Tabel 4.7 Data Responden Berdasarkan Media yang Digunakan Untuk Mengetahui
Tentang BMT Media Nasabah
Mengetahui Tentang BMT Frekuensi
Persentase
Surat KabarMajalah 5
6,2 RadioTelevisi
8 10
PengurusPegawai BMT 31
38,8 TemanKeluarga
35 43,8
Lainnya 1
1,2 Total
80 100
Sumber : Data Primer 2014
Media yang mayoritas dipilih oleh responden untuk mengetahui tentang BMT adalah temankeluarga. Media ini dipilih oleh sebanyak 35 orang
responden atau sebesar 43,8 dari total responden. Selanjutnya yang menjadi pilihan terbesar kedua adalah penguruspegawai BMT Sebanyak 31 orang
memilih pilihan ini atau 38,8. Kemudian 8 orang dengan persentase sebesar 10 memilih media radiotelevisi dan sebanyak 5 orang atau sebesar 6,2 dari
total responden memilih media surat kabarmajalah, dan sisanya sebanyak 1 orang atau sebesar 1,5 dari total populasi memilih media lain. Hal ini
menunjukkan bahwa kurangnya sosialisai lewat surat kabarmajalah, radio dan televisi untuk memperkenalkan fungsi dan tujuan BMT. Karena melalui kedua
media ini diyakini BMT dapat menarik minat masyarakat lebih banyak.
4.2.8. Hasil Analisis Data dan Deskriptif Penelitian
Pada bagian ini akan dibahas mengenai tingkat pemahaman nasabah terhadap produk-produk di BMT Kota Medan. Hal ini dimaksudkan untuk
mengetahui faktor apa yang dominan sehingga masyarakat memahami produk- produk BMT yang ada di Kota Medan. Sama halnya dengan sub bab yang
Universitas Sumatera Utara
sebelumnya, berdasarkan data hasil kuesioner dibawah ini juga diolah melalui program komputer SPSS 17,0 descriptive analysis yang disajikan dalam bentuk
tabulasi silang, tabel, frekuensi, persentase, dan gambar grafik
4.2.8.1 Pemahaman Nasabah Terhadap Produk-Produk BMT di Kota Medan
Pemahaman tentang produk merupakan hal penting bagi nasabah untuk menentukan atau memilih produk apa yang sesuai dengan kebutuhan
nasabah. Dalam hal ini tujuannya agar nasabah tidak salah dalam memilih produk. Oleh karena itu sebelum memilih produk yang akan digunakan maka
nasabah perlu memahami apa saja kegunaan dan keuntungan produk BMT yang ditawarkan. Berdasarkan data yang diperoleh dari responden, berikut beberapa
hasil pemahaman nasabah tentang produk-produk BMT :
• Pemahaman Tentang Produk Tabungan Wadiah Berdasarkan Lamanya Menjadi Nasabah
Tabungan wadiah merupakan tabungan yang dijalankan berdasarkan
akad wadiah yaitu titipan murni yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat sesuai dengan kehendak pemiliknya. Pihak BMT biasanya memberikan
penjelasan kepada calon nasabah sebelum mereka memilih produk tabungan wadiah. Hal ini dilakukan agar nasabah paham apa manfaat dari tabungan
wadiah tersebut. Berdasarkan lamanya responden menjadi nasabah, dapat diketahui bagaimana pemahaman nasabah terhadap produk tabungan wadiah
yang akan dijelaskan pada tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Pemahaman Produk Tabungan Wadiah Berdasarkan Lamanya Menjadi
Nasabah Pemahaman
Produk Tabungan
Wadiah Keterangan
Lama Menjadi Nasabah Total
1 Tahun
2 Tahun
3 Tahun
4 Tahun
5 Tahun
Paham Jumlah
7 14
7 8
18 54
dari Total 8,8
17,5 8,8
10 22,5 67,5
Tidak Paham Jumlah
3 9
1 12
25 dari Total
3,8 11,3
1,3 15,0 31,3
Tidak Memberikan Pendapat
Jumlah 1
1 dari Total
1,3 1,3
Total Jumlah
10 24
8 8
30 80
dari Total 12,5 30,0
10 10
37,5 100
Sumber : Data Primer 2014
