Laporan GCG BVIC Tahun 2012

(1)

LAPORAN PELAKSANAAN

Good Corporate Governance 2012


(2)

A

PENDAHULUAN

1

B

PELAKSANAAN

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

3

I

Dewan Komisaris

3

II

Direksi

8

III

Komite - Komite

Komite Audit

14

Komite Pemantau Risiko

18

Komite Nominasi dan Remunerasi

21

Komite Manajemen Risiko (KMR)

22

Komite Kebijakan Perkreditan

24

Asset Liability Commitee (ALCO)

25

Komite Teknologi Informasi

27

Komite Kredit

28

Unit-unit Lainnya

28

IV

Penanganan Benturan Kepentingan

32

V

Kepatuhan

34

VI

Audit Internal

36

VII

Audit Eksternal

37

VIII

Manajemen Risiko dan Sistem Pengendalian Intern

38

IX

Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) dan

Penyediaan Dana Besar (Large Exposure)

43


(3)

XI

Rencana Strategis Bank

46


(4)

A. PENDAHULUAN

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan

Good Corporate Governance bagi Bank Umum, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas PBI No.8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, Bank melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan berkomitmen untuk melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) yang baik dan prinsip kehati-hatian dalam kegiatan bisnis sehari-hari sesuai dengan nilai-nilai pokok yang tertuang dalam GCG. Hal ini dilaksanakan dalam rangka melindungi kepentingan stakeholder, meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku serta nilai-nilai yang berlaku di dunia perbankan.

Prinsip Tata Kelola Perusahaan

Tata kelola perusahaan yang baik merupakan faktor yang sangat penting bagi Bank dalam menjalankan aktivitas operasionalnya di tengah persaingan bisnis. Melalui penerapan GCG ini, manfaat yang diperoleh antara lain kepercayaan stakeholders semakin meningkat sehingga misi Bank untuk menjadi bank pilihan nasabah yang terpercaya, sehat dan efisien dapat terwujud. Untuk mewujudkan misi tersebut, Bank menerapkan lima prinsip GCG, yaitu transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, indepedensi, dan kewajaran dalam kegiatan bisnis dan operasional Bank sehari-hari. Hal ini tercermin dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi, kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite-Komite, penerapan fungsi kepatuhan, auditor internal dan eksternal, penerapan manajemen risiko, serta transparansi kondisi keuangan dan non-keuangan Bank.

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Struktur tata kelola perusahaan terdiri dari atas Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi yang berperan utama dalam pelaksanaan GCG secara komprehensif. Selain elemen utama tersebut, terdapat elemen pendukung yang terdiri dari Komite di bawah Dewan Komisaris, Komite di bawah Direksi, Audit Internal, Audit Eksternal, Legal, Kepatuhan dan Corporate Secretary.

Rapat Umum Pemegang Saham

Sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta pedoman GCG, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun sebagai forum bagi para Pemegang Saham untuk mengambil keputusan penting yang berkaitan dengan Bank, di luar wewenang Dewan Komisaris dan Direksi.

Selama tahun 2012, Bank telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada tanggal 29 Juni 2012 dengan keputusan sebagai berikut :

1. Menerima :

a. Baik dan menyetujui Laporan Tahunan Bank untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 termasuk laporan Direksi dan laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris Bank.

b. Baik dan menyetujui serta mengesahkan Laporan Keuangan Bank untuk tahun buku yang berakhir berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 yang telah diaudit oleh Ka tor Aku ta Pu lik Tjahjadi & Ta ara de ga pe dapat wajar ta pa pe ge ualia sesuai de ga lapora No or 0069/T&T -GA/JT-1/2012, tanggal 26 Maret 2012, dengan demikian membebaskan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Bank dari tanggung jawab dan segala tanggungan (acquit et de charge) atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang Direksi dan Dewan Komisaris jalankan selama tahun buku 2011, sepanjang tindakan-tindakan mereka tercantum dalam Neraca dan Laporan Laba Rugi Bank tahun buku 2012.

c. Laporan Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Bank tahun 2011, penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu sebesar Rp 58.870.360.000,- exercise Waran Seri IV & V sebesar Rp 8.172.431.400,- dan hasil Penawaran Umum Terbatas V sebesar Rp 195.491.925.900,- setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang berhubungan dengan proses penewaran umum tersebut, telah digunakan seluruhnya oleh Bank sesuai dengan tujuan penggunaan dana yaitu meningkatkan kemampuan


(5)

permodalan serta sebagai sumber pendanaan jangka panjang guna meningkatkan aset produktif, khususnya untuk meningkatkan fasilitas kredit Bank.

2. Menyetujui menetapkan penggunaan Laba Bersih Bank tahun buku 2011 sebesar Rp 187.402.441.878, yang digunakan untuk :

a. Sebesar Rp 2.000.000.000,- digunakan untuk pembentukan dana cadangan, guna memenuhi ketentuan pasal 70 Undang-undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Bank Terbatas dan pasal 26 Anggaran Dasar Bank.

b. Sisanya sebesar Rp 185.402.441.878 akan dibukukan sebagai laba ditahan.

c. Oleh karena masih diperlukannya dana tunai untuk pengembangan usaha Bank, maka untuk tahun buku 2011, Bank tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham.

3. Menyetujui perubahan Direksi dan Dewan Komisaris Bank, yaitu :

a. Mengangkat Eko Rachmansyah Gindo sebagai Direktur Utama Bank, untuk masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank yang akan diselenggarakan tahun 2013 dan berlaku efektif setelah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia. b. Mengangkat Daniel Budirahaju sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen Bank dan

Zaenal Abidin Pd.D sebagai Komisaris merangkap Komisaris Independen untuk masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham saham Tahunan Bank yang akan diselenggarakan tahun 2013 dan berlaku efektif setelah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia.

Dengan demikian susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Bank terhitung sejak diperolehnya persetujuan dari Bank Indonesia atas penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tahun 2013, menjadi sebagai berikut :

DIREKSI KOMISARIS

Posisi di Bank Victoria

International Nama

Posisi di Bank Victoria

International Nama

1. Direktur Utama 1. Eko Rachmansyah

Gindo *)

1. Komisaris Utama/ Komisaris Independen

Daniel Budirahaju *)

2. Direktur 2. Gregorius Andrew

Andryanto Haswin

2. Komisaris/Komisaris Independen

Gunawan Tenggarahardja

3. Direktur 3. Ramon Marlon

Runtu

3. Komisaris/Komisaris Independe

Zaenal Abidin Ph.D *)

4. Direktur 4. Oliver Simorangkir 4. Komisaris Suzanna Tanojo

5. Direktur 5. Tamunan

*) Efektif setelah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia tanggal 27 September 2012

4. Menyetujui :

a. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris Bank untuk menetapkan pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi serta besarnya gaji dan tunjangan para anggota Direksi untuk tahun 2012.

b. Memberikan kuasa dan wewenang kepada wakil pemegang saham utama Bank yaitu PT Victoria Securitas untuk menetapkan besarnya gaji atau honorarium dan tunjangan dari anggota Dewan Komisaris.

5. Menyetujui menunjuk Kantor Akuntan Publik Tjahjadi & Tamara untuk mengaudit buku-buku Bank untuk tahun buku 2012 dan memberikan wewenang kepada Direksi berdasarkan persetujuan dari Dewan Komisaris untuk menunjuk kantor akuntan publik pengganti apabila karena satu dan lain hal terjadi perubahan, serta menetapkan jumlah honorarium kantor akuntan publik tersebut serta persyaratan lain penunjukannya. Secara rinci pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Bank Victoria International tahun 2012 sebagai berikut ini.


(6)

B. PELAKSANAAN

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

I

DEWAN KOMISARIS

Jumlah anggota Dewan Komisaris per Desember 2012 sebanyak 4 (empat) orang, lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah anggota Direksi yaitu 5 (lima) orang. Setiap anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua maupun keuangan dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau anggota Direksi. Anggota Dewan Komisaris telah memenuhi jumlah, komposisi, kriteria dan independensi sesuai ketentuan Bank Indonesia. 3 (tiga) anggota Dewan Komisaris adalah independen, telah memenuhi kriteria independensi dari Peraturan Bapepam & LK. Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Komisaris berdasarkan pada Pedoman yang telah ditetapkan.

A. Jumlah Komposisi Dewan Komisaris

Komposisi Dewan Komisaris Bank per 31 Desember 2012 : Posisi di Bank Victoria International Nama

1. Komisaris Utama/Komisaris Independen Daniel Budirahaju 2. Komisaris/Komisaris Independen Gunawan Tenggarahardja 3. Komisaris/Komisaris Independe Zaenal Abidin Ph.D

4. Komisaris Suzanna Tanojo

B. Independensi Dewan Komisaris

Tidak terdapat rangkap jabatan anggota Dewan Komisaris PT Bank Victoria International sebagai Komisaris, Direksi, dan Pejabat Eksekutif pada Bank atau perusahaan lain, kecuali sebagaimana diperkenankan dalam PBI dan SE BI terkait Pelaksanaan Prinsip Good Corporate Governance (GCG)

bagi Bank umum.

Anggota Dewan Komisaris PT. Bank Victoria International yang menjabat tidak ada yang saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris lain dan/atau anggota Direksi, secara rinci sebagai berikut :

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

1. Daniel Budirahaju - √ - √ - √ - √ - √ - √

2. Gunawan Tenggarahardja - √ - √ - √ - √ - √ - √

3. Zaenal Abidin Ph.D - √ - √ - √ - √ - √ - √

4. Suzanna Tanojo - √ - √ - √ - √ - √ - √

Hubungan Keluarga dengan Hubungan Keuangan dengan

Nama Dewan Komisaris Direksi Pemegang Saham

Pengendali Dewan Komisaris Direksi

Pemegang Saham Pengendali

Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak memiliki jabatan rangkap pada Entitas Anak PT Bank Victoria International. Jabatan rangkap Dewan Komisaris di luar Bank sebagai berikut :

Nama Posisi di Bank Victoria Posisi di Perusahaan Lain Perusahaan/Badan Organisasi Bidang Usaha 1. Daniel Budirahaju Komisaris Utama/ Komisaris

Independen - -

-2. Gunawan Tenggarahardja Komisaris/ Komisaris

Independen Komisaris Independen PT Jakarta Setiabudi International -3. Zaenal Abidin Ph.D Komisaris/ Komisaris

Independen - -


(7)

C. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

Sesuai dengan Anggaran Dasar Bank yang dijabarkan dalam Pedoman Kerja Dewan Komisaris, tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris sebagai berikut :

1. Tugas dan wewenang Dewan Komisaris sesuai dengan yang diatur dalam pasal 21 Anggaran Dasar Perusahaan berikut perubahan–perubahannya.

