya dengan melakukan persaingan

secara sehat dalam menetapkan harga (price) atau suku bunga dana dan kredit/pembiayaan dan mampu melaksanakan etika bisnis industri perbankan dengan baik. Selain itu, Bank juga

harus mampu mengendalikan risiko reputasi yang dihadapi untuk

tetap menjaga citra positif bagi Bank .

Dari sisi internal, sebagai lembaga kepercayaan, Bank harus

mengelola setiap kegiatannya dengan profesional dan memegang

teguh prinsip GCG. Hal tersebut dimulai dengan adanya Sumber Daya Manusia yang handal, profesional, berintegritas tinggi,

Figure of Bank Victoria’s Corporate Governance Framework

BanK as a TrusTWOrThY InsTITuTIOn

Bank as the driving force of economy will receive a lot of judgement and attention, either from public or Government. Those judgement and attention will be in accordance with the bank’s credibility, so that every bank will attempt to deliver a high credibility for all stakeholders. In order to gain that credibility, Bank needs to have a good performance which relected in its good Rating and to have Capital Adequacy above the minimal requirement, a Low Risk Proile, as well as a strong inancial

performance.

In relation with business competition, each bank should keep their reputation by practicing a fair competition in setting the price or interest of funding and inancing. Besides, Bank should also be able to control reputation risk to maintain Bank’s positive

image.

As a trustworthy institution, internally, Bank should manage its activities professionally and hold the GCG principles irmly. Those can be initiated with reliable, professional, integrity, and


(6)

berakhlak dan moral yang baik. Setelah itu, penerapan GCG yang konsisten dan berlanjut disertai dengan inovasi yang tiada

henti dari sisi produk dan pelayanan akan menjamin kepercayaan setiap pemangku kepentingan.

BanK MeruPaKan PeLaYan PuBLIK

Sebagai pelayan Publik, tentu saja setiap bank akan bersentuhan langsung dangan para nasabahnya. Oleh karena itu, Bank harus

selalu menjaga kepuasan pelanggan (customer satisfaction)

dengan memberikan pelayanan yang terbaik (servive excellent)

yang timbul dari hati sehingga benar-benar bisa dirasakan oleh setiap nasabahnya. Selain itu, Bank harus memiliki fasilitas sarana dan prasarana yang baik, sistem perbankan yang memadai untuk menunjang kenyamanan transaksi setiap nasabah. Perbankan yang merupakan objek pelayan publik juga akan mendapat pengawasan yang sangat ketat dari regulator dan juga dari nasabahnya sendiri. Hal ini berkaitan dengan fungsi utama bank sebagai intermediasi yang menghipun dan masyarakat dalam bentuk simpanan kemudian menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit/pembiayaan. Fungsi tersebut jugalah yang menjadikan bank sebagai perangsang dan penggerak ekonomi di suatu daerah, melaksanakan pembangunan, dan sumber

pendapatan daerah untuk peningkatan taraf hidup daerah

tersebut. Bank juga sebagai agent of development di segala sektor

usaha dan bisnis dengan menerapkan prinsip kehati-hatian

(prudential banking).

ManFaaT IMPLeMenTasI GCG BaGI

BanK VICTOrIa

Untuk meningkatkan kinerja Bank, Bank Victoria selalu berupaya patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta nilai-nilai etika yang berlaku umum pada industri Perbankan, maka dalam melaksanakan kegiatan operasional berpedoman pada prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55 /POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.15/15/

DPNP tanggal 29 April 2013 perihal Pelaksanaan Good Corporate

Governance Bagi Bank Umum.

penerapan prinsip-prinsip tata Kelola perusahaan merupakan

unsur penting di dalam industri perbankan dan menjadi suatu kebutuhan bagi bank mengingat tantangan dan risiko yang

dihadapi semakin meningkat dan komplek. Implementasi

Tata Kelola sebagai sebuah sistem yang dilakukan melalui proses internal yang melibatkan seluruh tingkatan dan jenjang organisasi terutama bagi Dewan Komisaris dan Direksi yang

mempunyai peranan sangat penting dalam pelaksanaan tata Kelola dilingkungan Bank victoria.

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik merupakan kunci utama perusahaan dalam mencapai Visi dan Misi yang ditetapkan

melalui lima prinsip utama yaitu transparansi (transparency)/

keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan,

akuntabilitas (accountability) kejelasan fungsi dan pelaksanaan

pertanggungjawaban organ Bank sehingga pengelolaannya

berjalan secara efektif, pertanggungjawaban (responsibility)

kesesuaian pengelolaan Bank dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku, prinsip-prinsip pengelolaan Bank yang

good moral Human Resources. The continuous and consistent implementation of GCG followed by never ending innovation, both of product and service, will ensure the trusthworthy of the

stakeholders.

BanK as PuBLIC serVanT

As public servant, every bank will surely interact directly with their customers. Therefore, Bank should maintain customer satisfaction by delivering service excellent born from the heart, so it can be felt by every customer. Besides, Bank should have great facility and infrastructure, as well as adequate banking

system to support transaction convenience for every customer.

Banking which is part of public services will also get a strict supervision from regulator as well as customer. This relates to bank’s main function as intermediary institution which collect deposit funds from the society and then distribute it in the form of credit/inancing. It is also this intermediary function which generates bank as an economic stimulator and driving force in a region, development executive, and the source of funds

to improve the living standard of the region. Bank also acts as

an agent of development in every business sector by applying prudential banking.

BeneFITs OF GCG IMPLeMenTaTIOn

FOr BanK VICTOrIa

In order to improve its performance, Bank Victoria always tries to comply with the prevailing regulations as well as ethic value generally accepted in banking industry, that operational activities are conducted based on Good Corporate Governance principles as set out in the Regulations of Financial Services Authority No. 55/POJK.03/2016 on Corporate Governance Implementation for Commercial Bank and Circular Letter of Financial Services Authority No. 15/15/DPNP, dated 29th of April, 2013, on Good

Corporate Governance Implementation for Commercial Bank.

the implementation of Good Corporate Governance principles

is an important factor in banking industry which turns out to be bank’s necessity considering the increasingly complex

challenges and risks. Corporate Governance implementation is a system conducted through an internal process involving the

whole level of organization, particulary for Board of Directors and Commissioners whose roles are very important in Bank

victoria’s Corporate Governance implementation.

a proper implementation of Corporate Governance is the key

factor of a company in order to achieve the Vision and Mission deined through ive main keys. Those keys are transparency/

openness in proposing material and relevant information as

well as openness in decision making process, accountability of function explication and responsibility performance of Bank’s organ so that the management runs effectively, responsibility of Bank’s management concordance with prevailing regulations,

independency of Bank’s management principles through a


(7)

indepeden (indepedency) dengan pengelolaan Bank secara profesional tanpa pengaruh atau tekanan dari pihak manapun dan

kewajaran, keadilan dan kesetaraan (fairness) dalam memenuhi

hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kelima prinsip ini terlihat dalam pelaksanaan kegiatan

operasional sehari-hari, yang dalam penerapannya selalu dikaitkan dengan strategi perusahaan, pengelolaan produk layanan, pengelolaan sumber daya manusia, pengelolaan risiko

dan pengendalian internal. penerapan kelima prinsip tata Kelola perusahaan pada Bank victoria sangat penting dilakukan dalam

upaya untuk meningkatkan kepercayaan publik, meningkatkan

kinerja, dan memaksimalkan nilai tambah bagi shareholders

(maximizing shareholder value) dan stakeholders lainnya, serta menjamin terwujudnya sistem perbankan yang sehat. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan usaha Bank

yang sangat tergantung pada kepercayaan masyarakat yang harus tercermin pada kinerja dan pengelolaan Bank yang

profesional serta kemampuan bank mengelola risiko.

Dengan demikian maka penerapan regulasi serta prinsip good

corporate governance pada industri perbankan merupakan

persyaratan utama dalam rangka untuk melindungi kepentingan semua pihak (stakeholders).

Dasar PeneraPan GCG

Memperhatikan kondisi pengalaman perbankan masa lalu, sudah menjadi keharusan bagi Bank untuk menerapkan GCG sebagaimana yang tertuang dalam beberapa ketentuan yang berlaku, yakni:

1. Undang-undang Republik Indonesia No.10 tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-undang No 7 tahun 1992 tentang Perbankan.