Data diatas menunjukkan pemahaman tentang produk tabungan wadiah munurut lamanya responden menjadi nasabah. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa nasabah paham dengan produk tabungan wadiah. Dengan demikian lamanya nasabah tidak menjadi ukuran bagi nasabah untuk memahami produk
tabungan wadiah. Hal ini terlihat dari tabel diatas bahwa hampir seluruh nasabah paham dengan produk tabungan wadiah baik yang sudah menjadi nasabah
selama 1 tahun ataupun lebih dari 5 tahun. Untuk lebih jelasnya, dapat juga dilihat melalui Gambar 4.2 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2 Pemahaman Produk Tabungan Wadiah
• Pemahaman Tentang Produk Tabungan Wadiah Berdasarkan Lamanya Menjadi Nasabah
Tabungan Mudharabah adalah tabungan yang dibuat berdasarkan akal Mudharabah dengan tujuan keuntungan berdasarkan kesepakatan antara pihak
BMT dengan nasabah. Pemahaman terhadap produk tabungan Mudharabah sangat penting bagi nasabah, hal ini bertujuan untuk membentuk nasabah yang
loyal pada BMT terkait. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bagaimana pemahaman nasabah terhadap produk tabungan Mudharabah menurut lamanya
responden menjadi nasabah pada tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Pemahaman Tentang Produk Tabungan Mudharabah Berdasarkan
Lamanya Menjadi Nasabah Pemahaman
Produk Tabungan
Mudharabah Keterangan
Lama Menjadi Nasabah Total
1 Tahun
2 Tahun
3 Tahun
4 Tahun
5 Tahun
Sangat Paham Jumlah
1 2
3 dari Total 1,3
2,5 3,8
Paham Jumlah
9 18
7 8
27 69
dari Total 11,3 22,5
8,8 10
33,8 86,3
Tidak Paham Jumlah
2 1
1 4
dari Total 2,5
1,3 1,3
5 Tidak Memberikan
Pendapat Jumlah
2 2
4 dari Total
2,5 2,5
5 Total
Jumlah 10
24 8
8 30
80 dari Total 12,5
30 10
10 37,5
100
Sumber : Data Primer 2014
Data diatas menunjukkan pemahaman tentang produk tabungan Mudharabah berdasarkan lamanya menjadi nasabah. Dari hasil penelitian dapat
terlihat hanya sebesar 5 dari total responden yang menjadi nasabah tidak paham dengan produk tabungan Mudharabah. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa nasabah pada umumnya paham dengan salah satu produk BMT yaitu tentang produk tabungan Mudharabah. Untuk lebih jelasnya, dapat
juga dilihat melalui Gambar 4.3 berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3 Pemahaman Produk Tabungan Mudhorabah
• Pemahaman Tentang Produk Deposito Mudharabah Berdasarkan Lamanya Menjadi Nasabah
Produk deposito Mudharabah merupakan salah satu produk yang ditujukan
bagi nasabah yang ingin melakukan investasi dengan prinsip syariah. Kurangnya pemahaman dari manfaat produk ini dapat membuat nasabah beralih
menggunakan jasa lembaga keuangan lainnya. Berdasarkan hal tersebut penulis meneliti bagaimana pemahaman nasabah terhadap produk deposito Mudhorabah
menurut lamanya responden menjadi nasabah, dapat dilihat dari table berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Pemahaman Tentang Produk Deposito Mudharabah Berdasarkan
Lamanya Menjadi Nasabah Pemahaman
Produk Tabungan
Mudharabah Keterangan
Lama Menjadi Nasabah Total
1 Tahun
2 Tahun
3 Tahun
4 Tahun
5 Tahun
Sangat Paham Jumlah
1 1
dari Total 1,3
1,3 Paham
Jumlah 8
16 6
8 24
62 dari Total
10 20
7,5 10
30 77,5
Tidak Paham Jumlah
2 5
2 4
13 dari Total
2,5 6,3
2,5 5
16,3 Tidak Memberikan
Pendapat Jumlah
2 2
4 dari Total
2,5 2,5
5 Total
Jumlah 10
24 8
8 30
80 dari Total 12,5
30 10
10 37,5
100
Sumber : Data Primer 2014
