BAB V ISTILAH-ISTILAH YANG DIGUNAKAN OLEH RAWI
DI AKHIR HADITS
Para ahli hadits dalam akhir hadits menyebut di akhir sebuah hadits adalah sebagai berikut:
1. Marfu’, adalah hadits yang sanadnya sampai kepada Nabi Muhammad Saw. baik berupa perbuatan, perkataan, dan ketetapan Nabi baik sanad itu bersambung
maupun tidak. Marfu’ ini ada dua macam, yaitu:
a. Marfu’ Tasrih, yaitu rawi menjelaskan bahwa hadits melibatkan Nabi Muhammad Saw., seperti: Nabi bersabda, dari Nabi Muhammad Saw.
b. Marfu’ Hukmi, yaitu bahwa rawi itu tidak menjelaskan bahwa hadits melibatkan Nabi, namun sahabat mengatakan: minnasunnahti kadha wa kada.
2. Maukuf, adalah hadits yang sanad hanya kepada sahabat Nabi Muhammad Saw. bisa jadi berupa perkataan maupun perbuatan baik sanadnya itu bersambung
maupun terputus. Seperti: Ibnu Umar ra. berkata demikian……… Ibnu Umar berbuat
demikian…… Sedangkan hukum maukuf itu menurut Prof. Dr. Fatkhurrahman adalah kategori hadits dhaif.
3. Mursal, adalah hadits yang dikatakan oleh seorang tabi’in dari Nabi, seperti tabi’in berkata: bersabda …………. Nabi melakukan demikian …………
4. Gharib, adalah sebuah hadits yang diriwayatkan oleh seorang sanad sendirian. Contoh hadits, yang artinya: “budak yang merdeka daging seperti nasab, maka
tidak boleh dijual dan dihibahkan. Hadits ini diriwayatkan oleh Abdullah bin Dina dari ibnu Umar. Dia seorang diri. Sedangkan hukum hadits adalah kadang-
kadang shahih, hasan, dan dhaif.
67
5. Munkar dan Ma’ruf Hadits munkar adalah hadits yang diriwayatkan oleh seorang dhaif yang
bertentangan dengan rawi yang dhaif lebih rendah. Contoh: Artinya: “Barangsiapa menjalankan shalat, menunaikan zakat, menunaikan haji,
menjalankan puasa dan menghormati tamu, maka dia akan masuk surga”. HR. Ibnu Majah.
Hadits ini dianggap munkar sebab Habib meriwayatkan hadits ini bertentangan dengan hadits yang diriwayatkan oleh Abi Hatim yang dia lebih tsiqoh. Oleh
karena itu hadits yang dari Habib disebut hadits mungkar sedangkan hadits dari Abi Hatim dan sebagainya dengan hadits ma’ruf.
6. Mubham, adalah hadits yang dalam sanad atau matannya terdapat seorang yang disebutkan, seperti seorang perempuan, seorang laki-laki.
Hadits ini ada dua, yaitu: a. Mubham fil Matni
b. Mubham fil Sanad Contoh hadits Mubham fil matni:
Artinya: “Bahwa Nabi Muhammad Saw. mlihat seorang laki-laki yang shalat di belakang shaf sendirian, maka Nabi Muhammad Saw. memerintahkan
orang itu untuk mengulangi shalatnya”. HR. Abu Dawud dari Waabishah bin Ma’bad ra..
Contoh mubham fil sanad: seorang rawi berkata: “seorang laki-laki telah memberi khabar kepada kami”.
68
BAB VI CARA-CARA PENYUSUN KITAB HADITS