2. Undang-undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.55/POJK.03/2016

tentang penerapan tata Kelola Bagi Bank Umum.

4. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor. 13/ SEOJK.03/15 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank

Umum.

5. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 32/SEOJK.04/2015 tentang Tata Kelola Perusahaan Terbuka.

6. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.17/POJK.03/2014 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi

Konglomerasi Keuangan.

7. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.18/POJK.03/2014

tentang penerapan tata Kelola terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan.

8. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.8/POJK.04/2015 tentang Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik.

9. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.31/POJK.04/2015 tentang Keterbukaan atas Informasi atau Fakta Material oleh Emiten atau Perusahaan Publik.

10. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.29/POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik. 11. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.32/POJK.03/2016

tentang Perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 6/POJK.03/2015 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank.

pressure of any party, fairness in fulilling stakeholder’s right

arising under the agreement and prevailing regulations.

These ive principles are relected in the daily operational activities, in which the implementation is related to company’s strategies, service product management, human resources management, risk management, and internal control. The implementation of ive Corporate Governance principles in Bank Victoria is essential in its effort to improve public trust and performance, to maximize shareholder and other stakeholders’ value, and to ensure the realization of healthy banking system. The aim is to keep the continuity of Bank’s business which depends to a great extent on the society’s trust, relected in the Bank’s performance, professional management, and ability in

handling the risks.

Accordingly, the implementation of regulations and good corporate governance principles in banking industry are of the

main requirements in order to protect the interests of any parties (stakeholders).

BasIs GCG IMPLeMenTaTIOn

Considering the condition of banking’s past experiences, either General Conventional Bank or General Sharia Bank has to implement GCG as deined in some prevailing regulations, i.e.: 1. Act of the Republic of Indonesia No.10 year 1998 on the

amendment of Act No. 7 year 1992 on Banking.

2. Act of the Republic of Indonesia No. 40 year 2007 on Limited

Company.

3. Regulation of Financial Services Authority No.55/ POJK.03/2016 on Corporate Governance Implementation

for Commercial Bank.

4. Circular Letter of Financial Services Authority No.3/ SEOJK.03/15 on Corporate Governance Implementation for

Commercial Bank.

5. Circular Letter of Financial Services Authority No.32/ SEOJK.04/2015 on Corporate Governance of Public

Company.

6. Regulation of Financial Services Authority No.17/

POJK.03/2014 on Integrated Risk Management

Implementation for Financial Conglomerate.

7. Regulation of Financial Services Authority No.18/ POJK.03/2014 on Integrated Corporate Governance

Implementation for Financial Conglomerate.

8. Regulation of Financial Services Authority No.8/ POJK.04/2015 on Websites of the Issuer or Public Company. 9. Regulation of Financial Services Authority No.31/ POJK.04/2016 on Transparency of Information or Material Facts by Issuer or Public Company.

10. Regulation of Financial Services Authority No.29/ POJK.04/2016 on Annual Report of the Issuer or Public

Company.

11. Regulation of Financial Services Authority No.32/ POJK.03/2016 on the Amendment of Regulation of Financial Services Authority No. 6/POJK.03/2015 on Transparency and Publication of Bank’s Report.


(8)

Selain ketentuan yang diharuskan dari berbagai aturan perundang-undangan di atas, Bank juga mendasarkan pada pedoman-pedoman implementasi GCG sebagai berikut.

1. Prinsip-prinsip Corporate Governance yang dikembangkan

oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD);

2. ASEAN Corporate Governance Scorecard;

3. Pedoman GCG Indonesia yang dikembangkan oleh Komite

Nasional Kebijakan Governance (KNKG);

4. Pedoman GCG Perbankan Indonesia yang dikembangkan

oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG);

5. Principles for Enhancing Corporate Governance yang diterbitkan

oleh Basel Committee on Banking Supervision.

Internalisasi dari berbagai peraturan perundang-undangan dan pedoman di atas ke dalam kebijakan internal Bank merupakan komitmen dari Dewan Komisaris dan Direksi dan seluruh karyawan. Komitmen Bank terhadap penerapan GCG ditunjukkan dalam gambar di bawah ini.

PrOses GCG / GCG PROCESS

PrInsIP GCG / GCG PRINCIPLE

KOMITMen GCG / GCG COMMITMENT

Transparansi | Akuntabilitas | Responsibilitas | Independensi | Fairness Transparency | Accountability | Responsibility | Independency | Fairness reGuLasI

regulation

OrGan PenDuKunG

Support Organ

OrGan uTaMa

Main Organ

GOOD CORPORATE SUSTAINABILITY

sTruKTur GCG

GCG structure

• Komitmen terhadap penerapan tata kelola perusahaan yang baik secara berkelanjutan/ Commitment for sutainable good corporate governance implementation

• Pemegang saham dan ruPs/Pemilik Modal/Shareholders and GMS/ Capital Owners • Dewan Komisaris/Board of Commissioner

• Direksi/Board of Directors

• Pengungkapan informasi dan transparansi/ The Disclousure Information and Transparancy

Nilai Budaya Perusahaan

Corporate Culture Value

Misi

Mission

Visi

Vision

- OrGan PenDuKunG DeWan KOMIsarIs

Sekretaris Dewan Komisaris, Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Tata Kelola Ter -integerasi

- BOarD OF COMMIssIOner suPPOrTInG OrGan Secretary of the Board of Commissioners, Audit Committee, Nomi -nation and Remuneration Committee, Risk Monitoring Committee, Integrated Governance Committee

- OrGan PenDuKunG DIreKsI

Sekretaris Perusahaan, Komite Manajemen Risiko/Terintegrasi, Komite Kebijakan Perkreditan, Komite Kredit, Asset and Liabil

-ity Management Committe (ALCO), Komite Teknologi Informasi, Komite Product, Komite Personalia, Komite Pengadaan Barang dan Jasa, Komite Pemantau Penerapan Good Corporate Governance,

dan Komite Investasi

- The BOarD OF DIreCTOrs suPPOrTInG OrGan Corporate Secretary, Integrated/Risk Management Committee, Credit Policy Committee, Credit Committee, Information Technol -ogy Committee, Product Committee, HR Committee, Goods and Service Procurement Committee, Good Corporate Governance Implementation Monitoring Committee

• RUPS / General Meeting of Shareholders

• Dewan Komisaris / Board of Commisioners

• Direksi / Board of Directors

• Organ Pendukung / Supporting Organs

PraKTeK TerBaIK

Best practice InFrasTruKTurInfrastructure

In addition to requirement of several regulations above, Bank is also conducting GCG implementation based on the guidelines below.

1. Corporate Governance principles developed by the Organization for Economic Cooperation and Development (OECD);

2. ASEAN Corporate Governance Scorecard;

3. The guideline of Indonesian GCG developed by the National

Committee of Governance policy (Komite nasional

Kebijakan Governance, KNKG);

4. The GCG Guideline of Indonesian Bank developed by

national Committee of Governance policy (Komite nasional

Kebijakan Governance, KNKG).

5. Principles for Enhancing Corporate Governance published by Basel Committee on Banking Supervision.

The internalization of different acts and guidelines above

into Bank’s internal policy is the commitment of the Board of

Commissioner and Director, and the whole employee. The Bank’s commitment of GCG implementation is as follows.


(9)

Komitmen Bank dalam menerapkan GCG terlihat dari visi, misi dan nilai-nilai budaya Bank. Visi Bank Victoria untuk menjadi bank pilihan nasabah yang terpercaya, sehat dan eisien diwujudkan dalam misinya dan didasarkan pada nilai-nilai budaya Bank. Dalam mewujudkan visi dan menjalankan misinya, Bank senantiasa berpegang pada asas-asas GCG yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi dan

Fairness.

Berdasarkan asas-asas GCG, Bank mengembangkan struktur

GCG yang meliputi GCG infrastructure dan GCG softstructure guna menjalankan mekanisme GCG sesuai peraturan perundang-undangan serta best practices yang ada. Dengan mendasarkan

kegiatan usahanya berdasarkan prinsip-prinsip GCG,

diharapkan akan tercipta kesinambungan usaha dalam jangka

panjang.