Jika dilihat dari Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa rata-rata nasabah memahami produk deposito Mudharabah. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya
jumlah responden yang berada pada tingkat paham yakni sebesar 62 orang atau sebesar 77,5 dari total responden yang ada. Responden yang telah menjadi
nasabah selama 1 tahun ataupun lebih dari 5 tahun, mayoritasnya paham dengan produk deposito Mudharabah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada
umumnya responden yang telah menjadi nasabah paham dengan salah satu produk BMT yaitu tentang produk deposito Mudharabah. Untuk lebih jelasnya dapat juga
dilihat melalui Gambar 4.4 berikut ini
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.4 Pemahaman Produk Deposito Mudhorabah
• Pemahaman Tentang Sistem Bagi Hasil
Sistem bagi hasil dilaksanakan BMT untuk jenis produk-produk pembiayaan. Manfaat dari sistem ini akan diterima oleh dua pihak yang terkait
yaitu penyedia dana dalam hal ini adalah pihak BMT dan pengelola dana yaitu pihak nasabah. Pemahaman nasabah terhadap sistem bagi hasil ini dapat
dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 4.11 Pemahaman Tentang Sistem Bagi Hasil
Pemahaman Tentang Sistem Bagi Hasil
Frekuensi Persentase
Sangat Paham 4
5 Paham
68 85
Tidak Paham 7
8.75 Tidak Memberikan Pendapat
1 1,25
Total 80
100
Sumber : Data Primer 2014
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil pengolahan data diatas menunjukkan bahwa nasabah paham tentang sistem bagi hasil di BMT. Hal ini dapat dilihat dari 80 total
responden sebanyak 68 orang 85 menyatakan bahwa nasabah memahami sistem bagi hasil di BMT. Kemudian nasabah yang tidak paham tentang sistem
bagi hasil di BMT ada sebanyak 7 orang 8,75 dari total responden yang ada. Untuk nasabah yang sangat paham berjumlah 4 orang dengan persantase 5 dan
nasabah yang tidak memberi pendapat apapun dipilih oleh 1 orang responden dengan persentase sebesar 1,25 .
Dengan demikian dapat disimpulkan nasabah memahami sistem bagi hasil yang dijalankan oleh BMT. Untuk lebih jelasnya, dapat juga dilihat melalui
Gambar 4.5 berikut ini.
Gambar 4.5 Pemahaman Sistem Bagi Hasil
Universitas Sumatera Utara
• Pemahaman Tentang Sistem Jual Beli
Perkembangan dibidang sektor usaha dalam beberapa waktu ini terlihat semakin maju dan pesat. Kondisi ini menjadi peluang bagi BMT untuk terus
mengembangkan sistemnya khususnya sistem jual beli yang dilandaskan berdasarkan prinsip syariah. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan
pengetahuan tentang sistem jual beli kepada nasabah agar menjadi paham. Berdasarkan hal di atas berikut akan dijelaskan bagaimana pemahaman nasabah
BMT terhadap sistem jual beli melalui tabel berikut :
Tabel 4.12 Pemahaman Tentang Sistem Jual Beli
Pemahaman Tentang Sistem Jual Beli
Frekuensi Persentase
Sangat Paham 2
2,5 Paham
62 77,5
Tidak Paham 14
17,5 Sangat Tidak Paham
1 1,25
Tidak memberikan pendapat 1
1,25 Total
80 100
Sumber : Data Primer 2014
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari total 80 responden dengan rincian 62 orang 77,5 memahami sistem jual beli di BMT. Sebanyak 14
orang dengan persantase 17,5 tidak paham dengan sistem jual beli di BMT, sedangkah 2 responden 2,5 memilih sangat paham dengan sistem jual beli di
BMT. Responden lainnya memilih sangat tidak paham dan tidak memberikan pendapat masing-masing dengan persentase 1,25 atau 1 orang.
