Kompetensi PDTM Kompetensi PDTM Pengetahuan Dasar Teknik Mesin

20 KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN  Konsep tegangan dimengerti dengan benar.  Konsep tegangan.  Tegangan normal.  Tegangan geser.  Teliti dalam memahami konsep tegangan  Pengertian tegangan .  Pengertian tegangan normal.  Pengertian tegangan geser.  Memahami konsep tegangan dengan benar. 2. Menjelaskan komponen elemen mesin.  Pengetahuanpemahaman terhadap komponen sambungan mesin.  Fungsi dan prinsip kerja komponen sambungan.  Komponen sambungan baut.  Komponen sambungan keling.  Komponen sambungan las  Paham terhadap masing- masing komponen sambungan  Pemahaman fungsi dan prinsip kerja komponen sambungan.  Keuntungan dan kerugian masing-masing sambung-an  Menerapkan pemahaman terhadap fungsi dan prinsip kerja komponen sambungan dalam bekerja.  Pengetahuanpemahaman terhadap poros dan aksesorisnya.  Fungsi dan prinsip kerja poros dan aksesorisnya.  Jenis-jenis poros.  Beban utama pada poros.  Jenis-jenis bantalan.  Jenis-jenis penyambungan poros dengan komponen.  Paham terhadap komponen poros dan aksesorisnya.  Pemahaman fungsi dan prinsip kerja poros.  Pemahaman fungsi dan prinsip kerja berbagai aksesoris poros.  Menerapkan pemahaman fungsi dan prinsip kerja poros serta aksesorisnya dalam bekerja.  Pengetahuanpemahaman terhadap komponen penerus daya fleksibel.  Fungsi dan prinsip kerja sabuk dan rantai.  Jenis-jenis sabuk dan rantai.  Kelebihan dan kekurangan penerus daya sabuk dan rantai.  Paham terhadap komponen penerus daya fleksibel.  Pemahaman fungsi dan prinsip kerja sabuk dan rantai.  Pengetahuan kelebihan dan kekurangan sabuk dan rantai.  Menerapkan pemahaman fungsi dan prinsip kerja penerus daya fleksibel dalam bekerja. 21 KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN  Pengetahuanpemahaman terhadap komponen roda gigi.  Istilah dalam roda gigi.  Fungsi dan prinsip kerja roda gigi.  Jenis-jenis roda gigi.  Paham terhadap komponen roda gigi.  Pemahaman fungsi dan prinsip kerja roda gigi.  Menerapkan pemahaman fungsi dan prinsip kerja roda gigi dalam bekerja.

2. Pembelajaran PAIKEM Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan

a. Pengertian PAIKEM

Berdasarkan Depdiknas 2007, salah satu materi pokok yang harus diberikan adalah materi PAIKEM Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Menurut Ismail 2008:46 pengertian PAIKEM, secara bahasa dan istilah dapat dijelaskan secara singkatan, ia merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. 1 Aktif : arti dalam pembelajaran adalah sebuah proses aktif membangun makna dan pemahaman dari informasi, ilmu pengetahuan maupun pengalaman oleh peserta didik sendiri. Dalam proses belajar peserta didik tidak semestinya diperlakukan seperti bejana kosong yang pasif yang hanya menerima kucuran ceramah sang guru tentang ilmu pengetahuan dan informasi. Karena itu, dalam proses pembelajaran guru dituntut mampu menciptakan suasana yang memungkinkan peserta didik secaraaktif menemukan, memproses dan mengkonstruksi ilmu pengetahuan dan keterampilan-keterampilan baru. 22 2 Inovatif : artinya dalam proses pembelajaran diharapkan muncul ide-ide baru atau inovasi-inovasi positif yang lebih baik. 3 Kreatif : memiliki makna bahwa pembelajaran merupakan sebuah proses mengembangkan kreativitas peserta didik, karena pada dasarnya setiap individu memiliki imajinasi dan rasa ingin tahu yang tidak pernah berhenti. Dengan demikian, guru dituntut mampu menciptakan kegiatan pembelajaran yang beragam sehingga seluruh potensi dan daya imajinasi peserta didik dapat berkembang secara maksimal. 4 Efektif : berarti bahwa model pembelajaran apapun dipilih harus menjamin bahwa tujuan pembelajaran akan tercapai secara maksimal. Ini dapat dibuktikan dengan adanya pencapaian kompetensi baru oleh peserta didik setelah proses belajar mengajar berlangsung. Di akhir proses pembelajaran harus ada perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan pada diri peserta didik. 5 Menyenangkan : dimaksudkan bahwa proses pembelajaran harus berlangsung dalam suasana yang menyenangkan dan berkesan akan menarik minat peserta didik untuk terlibat secara aktif, sehingga tujuan pembelajaran akan dapat tercapai secara maksimal. Disamping itu, pembelajaran yang menyenangkan dan berkesan akan menjadi hadiah, reward bagi peserta didik yang pada gilirannya akan mendorong motivasinya semakin aktif dan berprestasi pada kegiatan belajar mengajar. 23