PenInGKaTan KuaLITas GCG seCara

BerKeLanJuTan

pada prinsipnya pelaksanaan penerapan GCG di Bank victoria

berjalan dengan baik dan dilaksanakan oleh Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh karyawan pada setiap kegiatan dengan

tujuan untuk melindungi kepentingan Bank, shareholders dan

stakeholders. Bank senantiasa melakukan evaluasi penerapan

GCG secara berkelanjutan, sehingga penerapan GCG akan selalu

mengalami peningkatan.

Mekanisme pelaksanaan implementasi GCG digambarkan dalam siklus implementasi berikut.

standar Kualitas Implementasi GCG

(Quality Standards of GCG

Implementation)

Penilaian GCG GCG Assessment

Monitoring

Implementasi GCG

(Monitoring of GCG

Implementation)

Implementasi GCG

(GCG Implementation)

Peningkatan Kualitas Implementasi GCG

dan Benchmarking (Quality of GCG Implementation and Benchmarking Improvement)

PeneTaPan sTanDar

KuaLITas IMPLeMenTasI GCG

Dalam rangka mewujudkan Visi dan menjalankan Misinya, Bank membutuhkan suatu standar implementasi GCG yang dapat dijadikan sebagai acuan dasar. Acuan dasar tersebut meliputi kriteria yang akan dicapai dari berbagai aspek yang terkait dengan implementasi GCG. Selain itu, penetapan standar implementasi juga bertujuan agar Bank mampu meningkatkan kualitas implementasi GCG. Standar tersebut dirumuskan berdasarkan peraturan terkait, masukan dari stakeholders, hasil

assessment dan benchmarking.

Bank’s commitment in applying GCG is relected in its vision, mission, and cultural value. Bank Victoria’s vision to be customers’ choice which is trusted, healthy, and eficient, is translated in its mission and based on Bank’s cultural value. In realizing its vision and performing its mission, Bank consistently stick to GCG principles, i.e. Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, and Fairness.

Based on GCG principles, Bank develops GCG structure which

consists of GCG infrastructure and GCG softstructure in order

to implement GCG mechanism based on prevailing regulation and best practices. By addressing GCG principles in its business activities, Bank can expect the continuity of its business in a long

run.

COnTInuOus QuaLITY IMPrOVeMenT

OF GCG

The implementation of GCG in Bank Victoria, basically, is running well and conducted by Board of Comissioner, Directors, and all

employees in every activity in order to protect the interests of

Bank, shareholder, stakeholder. Bank consistently performs continuous evaluation, so that there is always be an improvement

in GCG implementation.

the mechanism of GCG implementation is depicted in the

implementation cycle below.

esTaBLIshInG QuaLITY sTanDarD OF GCG

IMPLeMenTaTIOn

In order to bring about its Vision and execute its Mission, Bank requires a standard of GCG implementation to be the baseline. This baseline consists of criterias to achieve from various aspects related to GCG implementation. Besides, establishment of

implementation standard also aims to improve the quality of

GCG implementation. This standard is drawn up based on related regulations, stakeholders’ input, assessment and benchmarking


(10)

Lingkup standar implementasi GCG Bank Victoria mengacu

pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.55/POJK.03/2016 tentang penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum, Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 32/SEOJK.04/2015 tentang Tata Kelola Perusahaan Terbuka.

Standar penilaian pelaksanaan GCG meliputi 11 (sebelas) aspek yaitu:

1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris; 2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi;

3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite; 4. Penanganan Benturan Kepentingan; 5. Penerapan Fungsi Kepatuhan; 6. Penerapan Fungsi Audit Internal; 7. Penerapan Fungsi Audit Eksternal;

8. Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem Pengendalian Internal;

9. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) dan

Penyediaan Dana Besar (Large Exposure);

10. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank, Laporan pelaksanaan GCG dan Pelaporan Internal;

11. Rencana Strategis Bank.

Bank victoria juga menggunakan dasar pedoman tata Kelola

Perusahaan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan di tahun 2015 yang tertuang dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.32/SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka sebagai standar penerapan GCG, yaitu meliputi 5 (lima) aspek yang diturunkan ke dalam 8 (delapan) prinsip dan 25 (dua puluh lima) rekomendasi. Aspek-aspek dan prisip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:

Aspek 1.

Hubungan Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham dalam Menjamin Hak-hak Pemegang Saham.

Yang meliputi prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Meningkatkan Nilai Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

2. Meningkatkan Kualitas Komunikasi Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham atau Investor.

Aspek 2.

Fungsi dan Peran Dewan Komisaris

Yang meliputi prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Dewan Komisaris 2. Meningkatkan kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung

Jawab Dewan Komisaris. Aspek 3.

Fungsi dan Peran Direksi

Yang meliputi prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Direksi.

2. Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi.

the scope of Bank victoria’s GCG implementation standards

refers to the Regulation of Financial Services Authority No. 55/ POJK.03/2016 on implementation of Corporate Governance for Commercial Bank, Circular Letter of Financial Services Authority No. 32/SEOJK.04/2015 on Corporate Governance of Public

Company.

Assessment Standard of GCG Implementation consists of 11 (eleven) aspects, i.e.:

1. Performance of Task and Responsibility of Board of Comissioner;

2. Performance of Directors’ Task and Responsibility; 3. Completeness and Performance of Committee’s Task; 4. Conlict of Interest Handling;

5. Implementation of Compliance Function; 6. Implementation of Internal Audit Function; 7. Implementation of External Audit Function;

8. Implementation of Risk Management, including Internal Control System;

9. Provision of Funds for Related Party and Large Exposure; 10. Transparency of Bank’s Financial and Non-inancial Reports,

GCG Implementation Report, and Internal Reports; 11. Bank’s Strategic Plans.

Bank Victoria is also afirming the Guideline of Good Corporate Governance issued by Financial Services Authority in 2015, included in Circular Letter of Financial Services Authority No.32/SEOJK.04/2015 on the Guideline of Corporate Governance of Public Company, which consists of 5 (ive) aspects derived into 8 (eight) principles and 25 (twenty ive) recommendations. Those aspects and principles are as follows:

Aspect 1.

The relationship between Public Company and Shareholders in Guaranteeing the Shareholders’ Right.

It consists of below principles:

1. Improving the Value of General Meeting of Shareholders. 2. Improving Communication Quality between Public Company

and Shareholders or Investors. Aspect 2.

Functions and roles of Board of Commissioners

It consists of below principles:

1. Strenghening Membership and Composition of Board of

Comissioners

2. Improving Performance Quality of Task and Responsibility of

Board of Comissioners.

Aspect 3.

Functions and Roles of Directors It consists of below principles:

1. Strengthening Membership and Composition of Directors. 2. Improving Performance Quality of Task and Responsibility of


(11)

Aspek 4.

partisipasi pemangku Kepentingan

Yang meliputi prinsip : Meningkatkan Aspek Tata Kelola

perusahaan melalui partisipasi pemangku Kepentingan.

Aspek 5.

Keterbukaan Informasi

Yang meliputi prinsip: Meningkatkan Pelaksanaan Keterbukaan

Informasi

PeLaKsanaan Dan PeMOnITOran

IMPLeMenTasI GCG

Pembentukan dan penguatan atas Organ GCG maupun

infrastruktur GCG sangat diperlukan dalam proses pelaksanaan dan pemonitoran implementasi GCG. organ GCG terkait

dengan bagaimana aktivitas organisasi dibagi, diorganisir dan dikoordinasikan. Melalui pembentukan dan penguatan tersebut, maka peran dan fungsi masing-masing organ akan menjadi jelas dan tegas.Sedangkan infrastruktur GCG adalah seperangkat aturan dan kebijakan yang dimiliki Bank Victoria dalam menjalankan aktivitas Bank. Untuk menjamin bahwa standar yang telah ditetapkan dilaksanakan, dipenuhi, dievaluasi,

dan ditingkatkan maka diperlukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan.

Fungsi monitoring dari pelaksanaan implementasi GCG dilakukan oleh Komite pemantau GCG melalui penetapan tugas dan

tanggung jawab yang telah disusun sebagai berikut:

• Memantau dan menganalisa setiap kebijakan terbaru

maupun best practice terkait penerapan GCG;

• Melakukan pengkinian/penyempurnaan kebijakan internal

(existing) terhadap setiap perubahan kebijakan GCG; • Memantau secara berkala atas rencana dan realisasi/

pecapaian bisnis Bank melalui rapat-rapat Komite;

• Menentukan aspek dan Person In Charge dalam penyusunan

GCG sesuai dengan bidang yang tercermin dari aspek-aspek GCG;

• Mengkoordinir penyusunan laporan pelaksanaan GCG; • Menyusun pelaporan pelaksanaan GCG Bank dan melakukan

self assessment sesuai ketentuan yang berlaku.