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan bahwa nasabah banyak yang sudah paham dengan sistem jual beli yang di BMT Kota Medan. Melalui
gambar 4.6 hasil diatas dapat juga diperjelas sebagai berikut:
Gambar 4.6 Pemahaman Sistem Jual Beli
• Pemahaman Tentang Sistem Jasa
Produk-produk jasa BMT seperti Wakalah, Kafalah, Hawalah, Rahn dan Qardh diterapkan dengan sistem jasa. Kemampuan nasabah dalam memahami
sistem jasa yang berlaku dari masing-masing produk yang mereka pilih sangatlah penting agar mereka dapat memahami manfaat dari sistem tersebut.
Berdasarkan hal diatas dapat diketahui seberapa besar pemahaman nasabah terhadap sistem jasa, hal ini dapat dijelaskan dari tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13 Pemahaman Tentang Sistem Jasa
Pemahaman Tentang Sistem Jasa
Frekuensi Persentase
Sangat Paham 2
2.5 Paham
59 73.8
Tidak Paham 18
22.5 Tidak memberikan pendapat
1 1.3
Total 80
100.0
Sumber : Data Primer 2014
Data diatas menunjukkan pemahaman tentang sistem jasa yang dilaksanakan BMT. Berdasarkan hasil penelitian dapat terlihat bahwa sebesar
73,8 dari total responden mengatakan bahwa nasabah memahami sistem jasa yang ada di BMT. Kemudian nasabah yang tidak paham tentang sistem jasa di
BMT dipilih sebanyak 18 orang 22,5 dari total responden yang ada. Untuk nasabah yang memilih sangat paham berjumlah 2 responden dengan persentase
2,5 dan nasabah yang tidak memberi pendapat apapun dipilih oleh 1 respoden dengan persentase sebesar 1,3.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nasabah paham dengan sistem jasa yang dilaksanakan oleh BMT. Untuk lebih jelasnya, dapat juga
dilihat melalui gambar berikut:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.7 Pemahaman Sistem Jasa
• Pemahaman Prinsip-Prinsip BMT Dengan Tingkat Pendidikan
BMT menjalankan aktivitasnya berdasarkan etika dan prinsip-prinsip Islam. Dalam menjalankan operasinya, BMT menerapkan prinsip-prinsip syariah
pada setiap jenis produk yang mereka tawarkan kepada nasabahnya. BMT juga mememberikan imbalan atas dasar bagi hasil. Dalam penelitian ini penulis
menggabungkan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pemahaman nasabah tentang prinsip-prinsip yang diterapkan, pada produk-produk BMT. Untuk
mengetahui tingkat pemahaman nasabah terhadap prinsip-prinsip tersebut, berikut ini disajikan hasil pengamatan mengenai tingkat pendidikan dan tingkat
pemahaman nasabah terhadap prinsip-prinsip BMT.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14 Pemahaman Prinsip-Prinsip BMT dan Tingkat Pendidikan
Pemahaman Prinsip-Prinsip
BMT Keterangan
Tingkat Pendidikan Total
SD SMP SMA DIPLOMA
IIIIII S1S2
Sangat paham Jumlah
2 2
dari Total 2,5
2,5 Paham
Jumlah 3
17 6
35 61
dari Total 3,8
21,3 7,5
43,8 76,3
Tidak paham Jumlah
1 1
4 3
8 17
dari Total 1,3 1,3 5
3,8 10
21,3 Total
Jumlah 1
4 21
9 45
80 dari Total 1,3
5 26.3
11,3 56,3
100
Sumber : Data Primer 2014
Jika dilihat dari Tabel, maka dapat diketahui bahwa rata-rata nasabah memahami prinsip-prinsip yang diterapkan pada produk BMT di Kota Medan.
Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah responden yang berada pada tingkat paham yakni sebesar 61 orang atau sebesar 76,3 dari total responden yang ada.
