Jenis Penelitian Definisi Operasional Variabel
klasik terhadap model yang telah diformulasikan yang mencakup pengujian sebagai berikut :
a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik
adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal Ghozali, 2009. Untuk menguji normalitas, dapat menganalisis
dengan melihat nilai probabilitasnya. Dasar pengambilan keputusan adalah jika nilai probabilitas 0,05, maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Linearitas
Uji linearitaas digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat bersifat linear atau
tidak. Uji linearitas merupakan kunci yang digunakan untuk masuk ke model regresi linear. Apabila kunci tersebut tidak
sesuai, artinya model regresidari hasil uji linearitas menyatakan bahwa garis regresi tidak linear. Maka kita dapat masuk pada
model regresi linear, artinya model regresi linear tidak dapat digunakan untuk mengenalisis data R.Gunawan, Sudarmanto,
2005:125. c. Uji Multikolinieritas
Uji ini bertujuan untuk mengetahui antara variabel independen yang satu dengan independen yang lain dalam regresi
saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1. Konsekuensi bagi
model regresi yang mengandung multikolinieritas adalah bahwa kesalahan standar estimasi akan cenderung meningkat dengan
bertambahnya variabel independen, tingkat signifikansi yang digunakan untuk menolak hipotesis nol akan semakin besar,
akibatnya model regresi yang diperoleh tidak valid untuk menaksir variabel independen.
Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas dalam model regresi adalah melihat nilai tolerance dan lawannya
variance inflantion factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas lainnya. Nilai cut off yang umumnya
digunakan adalah tolerance 0,10 sama dengan nilai VIF di atas 10. Nugroho,2005: 62-63.
Menurut Imam Ghozali 2009:26, untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas atau korelasi yang tinggi antar
variabel independen dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut:
1 Nilai R
2
tinggi, tetapi hanya sedikit nilai t ratio yang signifikan
2 Melihat matrik korelasi antar variable independen. Jika antar variable independen ada korelasi yang tinggi missal
0,08, maka
hal ini
merupakan indikasi
adanya
multikolinearitas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variable
independen tidak
berarti bebas
dari multikolinearitas.
Multikolinearitas dapat
disebabkan karena ada efek kombinasi dua atau lebih variable
independen. 3 Multikolinearitas dapat juga dilihat dari a nilai tolerance
dan lawannya, b Variance inflation factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen
manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen dan
diregres terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas independen yang terpilih yang tidak
dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena
VIF = 1Tolerance. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan
adanya multikolinearitas
adalah nilai
tolerance 0,10 atau sama dengan VIF 10. Pada penelitian ini untuk menguji ada atau tidaknya
multikolinearitas adalah dengan cara melihat nilai tolerance dan lawannya, serta nilai
Variance inflation factor VIF. Untuk mengambil keputusannya digunakan criteria sebagai berikut:
1 Jika VIF 10 atau tolerance 0,10, maka ada multikolinearitas dalam model regresi.