ASSESSMENT

GCG

Self assessment merupakan upaya sistematik untuk menghimpun dan mengolah data (fakta dan informasi) yang handal dan sahih sehingga dapat disimpulkan kenyataan yang dapat digunakan

sebagai landasan tindakan manajemen agar pelaksanaan GCG

dapat dilakukan secara efektif. Self assessment menjadi bagian

dari mekanisme check and balances. Dengan evaluasi maka

capaian kegiatan dapat diketahui dengan pasti dan tindakan

lebih lanjut untuk memperbaiki kinerja suatu kegiatan dapat

ditetapkan.

Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/ POJK.03/2016 tentang penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 21/POJK.04/2015 tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka, Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 32/SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka serta

Aspect 4.

Participation of Stakeholders

It consists of: Improving Corporate Governance Aspects through the Participation of the Stakeholders.

Aspect 5.

Information transparency

It consists of: Improving the Implementation of Information

transparency

PerFOrManCe anD MOnITOrInG OF GCG

IMPLeMenTaTIOn

Formation and reinforcement either of GCG organ or GCG infrastructure are urgently needed in the process of performance and monitoring of GCG implementation. GCG organ is related

with how the organization is divided, organized, and coordinated. Through that formation and reinforcement, the roles and functions of each organ will be clear and rigid. Meanwhile, GCG infrastructure is a set of rules and policies owned by Bank

victoria in carrying out Bank’s activities. to ensure that the

deined standard has been implemented, fulilled, evaluated, and improved, Bank requires monitoring and evaluation of the

implementation.

Monitoring function of GCG implementation is performed by GCG Monitoring Committee through the establishment of roles and responsibility which have been deined as follows:

• Monitoring and analysing any current policies or best practices related with GCG implementation;

• Upgrading/improving existing internal policy against the amendment of GCG policies;

• Periodically monitoring the plans and realization/ achievement of Bank’s business through Committee’s meetings;

• Determining aspects and Person In Charge in GCG formation according to respective ields which relected in GCG aspects;

• Coordinating the formation of GCG implementation reports; • Formating Bank’s GCG implementation reports and

conducting self assessment according to the prevailing regulations.

GCG assessMenT

Self assessment is a systematic way to collect and process reliable and valid data (facts and information) to conclude a fact that can be drawn to be used as the basis of Management actions, so that GCG implementation can run effectively. Self assessment is part of check and balances mechanism. Through evaluation, the achievement of an action can be acknowledged accurately

and further action to improve the performance of an action can

be deined.

According to the Regulation of Financial Services Authority No. 55/POJK.03/2016 on the implementation of Corporate Governance for Commercial Bank, Regulation of Financial Services Authority No. 21/POJK.04/2015 on the Guideline Implementation of Corporate Governance of Public Company, Circular Letter of Financial Services Authority No. 32/


(12)

Peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011 tentang penilaian

tingkat Kesehatan Bank tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank

Umum serta peraturan Bank Indonesia tentang penilaian tingkat

Kesehatan Bank, salah satu penilaian poin penilaian tingkat

kesehatan Bank adalah penilaian sendiri (self assessment) atas pelaksanaan prinsip–prinsip tata Kelola perusahaan yang Baik

(GCG) pada bank. Pelaksanaan self assessment tersebut dilakukan secara periodik setiap semester yaitu pada bulan Juni dan Desember pada tahun berjalan.

Self assessment meliputi 11 (sebelas) faktor penilaian pelaksanaan

GCG yang meliputi:

1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris 2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi

3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite 4. Penanganan benturan kepentingan 5. Penerapan fungsi kepatuhan 6. Penerapan fungsi audit internal 7. Penerapan fungsi audit eksternal

8. Penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian

internal

9. Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan

penyediaan dana besar (large exposure)

10. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank,

laporan pelaksanaan Good Corporate Governance dan pelaporan internal

11. Rencana Strategis Bank

Dengan menggunakan mekanisme self assessment di atas, hasil

GCG Self Assessment selama 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat melalui tabel di bawah ini.

Tabel hasil Self Assessment

Table of Self Assessment Result

aspek nilai / Mark aspects

2016 2015 2014 2013 2012 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan

Komisaris 1 1 1 1 1

The implementation of task and responsibility of Board of Commissioner Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 2 2 1 1 1 The implementation of task and responsibility of Directors Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite 2 2 2 2 2 the completeness and performance of Committee’s task

penanganan Benturan Kepentingan 2 1 1 1 2 Conlict of interest handling

penerapan Fungsi Kepatuhan 2 1 1 1 1 the implementation of compliance function

penerapan Fungsi audit Internal 2 2 1 2 2 the implementation of internal audit function penerapan Fungsi audit eksternal 2 1 1 2 1 The implementation of external audit function Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem

pengendalian Internal 2 2 1 1 2

The implementation of risk management, including internal control system Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related

Party) dan Penyediaan Dana Besar (Large Expo-sure)

2 2 1 2 2 the provision of funds for related party and large exposure transparansi Kondisi Keuangan dan non

keuan-gan Bank, Laporan pelaksanaan GCG dan Pel-aporan Internal

1 1 1 1 1

The transparency of Bank’s inancial and non-inancial reports, Good Corporate Governance implementation report, and internal reports

Rencana Strategis Bank 2 2 2 1 1 Bank’s Strategic Plans

skor Self Assessment GCG Bank Victoria 2 2 2 2 2 Score of Bank Victoria’s GCG Self Assessment

KaTeGOrI Baik Baik Baik Baik Baik CateGorY

skor Self Assessment GCG Bank Victoria

sya-riah 2 2,28 1,93 1,66 2,07

Score of Bank Victoria Syariah’s GCG Self assessment

KaTeGOrI Baik Baik Baik Baik Baik CateGorY

SEOJK.04/2015 on the Guideline of Corporate Governance of Public Company, and Regulation of Bank of Indonesia No.13/1/ PBI/2011 on the Assessment of Bank’s Health Rating, one of

health rating assessment points is self assessment upon the implementation of Good Corporate Governance (GCG) principles

in the bank. That Self Assessment is conducted periodically every semester, that is on Juni and December of current year.

Self assessment consists of 11 (eleven) GCG implementation factors:

1. The implementation of task and responsibility of Board of

Commissioner

2. The implementation of task and responsibility of Directors 3. The completeness and performance of Committee’s task 4. Conlict of interest handling

5. The implementation of compliance function 6. The implementation of internal audit function 7. The implementation of external audit function

8. The implementation of risk management, including internal

control system

9. The provision of funds for related party and large exposure 10. The transparency of Bank’s inancial and non-inancial

reports, Good Corporate Governance implementation report, and internal reports

11. Bank’s Strategic Plans

By employing the above self assessment mechanism, the result GCG Self Assessment for the last 5 (ive) years can be observed from the table below.


(13)

TInDaK LanJuT

ASSESSMENT

GCG

Dalam rangka evaluasi penerapan GCG, Bank melaksanakan

assessment GCG yang dilaksanakan secara periodik dan konsisten

setiap tahun. Hasil self assessment menunjukkan penerapan Good Corporate Governance di Bank secara umum baik. Namun, Bank tetap berupaya untuk meningkatkan implementasi

Good Corporate Governance dengan menindaklanjuti hasil

self assessment sesuai peraturan dan best practice. Hasil dari assessment digunakan sebagai pertimbangan di dalam

melakukan peningkatan kualitas implementasi GCG.

PenInGKaTan KuaLITas Dan

BENCHMARKING

Hasil dari assessment serta ditambah dengan masukan dari

seluruh stakeholders digunakan sebagai pertimbangan di dalam

melakukan peningkatan kualitas implementasi GCG. ada dua macam peningkatan kualitas yaitu peningkatan kualitas untuk mencapai standar kualitas yang ditetapkan dan peningkatan kualitas dalam konteks peningkatan standar kualitas yang telah dicapai melalui benchmarking.