Kemudian pada tingkat sangat paham sebanyak 2 orang atau sebesar 2,5 dari total responden, sedangkan responden yang menyatakan tidak paham sebanyak 17
orang atau 21,3 dari total responden. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidik nasabah maka tingkat pemahaman nasabah
terhadap prinsip-prinsip yang diterapkan pada produk BMT akan semakin baik pula. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari gambar berikut :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.8 Pemahaman Prinsip-Prinsip BMT dan Tingkat Pendidikan
• Penilaian Tentang Produk BMT Berdasarkan Lama Menjadi Nasabah
Produk-produk BMT yang ditawarkan kepada nasabah pada dasarmya
dibuat sesuai dengan kebutuhan nasabah. Penilaian nasabah terhadap produk- produk BMT juga berbeda-beda. Berikut ini disajikan hasil pengamatan mengenai
penilaian nasabah tentang produk BMT di Kota Medan berdasarkan lama responden menjadi nasabah.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.15 Penilaian Tentang Produk BMT dan Lama Menjadi Nasabah
Penilaian Tentang
Produk BMT Keterangan
Lama Menjadi Nasabah Total
1 Tahun
2 Tahun
3 Tahun
4 Tahun
5 Tahun
Sangat Baik Jumlah
2 3
2 8
13 28
dari Total 2,5
3,8 2,5
10 16,3
35 Baik
Jumlah 8
19 6
16 49
dari Total 10
23,8 7,5
20 61,3
Tidak Baik Jumlah
1 1
2 dari Total
1,3 1,3
2,5 Sangat Tidak
Baik Jumlah
1 1
dari Total 1,3
1,3 Total
Jumlah 10
24 8
8 30
80 dari Total
12,5 30
10 10
37,5 100
Sumber : Data Primer 2014
Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa responden yang sudah menjadi nasabah selama 1 tahun ataupun lebih dari 5 tahun rata-rata nasabah menilai
produk-produk BMT adalah baik. Hanya 2 orang responden atau 2,5 yang menilai produk BMT tidak baik. Jadi, pada dasarnya tidak ada jaminan semakin
lama nasabah itu menggunakan produk BMT akan merubah penilaian terhadap produk tersebut.
4.2.8.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemahaman Nasabah Tentang Produk BMT
Pemahaman nasabah terhadap produk suatu lemabaga keuangan syariah akan dipengaruhi dari beberapa faktor bagaiamana nasabah akan memahami suatu
produk tersebut dan faktor apa yang menjadi penentu bagi nasabah dalam memilih produk yang sesuai dengan keinginannya. Nasabah akan memahami produk-
produk BMT terlebih dahulu sebelum mereka memilih produk yang ingin digunakan. Dalam hal ini akan dibahas faktor yang mempengaruhi pemahaman
nasabah dan faktor penentu bagi nasabah dalam memilih produk yang akan
Universitas Sumatera Utara
digunakan.
• Pertimbangan yang Dilakukan Responden Dalam Memilih Produk BMT
Produk yang ditawarkan oleh BMT Kota Medan memiliki daya tarik sendiri dalam hal menarik minat dan perhatian calon nasabah dalam menggunakan
produknya. Sebelum seseorang memutuskan menjadi nasabah di BMT tersebut para calon nasabah akan melakukan beberapa pertimbangan sebelum akhimya
memutuskan untuk memilih produk apa yang sesuai dengan kebutuhan. Penulis dalam penelitian ini mencoba melihat fakta yang ada di lapangan mengenai hal
tersebut. Untuk lebih jelasnya maka akan ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 4.16 Faktor Dominan yang Mempengaruhi Pemahaman Nasabah
Pertimbangan yang Dilakukan Responden Dalam Memilih Produk BMT
Frekuensi Persentase
Mencari Informasi Detail 9
11,3 Tidak Memilih Apa – Apa dan Langsung
Memilih Produk BMT 14
17,5 Membandingkan Produk BMT dengan Produk
Bank 21
26,2 Bertanya kepada Pihak BMT
36 45
Total 80
100
Sumber : Data Primer 2014
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 36 orang atau dengan persentase 45 menyatakan dengan bertanya kepada pihak BMT merupakan
pertimbangan yang umumnya dilakukan nasabah untuk memilih produk BMT yang akan digunakan oleh nasabah. Kemudian 26,2 atau 21 orang nasabah
memilih membandingkan produk yang ditawarkan BMT dengan produk yang ditawarkan oleh Bank. Sedangkan 9 responden dengan persentase 11,3 dari
total responden memilih mencari informasi yang lebih detail sebelum memilih
Universitas Sumatera Utara
produk BMT dan 14 orang 4,6 memilih tidak melakukan apa-apa dan langsung memilih produk BMT yang ingin digunakan. Berarti BMT dapat
menambah acara – acara berupa pameran untuk lebih memperkenalkan produk- produk BMT yang ditawarkan sehingga lebih banyak lagi masyarakat yang
menggunakan jasa layanan BMT. Melalui gambar dibawah ini dapat mempertegas penjelasan diatas.