2. Memberikan pengesahan tentang kebijakan, strategi usaha, dan pedoman perencanaan perusahaan baik jangka pendek (program kerja tahunan), jangka menengah, maupun jangka panjang, yang wajib dilaporkan kepada Bank Indonesia.

3. Menetapkan tugas dan wewenang setiap anggota Direksi sebagaimana isi pasal 18 ayat 8.a Anggaran Dasar Perusahaan.

4. Menyetujui dan mengevaluasi kebijakan Manajemen Risiko serta mengevaluasi pertanggung jawaban pelaksanaan Manajemen Risiko.

5. Menyetujui dan memberikan pengesahan atas Rencana Bisnis Bank.

6. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan Rencana Bisnis Tahunan Perusahaan.

7. Memberikan keputusan tertulis dengan alasan–alasannya atas transaksi–transaksi yang diusulkan yang melampaui batas wewenang Direksi.

8. Menyelenggarakan rapat intern Dewan Komisaris, sekurang-kurangnya 4 kali dalam satu tahun, sesuai dengan ketentuan Good Corporate Governance.

9. Menghadiri rapat gabungan dengan Direksi untuk membahas perkembangan dari laporan kinerja Direksi.

10. Membuat laporan Dewan Komisaris kepada Bank Indonesia pada setiap akhir semester perihal pengelolaan dan kinerja perusahaan termasuk pencapaian target–target rencana bisnis tahunan

Pembagian Tugas Dewan Komisaris

C.1. Komisaris Utama

1. Melakukan koordinasi dan memberikan pengarahan kepada para anggota Dewan Komisaris.

2. Mengkoordinasikan pengawasan yang dilakukan oleh para anggota Dewan Komisaris sesuai dengan bidangnya masing–masing.

3. Bertanggung jawab untuk sewaktu–waktu diperlukan, menyelenggarakan, dan memimpin rapat :

a. Intern Dewan Komisaris

b. Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi guna membahas dan mengevaluasi perkembangan laporan kinerja Direksi.

4. Bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan kegiatan pada bidang – bidang :

a. Perkreditan Kredit Korporasi, Kredit Komersil, Kredit Konsumer, Kredit Perusahaan Pembiayaan dan Kredit SME/UKM).

b. General Affair

c. Treasury

5. Bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan kegiatan bidang Internal Audit. 6. Memberikan tugas lain kepada para anggota Dewan Komisaris.

7. Memimpin Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, dengan penunjukan oleh Dewan Komisaris.

8. Membuat konsep memorandum kepada Direksi berkaitan dengan pengawasan dan pembinaan bidangnya.

9. Mengambil alih tugas Komisaris lainnya apabila yang bersangkutan berhalangan.

C.2. Komisaris I

1. Bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan kegiatan bidang – bidang : a. Teknologi & Sistem Informasi;

b. Aspek Operasional; c. Aspek Legal.

2. Bersama dengan Komisaris Utama dan Komisaris lainnya, membahas permasalahan-permasalahan bidang yang berada di bawah pengawasannya.


(8)

3. Membantu mempersiapkan penyusunan laporan bagi Bank Indonesia pada setiap akhir semester, khususnya mengenai bidang – bidang yang berada di bawah pengawasannya. 4. Membuat konsep memorandum kepada Direksi berkaitan dengan pengawasan dan

pembinaan bidangnya.

5. Memimpin Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dengan penunjukan Dewan Komisaris.

6. Mewakili tugas Komisaris Utama dan Komisaris lainnya, apabila yang bersangkutan berhalangan.

C.3. Komisaris II

1. Bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan kegiatan bidang-bidang :

a. Good Corporate Governance

b. Kepatuhan & Manajemen Risiko c. Sistem Operasi dan Prosedur

2. Bersama dengan Komisaris Utama dan Komisaris lainnya membahas permasalahan permasalahan bidang yang berada di bawah pengawasannya.

3. Membantu mempersiapkan penyusunan laporan bagi Bank Indonesia pada setiap akhir semester, khususnya mengenai bidang–bidang yang berada di bawah pengawasannya. 4. Membuat konsep memorandum kepada Direksi berkaitan dengan pengawasan dan

pembinaan bidangnya.

5. Memimpin Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, dengan penunjukan Dewan Komisaris.

6. Mewakili tugas Komisaris Utama dan Komisaris lainnya apabila yang bersangkutan berhalangan.

C.4. Komisaris III

1. Bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan kegiatan bidang-bidang Human Capital Managementb. Accounting & Financial Controlc. Asset Liability Management (ALM)

2. Bersama dengan Komisaris Utama dan Komisaris lainnya membahas permasalahan– permasalahan bidang yang berada di bawah pengawasannya.

3. Membantu mempersiapkan penyusunan laporan bagi Bank Indonesia pada setiap akhir semester khususnya mengenai bidang–bidang yang berada di bawah pengawasannya 4. Membuat konsep memorandum kepada Direks berkaitan dengan pengawasan dan

pembinaan bidangnya.

5. Memimpin Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, dengan penunjukan Dewan Komisaris.

6. Mewakili tugas Komisaris Utama dan Komisaris lainnya apabila yang bersangkutan berhalangan.

D. Pengawasan dan Rekomendasi Dewan Komisaris

Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab tersebut di atas, selama tahun 2012 Dewan Komisaris telah melaksanakan pemantauan dan pengawasan, mencakup:

1. Kinerja Bank, sebagaimana yang telah dituangkan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB); 2. Kecukupan permodalan Bank;

3. Kualitas Aktiva Produktif; 4. Likuiditas Bank;

5. Tingkat Kesehatan dan Profil Risiko Bank;

6. Pengembangan dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia;

7. Mengawasi tindak lanjut hasil temuan Audit Internal, kualitas dan pengembangan operasional serta teknologi informasi Bank;

8. Penerapan GCG dan Manajemen Risiko serta kepatuhan Bank terhadap peraturan-peraturan Bank Indonesia, Bapepam & LK, Bursa, maupun instansi-instansi terkait lainnya;


(9)

Berdasarkan pengawasan yang dilakukan tersebut, Dewan Komisaris telah memberikan rekomendasi agar Direksi memberikan perhatian khusus dan melakukan langkah-langkah antara lain:

Meningkatkan kinerja Bank agar target yang telah ditetapkan dan disetujui dalam Rencana Bisnis dapat dicapai;

Meningkatkan Risk Control System dan Risk Awareness dalam penyaluran kredit secara komprehensif mulai dari pengajuan kredit hingga pelunasan kredit;

Struktur Dana Pihak Ketiga dengan memanfaatkan jaringan kantor dan pelaksanaan konsep total marketing;

Penerapan Manajemen Risiko dan pelaksanaan Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan organisasi.

E. Sertifikasi Manajemen Risiko Dewan Komisaris

Per 31 Desember 2012, seluruh anggota Dewan Komisaris Bank telah lulus dalam mengikuti program Eksekutif Sertifikasi Manajemen Risiko yang diadakan oleh Badan Sertifikasi Manajemen Risiko serta telah mengikuti Program Pemeliharaan sesuai ketentuan yang berlaku.

F. Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain bagi Dewan Komisaris

Total remunerasi Dewan Komisaris selama tahun 2012 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Jumlah (orang) Jutaan Rp

1

4 2,551 2

a Dapat dimiliki -

-b Tidak dapat dimiliki 2 542 3,093 TOTAL

Jumlah Diterima oleh Dewan Komisaris (kotor) dalam 1 tahun

Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non natura)

Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya)

Jenis Remunerasi & Fasilitas Lain

(satuan orang)

Jumlah Remunerasi per orang dalam 1 tahun*) Jumlah Dewan Komisaris

Diatas Rp 2 miliar

-Diatas Rp 1 miliar s/d Rp 2 miliar -Diatas Rp 500 juta s/d Rp 1 miliar 4

Dibawah Rp 500 juta

-TOTAL 4

*) yang diterima secara tunai

G. Rapat Dewan Komisaris

Pada tahun 2012, Dewan Komisaris telah mengadakan rapat sebanyak 9 (sembilan) kali. Selain itu, Direksi juga secara berkala mengundang Dewan Komisaris untuk melakukan rapat gabungan untuk membicarakan kinerja dan perkembangan Bank secara umum. Selama tahun 2012, rapat Dewan Komisaris dan rapat gabungan antara Direksi dan Dewan Komisaris telah dilakukan sebanyak 13 (tiga belas) kali, dengan rincian kehadiran sebagai berikut:

Jumlah % Jumlah %

Eko Rachmansyah Gindo *) 7 78% 6 46%

Daniel Budirahayu *) 2 22% 7 54%

Gunawan Tenggarahardja 9 100% 13 100%

Zaenal Abidin Ph.D *) 2 22% 4 31%

Suzanna Tanojo 9 100% 13 100%

Dewan Komisaris

Rapat Dewan Komisaris Rapat Dewan Komisaris & Direksi

Kehadiran Kehadiran

- *) Diangkat sejak RUPST tanggal 29 Juni 2012 dan efektif setelah mendapat persetujuan dari BI tanggal 27 September 2012.


(10)

Seluruh rapat Dewan Komisaris dan rapat gabungan antara Direksi dan Dewan Komisaris dilakukan di Jakarta. Jumlah minimum kehadiran dan jumlah minimum rapat yang diselenggarakan oleh Dewan Komisaris telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia dan Pedoman Kerja Dewan Komisaris Bank. Keputusan dalam setiap rapat Dewan Komisaris dan rapat gabungan antara Direksi dan Dewan Komisaris serta rapat-rapat Komite lainnya di tingkat Dewan Komisaris telah dilakukan berdasarkan musyawarah dan mufakat. Seluruh keputusan rapat tersebut telah dituangkan dalam Risalah Rapat dan didokumentasikan dengan baik.