Bank melakukan peningkatan kualitas implementasi GCG dengan menindaklanjuti hasil self assessment, temuan audit dan rekomendasi auditor internal, auditor eksternal serta hasil pengawasan regulator (BI/OJK). Adapun bentuk tindak lanjut tersebut dilakukan melalui rapat pembahasan antara Direksi, Divisi Kepatuhan dan Divisi serta Komite terkait yang dilaksanakan secara rutin setiap bulannya.

Selanjutnya akan segera dilakukan tindakan koreksi yang

dituangkan dalam program kerja. pelaksanaan program kerja senantiasa dipantau kesesuaiannya sehingga akan meningkatkan

kualitas implementasi GCG. Disamping itu, Bank juga melakukan

benchmarking dalam rangka peningkatan kualitas GCG dengan

mengikuti perkembangkan best practices yang ada.

PeLaKsanaan PeneraPan asPeK Dan

PrInsIP TaTa KeLOLa Perusahaan

sesuaI KeTenTuan OTOrITas Jasa

KeuanGan

Berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.32/ SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka sebagai standar penerapan GCG yang mencakup 5 aspek, 8 prinsip dan 25 rekomendasi penerapan aspek dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Rekomendasi penerapan aspek dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam Pedoman

tata Kelola adalah standar penerapan aspek dan prinsip tata

kelola perusahaan yang baik yang harus diterapkan Bank Victoria

untuk mengimplementasikan prinsip tata kelola. adapun uraian

penerapannya, dapat disampaikan, sebagai berikut.

FOLLOW uP On The GCG assessMenT

In evaluating the implementation of GCG, the Bank performs

periodic assessment on GCG assessment consistently every year.

The result of the self assessment shows that the implementation

of Good Corporate Governance in the Bank is generally good.

However, the Bank keeps working to improve the implementation of Good Corporate Governance by following up results of the self assessment according to the rules and best practices. Results

of the assessment are used as a consideration in improving the quality of GCG implementation.

QuaLITY IMPrOVeMenT anD BenChMarKInG

The assessment results along with the input from all stakeholders may be utilised as considerations in upgrading the quality of GCG implementation. There are two kinds of quality improvements: improvement in quality to achieve the deined quality standards and quality improvement within the context of improving the quality standards that have been achieved through benchmarking.

the Bank improves the quality of the GCG implementation

by follow up the results of self-assessment, audit indings and recommendations from internal auditors, external auditors and the examination results of the regulator supervision (BI/FSA). The follow up is done through a discussion meeting between the Board of Directors, Division of and other relevant Divisions as well as Committees that held regularly every month.

Further corrective actions will be carried out in the work program. The implementation of the work program constantly monitored to improve the quality of the GCG implementation. In addition, the Bank also conducts benchmarking in order to improve the quality of GCG by following existed best practices development.

IMPLeMenTaTIOn OF COrPOraTe

GOVernanCe PrInCIPLes asPeCT

unDer The TerMs OF auThOrITY OF

FInanCIaL serVICes

Based on the Circular Letter of the Financial Services Authority

No.32/SEOJK.04/2015 on Public Company Corporate

Governance Guidelines as GCG implementation standards

covering 5 aspects, 8 principles and 25 recommendations on

applying aspects and principles of good corporate governance. recommendations on the application of good corporate

governance aspects and principles in the Governance Manual

are the standards for implementing good corporate governance aspects and principles that Bank victoria has to implement the

governance principles. The description of the applicant, can be submitted, as follows.


(14)

Tabel Pelaksanaan Penerapan Aspek dan Prinsip Tata Kelola Sesuai Ketentuan OJK

Table of Implementation of Aspects and Principles of Governance Based on OJK Provisions

no Prinsip

Principle

rekomendasi recommendation

Keterangan rekomendasi OJK OJK recommendation Information

Penjelasan Penerapan di Bank Victoria Implementation Decription at Bank victoria

I aspek 1: hubungan Perusahaan Terbuka dengan Pemegang saham Dalam Menjamin hak-hak Pemegang saham;

aspect 1: Public Company relationships with shareholders in ensuring shareholder rights;

Prinsip 1 Meningkatkan Nilai Penyelenggaraan RUPS.

Principle 1 Increasing the value of the Extraordinary General Meeting of Shareholders

1. Perusahaan Terbuka memiliki cara atau prosedur teknis pengumpulan suara (voting) baik secara terbuka maupun tertutup yang mengedepankan independensi, dan kepentingan pemegang saham.

1. The Public Company has a technical or voting method of voting openly or closedly, which prioritizes the independence and interests of shareholders.

- Setiap saham dengan hak suara yang dikeluarkan mempunyai satu hak suara (one share one vote). pemegang saham dapat menggunakan hak suaranya pada saat pengambilan keputusan, terutama dalam pengambilan keputusan dengan cara pengumpulan suara (voting). namun demikian, mekanisme pengambilan keputusan dengan cara pengumpulan suara (voting) baik secara terbuka maupun tertutup belum diatur secara rinci.

- Perusahaan Terbuka direkomendasikan mempunyai prosedur pengambilan suara dalam pengambilan keputusan atas suatu mata acara RUPS. Adapun prosedur pengambilan suara (voting) tersebut harus menjaga independensi ataupun kebebasan pemegang saham. Sebagai contoh, dalam pengumpulan suara (voting) secara terbuka dilakukan dengan cara mengangkat tangan sesuai dengan instruksi pilihan yang ditawarkan oleh pimpinan RUPS. Sedangkan, dalam pengumpulan suara (voting) secara tertutup dilakukan pada keputusan yang membutuhkan kerahasiaan ataupun atas permintaan pemegang saham, dengan cara menggunakan kartu suara ataupun dengan penggunaan electronic voting.

- Any shares with votes issued, have one share one vote. Shareholders may use their voting rights at the time of decision making, especially when voting held. However, the decision making mechanism by voting either openly or closedly has not been regulated in details. - The Public Company is recommended to have a

voting procedure in making decisions on an eye of the GMS. The voting procedure (voting) must maintain the independence or freedom of shareholders. For example, voting is openly conducted by raising hands in accordance with the instructions offered by the leadership of the GMS. Meanwhile, voting is closed to the decision that requires conidentiality or at the request of shareholders, by using a sound card or by using electronic voting.

Bank telah comply terhadap Prinsip 1 dan rekomendasi 1. Terdapat dalam penjelasan keputusan RUPST tahun 2016 dalam Laporan Tahunan ini.

There is an explanation of the resolution of the AGMS of 2016 in this annual report.

2. Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka hadir dalam RUPS Tahunan.

2. All members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners of the Public Company are present at the Annual GMS.

Kehadiran seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka bertujuan agar setiap anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris dapat memperhatikan, menjelaskan dan menjawab secara langsung permasalahan yang terjadi atau pertanyaan yang diajukan oleh pemegang saham terkait mata acara dalam RUPS.

The presence of all members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners of the Public Company aims to ensure that each member of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners is able to observe, explain and answer directly the problems or questions raised by shareholders regarding the agenda of the GMS.

Pada prinsipnya Bank Victoria comply terhadap Prinsip 1 dan rekomendasi 2.

Terdapat dalam penjelasan keputusan RUPST tahun 2016 dalam Laporan Tahunan ini.

In principle, Bank Victoria complies to Principle 1 and Recommendation 2.

There is an explanation of the resolution of the AGMS of 2016 in this annual report.

3. Ringkasan risalah RUPS tersedia dalam Situs Web Perusahaan Terbuka paling sedikit selama 1 (satu) tahun.

3. Summmary of the GMS should be available on the Public Company Website at minimum length of 1 (one) year.

Perusahaan Terbuka wajib membuat ringkasan risalah RUPS dalam bahasa Indonesia dan bahasa asing (minimal dalam bahasa Inggris), serta diumumkan 2 (dua) hari kerja setelah RUPS diselenggarakan kepada masyarakat, yang salah satunya melalui Situs Web Perusahaan Terbuka. Ketersediaan ringkasan risalah RUPS pada Situs Web Perusahaan Terbuka memberikan kesempatan bagi pemegang saham yang tidak hadir untuk mendapatkan informasi penting dalam penyelenggaraan RUPS secara mudah dan cepat. Oleh karena itu, ketentuan tentang jangka waktu minimal ketersediaan ringkasan risalah RUPS di Situs Web dimaksudkan untuk menyediakan kecukupan waktu bagi pemegang saham untuk memperoleh informasi tersebut.