Gambar 4.9 Faktor-Faktor Penentu Dalam Memilih Produk BMT
• Pengaruh Promosi Terhadap Tingkat Pemahaman Nasabah Tentang Produk BMT dan Tingkat Pendidikan
Strategi BMT dalam melakukan promosi produk-produknya harus dapat disampaikan dengan jelas dan tepat. Artinya informasi yang disampaikan oleh
pihak BMT mampu dimengerti dan dipahami oleh para calon nasabah sehingga mereka berminat menjadi nasabah dan menggunakan produk-produk BMT
tersebut. Pemahaman nasabah yang dipengaruhi oleh promosi pihak BMT dapat dijelaskan pada tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.17 Pengaruh Promosi Terhadap Tingkat Pemahaman Nasabah Tentang Produk
BMT dan Tingkat Pendidikan Persentase
Tingkat Pemahaman
Produk BMT Keterangan
Tingkat Pendidikan Total
SD SMP SMA DIPLOMA
IIIIII S1S2
Paham 10 Jumlah
1 1
3 13
18 dari Total
1,3 1,3
3,8 16,3
22,5 Paham 10 -
30 Jumlah
1 8
1 17
27 dari Total
1,3 10
1,3 21,3
33,8 Paham 31 -
50 Jumlah
1 5
2 5
13 dari Total
1,3 6,3
2,5 6,3
16,3 Paham 51 -
70 Jumlah
1 1
7 2
6 17
dari Total 1,3 1,3 8,8
2,5 7,5
21,3 Paham 71
Jumlah 1
4 5
dari Total 1,3
5 6,3
Total Jumlah
1 4
21 9
45 80
dari Total 1,3 5
26,3 11,3
56,3 100
Sumber : Data Primer 2014
Berdasarkan pada tabel diatas dengan tingkat pendidikan sarjana SlS2 rata-rata nasabah paham sebesar 10-30 dengan produk BMT. Untuk nasabah
yang tingkat pendidikannya diploma D1D2D3 rata-rata nasabah paham sebesar 10. Pada tingkat pendidikan SMA nasabah pada umumnya paham 51-71
dengan produk BMT. Dengan demikian kesimpulannya promosi yang dilakukan BMT berpengaruh terhadap persentase tingkat pemahaman nasabah tentang
produk BMT. Oleh karena itu diharapkan BMT semakin gencar dalam mempromosikan produk-produknya.
Universitas Sumatera Utara
• Faktor Dominan yang Mempengaruhi Pemahaman Nasabah
Banyak faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pemahaman nasabah diantaranya seperti media cetak, media elektronik, pendapat atau penilaian
masyarakat, dan pameran pihak BMT. Dalam hal ini penulis meneliti faktor apa yang paling dominan yang mempengaruhi pemahaman nasabah, hal ini dapat
dilihat dari tabel berikut:
Tabel 4.18 Faktor Dominan yang Mempengaruhi Pemahaman Nasabah
Ranking Faktor Dominan
Jumlah Jawaban
1 Pameran Pihak BMT
37 2
Iklan Media Cetak 34
3 Iklan Media Elektronik
27 4
Pendapat atau Penilaian Masyarakat 23
Sumber : Data Primer 2014
Dari 4 faktor yang ada sebanyak 37 responden memilih pameran pihak BMT sebagai ranking pertama faktor dominan yang mempengaruhi pemahaman
nasabah. Iklan media cetak dipilih oleh 34 responden yang berada pada ranking kedua kemudian disusul dengan iklan media elektronik yang dipilih sebanyak 27
responden. Pendapat atau penilaian masyarakat menjadi faktor selanjutnya yang mempengaruhi pemahaman nasabah terhadap produk BMT dengan jumlah
sebanyak 23 respondenya itu pada peringkat keempat. Dengan demikian dapat diartikan iklan media cetak masih memegang peranan penting dalam
mempengaruhi pemahaman nasabah karena mudahnya mendapatkan iklan media cetak seperti koran, majalah, surat kabar, dll.
