9
Teknik Fabrikasi Logam antara sebelum dan sesudah dilaksanakan pembelajaran yang menggunakan metode mind map peta pikiran pada
mata pelajaran PDTM Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMKN 1 Seyegan.
4.
Untuk meningkatkan daya kreativitas siswa kelas X Teknik Fabrikasi Logam setelah dilakukan pembelajaran yang menggunakan metode mind
map peta pikiran pada mata pelajaran PDTM Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMKN 1 Seyegan.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian tentang pengaruh penerapan metode pembelajaran mind map ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik manfaat teoritis maupun
manfaat praktis.
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi pengembangan ilmu dan pengetahuan .
b. Menjadi metode pembelajaran yang membantu dalam meningkatkan efektifitas pembelajaran PDTM Pengetahuan Dasar Teknik Mesin.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan kesempatan untuk
mengaplikasikan teori yang telah diperoleh selama perkuliahan ke dunia praktis.
10
b. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan media pembelajaran yang dapat diterapkan.
c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai bahan masukan dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan
pembelajaran siswa, khususnya teori. d. Bagi pemerintah, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
sebagai bahan informasi dalam menentukan materi dan metode yang dikembangkan di dunia pendidikan.
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Tinjauan Pustaka
Di dalam penelitian ini, ada teori-teori pendukung mengapa penelitian tentang penggunaan media pembelajaran dilakukan untuk meningkatkan daya
kreativitas siswa. Teori yang menjadi landasan tersebut meliputi kompetensi Pengetahuan Dasar Teknik Mesin PDTM; PAIKEM mind map; Kreativitas;
kerangka berpikir; dan hipotesis tindakan. Landasan teori-teori tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kompetensi PDTM Pengetahuan Dasar Teknik Mesin
a. Belajar dan Mengajar
Dalam UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar. Bila terjadi proses belajar, maka bersama itu pula terjadi proses mengajar. Hal ini kiranya mudah dipahami, karena bila ada yang belajar
sudah barang tentu ada yang mengajarnya, dan begitu pula sebaliknya kalau ada yang mengajar tentu ada yang belajar.
Teori belajar telah mengalami perubahan dan perkembangan sesuai dengan aspek mana para ahli mendifinisikan belajar. Menurut Sardiman 2005:95 bahwa
pada prinsipnya belajar itu adalah berbuat. Belajar ditandai dengan melakukan kegiatan sehingga perbuatan tersebut dapat mengubah tingkah laku, tidak ada
belajar yang tidak ada tingkah laku.