The Public Company must prepare a summary of the minutes of the GMS in Indonesian and foreign languages (minimum in English), and announced 2 (two) business days after the GMS is held to the public, one of which is through the Public Company Website. The availability of summary of the GMS on the Public Company Website provides an opportunity for the absent shareholders to obtain important information in the conduct of GMS easily and quickly. Therefore, the provisions concerning the minimum period of availability of summary minutes of the GMS on the Website are intended to provide suficient time for shareholders to obtain such information that year.

Pada prinsipnya Bank Victoria comply terhadap Prinsip 1 dan rekomendasi 3.

telah terdapat dalam website Bank.

In principle, Bank Victoria complies to Principle 1 and Recommendation 3.


(15)

no Prinsip Principle

rekomendasi recommendation

Keterangan rekomendasi OJK OJK recommendation Information

Penjelasan Penerapan di Bank Victoria Implementation Decription at Bank victoria

Prinsip 2 Meningkatkan Kualitas Komunikasi perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham atau Investor.

Principle 2 Improve the Quality of Public Company Communications with Shareholders or Investors

4. Perusahaan Terbuka memiliki suatu kebijakan komunikasi dengan pemegang saham atau investor.

4. Public Company has a communication policy with shareholders or investors.

- Adanya komunikasi antara Perusahaan Terbuka dengan pemegang saham atau investor dimaksudkan agar para pemegang saham atau investor mendapatkan pemahaman lebih jelas atas informasi yang telah dipublikasikan kepada masyarakat, seperti laporan berkala, keterbukaan informasi, kondisi atau prospek bisnis dan kinerja, serta Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Terbuka. Di samping itu, pemegang saham atau investor juga dapat menyampaikan masukan dan opini kepada manajemen Perusahaan Terbuka. - Kebijakan komunikasi dengan para pemegang saham atau

investor menunjukan komitmen Perusahaan Terbuka dalam melaksanakan komunikasi dengan para pemegang saham atau investor. Dalam kebijakan tersebut dapat mencakup strategi, program, dan waktu pelaksanaan komunikasi, serta panduan yang mendukung pemegang saham atau investor untuk berpartisipasi dalam komunikasi tersebut.

- Any communication between the Public Company and the shareholders or investors is intended to enable shareholders or investors to gain a clearer understanding of publicly available information, such as periodic reports, information disclosure, business or performance conditions and prospects, and The Implementation of Public Company Governance . To add, shareholders or investors may also submit feedback and opinions to the management of the Public Company.

- Communications policy with shareholders or investors demonstrates Public Company commitment in conducting communications with shareholders or investors. Such policies may include strategies, programs, and timelines of communication, as well as guides that support shareholders or investors to participate in such communications.

Bank Victoria comply terhadap Prinsip 2 dan rekomendasi 4. Akses Keterbukaan Informasi Laporan Tahunan ini dan juga diungkapkan melalui website Bank.

Victoria Bank complies to Principle 2 and Recommendation 4. Access to this Annual Report Information Disclosure is also available through the Bank’s website.

5. Perusahaan Terbuka mengungkapkan kebijakan komunikasi perusahaan Terbuka dengan pemegang saham atau investor dalam Situs Web.

5. Public Company discloses Public Company communications policy with shareholders or investors in the Website.

Pengungkapan kebijakan komunikasi merupakan bentuk transparansi atas komitmen Perusahaan Terbuka dalam memberikan kesetaraan kepada semua pemegang saham atau investor atas pelaksanaan komunikasi. pengungkapan informasi tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan peran pemegang saham atau investor dalam pelaksanaan program komunikasi Perusahaan Terbuka.

Disclosure of communication policy is a form of transparency of the Public Company’s commitment in providing equality for all shareholders and investors on the implementation of the communication. the disclosure of such information also aims to increase the participation and role of shareholders or investors in the implementation of the Public Company communication program.

Bank Victoria comply terhadap Prinsip 2 dan rekomendasi 5. Akses Keterbukaan Informasi Laporan Tahunan ini dan juga diungkapkan melalui website Bank.

Victoria Bank complies with Principle 2 and Recommendation 5.

Access Disclosure of this Annual Report is also available on the Bank’s website.

II aspek 2: Fungsi dan Peran Dewan Komisaris

aspect 2: The Functions and roles of the Board of Commissioners

Prinsip 3

Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Dewan Komisaris.

Principle 3

Strengthen the Membership and Composition of the Board of Commissioners

6. penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka.

6. Determining the number of members of the Board of Commissioners to consider the conditions of the Public Company.

Jumlah anggota Dewan Komisaris dapat mempengaruhi efektivitas pelaksanaan tugas dari Dewan Komisaris. Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka wajib mengacu kepada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang paling kurang terdiri dari 2 (dua) orang berdasarkan ketentuan peraturan OJK tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. Selain itu, perlu juga mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka yang antara lain yang meliputi karakteristik, kapasitas, dan ukuran, serta pencapaian tujuan dan pemenuhan kebutuhan bisnis yang berbeda diantara Perusahaan Terbuka. Namun demikian, jumlah anggota Dewan Komisaris yang terlalu besar berpotensi mengganggu efektivitas pelaksanaan fungsi Dewan Komisaris.

The number of members of the Board of Commissioners may affect the effectiveness of the execution of duties of the Board of Commissioners. The determination of the number of members of the Board of Commissioners of the Public Company shall refer to the applicable laws, at least 2 (two) persons according to the OJK regulation concerning the Board of Directors and Board of Commissioners of the Issuer or Public Company. In addition, it should also consider the condition of Public Company, among others that include characteristics, capacities and sizes, as well as the achievement of the objectives and requirements of different business among public company. However, the number of members of the Board of Commissioners is too great to potentially disrupt the effectiveness of the implementation of the Board of Commissioners functions.

Bank Victoria comply terhadap Prinsip 3 dan rekomendasi 6. Terdapat dalam penjelasan terkait Dewan Komisaris dalam Laporan Tahunan ini.

Victoria Bank complies with Principle 3 and Recommendation 6.

There are explanations in the relevant annotations of the Board of Commissioners in this annual report.

7. penentuan komposisi anggota Dewan Komisaris memperhatikan keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan.

7. The establishment of the composition of members of the Board of Commissioners takes into account the diver-sity of skills, knowledge, and experience.

Komposisi Dewan Komisaris merupakan kombinasi karakteristik baik dari segi organ Dewan Komisaris maupun anggota Dewan Komisaris secara individu, sesuai dengan kebutuhan Perusahaan Terbuka. Karakteristik tersebut dapat tercermin dalam penentuan keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas pengawasan dan pemberian nasihat oleh Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka. Komposisi yang telah memperhatikan kebutuhan Perusahaan Terbuka merupakan suatu hal yang positif, khususnya terkait pengambilan keputusan dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan yang dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang lebih luas. the composition of the Board of Commissioners is a combination of characteristics both in terms of the organ of the Board of Commissioners and members of the Board of Commissioners individually, in accordance with the needs of the Public Company. Such characteristics may be relected in the determination of the skills, knowledge, and experience required for the implementation of supervisory and advisory tasks by the Board of Commissioners of the Public Company. Compositions that have taken into account the needs of the Public Company are a positive thing, especially regarding decision making in the context of the implementation of supervisory functions undertaken taking into consideration various broader aspects.

Bank Victoria comply terhadap Prinsip 3 dan rekomendasi 7. Terdapat dalam penjelasan terkait Dewan Komisaris dalam Laporan Tahunan ini.

Victoria Bank complies with Principle 3 and Recommendations 7.

There are explanations in the relevant annotations of the Board of Commissioners in this annual report.