b. Landasan Yuridis Formal PAIKEM

Yang dimaksud dengan tinjauan yuridis formal di sini adalah dasar hukum yang melandasi detetapkannya PAIKEM. Dalm konteks ini adalah segala bentuk perundangan dan peraturan serta kebijakan pendidikan yang berlaku di negara kesatuan Republik Indonesia yang di dalamnya mengatur dan memberi rambu- rambu tentang implementasi proses pendidikan berbasis PAIKEM. Berbagai bentuk regulasi dan kebijakan pendidikan dimaksud meliputi: Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Beberapa pasal terkait antara lain terdapat pada Bab I tentang Ketentuan Umum pasal 1, ayat 1: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Bab XI tentang Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Pasal 39, ayat 2: “Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi”. Pasal 40 ayat 2: “Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban: a. menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis; b. mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan c. memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya”. 24 Bab III tentang Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan Pasal 4, ayat 3: 3 “Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat; 4 Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran”. http:www.inherent-dikti.netfilessisdiknas.pdf diakses tanggal 21 januari 2013 Dikutip dari Ismail, 2008:49 tentang Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Pada beberapa pasal menyebutkan antara lain pasal 19, ayat 1: “Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memtivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarya kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik”. Pasal 28, ayat 1: “Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai cara pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasinal”. Selanjutnya dipertegas dalam penjelasan atas PP No. 19 tahun 2005, pasal 28: “Yang dimaksud dengan pendidik sebagai agen pembelajaran learning agent pada ketentuan ini adalah peran pendidik antara lain sebagai fasilitas motivator, pemacu, dan pemberi inspirasi belajar bagi para peserta didik”.

c. Model Pembelajaran Mind Map

1 Pengertian mind map Menurut Frebu Trilangga 2009:1 peta pikiran atau konsep serupa telah digunakan selama berabad-abad dalam belajar, memori, visual berpikir dan pemecahan masalah oleh pendidik, insinyur, psikolog, dan lain-lain. Beberapa contoh awal dari peta pikiran tersebut dikembangkan oleh Tyros, pemikir terkemuka abad ke-3, ketika ia membayangkan grafis kategori konsep Aristoteles.

Dokumen yang terkait

Peningkatan motivasi belajar ips siswa melalui penerapan metode mind map pada kelas IV MI Nurul Falah Parungpanjang

0 2 205

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN DASAR TEKNIK MESIN (PDTM) PADA SISWA KELAS X SMK SWASTA TELADAN SUMATERA UTARA 2.

0 6 24

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PELAJARAN PENGETAHUAN DASAR TEKNIK MESIN KELAS X DI SMK MELATI PERBAUNGAN.

0 3 21

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN DASAR TEKNIK MESIN (PDTM) KELAS X MO DI SMK SWASTA MELATI PERBAUNGAN T.A 2013/2014.

0 2 25

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

0 0 46

Penerapan model pembelajaran Mind Map (Peta Pikiran) untuk mengetahui minat dan meningkatkan prestasi siswa pada mata pelajaran matematika materi matriks di kelas X Akutansi SMK Putra Tama.

3 11 258

PENERAPAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK FABRIKASI LOGAM PADA MATA PELAJARAN TEORI LAS OXY-ACETYLENE DI SMK NEGERI 1 SEYEGAN.

0 4 166

MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN, DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK DASAR OTOMOTIF KELAS X DI SMKN 1 SEDAYU BANTUL.

0 5 235

PENDAPAT SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN TENTANG CARA MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN PENGETAHUAN DASAR TEKNIK MESIN (PDTM) DI SMK PIRI SLEMAN TA.2013/2014.

0 0 95

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGETAHUAN DASAR TEKNIK MESIN SMKN 2 KEBUMEN.

0 0 104