H. Masa Jabatan Dewan Komisaris

Masa jabatan dari masing-masing anggota Dewan Komisaris Bank, sebagai berikut :

Persetujuan BI RUPS

Komisaris Utama / Komisaris

Independen 18 Januari 2012 11 November 2011

RUPS Tahunan yang dilaksanakan tahun 2012

Direktur Utama 27 September 2012 29 Juni 2012 RUPS Tahunan yang dilaksanakan tahun 2013

Daniel Budirahaju Komisaris Utama / Komisaris

Independen 27 September 2012 29 Juni 2012

RUPS Tahunan yang dilaksanakan tahun 2013 Komisaris 22 April 2003 24 Februari 2003

Komisaris Independen 13 September 2007 19 Desember 2007

Zaenal Abidin Ph.D Komisaris/Komisaris

Independen 27 September 2012 29 Juni 2012

RUPS Tahunan yang dilaksanakan tahun 2013

Suzanna Tanojo Komisaris 3 Februari 2006 7 Februari 2006 RUPS Tahunan yang dilaksanakan tahun 2013 Gunawan Tenggarahardja

Masa Jabatan

Masa Jabatan Berakhir

Nama Jabatan

RUPS Tahunan yang dilaksanakan tahun 2013 Eko Rachmansyah Gindo

I. Kepemilikan Saham Dewan Komisaris

Posisi 31 Desember 2012, kepemilikan saham Dewan Komisaris pada PT Bank Victoria International yang secara detail adalah sebagai berikut :

Nama Jabatan Kepemilikan Saham %

Daniel Budirahaju Komisaris Utama/Komisaris Independen Tidak ada -Gunawan Tenggarahardja Komisaris/Komisaris Independen Tidak ada -Zaenal Abidin Ph.D Komisaris/Komisaris Independen Tidak ada

-Suzanna Tanojo Komisaris Ada 13,35%

J. Kepemilikan Saham Dewan Komisaris Mencapai 5% atau Lebih dari Modal Disetor pada Perusahaan Lain

Nama Jabatan Perusahaan Lainnya

Daniel Budirahaju Komisaris Utama/Komisaris Independen -Gunawan Tenggarahardja Komisaris/Komisaris Independen

-Zaenal abidin Ph.D Komisaris/Komisaris Independen

-Suzanna Tanojo Komisaris PT Victoria Securitas


(11)

K. Pelatihan Dewan Komisaris Tahun 2012

Nama Jabatan Workshop/

Training/Seminar Penyelenggara Tanggal Tempat

1.Daniel Budirahaju, 2.Zaenal Abidin, 3.Gunawan

Tenggarahardja 4.Suzanna Tanojo

Komisaris Leadership And Management Session For Bank Victoria Top Leaders

Konsultan I-Lead 26/05/2012, 23/06/2012, 28/07/2012, 08/09/2012, 03/11/2012

Jakarta

1.Daniel Budirahaju 2.Zaenal Abidin 3.Gunawan

Tenggarahardja 4.Suzanna Tanojo

Komisaris Refreshment "The Supervisory Review & Evaluation Process (SREP)"

IRPA 24/11/2012 Jakarta

II DIREKSI

Jumlah anggota Direksi per Desember 2012 sebanyak 5 (lima) orang, setiap Direksi tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua maupun keuangan dengan anggota Direksi lainnya dan/atau anggota Komisaris. Anggota Direksi telah memenuhi jumlah, komposisi, kriteria dan independensi sesuai ketentuan Bank Indonesia. Dalam melaksanakan tugasnya Direksi berdasarkan Pedoman yang telah ditetapkan.

A. Jumlah Komposisi Direksi

Komposisi Direksi Bank Victoria International periode 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:

*) Efektif setelah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia tanggal 27 September 2012 B. Independensi Direksi

Seluruh anggota Direksi tidak saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi yang lain dan/atau anggota Dewan Komisaris.

Direksi tidak memiliki jabatan rangkap sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada bank, perusahaan dan/atau lembaga keuangan lain, kecuali untuk jabatan lain sebagaimana diperkenankan oleh ketentuan BI.

Independensi Direksi PT Bank Victoria International per 31 Desember 2012 adalah :

Nama Posisi di Bank Victoria International Posisi di Perusahaan Lain

Perusahaan/Badan

Organisasi Bidang Usaha

Eko Rachmansyah Gindo *) Direktur Utama - -

-Gregorius Andrew Andryanto Haswin Direktur Treasury, Financial Institution

and Capital Market - -

-Ramon Marlon Runtu Direktur Bisnis - -

-Oliver Simorangkir Direktur Operasi dan Sistem - -

-Tamunan Direktur Kepatuhan dan Manajemen

Risiko - -

-*) Diangkat sejak RUPST tanggal 29 Juni 2012 dan efektif setelah mendapat persetujuan dari BI tanggal 27 September 2012

Posisi di Bank Victoria International

Nama

A. Direktur Utama Eko Rachmansyah Gindo *)

B. Direktur Gregorius Andrew Andryanto

Haswin

C. Direktur Ramon Marlon Runtu

D. Direktur Oliver Simorangkir


(12)

C. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

Berdasarkan Anggaran Dasar Bank, tugas dan tanggung Jawab Direksi Bank Victoria, adalah :

1. Melaksanakan fungsi kepengurusan Bank secara efektif dan efisien, serta mewakili Bank baik didalam maupun diluar Pengadilan.

2. Melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan dan jenjang organisasi dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku.

3. Menyusun strategi usaha sesuai dengan visi dan misi Bank yang telah ditetapkan dengan Rencana Bisnis Bank Tahunan serta bertanggung jawab mengawasi dan melaksanakan dari waktu ke waktu dan menjamin partisipasi seluruh pegawai untuk ikut berperan sesuai dengan kompetensinya. 4. Menyusun dan menetapkan struktur Organisasi Bank beserta uraian tugas, wewenang dan

tanggung jawab serta mengelola sumberdaya Bank secara optimal.

5. Mengungkapkan kepada seluruh pegawai kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian termasuk menetapkan remunerasi sesuai dengan kemampuan Bank dan lingkungan

peers group serta menciptakan jenjang karier yang baik dan terbuka dengan menerapkan reward & penalty (promosi, demosi, mutasi dan pemutusan hubungan kerja).

6. Menerapkan Tata Tertib Kerja serta ketentuan tentang benturan kepentingan yang mengikat dan wajib ditaati. Termasuk pengaturan tentang mekanisme pengambilan keputusan dan hak bagi anggota Direksi, jika diantara mereka memiliki pendapat yang berbeda, termasuk hak untuk menyampaikan pendapat kepada Dewan Komisaris dan Otoritas Pengawas Bank atas hal-hal yang dapat membahayakan Bank.

7. Memastikan bahwa ketepatan dan kualitas serta akurasi laporan dan data keuangan yang disajikan untuk keperluan internal maupun ekternal, sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan memberdayakan fungsi pengendalian internal secara efektif termasuk peran Satuan Kerja Audit, Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Kepatuhan sebagai quality assurance.

8. Memastikan bahwa temuan audit dan rekomendasi dari SKAI Bank, Auditor Eksternal, dan hasil pengawasan dan pemeriksaan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas bank lainnya ditindak lanjuti dengan baik.

9. Mengungkapkan kepemilikan saham pada PT Bank Victoria International, Tbk. maupun pada bank atau perusahaan lainnya baik yang berkedudukan di dalam negeri ataupun di luar negeri serta mengungkapkan hubungan keuangan dan hubungan keluarga serta keterkaitan lainnya dengan pemegang saham, anggota Dewan Komisaris dan diantara anggota Direksi

Pembagian Tugas dan tanggung Jawab setiap Direksi

C.1. Direktur Utama

Eko Rachmansyah Gindo

1. Mengkoordinasi pengelolaan Bank bersama dengan anggota Direksi lainnya dan menjamin sebagai tim kolegial yang bekerja secara transparan dan masingmasing mampu berperan sebagai bagian dari tim maupun secara individu dalam fungsinya sesuai dengan penunjukkan bidang tugasnya.

2. Menetapkan kebijakan dan strategi Bank serta pelaksanaannya dengan: a. Menyusun dan mengkordinir penyusunan Rencana Bisnis Bank b. Menjamin peran serta seluruh jajaran manajemen Bank.

c. Mengawasi pelaksanaan dan pencapaian Rencana Kerja Bank setiap saat.

d. Memastikan Bank beroperasi sesuai dengan Risk Appetite & Risk Tolerance yang ditetapkan serta menjaga rasio kecukupan Modal dari waktu ke waktu sesuai ketentuan yang berlaku.

e. Melaporkan kondisi Bank kepada Dewan Komisaris.

f. Memonitor dan memastikan tidak adanya pelanggaran kebijakan baik peraturan internal maupun external termasuk Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). 3. Memastikan fungsi Kepatuhan Bank dan penerapan Manajemen Risiko secara keseluruhan


(13)

4. Memastikan efektivitas pelaksanaan sistem pengendalian internal pada seluruh fungsi dan aktivitas Bank.

5. Melakukan supervisi langsung pada unit kerja General Affair, Branch Banking, Credit Analyst, Satuan Kerja Audit Internal, Biro Hukum, Remedial & Anti Fraud serta Corporate Secretary. 6. Memimpin rapat gabungan Direksi dan Dewan Komisaris dan Rapat ALCO serta melakukan

pemantauan kinerja setiap unit bisnis Bank secara rutin.

7. Mengambil alih tugas anggota Direksi lainnya yang berhalangan, kecuali tugas Direktur Kepatuhan.

C.2. Direktur Treasury, Financial Institution & Capital Market Gregorius Andrew Andryanto Haswin

1. Menyusun strategi dan melaksanakan Rencana Bisnis sesuai dengan bidang tanggung jawabnya dalam Pengelolaan Dana, Likuiditas, dan Aspek Permodalan Bank.

2. Melakukan supervisi langsung, termasuk menyusun kebijakan dan melakukan review kinerja pada unit kerja Treasury, Financial Institution & Capital Market, Funding Product Development & Marketing Communication serta Human Capital Management.

3. Memastikan koordinasi antar unit kerja yang disupervisinya, dapat berjalan dengan efektif dan

efisien.

C.3. Direktur Business Ramon Marlon Runtu

1. Menyusun strategi dan melaksanakan Rencana Bisnis sesuai dengan bidang tanggung jawabnya dalam pengelolaan Perkreditan.

2. Melakukan supervisi langsung, termasuk menyusun kebijakan dan melakukan review kinerja pada unitkerja Corporate Lending, Commercial Lending, Consumer Lending, Small Medium Enterprise Lending, Multifinance Lending serta Lending Product Development.