Universitas Sumatera Utara
4.2.8.3 Perkembangan BMT di Kota Medan
Sebagai lembaga keuangan yang berbasis syariah BMT harus mampu terus mengembangan kinerjanya agar dapat meningkatkan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya. Pengembangan kinerja tersebut dalam hal ini dapat ditunjukkan dari perkembangan jumlah nasabah, perkembangan
jumlah karyawan, dan perkembangan sarana dan prasarananya. Adapun hasil dari penelitian ini sebagai berikut:
• Perkembangan Jumlah Nasabah BMT
Banyaknya jumlah nasabah dalam sebuah lembaga keuangan dapat menunjukkan eksistensi lembaga keuangan tersebut. Begitu juga halnya dengan
BMT sebagai lembaga keuangan syariah yang harus dapat meningkatkan kuantitas nasabahnya. Jumlah nasabah BMT yang bertambah banyak dalam
periode waktu ke waktu memberikan gambaran bahwa BMT tersebut semakin maju dan berkembang. Dalam hal ini dapat dilihat perkembangan jumlah nasabah
BMT di Kota Medan melalui tabel berikut:
Tabel 4.19 Perkembangan Jumlah Nasabah BMT
Perkembangan Jumlah Nasabah BMT Frekuensi
Persentase
Bertambah Sangat Banyak 42
52,5 Bertambah Sedikit
36 45
Tidak Ada Bertambah 2
2,5 Total
80 100
Sumber : Data Primer 2014
Dan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari sebanyak 80 responden dengan rincian 42 orang 52,5 responden menganggap perkembangan jumlah nasabah
BMT bertambah sangat banyak dari sebelumnya. Sebanyak 36 orang dengan
Universitas Sumatera Utara
persentase 45 menganggap perkembangan jumlah nasabah BMT bertambah sedikit, selanjutnya 2 responden dengan persentase 2,5 dari total responden
menganggap perkembangan jumlah nasabah BMT tidak ada bertambah atau dengan kata lain tetap. Dengan demikian BMT Kota Medan sudah menunjukkan
perkembangan yang cukup baik dilihat dari peningkatan jumlah nasabahnya.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari gambar dibawah ini:
Gambar 4.10 Perkembangan Jumlah Nasabah BMT
• Perkembangan Jumlah Karyawan BMT
Pada umumnya jumlah karyawan sebuah lembaga keuangan biasanya disesuaikan dengan perkembangan jumlah nasabah. Begitu juga dengan BMT
harus dapat menyeimbangkan jumlah karyawan dalam melayani nasabah agar tercipta pelayan yang cepat dan tepat. Dari tabel berikut dapat kita lihat
perkembangan jumlah karyawan BMT di Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.20 Perkembangan Jumlah Karyawan BMT
Perkembangan Jumlah Karyawan BMT Frekuensi Persentase
Sangat Banyak 4
5 Banyak
69 86,3
Sedikit 7
8,7 Total
80 100
Sumber : Data Primer 2014
Berdasarkan tabel diatas maka dapat dijelaskan hasil yang diperoleh dari pengolahan data kuisioner yang diberikan kepada 80 nasabah sebagai responden
penelitian. Hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa 69 orang 86,3 menganggap perkembangan jumlah karyawan selama responden menjadi nasabah
BMT bertambah banyak. Kemudian 7 orang dengan persentase 8,7 menganggap perkembangan jumlah karyawan BMT bertambah sedikit dan 4 orang 5
menganggap perkembangan jumlah karyawan BMT sangat banyak. Dari hasil diatas untuk lebih jelasnya lagi dapat dilihat juga pada gambar
4.11 di bawah ini :
Gambar 4.11 Perkembangan Jumlah karyawan BMT
Universitas Sumatera Utara
• Perkembangan Gedung dan Sarana Prasarana Kantor BMT
Kenyamanan merupakan faktor penting bagi BMT untuk memberikan pelayanan kepada nasabahnya agar mereka merasa puas dalam menggunakan
produk BMT. Salah satu hal yang dapat dilakukan oleh pihak BMT yaitu menjaga kondisi gedung agar semakin baik dan melengkapi sarana dan prasarana gedung.