(1)

MeDIa PeLaPOran

Bank Victoria menerapkan beberapa cara mengirimkan laporan terkait dengan yang diduga terlibat dengan pelanggaran yang terjadi. Cara-cara penyampaian laporan pelanggaran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Untuk pengaduan pelanggaran yang diduga dilakukan oleh karyawan Bank, penyampaian pengaduan pelanggaran ditujukan kepada tim Anti Fraud. pelaporan pelanggaran dapat dilakukan secara lisan, dengan surat, email atau sms (short message services) kepada Unit Anti Fraud pada alamat sebagai berikut:

• Email : unitantifraud@victoriabank.co.id • SMS/Handphone : 08118707649

2. Untuk pengaduan pelanggaran yang diduga dilakukan oleh anggota Dewan Komisaris atau keluarganya, maka laporan ditujukankepada Direktur Utama dengan alamat email unitantifrauddireksi@victoriabank.co.id

3. Sedangkan untuk pengaduan pelanggaran yang diduga dilakukan oleh anggota Direksi atau keluarganya, laporan pengaduan ditujukan kepada Dewan Komisaris dengan dengan alamat email unitantifraudkomisaris@victoriabank. co.id

4. Jika terlapor merupakan anggota Tim Anti Fraud maka laporan dugaan terjadinya pelanggatan dikirimkan langsung kepada Direktur Utama.

PerLInDunGan BaGI

WHISTLEBLOWER

Manajemen sangat menyarankan agar identitas Pelapor/ Whistleblower dicantumkan, karena memudahkan untuk mendapatkan klariikasi dan memudahkan Pengelola Whistle Blowing System (tim Anti Fraud) untuk melakukan tindak lanjut investigasi pelanggaran tersebut. Kerahasiaan identitas Pelapor/ Whistleblower akan dijaga kerahasiaannya oleh pengelola Whistle Blowing System (tim Anti Fraud) dan dijamin oleh Direksi dan Dewan Komisaris. Identitas pelapor/Whistleblower ini juga diperlukan untuk menyampaikan hasil tindak lanjut penanganan dugaan laporan pelanggaran yang disampaikan pelapor/Whistleblower. Dengan demikian, Pelapor/Whistleblower dapat mengetahui bahwa hasil pelaporannya tidak sia-sia. Untuk keperluan tersebut, diharapkan setidak-tidaknya, Pelapor/Whistleblower memberikan alamat surat atau email, atau nomor telepon atau telepon genggam dalam laporannya, untuk keperluan komunikasi lebih lanjut.

Laporan Anonim akan tetap diterima, akan tetapi tidak disarankan karena akan mempersulit komunikasi dengan pelapor/Whistleblower terkait tindak lanjut dugaan pelanggaran tersebut. Terhadap laporan Anonim akan diseleksi dan ditindaklanjuti berdasarkan pertimbangan:

VIOLaTIOn rePOrTInG MeDIa

Bank victoria implements some method to send reports related to alleged violation. the methods to convey the violation report are as follows.

1. For complaints on violations allegedly committed by the Bank’s employees, the submission of complaints must be addressed to the anti Fraud team. violations reporting can be done orally, by mail, email or sms (short message service) to the Anti Fraud Unit at the following address.

• Email: unitantifraud@victoriabank.co.id • SMS / Mobile Phone: 08118707649

2. For complaints of violations allegedly committed by members of the Board of Commissioners or their families, the report must be addressed to the President Director at the following email address : unitantifrauddireksi@ victoriabank.co.id 3. As for complaints of violations allegedly committed by

members of the Board of Directors or their family, the reports must be addressed to the Board of Commissioners at the following email address unitantifraudewankomisaris@ victoriabank.co.id

4. If reported is a member of the Anti Fraud Team then report on alleged violation must be sent directly to the President Director.

PrOTeCTIOn FOr The rePOrTInG ParTY

(WhIsTLeBLOWer)

The Management strongly recommends that the identity of the Reporting Party/Whistleblower must be included because it would make it easier for the Anti Fraud Team to obtain clariication and conduct follow-up investigations of such violations. The anonymity of the Reporting Party/Whistleblower will be kept conidential by the Anti Fraud Team and guaranteed by the Board of Directors and Board of Commissioners. The identity of Reporting Party/Whistleblower is also needed to convey the results of follow-up of alleged violation that submitted by the Reporting Party/Whistleblower. Accordingly, the Reporting Party/Whistleblower can know that their report will not be in vain. For this purpose, it is expected at least, the Reporting Party/ Whistleblower provide a mailing address or email, or a phone number or a cell phone in their report for the purposes of further communication.

Anonymous reports will be accepted, but it is not recommended because it would complicate communication with the Reporting Party/Whistleblower in follow-up the alleged violations. Any anonymous reports will be selected and followed up based on the following considerations:


(2)

• Tingkat potensi risiko dugaan pelanggaran yang dilaporkan; • Kredibilitas dan integritas dari substansi laporan dugaan

pelanggaran;

• Kemungkinan untuk memperoleh klariikasi atau melaksanakan tindak lanjut dari terjadinya dugaan pelanggaran dari sumber-sumber lain.

Setiap laporan yang masuk, akan ditampung dan dilakukan penyaringan. Terhadap laporan yang diyakini keakurasiannya, maka dilakukan tindaklanjut oleh penerima pelaporan. terhadap laporan yang tidak diyakini keakurasiannya, maka akan diabaikan dan disisihkan sebagai laporan yang tidak perlu ditindaklanjuti. terhadap pelapor/Whistleblower, apabila pelanggaran yang dilaporkan tidak terbukti melalui penyelidikan yang dilakukan oleh tim Anti fraud maka tidak dikenakan sanksi.

Kepada pelapor/Whistleblower yang beritikad baik, Bank Victoria memberikan jaminan perlindungan sebagai berikut :

1. Penyediaan saluran komunikasi Pelaporan (lisan, telepon, email) yang bebas dan rahasia ataupun penyediaan Ombudsman yang independen dan rahasia. Melalui saluran komunikasi ini. pelapor akan mendapatkan informasi tindaklanjut penanganan laporan dugaan pelanggaran yang disampaikan;

2. Jaminan kerahasiaan identitas Pelapor, terkecuali bila jika terdapat tuntutan hukum mengharuskan identitas ini menjadi dibuka di hadapan hakim;

3. Perlindungan dari tindakan balasan dari si Terlapor atau organisasi yang dilaporkan, perlindungan ini dapat meliputi:

• Perlindungan isik baik terhadap diri sendiri maupun keluarganya;

• Perlindungan terhadap harta benda miliknya dan milik keluarganya atas terror ataupun pembalasan yang harus dialaminya

• Perlindungan administratif yang berupa penundaan kenaikan pangkat, pemecatan, pengucilan di tempat kerja, mutasi yang tidak layak, termasuk kepastian kerja danlainnya;

• Perlindungan hukum, dalam proses litigasi di Pengadilan Negeri, termasuk biayanya, dan bila perlu termasuk perlindungan melalui Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Jaminan perlindungan ini dilaksanakan oleh Tim Anti Fraud sesuai dengan mekanisme yang berlaku.

• The level of potential risk of reported alleged violation; • The credibility and integrity on the substance of the alleged

violation report;

• Any possibility for clariications or carry out follow-up of the alleged violation from other sources.

Every received report will be accommodated and going through a iltering process. For report that judged accurate, the reporting recipient will follow it up. For the report that judget not accurate, it will be ignored and set aside as reports that do not need to be follow up. For the Reporting Party/Whistleblower, if the reported violation is not proven through investigations by the Anti Fraud team, they will not be penalized.

For Reporting Party/Whistleblower who has good faith, Bank Victoria guaranteed protection as follows.

1. Provision of free and conidential Reporting communication channels (orally, phone, email) even the provision of an independent and conidential Ombudsman. Through this communication channel, the Reporting Party will get follow-up information on the alleged violations report;

2. A guarantee on conidentiality of the Reporting Party identity, except where a lawsuit require this identity to be opened before the judge;

3. Protection of reprisal from the Reported Party or organization, this protection may include:

• Physical protection both against themselves and their families;

• Protection against their and their family’s property of any terror or retaliation;

• Administrative protection in form of promotion delay, dismissal, ostracism at work, mutations that were not feasible, including job security, etc.;

• Law protection, in litigation process in the District Court, including its cost and, if necessary, including protection by the Witness and Victim Protection Agency.

This protection guarantee is carried out by the Anti Fraud Team in accordance with existing mechanisms.