3. Memastikan koordinasi antar unit kerja yang disupervisinya dan unit kerja lainnya yang berhubungan agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

4. Memastikan pencapaian target kredit yang telah ditetapkan dan memonitor Non Performance Loan (NPL) agar tidak melewati batas yang telah ditentukan.

5. Memastikan tidak ada pelanggaran BMPK

C.4. Direktur Operasi dan Sistem Oliver Simorangkir

1. Menyusun strategi dan melaksanakan Rencana Bisnis sesuai dengan bidang tanggung jawabnya dalam Operasional Perbankan dan Sistem Tekhnologi Informasi.

2. Memastikan kebenaran, akurasi dan ketepatan waktu laporan-laporan yang wajib disampaikan kepada Bank Indonesia, Bapepam & LK, BEI dan PPATK.

3. Memastikan terselenggaranya pelaksanaan akuntansi dan administrasi keuangan sesuai Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI), Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK 50&55) serta International Accounting Standard (IAS 32&39).

4. Melakukan supervisi langsung, termasuk menyusun kebijakan dan melakukan review kinerja pada unit kerja Operasional, Tekhnologi Sistim Informasi, Akunting & Management Information System, Administrasi Perkreditan serta Legal Credit.

5. Memastikan koordinasi antar unit kerja yang disupervisinya dan unit kerja lainnya yang berhubungan agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

C.5. Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Tamunan


(14)

Control, Manajemen Risiko serta Sistem & Prosedur dalam rangka penerapan Good Corporate Governance.

2. Mereview kebijakan dan menyempurnakan Sistim & Prosedur di semua bidang dari waktu ke waktu.

3. Memastikan kegiatan unit kerjanya dikelola dengan efisien, efektif dan akurat, sehingga Bank memiliki kebijakan, prosedur dan metode kerja yang tepat dalam penerapan manajemen risiko dan kepatuhan secara terpadu.

4. Menjaga agar risiko Bank telah teridentifikasi, terukur dan dapat dikelola secara baik dan dikendalikan sesuai dengan visi, misi, strategi dan risk appetite.

5. Memberikan opini atas usulan atau rancangan keputusan dari anggota Direksi lainnya yang akan melakukan kegiatan yang dinilai mengandung risiko tinggi dan/atau menyimpang dari peraturan yang berlaku.

6. Menyampaikan laporan tertulis kepada Bank Indonesia apabila anggota Direksi lainnya mengabaikan opini yang diberikan dan anggota Direksi lainnya tetap melakukan kegiatan yang menyimpang terhadap peraturan yang berlaku.

7. Memastikan Bank telah memenuhi seluruh peraturan perusahaan, peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta penerapan Good Corporate Governance dalam rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian melalui kegiatan kaji ulang atas rancangan keputusan/ kegiatan yang disampaikan oleh anggota Direksi lainnya.

8. Memantau dan memastikan bahwa Direksi Bank baik secara sendiri atau secara kesatuan tidak melakukan kebijakan dan/atau mengambil keputusan yang menyimpang dari Peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan/atau melakukan transaksi-transaksi yang dinilai dapat merugikan atau dapat membahayakan Bank, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

9. Memantau dan menjaga kepatuhan Bank terhadap komitmen untuk menerapkan Good Corporate Governance.

10. Bertanggung jawab atas kedisiplinan Bank dalam menindaklanjuti hasil temuan dan surat pembinaan dari Otoritas Pengawas Bank.

11. Menyampaikan laporan yang terkait dengan Kepatuhan dan Manajemen Risiko secara berkala kepada Bank Indonesia dan kepada PPATK sesuai ketentuan yang berlaku.

12. Menyampaikan laporan kepada Direktur Utama tentang hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan Kepatuhan dan Manajemen Risiko secara berkala.

13. Bersama Direktur Utama mengefektifkan kegiatan Komite Manajemen Risiko sesuai Ketentuan Bank Indonesia.

14. Membina unit kerja terkait dibawah koordinasinya untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya.

Seluruh anggota Direksi tidak saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesame anggota Direksi yang lain dan/atau anggota Dewan Komisaris. Seluruh anggota Direksi tidak ada yang merangkap jabatan. Anggota Direksi Bank telah memenuhi kriteria jumlah, komposisi, independensi dan kompetensi menurut ketentuan Bank Indonesia.

D. Sertifikasi Manajemen Risiko Direksi

Hingga 31 Desember 2012, seluruh anggota Direksi Bank telah lulus mengikuti program Eksekutif Sertifikasi Manajemen Risiko yang diadakan oleh Badan Sertifikasi Manajemen Risiko dan telah pula mengikuti program pemeliharaan sesuai ketentuan yang berlaku.

E. Rapat Direksi

Direksi menyelenggarakan rapat minimal 4 (empat) kali dalam satu bulan. Untuk kondisi tertentu, selain melalui rapat-rapat tersebut salah satu anggota Direksi dapat mengundang anggota Direksi lain untuk mengadakan rapat dan membahas hal-hal yang perlu diketahui dan/atau mendapat keputusan sesegera mungkin. Selain itu, Direksi juga secara berkala mengundang Dewan Komisaris untuk mengadakan rapat gabungan dan mendiskusikan kinerja serta perkembangan Bank secara umum.


(15)

Selama tahun 2012, telah diselenggarakan sebanyak 48 (empat puluh delapan) kali rapat Direksi dan 13 (tiga belas) kali rapat gabungan antara Direksi dan Dewan Komisaris. Rekapitulasi kehadiran dalam rapat Direksi dan rapat gabungan antara Direksi dan Dewan Komisaris selama tahun 2012 adalah sebagai berikut :

Jumlah % Jumlah %

Direksi

Eko Rachmansyah Gindo *) 21 44% 7 54%

G. Andrew A. Haswin 47 98% 13 100%

Ramon M. Runtu 46 96% 12 92%

Oliver Simorangkir 42 88% 13 100%

Tamunan 47 98% 13 100%

TOTAL RAPAT 48 13

NAMA

Rapat Direksi Rapat Dewan Komisaris & Direksi

Kehadiran Kehadiran

- *) Diangkat sejak RUPST tanggal 29 Juni 2012 dan efektif setelah mendapat persetujuan dari BI tanggal 27 September 2012. - s/d 29 Juni 2012 rapat Direksi telah dilakukan sebanyak 26 kali dan rapat Dirkom sebanyak 6 kali.

Seluruh rapat Direksi dan rapat gabungan antara Direksi dan Dewan Komisaris diadakan di Jakarta. Seluruh anggota Direksi telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia dan Pedoman Kerja Direksi Bank mengenai minimum kehadiran dalam rapat dan jumlah minimum rapat yang diselenggarakan. Keputusan dalam setiap rapat Direksi dan rapat gabungan antara Direksi dan Dewan Komisaris serta rapat-rapat Komite di tingkat Direksi dilakukan berdasarkan musyawarah dan mufakat. Seluruh keputusan rapat telah dituangkan dalam Risalah Rapat dan didokumentasikan dengan baik.

F. Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain bagi Direksi

Total remunerasi untuk Direksi selama 2012 adalah sebagai berikut:

Jumlah Orang Jutaan Rp

1 Remunerasi (Gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem,

dan fasilitas lainnya dalam bentuk non natura 5 6,735 2 Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan,

transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya) yang *)

a. Dapat dimiliki -

-b. Tidak dapat dimiliki 5 1,416

8,151 Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain

TOTAL

Jumlah yang Diterima (kotor) oleh Direksi dalam 1 Tahun

*) Ekuivalen dalam Rp

(satuan orang)

Diatas Rp 2 miliar -Diatas Rp 1 miliar s/d Rp 2 miliar 5 Diatas Rp 500 juta s/d Rp 1 miliar -Dibawah Rp 500 juta

-TOTAL 5

Jumlah Remunerasi per orang dalam 1 tahun *) Jumlah Direksi

*) Yang diterima secara tunai G. Masa Jabatan Direksi


(16)

H. Kepemilikan Saham Direksi

Per 31 Desember 2012, seluruh anggota Direksi tidak memiliki saham pada PT Bank Victoria International yang secara detail adalah sebagai berikut:

Nama Jabatan Kepemilikan Saham %

Eko Rachmansyah Gindo *) Direktur Utama Tidak ada

-Gregorius Andrew Andryanto Haswin

Direktur Treasury, Financial Institutions and Capital Market Tidak ada

-Ramon Marlon Runtu Direktur Kredit dan Marketing Tidak ada

-Oliver Simorangkir Direktur Operasi dan Sistem Tidak ada

-Tamunan Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko Tidak ada

-*) Diangkat sejak RUPST tanggal 29 Juni 2012 dan efektif setelah mendapat persetujuan dari BI tanggal 27 September 2012

I. Kepemilikan Saham Direksi Mencapai 5% atau Lebih dari Modal Disetor pada Perusahaan Lain

Direksi tidak memiliki saham yang mencapai 5% (lima persen) atau lebih pada PT Bank Victoria International Tbk. Adapun kepemilikan saham di perusahaan lain maupun lembaga keuangan lainnya adalah sebagai berikut:

Nama Jabatan Perusahaan

Lainnya Bank Lainnya

Lembaga Keuangan

Lainnya Keterangan

Eko Rachmansyah Gindo *) Direktur Utama - - - Tidak ada

Gregorius Andrew Andryanto Haswin Direktur and Capital MarketTreasury, Financial Institutions - - - Tidak ada

Ramon Marlon Runtu Direktur Kredit dan Marketing - - - Tidak ada

Oliver Simorangkir Direktur Operasi dan Sistem - - - Tidak ada

Tamunan Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko - - - Tidak ada

*) Diangkat sejak RUPST tanggal 29 Juni 2012 dan efektif setelah mendapat persetujuan dari BI 27 September 2012 J. Pelatihan Direksi Tahun 2012

No Nama Jabatan Workshop/Training/Seminar Penyelenggara Tanggal Tempat

1

G. Andrew A. Haswin, Tamunan,

Oliver Simorangkir, Ramon Marlon Runtu

Direktur

Fungsi Kepatuhan Dalam Mendeteksi / Mencegah & Menangani Tindak Kejahatan (Fraud) Dibidang Perbankan

RMI ( Risk Management International )

18/02/12 Jakarta

2 Eko Rachmansyah Gindo Direktur

Penerapan Manajemen Risiko Operasional Yang Efektif : Mengantisipasi kejahatan teknologi Informasi ( e -Banking ) Di Dunia Perbankan

