Sistem Pengendalian Internal Gaji dan Upah

BOS 2011 akan ada pembatasan untuk belanja pegawai termasuk membayar guru honorer di sekolah maksimal 20 persen”.

E. Sistem Pengendalian Internal Gaji dan Upah

Di dalam pengendalian terkait, pengendalian merupakan suatu proses yang di jalankan oleh dewan komisaris manajemen, dan personel lain yang di desain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, sedangkan pengertian dari pengendalian intern merupakan suatu proses, dijalankan untuk memberikan keyakinan memadai dan untuk mencapai tujuan yang saling berkaitan dalam bidang pelaporan, kepatuhan dan operasi. Berbeda dengan pengendalian internal merupakan pengendalian yang sangat membantu pemimpin dalam suatu organisasi melaksanakan tugasnya sehingga mempunyai peranan penting bagi Sekolah, yang secara keseluruhan bertujuan untuk mencegah dan menghindari terjadinya kesilapan, kecurangan, penyelewengan dan manipulasi lainnya pada SMP Negeri 22 Medan. Pemberian gaji dilakukan perbulan sehingga dalam hal ini pengendalian internal telah dijalankan, dimana setiap pemberian gaji per bulan dilaporkan. Hasil pemberian gaji menjadi tanggung jawab bagian Bendahara. Pengertian pengendalian intern dapat ditinjau dalam arti sempit dan luas menurut AICPA American Intitute Of Certifikat Public Accoumting. Dalam Universitas Sumatera Utara arti sempit “ prosedur – prosedur mekanis untuk memeriksa ketelitian data – data administrasi, sedangkan dalam arti luas adalah sistem sosial yang mempunyai arti wawasan makna khusus yang berada dalam organisasi perusahaan. Pengertian pengendalian intern dapat ditinjau dalam arti luas dan dalam arti sempit menurut Comitte on Auditing Procedure AICPA. Pengawasan atau pengendalian internal meliputi rencana organisasi serta semua cara ketentuan – ketentuan yang dikoordinasikan, yang digunakan di dalam perusahaan atau instansi untuk melidungi kepentingan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam operasi, dan mendorong dipatuhinya kebijaksanaan perusahaan yang telah di tetapkan. Pengawasan intern dalam arti sempit diartikan sama dengan” internal check” yaitu suatu sistem dan prosedur yang secara otomatis dapat saling memeriksa, dalam arti bahwa data akuntansi yang dihasilkan oleh suatu bagian atau fungsi secara otomatis dapat diperiksa oleh bagian atau fungsi lain dalam suatu organisasi perusahaan. Istilah Internal control diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai kontrol intern atau sering juga ditulis sebagai pengawasan intern bertujuan untuk meminimumkan kesalahan – kesalahan yang terjadi dalam persuhaan. Sebelum membahas lebih lanjut penulis memberikan beberapa pengertian dari pengawasan intern. Universitas Sumatera Utara Menurut Hermanto 2002 : 110 memberikan defenisi sebagai berikut : “Sistem pengawasan intern adalah suatu tipe pengawasan yang dirancang dengan diintegrasikan ke dalam sistem pembagian pendelegasian tugas, tanggung jawab, wewenang dalam struktur organisasi perusahaan”. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2002 : 341 menyatakan bahwa : “Pengawasan intern adalah kebijakan dan prosedur untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa tujuan satuan yang spesifik akan tercapai.” Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa maksud pengendalian intern gaji dan upah adalah meliputi struktur organisasi dan semua cara – cara dan alat – alat yang dikoordinasikan terutama yang menyangkut dan berhubungan langsung dengan gaji dan upah. Untuk terlaksanakannya pengendalian intern gaji dan upah dengan baik maka perlu diadakan pemisahan tugas dan fungsi dimana suatu kegiatan mulai dari awal sampai dengan selasai tidak boleh dikerjakan oleh satu orang, hal ini penting untuk menghindari tugas rangkap yang dapat memungkinkan terjadinya penyelewengan. Penerimaan karyawan tidak boleh dilakukan oleh bagian yang membutuhkan. Unsur – unsur pengendalian intern gaji berdasarkan committee on auditing procedure AICPA, 1994 : 45 antara lain : 1. Suatu organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tepat, jelas, dan tegas. Universitas Sumatera Utara 2. Suatu sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang efektif yang memungkinkan untuk mengadakan pengawasan akuntansi terhadap harta milik, hutang, pendapatan, serta biaya. 3. Adanya praktek – praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi di setiap bagian dalam organisasi. 4. Suatu tingkat kecakapan kualitas pegawai yang sesuai dengan syarat yang diminta oleh tanggung jawabnya. Adapun bagian – bagian yang berhubungan dengan pangendalian internal gaji dan upah menurut Bridwan 2001 ; 125 adalah: 1. Mandor Tugas sorang mandor dalam pengawasan gaji dan upah untuk mencapai atau melunasi jam kerja dari setiap pekerja setiap hari. 2. Bagian gaji dan upah Fungsi atau tugas bagian gaji dan upah dalam pengawasan intern gaji dan upah untuk seluruh karyawan, membuat formulir dan laporan tentang gaji dan upah dan menyusun statistik gaji dan upah. 3. Bagian Personalia Tugas bagian personalia dalam pengawasan gaji dan upah meneliti kebenaran nama – nama yang tertera dalam daftar gaji dan upah, daftar tarif gaji dan daftar potongannya. 4. Auditor Tugas auditor dalam pengawasan gaji dan upah adalah mengawasi pelaksanaan prosedur pembayaran gaji dan upah. Universitas Sumatera Utara 5. Kasir Tugas kasir dalam pengawasan gaji dan upah adalah untuk melakukan pembayaran gaji dan upah kepada setiap pekerja. Pada SMP Negeri 22 Medan, dalam sistem pengawasan gaji dan upah bagian-bagian yang berhubungan dalam pengawasan gaji dan upah tersebut yaitu: 1. Bagian Tata Usaha Bagian Tata Usaha yang sekaligus menangani personalia, umum dan keuangan. 2. Bagian Administrasi dan Keuangan Bagian ini, bendahara sekolah juga bertugas untuk menangani gaji dan upah pegawai. 3. Inspektorat Pemko Medan Bertugas mengawasi jalannya prosedur pengawasan internal SMP Negeri 22 Medan secara pertahun. Untuk melaksanakan sistem pengendalian intern gaji dan upah ada lima komponen yang saling berkaitan yaitu lingkungan pengawasan, penelitian resiko, kegiatan pengawasan, informasi dan komunikasi, dan monitoring.

1. Penerapan Sistem Pengawasan Internal