(3)

sOsIaLIsasI

WHISTLEBLOWING SYSTEM

pengelola Whistleblowing System bertanggung jawab untuk melakukan sosialisasi, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi Standar Operasional Prosedur (SOP) Whistleblowing System dengantujuan untuk memastikan sasaran yang diinginkan ini tercapai. Demi mencapai hal tersebut, Pengelola Whistleblowing System wajib melaksanakan hal-hal sebagai berikut:

1. Melakukan program promosi dan sosialisasi secara ekstensif dan intensif sehingga diperoleh pemahaman yang benar terhadap pelaksanaan prosedur Whistleblowing ini;

2. Menyelenggarakan tata laksana organisasi sedemikian rupa sehingga kerahasiaan Pelapor tetap terjamin, tetapi laporan pelanggaran yang disampaikan juga dapat ditangani dengan baik serta terdokumentasi dengan baik;

3. Melakukan laporan setiap semester kepada Direksi tentang pelaksanaan program Whistleblowing System terkait laporan dugaan pelanggaran meliputi sekurang-kurangnya;

a. apakah prosedur Whistleblowing System dapat diterapkan dengan baik dan mendapatkan sambutan yang positif dari pegawai ataupun para pemangku kepentingan lainnya?

b. Apakah prosedur Whistleblowing System cukup efektif dalam melakukan deteksi dini dan pencegahan penyimpangan ataupun pelanggaran?

c. apakah terdapat suatu pola pelanggaran tertentu yang sering berulang? Apakah kira-kira penyebabnya? d. Saran perbaikan untuk meningkatkan efektiitas

penerapan Whistleblowing System dalam mencapai sasaran penciptaan iklim kerja yang terbuka, tulus dan bertanggungjawab.

Sepanjang 2016, Bank Victoria telah melakukan sosialisasi Whistleblowing System di internal Bank victoria. Kegiatan sosialisasi tersebut disampaikan kepada seluruh karyawan pada forum training, serta melalui email setiap bulan yang dikirimkan kepada seluruh karyawan Selain itu, untuk dapat menjangkau seluruh stakeholder Bank Victoria, sosialisasi Whistleblowing

DIsseMInaTIOn OF WhIsTLeBLOWInG sYsTeM

The Whistleblowing System Management is responsible for dissemination, implementation, monitoring and evaluation of the Whistleblowing System Standard Operating Procedure (SOP) with the aim to ensure the desired goal is achieved. To achieve this, the Whistleblowing System Management shall carry out the following:

1. Conducts promotion and dissemination programs extensively and intensively in order to obtain a correct understanding of the implementation of this Whistleblowing procedures; 2. Organizes organizations governance so that the Reporting

Party conidentiality remain guaranteed, but reports of violations submitted can also be well handled and properly documented;

3. Provides semiannually report to the Board of Directors on the implementation of the Whistleblowing System program with the alleged violations report include at least;

a. Is the Whistleblowing System procedures can be well implemented and get a positive response from employees or other stakeholders?

b. Is Whistleblowing System procedures are effective in the early detection and prevention of any irregularities or violations?

c Is there a recurring speciic violation pattern? What is the cause?

d Suggestion on improvements to enhance the effectiveness of Whistleblowing System in achieving the target of creating an open, honest and responsible working environment.

Bank Victoria has conducted socialization on the Whistleblowing System internally in 2016. The socialization was delivered to all employees at tge training forums as well as via email every month sent to all employees. In addition, to be able to reach out all Bank Victoria’s stakeholders, the Whistleblowing System socialization also conducted through the Bank’s website and various media,


(4)

System juga dilakukan melalui website Bank dan berbagai media, seperti buletin internal, poster, sosialisasi etika maupun presentasi langsung kepada unit kerja terkait.

JenIs PeLanGGaran YanG DaPaT

DILaPOrKan

Pelanggaran meliputi banyak hal dan masalah, akan tetapi dibatasi dengan apa yang dilakukan, terjadi atau terkait dengan Bank. Berikut disampaikan beberapa jenis pelanggaran dan penyimpangan yang dapat dilaporkan berdasarkan kebijakan ini, antara lain adalah:

1. Semua tindakan melanggar hukum pidana (misalnya pencurian, penipuan, penggunaan narkoba, dan lain sebagainya). 2. Penyalahgunaan wewenang dalam melayani nasabah,

debitur ataupun vendor atau pemasok lainnya (misalnya penundaan pembayaran tidak beralasan, pemerasan, dan lain sebagainya).

3. Pelanggaran peraturan perbankan yang diatur dalam Undang-undang No.10/1998 jo UU No.7/1992 tentang Perbankan (misalnya tidak melaksanakan prinsip kehatihatian, membuka rahasia nasabah kepada yang tidak berhak, melakukan pencatatan yang tidak benar, meminta uang atas jasa pelayanan perbankan yang dilakukan). 4. Pelanggaran peraturan perpajakan atau aturan pelaporan

keuangan perusahaan yang tidak sesuai dengan PSAK. 5. Perbuatan yang dapat merugikan Bank, baik inansial

maupun non-inansial, termasuk menciderai citra Bank. 6. Pelanggaran aturan internal (SOP), yang dapat menciderai

integritas Pelaporan perusahaan, baik di bidang keuangan ataupun bidang lainnya.

7. Perbuatan yang membahayakan keselamatan dan kesehatan kerja.

Daftar di atas bukanlah daftar yang komprehensif tetapi lebih merupakan contoh perbuatan-perbuatan yang dapat dilaporkan, terutama berkepentingan dengan potensi risiko yang dapat merugikan nasabah Bank, Pegawai Bank, publik, serta para pemangku kepentingan lainnya.

such as internal newsletters, posters, socialization ethics and presentations directly related to the work unit.

TYPes OF VIOLaTIOns ThaT Can Be rePOrTeD

Violations include many things and problems, but it will be limited to what that has been done, occurred or related to the Bank. Some types of violations and irregularities that can be reported based on the Bank’s policy, among others are:

1. All actions that violated the criminal laws (eg theft, fraud, drug use, etc.);

2. Abuse of authority in serving customers, debtors or vendors or other suppliers (eg, unwarranted payment delay, extortion, etc.);

3. Violation of banking regulations stipulated in Law No. 10/1998 in conjunction with Law No. 7/1992 on Banking (eg, does not implement the prudent principle, reveals secrets to unauthorized customers, performs misleading bookeeping, ask for money on any banking services performed);

4. Violation of tax laws or the rules of corporate inancial reporting that is not in accordance with PSAK;

5. Actions that can be detrimental to the Bank, both inancial and non-inancial, including hurting the Bank’s image; 6. Violation of internal rules (SOP), which can hurt the integrity

of the Company’s reporting, whether in inance or other ields; and

7. Acts that endanger health and safety.

The above list is not a comprehensive list but rather an example of actions that can be reported, particularly with the potential risks that could harm the Bank’s customers, employees, public, and other stakeholders.


(5)

LaPOran

WHISTLEBLOWING SYSTEM

2016

Selama tahun 2016, tidak terdapat laporan atas whistleblowing system.

PenYIMPanGan InTernaL

efektivitas pelaksanaan audit juga terlihat dari tidak terdapatnya penyimpangan internal di 2016

Internal Fraud dalam 1 Tahun

Internal Fraud in 1 year

Jumlah kasus yang dilakukan oleh / number of Cases Perpetrated by

Pengurus

Management

Pegawai Tetap

Permanent employee

Pegawai Tidak Tetap

Contract employee Tahun 2016

Year 2016

Tahun 2015 Year 2015

Tahun 2016 Year 2016

Tahun 2015 Year 2015

Tahun 2016 Year 2016

Tahun 2015 Year 2015

total fraud / total fraud NIHIL / none NIHIL / none 4 3 NIHIL / none NIHIL / none

telah diselesaikan / resolved NIHIL / none NIHIL / none 4 3 NIHIL / none NIHIL / none

Dalam proses penyelesaian di internal Bank / Under the Bank’s internal settle ment process

NIHIL / none NIHIL / none NIHIL / none NIHIL / none NIHIL / none NIHIL / none

Belum diupayakan penyelesaiannya

Settlement required NIHIL / none NIHIL / none NIHIL / none NIHIL / none NIHIL / none NIHIL / none

telah ditindaklanjuti melalui proses hukum / Followed up through a legal

process

NIHIL / none NIHIL / none NIHIL / none NIHIL / none NIHIL / none NIHIL / none

WhIsTLeBLOWInG sYsTeM rePOrT FOr 2016

Throughout 2016, Bank Victoria dod not receive any reports related to whistleblowing.

InTernaL FrauD

effectiveness of the audit is also seen from the lack of internal fraud in 2016.


(6)