BSMR 31/03/12 Jakarta

Persetujuan BI RUPS

Eko Ra chma ns ya h Gindo Direktur Uta ma 27 September 2012 29 Juni 2012 RUPS Ta huna n ya ng dila ksa na ka n ta hun 2013 Pjs . Direktur Uta ma 25 Juli 2011 11 November 2011 RUPS Ta huna n ya ng

dila ksa na ka n ta hun 2012 Direktur - 29 Juni 2012 RUPS Ta huna n ya ng

dila ksa na ka n ta hun 2013 Ra mon M. Runtu Direktur 25 Juli 2011 17 Juni 2011 RUPS Ta huna n ya ng

dila ksa na ka n ta hun 2013 Oliver Simora ngkir Direktur 8 Juni 2005 27 Juni 2008 RUPS Ta huna n ya ng

dila ksa na ka n ta hun 2013 Ta muna n Direktur 17 Ma ret 2008 27 Juni 2008 RUPS Ta huna n ya ng

dila ksa na ka n ta hun 2013

Masa Jabatan

Masa Jabatan Berakhir

Nama Jabatan


(17)

No Nama Jabatan Workshop/Training/Seminar Penyelenggara Tanggal Tempat

3

Eko Rachmansyah Gindo, G. Andrew A. Haswin, Ramon M. Runtu, Oliver Simorangkir, Tamunan

Direktur

Leadership And Management Session For Bank Victoria Top Leaders

Konsultan I-Lead

26/05/2012, 23/06/2012, 28/07/2012, 08/09/2012, 03/11/2012

Jakarta

4 Eko Rachmansyah Gindo Direktur

Uji Kompetensi manajemen Risiko Tanpa berjenjang level 5

LSPP 09/06/2012 Jakarta

5 Eko Rachmansyah Gindo,

Oliver Simorangkir Direktur

Otoritas Jasa Keuangan : Suatu Harapan dan Tantangan Pengawasan Lembaga Keuangan Ke Depan

BSMR 10/11/2012 Jakarta

6 Tamunan Direktur

Kesiapan Perbankan Menghadapi Pembatasan Kepemilikan Saham Bank Umum

FKDKP 13/09/2012 Jakarta

7 Tamunan Direktur Measuring Behavier

Compliance Competancy FKDKP 03-05/10/12 Jakarta

8 Tamunan Direktur Workshop Asesor Uji

Kompetensi LSPP 18-22/10/12 Jakarta

9 Tamunan Direktur

Pembekalan Materi Asesor Uji Kompetensi Manajement

Risiko

LSPP 28/11/2012 Jakarta

10 Tamunan Direktur Living Wills Planning for Bank

Recovery and Resolution IRPA 12-13/12/12 Singapore

III KOMITE - KOMITE

A. KOMITE – KOMITE DI TINGKAT KOMISARIS

Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh komite-komite di tingkat Dewan Komisaris yang telah dibentuk sesuai dengan kebutuhan Bank dan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

1. KOMITE AUDIT

Komite Audit Bank dibentuk oleh Dewan Komisaris dan menjalankan tugasnya sesuai peraturan BAPEPAM-LK No.IX.I.5 dan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas PBI No.8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 serta Surat Edaran BI No.15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum.


(18)

Anggota Komite Audit Bank terdiri dari seorang Komisaris Independen, seorang dari Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansi dan seorang dari Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang hokum atau perbankan.

1.1. Komposisi Komite Audit & Keahliannya

Komposisi anggota Komite Audit Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan Bapepam & LK. Per tanggal 31 Desember 2012, sebagai berikut:

Daniel Budirahayu diangkat sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen sejak 27 September 2012, yang sebelumnya dijabat oleh Eko Rachmansyah Gindo. Secara rinci susunan Komite Audit sebagai berikut :

Komite Audit Nama Keahlian/Pendidikan

Ketua Daniel Budirahaju (Komisaris Utama)

Memperoleh gelar Bachelor of Business Administration di

Technical College of Cologne, Germany, pada tahun 1982.

Sebelumnya memegang posisi penting pada tahun 1982 sebagai Management Trainee di European Asian Bank, Hamburg, sampai dengan tahun 1984.

Pada tahun 1984 beliau bekerja di Deutsche Bank, Jakarta dengan jabatan terakhir sebagai Head of Credit

Administration sampai dengan tahun 1989.

Tahun 1989 beliau bekerja di Bank Central Asia dengan jabatan terakhir sebagai Head of Corporate Banking sampai dengan tahun 2003. Dari tahun 2003 – 2005 beliau sebagai Konsultan Independen di Toronto, Kanada dan mulai tahun 2005 bergabung dengan Bank Mega dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Kredit.

Anggota Zulkarnain Rani Menjabat sejak tanggal 22 Februari 2012

Tenaga Ahli pada Konsultan Solution Jakarta, yang bergerak dalam bidang Konsultan Pajak dan Accounting Service, Konsultan Manajemen Risiko PT Lintas Karya Citra

Cemerlang (2007 – sekarang), Team Leader Akreditasi Jasa

Pihak Ketiga, Kantor Pusat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2005-2006), Tenaga Pengajar bidang Operational Risk Management pada Officer Development Program Kantor Pusat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2004-2005), Senior Manager Kantor Pusat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Portfolio Operational Risk Group, Operational Risk

Management Department (2003-2005), Senior Manager Jakarta City Credit Operations III Jakarta Kota pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2003), Kepala Cabang pada PT Bank Mandiri (Persero) Cabang Jakarta Tanjung Priok Tawes (2001-2003), Kepala Cabang pada PT Bank Mandiri Jambi Sutomo (1999-2001), Kepala Cabang pada PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) Cabang Dumai Riau (1995-1999), Wakil Kepala Cabang pada PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) Cabang Palembang Pusat Dagang (1993-1994), Kepala Cabang pada PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) Cabang Serui Irian Jaya (1991-1993), Kepala Bagian Kredit pada PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) Cabang Bandung Lapangan Raya (1989-1990), Kepala Bagian Kas pada PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) Cabang


(19)

Komite Audit Nama Keahlian/Pendidikan

Bandung Lapangan Raya (1988-1989), Account Officer Perkreditan Argo Manunggal Group pada PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) Cabang Jakarta Kota (1982-1988). Menjadi Anggota Komite Audit PT Bank Victoria International

Tbk. dengan mempertimbangkan pendidikan dan

pengalaman yang bersangkutan di perbankan selama +/- 31 tahun.

Sarjana Ekonomi Universitas Indonesia (1971-1982)

Anggota Supriyono Menjabat sejak tanggal 04 Juni 2012

Quality Control Auditor KAP Labib Y. Wardiman & Rekan

(2011 – sekarang), Senior Manager, Profesional Staff,

Akreditasi Jasa Pihak Ketiga Konsultan Rekanan PT Bank Mandiri (Persero) Credit Risk & Policy Group KP Jakarta (2202

– 2008), Manager PT Bank Mandiri (Persero) CRM Region &

Commercial Denpasar Bali (2000 – 2002), Manager PT Bank

Mandiri (Persero) CRM Region & Commercial (1999 – 2000),

Asisten Relationship Manager Bank Dagang Negara Korporasi

II Marketing Surabaya Gentengkali (1995 – 1999), Asisten

Marketing Officer Bank Dagang Negara Kanwil Palu (1993 –

1995), Kasi Akunting Bank Dagang Negara Kanwil Palu (1984

– 1988), dan Asisten Account Officer Pemasaran Bank

Dagang Negara Kanwil palu (1997 – 1983).

Menjadi Anggota Komite Audit PT Bank Victoria International

Tbk. dengan mempertimbangkan pendidikan dan

pengalaman yang bersangkutan di perbankan selama +/- 31 tahun.

D3 Perbankan ABK Yapenanta (1973-1976), Sarjana Ekonomi Manajemen Universitas DR. Soetomo Surabaya (1995).

1.2. Independensi Komite Audit

Seluruh anggota Komite Audit Bank berasal dari pihak independen dan tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi independensi anggota komite. Komisaris Independen bertindak sebagai Ketua Komite Audit.

Komite Audit bertugas dan bertanggung jawab untuk memberikan pendapat profesional dan independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Komisaris.

Seluruh anggota Komite Audit adalah independen sehingga tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Komposisi, kualifikasi dan independensi Komite Audit telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia maupun Peraturan Bapepam-LK.

1.3. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit

Komite Audit bertugas untuk memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan-laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, mengidentifikasi


(20)

hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris, antara lain meliputi :

1) Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Bank

2) Melakukan penelaahan atas ketaatan Bank terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundangan-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Bank.

3) Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Auditor Internal, Auditor Eksternal dan Bank Indonesia.

4) Melaporkan kepada Dewan Komisaris tentang berbagai risiko yang dihadapi Bank dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi.

5) Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Bank.

6) Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Bank

Komite Audit memiliki Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, yang selalu diperbaharui apabila ada perubahan keadaan dan peraturan perundang-undangan.

1.4. Wewenang Komite Audit

1) Komite Audit berwenang untuk mengakses secara penuh, bebas dan tidak terbatas terhadap catatan, karyawan, dana, aset serta sumber daya Bank lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya.

2) Dalam melaksanakan wewenangnya, Komite Audit wajib bekerja sama dengan Auditor internal.

1.5. Masa Tugas

Masa tugas anggota Komite Audit tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) periode berikutnya.

1.6. Rapat Komite Audit

1) Rapat dipimpin oleh Ketua Komite Audit atau anggota Komite Audit yang paling senior, apablia Ketua Komite Audit berhalangan hadir.

2) Rapat Komite Audit dapat mengambil keputusan apabila sekurang-kurangnya dihadiri oleh 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota.

3) Keputusan dianggap sah apabila disetujui oleh lebih dari ½ (satu per dua) jumlah anggota komite yang hadir.

4) Setiap rapat Komite Audit dituangkan dalam risalah rapat yang ditandatangani oleh seluruh anggota Komite Audit yang hadir.

