Harga Saham Penilaian Harga Saham

2.1.3. Harga Saham

Harga saham mengalami perubahan naik turun dari satu waktu ke waktu lain. Perubahan tersebut tergantung pada kekuatan permintaan dan penawaran, apabila suatu saham mengalami kelebihan permintaan, maka harga cenderung naik. Sebaliknya jika terjadi kelebihan penawaran, maka harga saham cenderung turun. Menurut Kodrat dan Kurniawan 2010:216: “Pada dasarnya harga saham dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran, namun untuk melakukan penilaian harga saham dengan baik diperlukan data operasional perusahaan seperti laporan keuangan yang telah diaudit, performance perusahaan di masa yang akan datang dan kondisi ekonomi”. Menurut Kodrat dan Kurniawan 2010, harga saham dapat dibedakan menjadi beberapa : 1. Harga pembukaan open adalah harga perdagangan pertama untuk suatu periode yang biasa digunakan ketika melakukan analisis data harian. 2. Harga tertinggi high adalah harga perdagangan tertinggi untuk suatu periode. High juga mencerminkan harga tertinggi dimana pembeli bersedia membayar. 3. Harga terendah low adalah harga perdagangan terendah untuk suatu periode. Ini adalah titik dimana ada lebihbanyak pembeli daripada penjual. 4. Harga penutupan close adalah harga perdagangan terakhir untuk suatu periode. Harga penutupan adalah harga yang paling sering digunakan untuk analisis. 5. Bid adalah harga dimana pembeli bersedia membayar untuk suatu saham. 6. Ask adalah harga dimana penjual bersedia menerima untuk suatu saham.

2.1.4. Penilaian Harga Saham

Menilai harga saham merupakan hal yang mendasar dan harus diketahui oleh investor. Mengingat tanpa penilaian dan analisis yang baik dan rasional, para investor akan mengalami kerugian apabila berinvestasi pada saham yang salah. Universitas Sumatera Utara Menurut Darmadji dan Fakhruddin 2012:149: “Analisis fundamental merupakan salah satu cara untuk melakukan penilaian saham dengan mempelajari atau mengamati berbagai indikator yang terkait dengan kondisi makro ekonomi dan kondisi industri suatu perusahaan hingga berbagai indikator keuangan dan manajemen perusahaan”. Tujuan analisis fundamental ini adalah menentukan apakah nilai saham berada pada posisi undervalue atau overvalue. Saham dikatakan undervalue bilamana harga saham di pasar saham lebih kecil dari harga wajar atau nilai yang seharusnya, demikian juga sebaliknya. Analisis fundamental ini menitikberatkan pada data-data kunci dalam laporan keuangan untuk memperhitungkan apakah harga saham sudah diapresiasi secara akurat. Data-data dalam laporan keuangan yang mendukung untuk melihat pergerakan harga saham ini dapat dicerminkan dalam rasio-rasio keuangan. Menurut Darmadji dan Fakhruddin 2012:160: “Analisis teknikal merupakan salah satu metode yang digunakan untuk penilaian saham, di mana dengan metode ini para analis melakukan evaluasi saham berbasis pada data-data statistik yang dihasilkan dari aktivitas perdagangan saham, seperti harga saham dan volume transaksi”. Analisis teknikal merupakan jenis analisis yang lebih mengutamakan pada perilaku pasar, perubahan harga saham di waktu lalu, volume perdagangan, dan indeks harga saham gabungan dari saham tersebut. Analisis ini mempelajari tentang perilaku pasar yang diterjemahkan ke dalam grafik riwayat harga dengan tujuan untuk memprediksi harga di masa yang akan datang. Para analis teknikal Universitas Sumatera Utara berpendapat kalau segala sesuatu yang terjadi di pasar baik itu kondisi ekonomi, sosiak, politik, budaya, dan lain-lain itu sudah tercermin pada harga yang terbentuk dari transaksi antara permintaan demand dan penawaran supply, selain itu harga juga dianggap selalu berada di dalam trend dan selalu berulang dari waktu ke waktu. Analisis saham bertujuan untuk menaksir nilai intrinsik suatu saham dan kemudian membandingkannya dengan harga pasar saat ini current market price saham tersebut. Nilai intrinsik menunjukkan present value arus kas yang diharapkan dari saham tersebut. Pedoman yang dipergunakan adalah sebagai berikut: 1. Apabila nilai intrinsik harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai undervalued harganya terlalu rendah dan karena itu seharusnya dibeli atau ditahan apabila saham tersebut telah dimiliki. 2. Apabila nilai intrinsik harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai overvalued harganya terlalu mahal dan karena itu seharusnya dijual. Apabila nilai intrinsik sama dengan harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai wajar harganya dan berada dalam kondisi keseimbangan. 2.1.5. Analisis Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penjabaran pos-pos laporan keuangan menjadi informasi yang lebih rinci dan melihat hubungannya satu dengan yang lainnya sehingga dapat dipahami lebih mendalam, dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan dalam proses pengambilan suatu keputusan. Menurut Bernstein Harahap, 2013:190: Universitas Sumatera Utara “Analisis laporan keuangan mencakup penerapan metode dan teknik analitis atas laporan keuangan dan data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuran- ukuran dan hubungan tertentu yang sangat berguna dalam proses pengambilan keputusan”. Laporan keuangan tahunan menggambarkan kondisi keuangan perusahaan pada saat tertentu, hasil usaha dalam suatu rentang waktu, serta informasi-informasi lainnya yang berkaitan dengan perusahaan yang bersangkutan. Menurut Statement Financial Accounting Concepts SFAC Nomor 1 FASB, 1978, laporan keuangan harus memberikan informasi untuk pengambilan keputusan investasi dan kredit, menilai prospek arus kas, dan menilai sumber daya, klaim atas sumber daya, dan perubahan sumber daya berupa sumber daya ekonomi, kewajiban dan ekuitas pemilik; kinerja dan laba perusahaan; dan kinerja dan stewardship manajemen. Berdasarkan tujuan tersebut para pemakai laporan keuangan dapat menilai informasi yang dihasilkan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi yang berkaitan dengan perusahaan tersebut. Dengan membaca laporan keuangan secara tepat maka pemakai tersebut dapat melakukan tindakan ekonomi menyangkut perusahaan yang dilaporkan dan diharapkan menghasilkan keuntungan baginya. Dalam menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, pemakai memerlukan beberapa instrumen, antara lain analisis laporan keuangan. Universitas Sumatera Utara

2.1.6. Analisis Rasio Keuangan

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage dan Earning Per Share terhadap Harga Saham Perusahaan Basic Industry And Chemicals yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012

2 60 104

Pengaruh Earning Per Share, Dividend Per Share, dan Financial Leverage Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Food & Beverage Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

9 67 115

Pengaruh Komponen Laporan Arus Kas Dan Earning Per Share Terhadap Return Saham Perusahaan Barang-Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia

1 31 104

TERHADAP NILAI PERUSAHAAN FOOD & BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2015 Pengaruh Price Earning Ratio, Leverage, dan Profitabilitas terhadap nilai perusahaan Food & Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012

0 2 15

PENGARUH PER, EPS, DAN ROE TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES Pengaruh Per, Eps, Dan Roe Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 15

Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage dan Earning Per Share terhadap Harga Saham Perusahaan Basic Industry And Chemicals yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012

0 0 18

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pasar Modal - Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

0 0 9

Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

0 0 11

Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Dividend Per Share (DPS) terhadap harga saham perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 - USD Repository

0 0 145