Gedung yang nyaman dengan fasilitas yang lengkap akan memberikan efek nyaman bagi nasabah selama bertransaksi. Berdasarkan hal tersebut maka dapat
dilihat tanggapan responden dalam menilai gedung dan sarana prasarana BMT dalam tabel berikut ini
Tabel 4.21 Perkembangan Gedung dan Sarana Prasarana Kantor BMT
Perkembangan Gedung dan Sarana Prasarana Kantor BMT
Frekuensi Persentase
Sangat Baik dan Sangat Lengkap 15
18,8 Baik dan Lengkap
58 72,5
Menurun 1
1,3 Kurang Baik dan Kurang Lengkap
6 7,5
Total 80
100
Sumber : Data Primer 2014
Data diatas menunjukkan perkembangan gedung kantor BMT di Kota Medan. Berdasarkan hasil penelitian dapat terlihat bahwa sebesar 72,5 dari total
responden mengatakan bahwa perkembangan gedung dan sarana prasarana kantor BMT baik dan lengkap. Kemudian untuk tanggapan sangat baik dan sangat
lengkap dipilih sebanyak 15 orang 18,8 dari total responden yang ada. Untuk tanggapan kurang baik dan kurang lengkap dipilih oleh 6 respoden dengan
persentase sebesar 7,5. Tanggapan responden yang menyatakan perkembangan gedung dan sarana prasarana kantor BMT menurun hanya dipilih 1 orang saja
Universitas Sumatera Utara
dengan persentase 1,3 . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa gedung dan sarana prasarana kantor BMT sudah baik dan lengkap sesuai dengan yang
diharapkan nasabah. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat melalui Gambar 4.12 berikut ini
Gambar 4.12 Perkembangan Gedung dan Sarana Prasarana Kantor BMT
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan data yang diperoleh dari Baitul Maal Wat Tamwil Kota
Medan, dapat diketahui bahwa tingkat pemahaman nasabah terhadap produk-produk yang ditawarkan oleh Baitul Maal Wat Tamwil Kota
Medan sangat beragam. Untuk produk tabungan Wadiah, tingkat pemahaman nasabah terhadap produk tersebut ternyata cukup tinggi, yaitu
sebanyak 54 orang atau 67,5 dari total responden berada pada tingkat paham. Produk tabungan mudhorabah, nasabah yang menyatakan paham
terhadap produk tersebut beijumlah 69 orang atau sebesar 86,3 dari jumlah responden yang ada, sedangkan sebesar 4 orang atau 5 dari total
responden menyatakan tidak paham terhadap produk tersebut. Selanjutnya pemahaman terhadap produk deposito mudhorabah juga tinggi, yaitu
sebanyak 62 orang dari 80 orang responden paham terhadap produk tersebut. Begitu pula dengan sistem yang dilaksananakan BMT, tingkat
pemahaman nasabah terhadap system bagi hasil mayoritas responden paham dengan jumlah 85 dari total responden. Sistem jual beli yang
dilaksanakan BMT juga telah dipahami oleh nasabah dengan jumlah responden 62 orang atau 77,5 dan sistem jasa dengan jumlah responden
paham yaitu 59 orang atau 73,8.
Universitas Sumatera Utara