Selama tahun 2012, Komite Audit Bank telah melakukan 7 (tujuh) kali rapat yang dihadiri oleh seluruh anggota Komite untuk membahas berbagai hal, yaitu Laporan Tahunan Komite Audit 2011, Laporan Hasil Penelahaan Management Letter Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun 2011, Laporan Hasil Penelahaan Realisasi Audit SKAI Periode Januari – Februari 2012, Laporan Hasil Penelahaan LHP SKAI Periode Januari – Maret 2012, Laporan Hasil Penelahaan Laporan Keuangan Maret 2012, Laporan Rekomendasi Penunjukan Kantor Akuntan Publik Tahun Buku 2012. Hasil rapat telah dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik. Tingkat kehadiran masing-masing anggota adalah :

Rapat Komite Audit Tingkat Kehadiran %

Eko Rachmansyah Gindo 7 100%

AS Wahyuseputra *) 3 43%

Zulkarnain Rani 7 100%

Supriyono **) 4 57%

Total 7 100%

*) Mengundurkan diri sejak 14 Mei 2012; **) Menjabat sejak 04 Juni 2012 1.7. Program Kerja dan Realisasinya


(21)

1) Menelaah Informasi Keuangan.

a. Menelaah Informasi Keuangan Publikasi triwulanan. b. Menelaah Informasi yang diterbitkan bulanan 2) Memantau Kepatuhan dan Mitigasi Risiko-Risiko

a. Menelaah pelaksanaan/LHP pemeriksaan Auditor Internal dan tindak lanjutnya serta kecukupan pengendalian intern.

b. Menelaah kepatuhan Bank terhadap perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan Perbankan.

c. Membuat laporan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang dihadapi Bank.

d. Membuat Laporan Tahunan pelaksanaan kegiatan Komite Audit kepada Dewan Komisaris

e. Turut memantau realisasi komitmen Bank terhadap temuan Laporan Hasil Pengawasan Bank Indonesia

1.8. Pelaporan

1) Komite Audit membuat laporan kepada Dewan Komisaris atas setiap penugasan yang diberikan.

2) Komite Audit membuat laporan tahunan pelaksanaan kegiatan Komite Audit kepada Dewan Komisaris.

2. KOMITE PEMANTAU RISIKO

Bank telah membentuk Komite Pemantau Risiko sejak bulan Juni 2007, sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 yang telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No.8/14/PBI/2006 serta Surat Edaran BI No.15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum.

2.1. Komposisi Komite Pemantau Risiko dan Keahliannya

Komposisi anggota Komite Pemantau Risiko Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan Bapepam & LK. Per tanggal 31 Desember 2012, susunan keanggotaan Komite Audit Bank Victoria, sebagai berikut:

Komite Pemantau

Risiko

Nama Keahlian/Pendidikan

Ketua Zaenal Abidin

(Komisaris/Komisaris Independen)

Zaenal Abidin Ph.D. sebagai Komisaris merangkap Komisaris Independen sejak 27 September 2012.

Menempuh jalur pendidikan S2 di ASIAN Institute of Management (AIM) Filipina. Memperoleh gelar Doctor di Santo Tomas Univercity di Filiphina pada tahun 2006.

Sebelumnya memegang beberapa posisi penting sebagai Pro Manager Treasury dan Analisa di Bidang Dana Perbankan di Bank Summa (1989-2002). Beliau juga merupakan Dosen Tetap pada Perbanas Institute (sejak 1993-sekarang) dan sebagai Kepala Riset dan Pengabdian pada Masyarakat (2007-2011) di Perbanas. Selain itu beliau juga aktif sebagai Koordinator Staf Khusus Bidang Riset Asosiasi Perbanas (sejak Mei 2011 – sekarang) serta sebagai peneliti senior GCG pada Indonesia Institute Corporate Governance (periode 2008 – sekarang).


(22)

Komite Pemantau

Risiko

Nama Keahlian/Pendidikan

Anggota Zulkarnain Rani Menjabat sejak tanggal 22 Februari 2012

Tenaga Ahli pada Konsultan Solution Jakarta, yang bergerak dalam bidang Konsultan Pajak dan Accounting Service, Konsultan Manajemen Risiko PT Lintas Karya Citra Cemerlang (2007 – sekarang), Team Leader Akreditasi Jasa Pihak Ketiga, Kantor Pusat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2005-2006), Tenaga Pengajar bidang Operational Risk Management pada Officer Development Program Kantor Pusat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2004-2005), Senior Manager Kantor Pusat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Portfolio Operational Risk Group, Operational Risk Management Department (2003-2005), Senior Manager Jakarta City Credit Operations III Jakarta Kota pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2003), Kepala Cabang pada PT Bank Mandiri (Persero) Cabang Jakarta Tanjung Priok Tawes (2001-2003), Kepala Cabang pada PT Bank Mandiri Jambi Sutomo (1999-2001), Kepala Cabang pada PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) Cabang Dumai Riau (1995-1999), Wakil Kepala Cabang pada PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) Cabang Palembang Pusat Dagang (1993-1994), Kepala Cabang pada PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) Cabang Serui Irian Jaya (1991-1993), Kepala Bagian Kredit pada PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) Cabang Bandung Lapangan Raya (1989-1990), Kepala Bagian Kas pada PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) Cabang Bandung Lapangan Raya (1988-1989), Account Officer Perkreditan Argo Manunggal Group pada PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) Cabang Jakarta Kota (1982-1988).

Menjadi Anggota Komite Audit PT Bank Victoria International Tbk. dengan mempertimbangkan pendidikan dan pengalaman yang bersangkutan di perbankan selama +/- 31 tahun.

Sarjana Ekonomi Universitas Indonesia (1971-1982)

Anggota Supriyono Menjabat sejak tanggal 04 Juni 2012

Quality Control Auditor KAP Labib Y. Wardiman & Rekan (2011 – sekarang), Senior Manager, Profesional Staff, Akreditasi Jasa Pihak Ketiga Konsultan Rekanan PT Bank Mandiri (Persero) Credit Risk & Policy Group KP Jakarta (2202 – 2008), Manager PT Bank Mandiri (Persero) CRM Region & Commercial Denpasar Bali (2000 – 2002), Manager PT Bank Mandiri (Persero) CRM Region & Commercial (1999 – 2000), Asisten Relationship Manager Bank Dagang Negara Korporasi II Marketing Surabaya Gentengkali (1995 – 1999), Asisten Marketing Officer Bank Dagang Negara Kanwil Palu (1993 – 1995), Kasi Akunting Bank Dagang Negara Kanwil Palu (1984 – 1988), dan Asisten Account Officer Pemasaran Bank Dagang Negara Kanwil palu (1997 – 1983). Menjadi Anggota Komite Audit PT Bank Victoria International Tbk. dengan mempertimbangkan pendidikan dan pengalaman yang bersangkutan di perbankan selama +/- 31 tahun.

D3 Perbankan ABK Yapenanta (1973-1976), Sarjana Ekonomi Manajemen Universitas DR. Soetomo Surabaya (1995).

2.2. Independensi Komite Pemantau Risiko

Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko PT Bank Victoria International berasal dari pihak independen dan tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi independensi anggota komite. Komisaris Independen bertindak sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko. Seluruh anggota Komite dan ketua memiliki pengalaman di bidang perbankan dan ahli di bidang keuangan serta risiko manajemen.


(23)

2.3. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko

a. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris dalam penyusunan dan perbaikan kebijakan manajemen risiko yang berkaitan dengan pengendalian risiko di bidang pengelolaan asset & liabilitas, likuiditas, perkreditan serta operasional.

b. Menyampaikan masukan kepada Dewan Komisaris atas hal-hal yang perlu mendapat perhatian dan yang perlu dibicarakan dengan Direksi.

c. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan dan peraturan-peraturan internal tentang kebijakan manajemen risiko beserta pedoman pelaksanaannya dan semua perubahan serta penyesuaian kebijakan manajemen risiko tersebut.

d. Memastikan telah dipertimbangkannya segala risiko yang penting dalam produk-produk Bank yang baru dan segala dampak adanya perubahan atau kejadian yang signifikan, baik yang berasal dari internal maupun eksternal Bank.

e. Mengikuti dan mempelajari keputusan-keputusan Komite Manajemen Risiko.

f. Melakukan kajian terhadap draft laporan triwulanan dan profil risiko Bank kepada Bank Indonesia.

g. Melakukan diskusi dengan Direksi atau divisi yang terkait dengan manajemen risiko, bila diperlukan.

Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Pemantau Risiko bekerja sama dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) dalam mengevaluasi Profil Risiko Bank, baik risiko inheren maupun sistem pengendalian risiko untuk risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, dan risiko kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.

2.4. Rapat Komite Pemantau Risiko

Selama tahun 2012, Komite Pemantau Risiko Bank telah 5 (lima) kali menyelenggarakan pertemuan. Rapat-rapat tersebut membahas agenda seperti profil risiko Bank, kinerja Bank tahun 2011, kecukupan Pengendalian Internal dalam Risk Control System– Risiko Kredit, dan Laporan Tahunan Komite Bank. Tingkat kehadiran masing-masing anggota adalah sebagai berikut :

Rapat Komite Pemantau Risiko Tingkat Kehadiran %

Gunawan Tenggarahardja 5 100%

AS Wahyuseputra *) 1 20%

Zulkarnain Rani 5 100%

Supriyono **) 4 80%

Total 5 100%

*) Mengundurkan diri sejak tanggal 14 Mei 2012 **) Menjabat sejak tanggal 04 Juni 2012

2.5. Program & Realisasi Kerja Komite Pemantau Risiko

Fokus kajian Komite Pemantau Risiko pada tahun 2012 antara lain: 1. Memantau kesesuaian pelaksanaan manajemen risiko

a. Melakukan kajian profil risiko yang dibuat oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko. b. Mengevaluasi pengkinian kebijakan kebijakan manajemen risiko

2. Memantau mitigasi risk taking unit terhadap profil risiko

a. Melakukan identifikasi atas risiko-risiko yang high risk untuk: 1) Risiko kredit

2) Risiko pasar 3) Risiko likuiditas 4) Risiko operasional 5) Risiko kepatuhan 6) Risiko hukum


(24)

7) Risiko stratejik 8) Risiko reputasi

b. Melakukan assesment/evaluasi/mitigasi risiko terhadap event-event yang high risk oleh

risk taking unit.

3. KOMITE REMUNERASI & NOMINASI

3.1. Komposisi dan keahlian Komite Remunerasi dan Nominasi

Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Victoria International yang dibentuk pada tanggal 29 Juni 2007 oleh Dewan Komisaris, memiliki susunan anggota sebagai berikut:

Komite Remunerasi &

Nominasi

Nama Keterangan

Ketua Gunawan Tenggarahardja Komisaris Independen*)

Anggota Suzanna Tanojo Komisaris

Anggota Syahda Candra Pejabat Eksekutif yang membidangi Divisi HCM

*) Menjabat sejak ditetapkan tanggal 22 Februari 2012

Susunan, komposisi, keahlian dan independensi anggota Komite Remunerasi & Nominasi Bank Victoria telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.

3.2. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi

a. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham; dan kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.

b. Memperhatikan kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan, prestasi kerja individu, kewajaran dengan peer group, serta pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang Bank. c. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai prosedur pemilihan atau penggantian

anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

d. Membantu Dewan Komisaris untuk memberikan rekomendasi tentang jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

e. Membantu Direksi dalam penetapan Kebijakan Umum Personalia.

3.3. Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi

Selama tahun 2012, Komite Remunerasi dan Nominasi Bank telah menyelenggarakan pertemuan sebanyak 11 (sebelas) kali pertemuan, yang dihadiri oleh seluruh anggota Komite untuk membahas antara lain tentang:

a. Kebijakan pedoman kenaikan remunerasi bagi pengurus untuk rekomendasi kepada Dewan Komisaris.

b. Rekomendasi pencalonan Direktur Utama atas nama Eko Rachmansyah Gindo.

c. Penggantian anggota Komite Audit dan anggota Komite Pemantau Risiko untuk rekomendasi kepada Dewan Komisaris.

d. Kebijakan pedoman gratifikasi bagi pengurus dan pegawai Bank untuk rekomendasi kepada Dewan Komisaris.

e. Rekomendasi pencalonan Komisaris atas nama Zaenal Abidin Ph.D.

f. Rekomendasi pencalonan Komisaris Utama/Komisaris Independen atas nama Daniel Budirahaju.

g. Evaluasi Dewan Direksi, Pejabat Eksekutif dan Struktur Organisasi.


(25)

Rapat Komite Remunerasi & Nominasi Tingkat Kehadiran

(11 kali rapat)

Gunawan Tenggarahardja *) 100%

Suzanna Tanojo 100%

Syahda Candra 100%

*) Menjabat sejak tanggal 22 Februari 2012 3.4. Program Kerja dan Realisasinya

Fokus kajian Komite Remunerasi dan Nominasi pada tahun 2012 adalah rekomendasi kepada Dewan Komisaris tentang:

a. Pedoman kenaikan remunerasi bagi pengurus dan karyawan Bank. b. Pedoman gratifikasi bagi pengurus dan karyawan Bank.

c. Rekomendasi pencalonan Dewan Komisaris dan Direktur Utama Bank.

B. KOMITE – KOMITE DI TINGKAT DIREKSI

1. KOMITE MANAJEMEN RISIKO (KMR)

1.1. Susunan Anggota Komite Manajemen Risiko

Komite Manajemen Risiko Bank memiliki susunan anggota yang diangkat oleh Direksi, yaitu:

DIREKTUR DIVISI

Direktur Utama Direktur Kepatuhan Direktur Operasi & Sistem

Direktur Treasury, FI, & Capital Market Direktur Business

Kepala Divisi Branch

Kepala Divisi Manajemen Risiko/

Kepala Divisi Funding, Product Development & Marketing Communication Kepala Divisi Multi Financial Lending

Kepala Divisi Consumer Lending Kepala Divisi Corporate Lending Kepala Divisi Commercial Lending Kepala Divisi SME Lending

Kepala Divisi Lending Product Development Kepala Divisi Complaince, UKPN, & Internal Control Kepala Divisi Treasury

Kepala Divisi Human Capital Managment Kepala General Affair

Kepala Divisi Akunting & MIS Kepala Divisi Administrasi Perkreditan Kepala Divisi Operasional

Kepala Divisi Teknologi Sistem Informasi

Kepala Divisi Biro Hukum dan Remedial & Anti Fraud Kepala Satuan Kerja Internal Audit

Kepala Financial Institution & Capital Market Kepala Divisi Credit Analyst

Kepala Divisi Legal Credit Kepala Divisi Sistim & Prosedur 1.2. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Manajemen Risiko

a. Menyusun kebijakan Manajemen Risiko serta perubahannya, termasuk strategi Manajemen Risiko, tingkat Risiko yang diambil dan toleransi Risiko, kerangka Manajemen Risiko serta rencana kontinjensi untuk mengantisipasi terjadinya kondisi tidak normal;

b. Menyempurnakan proses Manajemen Risiko secara berkala maupun bersifat insidentil sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi eksternal dan internal Bank yang mempengaruhi kecukupan permodalan, profil Risiko Bank, dan ketidakefektifan penerapan Manajemen Risiko berdasarkan hasil evaluasi;

c. Penetapan kebijakan dan/atau keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal, seperti pelampauan ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan rencana bisnis Bank yang telah ditetapkan sebelumnya, atau pengambilan posisi/eksposur risiko yang melampaui limit yang telah ditetapkan.


(26)

1.3. Rapat Komite Manajemen Risiko

Komite Manajemen Risiko melakukan pertemuan berkala (bulanan) atau sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan, dengan beberapa ketentuan sebagai berikut:

Rapat dipimpin oleh Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko selaku Ketua Rapat. Dalam hal Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko berhalangan hadir, rapat dipimpin oleh Direktur Utama.

Anggota yang mempunyai hak suara yaitu:

- Direktur Utama

- Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko

- Direktur Treasury, FI & Capital Market

- Direktur Business

- Direktur Operasi & Sistem

Rapat yang membahas Manajemen Risiko dianggap sah apabila dihadiri oleh anggota sebagai berikut:

- Direktur Utama

- Direktur Kepatuhan

- Direktur Treasury, FI & Capital Market

- Direktur Business

- Direktur Operasi & Sistem

- Kepala Divisi Manajemen Risiko

- Kepala Unit Kerja yang terkait dengan bahan rapat yang akan dibahas

Keputusan rapat diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Apabila tidak terjadi mufakat, keputusan rapat diambil melalui pemungutan suara. Keputusan rapat dianggap sah apabila disetujui oleh lebih dari 50% (lima puluh per seratus) anggota yang hadir yang mempunyai hak suara. Seluruh keputusan rapat dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik.

Selama tahun 2012, Komite Manajemen Risiko Bank telah menyelenggarakan pertemuan sebanyak 10 (sepuluh) kali pertemuan dan telah memenuhi kuorum Komite dengan pembahasan agenda, antara lain:

a. Tingkat Kesehatan Bank dengan pendekatan risiko (Risk Based Banking Rating – RBBR).

b. Early Warning System Surat Berharga, Kredit, hasil simulasi penurunan/kenaikan modal akibat fluktuasi nilai MTM (Mark to Market) Surat Berharga Pemerintah, Corporate dan NPL.

c. Pemantauan Likuiditas Harian :

Bank melakukan pemantauan likuiditas harian untuk dapat mengetahui ketahanan likuiditas yang sangat likuid (asset likuid primer & asset likuid sekunder) Bank dalam menyangga Dana Pihak Ketiga (DPK).

Pemenuhan GWM

d. Agenda Internal, antara lain perkembangan Kredit, perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK), perkembangan Laba Operasional, Fee Based Income, rasio-rasio keuangan, Cost of Fund. e. Makro ekonomi, antara lain indikator perekonomian.

1.4. Program & Realisasi Kerja Tahun 2012

a. Melakukan pengkinian Pedoman Penerapan Manajemen Risiko sesuai ketentuan Bank Indonesia yang baru dan telah disampaikan kepada Bank Indonesia.

b. Meningkatkan budaya risiko pada seluruh jenjang organisasi Bank.

c. Membuat Profil Risiko dan Tingkat Kesehatan Bank (RBBR) yang baru sesuai ketentuan Bank Indonesia.

d. Meningkatkan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko dari waktu ke waktu sesaui dengan kompleksitas Bank.


(1)

wilayah Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi yang terdiri dari 1 kantor pusat, 3 kantor cabang, 62 cabang pembantu dan 31 kantor kas. Dan untuk terus mengembangkan ekspansi usaha, di tahun 2013 Bank berencana membuka kantor cabang di wilayah Bogor, Bandung, Surabaya dan Denpasar.

Selama tahun 2012, Bank dapat menjaga kepatuhan terhadap peraturan perbankan dan perundang-undangan yang berlaku, sehingga :

1. Tidak terdapat pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).

2. Tidak terdapat pengaduan nasabah yang dapat berdampak signifikan terhadap peformance maupun kerugian Bank;

3. Tidak terdapat fraud yang dapat mempengaruhi risiko reputasi maupun kerugian bagi Bank;

4. Rasio Kecukupan Modal (CAR) dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko operasinal dan risiko pasar per posisi Desember 2012 sebesar 17,85%, jauh diatas ketentuan minimum Bank Indonesia sebesar 8%. 5. Rasio Giro Wajib Minimum (GWM) telah melebihi persyaratan minimal yang ditetapkan.

6. Rasio NPL-gross sebesar 2.62% dan NPL-net sebesar 0.09%.

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan atau GCG pada Bank berpedoman pada aspek transparansi

(Transparency), akuntabilitas (Accountability), pertanggungjawaban (Responsibility), independensi

(Independence), dan kewajaran (Fairness). Penilaian terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG), paling kurang diwujudkan dan difokuskan dalam 11 (sebelas) factor penilaian pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG).

Sebagai komitmen Bank terhadap penerapan GCG, Bank telah melakukan penyempurnaan/perbaikan action plan terhadap penilaian GCG tahun sebelumnya, baik menyangkut Kebijakan & Prosedur maupun tindaklanjut atas penerapan GCG Bank.

Secara rinci penilaian Self Assessment penerapan GCG Bank Tahun 2012 adalah sebagai berikut :

NO ASPEK NILAI CATATAN

1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

1 Governance Structure

Jumlah anggota Dewan Komisaris per Desember 2012 sebanyak 4 (empat) orang, lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah anggota Direksi yaitu 5 (lima) orang.

Anggota Dewan Komisaris telah memenuhi jumlah, komposisi, kriteria dan independensi serta kompetensi sesuai ketentuan Bank Indonesia. 3 (tiga) anggota Dewan Komisaris adalah independen, telah memenuhi kriteria independensi dari Peraturan Bapepam & LK. Setiap anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua maupun keuangan dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau anggota Direksi.

Governance Process

Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan terhadap kinerja Direksi, dengan mekanisme melalui rapat-rapat.

Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Komisaris berdasarkan pada Pedoman yang telah ditetapkan serta sangat memperhatikan prinsip-prinisp GCG dan ketentuan yang berlaku.

Dewan Komisaris telah memberikan arahan dan nasehat kepada Direksi dalam proses pencapaian target yang telah ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank.

Dalam melakukan tugasnya Dewan Komisaris dibantu oleh Komite-Komite yang berada dibawah Dewan Komisaris.


(2)

Governance Outcome

Pengarahan atau nasehat dari Dewan Komisaris telah dibahas dalam rapat dan dituangkan dalam risalah rapat;

Hasil rapat menjadi salah satu acuan Direksi dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya, dengan tetap berpedoman pada GCG dan target dan pencapaian yang telah ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank.

Menindaklanjuti rekomendasi yang disampaikan atau dituangkan dalam risalah rapat dan dimonitor secara berkesinambungan.

2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

1 Governance Structure

Jumlah anggota Direksi per Desember 2012 sebanyak 5 (lima) orang, Anggota Direksi telah memenuhi jumlah, komposisi, kriteria dan independensi sesuai ketentuan Bank Indonesia.

setiap Direksi tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua maupun keuangan dengan anggota Direksi lainnya dan/atau anggota Komisaris.

Direksi tidak memiliki jabatan rangkap sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada bank, perusahaan dan/atau lembaga keuangan lain, kecuali untuk jabatan lain sebagaimana diperkenankan oleh ketentuan BI.

Governance process

Dalam melaksanakan tugasnya Direksi berdasarkan pada Pedoman yang telah ditetapkan dan senantiasa memperhatikan dan menerapkan prinsip-prinisp GCG dan ketentuan yang berlaku. Dalam menjalankan tugasnya Direksi senantiasa memperhatikan arahan/nasehat Dewan Komisaris melalui mekanisme rapat-rapat, Pembahasan fokus kepada rencana bisnis Bank dan pencapaiannya serta aspek-aspek yang mempengaruhi pencapaian target dimaksud. Dalam menjalankan tugas-tugasnya Direksi dibantu oleh beberapa Komite dibawah Direksi serta Unit-Unit terkait.

Governance Outcome

Pencapaian kinerja tahun 2012 menunjukan perkembangan yang sangat siginifikan, kondisi ini tidak terlepas dari Rencana strategis yang telah ditetapkan dan dikomunikasikan pencapaiannya dalam rapat-rapat serta fokus kepada penerapan strategi yang telah diambil Direksi dengan arahan /nasehat Dewan Komisaris.

Bank dapat menjaga dalam pemenuhan kewajiban yang ditetapkan regulator, disisi lain tidak adanya pelanggaran yang dapat mempengaruhi performance dan kerugian bagi Bank.

3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite

2 Governance Structure

Komposisi dan kompetensi anggota komite sesuai dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank;

Seluruh anggota Komite Bank berasal dari pihak independen dan tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi


(3)

dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi independensi anggota komite.

Governance process

Komite bertugas dan bertanggung jawab untuk memberikan pendapat yangg profesional dan independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris;

Melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Komisaris.

Melalui mekanisme rapat-rapat komite serta Unit-Unit terkait lainnya telah membahas berbagai hal, hasilnya dituangkan dalam risalah rapat yang akan ditindaklanjuti oleh masing Unit terkait.

Governance Outcome

Masing-masing Komite, senantiasa meningkatkan peran aktifnya dalam menindaklanjuti hal-hal yang dibahas dalam meeting Komite; Hasil risalah rapat harus didokumentasi dengan baik dan dimonitor rekomendasi dan tindaklanjutnya.

4. Penanganan Benturan Kepentingan

2 Governance Structure

Bank telah memiliki kebijakan dan prosedur dalam penyelesaian benturan kepentingan,

Kebijakan telah mengatur secara rinci masing-masing elemen yang mengatur proses, mekanisme serta personil yang berhak bertindak dalam penyelesaiannya.

Governance process

Mengutamakan tindakan pencegahan dan selalu meningkatkan budaya pembelajaran dan budaya kepatuhan dalam pelaksanaan tugas dan tanggungjawab, dengan tetap menjunjung tinggi profesionalisme.

Governance Outcome

Tidak terdapat benturan kepentingan yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan bagi Bank

5. Penerapan Fungsi Kepatuhan

1 Governance Structure

Satuan kerja kepatuhan independen terhadap satuan kerja operasional.

Proses pengankatan, pemberhentian dan atau pengunduran diri Direktur yang membawhi kepatuhan telah sesuai dengan ketentuan BI dan atau regulator lainnya.

Governance process

Dalam pelaksanaan tugasnya Direktur yang membawahi Kepatuhan telah memastikan kepatuhan Bank terhadap ketentuan yang berlaku; Memantau dan menjaga agar kegaiatan usaha Bank tidak menyimpang;

Menetapkan langkah-langkah konstruktif dalam mencegah atau memitigasi terhadap beberapa risiko yang timbul

Governance Outcome

Telah melaporkan terkait tugas dan tanggung jawab Direktur yang membawahhi kepatuhan sesuai dengan kebijakan BI dan waktu yang telah ditetapkan;

Bank senantiasa sangat fokus dan peduli terkait dampak atas pelanggaran yang mungkin terjadi, sehingga terbentuk budaya


(4)

patuh pada masing-maing unit kerja.

6. Penerapan Fungsi Audit Intern

2 Governance Structure

Struktur yang dibentuk berdasarkan kebijakan berlaku dan independen terhadap unit kerja lain;

Telah memiliki pedoman atau Standart Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB)

Governance process

Pelaksanaan fungsi Audit Intern Bank telah berjalan sesuai dan memenuhi pedoman intern sesuai dengan standar minimum yang telah ditetapkan dalam SPFAIB dan SKAI telah menjalankan fungsinya secara independen dan objectif.

Melaporkan hasil Audit dan memonitor tindak lanjut penyelesaiannya.

Governance Outcome

Laporan telah disampaikan kepada pihak terkait dan dimonitor secara berkala tindaklanjutnya;

Hasil pemeriksaan dilakukan berdasarkan risk based audit. 7. Penerapan Fungsi

Audit Ekstern

1 Governance Structure

Penugasan audit kepada Akuntan Publik telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan;

Governance process

Penunjukan Akuntan Publik telah melalui mekanisme yang diatur dalam kebijakan;

Akuntan Publik telah melakukan audit secara independen dan professional;

Akuntan Publik telah melaporkan hasil auditnya sesuai dengan waktu dan menyampaikannya kepada pihak-pihak penerima laporan hasil audit.

Governance Outcome

Pelaknaan audit oleh Akuntan Publik senantiasa bertindak objektif dan independen serta sesuai dan telah memenuhi persyaratan terhadap ketentuan yang berlaku.

8. Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem Pengendalian Intern

2 Governance Structure

Bank telah memiliki struktur yang mendukung penerapan manajemen risiko dan pengendalian internal;

Bank telah memiliki kebijakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas-tugas komite

Governance process

Dewan Komisaris telah mengevaluasi dan menyetujui kebijakan yang akan digunakan sebagai pedoman dalam penerapan manajemen risiko maupun pengendalian internal;

Mengembangkan budaya Manajemen Risiko termasuk kesadaran risiko pada seluruh jenjang organisasi.

Governance Outcome

Penerapan fungsi manajemen risiko dan pengendalian intern Bank telah sesuai dengan tujuan, ukuran dan kompleksitas usaha Bank, serta risiko yang dihadapi Bank.

Bank tidak melakukan aktivitas bisnis yang melampaui kemampuan permodalanannya.


(5)

9. Penyediaan Dana

Kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Penyediaan Dana Besar (Large Exposure)

2 Governance Structure

Bank telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur tertulis yang memadai untuk penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar

Governance process

Bank telah secara berkala mengevaluasi dan mengkinikan kebijakan, sistem dan prosedur;

Proses penyediaan dana kepada pihak terkait dan large exposure dipantau dan dikaji oleh beberapa unit kerja, termasuk unit yang membawahi kepatuan.

Governance Outcome

Tidak terdapat pelanggaran dan pelampauan BMPK maupun prinsip kehati-hatian yang menjadi acuan Bank dalam pelaksanaan kegiatan bisnisnya.

10. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non keuangan Bank, Laporan pelaksanaan GCG dan Pelaporan Internal

1 Governance Structure

Bank memiliki kebijakan dan prosedur mengenai tata cara pelaksanaan tranparasi kondisi keuangan dan non keuangan;

B a n k w a j i b m e n y u s u n L a p o r a n Pelaksanaan GCG pada setiap akhir tahun buku dengan cakupan sesuai ketentuan yang berlaku

Governance process

Bank menyusun dan menyajikan laporan dengan tata cara, jenis dan cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Transparansi Kondisi Keuangan.

Bank telah menyusun Laporan Pelaksanaan GCG dengan isi dan cakupan sekurang-kurangnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Governance Outcome

Bank telah menyampaikan informasi keuangan dan non keuangan secara transparan kepada public melalui homepage Bank. Cakupan informasi keuangan dan non keuangan tersebut sangat tepat waktu, lengkap dan akurat.

11. Rencana Strategis Bank

1 Governance Structure

Rencana strategis Bank telah disusun Dalam bentuk Rencana Korporasi (corporate plan) dan Rencana Bisnis (business plan) sesuai dengan visi dan misi Bank.

Governance process

Rencana korporasi (corporate plan) dan rencana bisnis Bank (business plan) disusun secara realistis dengan memperhatikan factor eksternal maupun internal, prinsip kehati-hatian serta disesuaikan dengan visi dan misi Bank.

Direksi telah mengkomunikasikan Rencana Bisnis Bank dengan elemen2 terkait;

Direksi telah melaksanakan Rencana Bisnis Bank (RBB) secara efektif.

Governance Outcome


(6)

menggambarkan pertumbuhan yang berkesinambungan;

Realisasi bisnis telah dikomukasikan dengan Direksi dan pemegang saham, sehingga terjalin komunikasi yang kondusif.

Setelah melakukan penilaian terhadap masing-masing aspek diatas, yang tercermin dari penilaian pelaksanaan

Self Assessment terlampir, dengan ini Bank menetapkan penilaian pelaksanaan GCG Bank Victoria International tahun 2012 adalah kategori BAIK.

Jakarta, 28 Mei 2012

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk

EKO RACHMANSYAH GINDO TAMUNAN