Penerapan model pembelajaran Mind Map (Peta Pikiran) untuk mengetahui minat dan meningkatkan prestasi siswa pada mata pelajaran matematika materi matriks di kelas X Akutansi SMK Putra Tama.

(1)

ABSTRAK

Andriyani Putri. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Mind Map (Peta Pikiran) untuk Mengetahui Minat dan Meningkatkan Prestasi Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Materi Matriks di Kelas X Akutansi SMK Putra Tama. Pendidikan Matematika. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat dan meningkatkan prestasi siswa menggunakan model pembelajaran peta konsep pada siswa SMK Putra Tama kelas X Akutansi tahun ajaran 2013/2014 pokok bahasan matriks.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan model pembelajaran peta konsep. Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil melalui observasi, wawancara terhadap guru dan beberapa siswa kelas X SMK Putra Tama, serta kuisoner mengenai minat siswa dalam pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran peta konsep.

Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa : (1) Siswa berminat pada pembelajaran dengan menggunakan peta konsep. Terlihat dari kuisoner siswa bahwa 33,33% siswa sangat berminat, 55,55% siswa berminat dan 11,11% siswa cukup berminat. Hal ini berbeda cukup signifikan jika dilihat dari minat siswa pada pembelajaran model klasikal yang menunjukan bahwa hanya 55,55% siswa yang berminat. Minat siswa dalam pembelajaran nampak dari tingginya antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran. (2) Prestasi siswa kelas X Akutansi SMK Putra Tama setelah mengikuti pembelajaran pada materi matriks dengan model pembelajaran peta konsep cukup memuaskan. Prestasi siswa dikatakan meningkat dibandingkan sebelum mengikuti pembelajaran menggunakan peta kosep pada materi matriks. Sebelum menggunakan model pembelajaran peta konsep pada materi matriks tercatat 30% siswa tuntas KKM. Namun setelah menggunakan model pembelajaran peta konsep tercatat ada 50% siswa tuntas KKM. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa siswa berminat dalam mempelajari matematika dan model pembelajaran peta konsep dapat meningkatkan prestasi siswa kelas X Akutansi SMK Putra Tama.


(2)

ABSTRACT

Andriyani Putri. 2015. Apply the Learning Model of Mind Mapping to Know the Interest and Improving Student Achievement in Mathematics Subject Matter Matrix Material in Accounting Class 10th SMK Putra Tama. Mathematics Education. Thesis. Mathematics Education Study Program, Faculty of Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

The study of the Mind Map learning method is intended to perceive the interest along as to increase student’s performance based on the method, focused on the 10th grade Accounting Class students of SMK Putra Tama, on the year of 2013//2014 upon the matrix subject.

This study rely on class action research upon Mind Map learning method. The data used in this study were taken through observation, interviews with teachers an some 10th grade students of SMK Putra Tama, and also quaestionaire about how the students interested in the mathematics subject by way of the Mind Map method. This survey displays that: (1) The students are interested with the Mind Map method learning. It was evident since 33.33% of the students have high interest, 55.55% say they have interest and 11.11% have average interest upon the method. Their interest on the learning method are evident with their high enthusiasm in adhereing their learning process. (2) The achievement of these students after complying this method on matrix subject is quite satisfying. Their performance are considerably increasing compared to their achievement before they attend the program. Before they use this learning method, only 30% of the students pass the KKM. However, after attending this program, it was shown that 50% of the students successfully pass the KKM. Therefore, it is fitting to resume that student have their interest on learning

mathematics and that Mind Map learning model are to increase SMK Putra Tama 10th grade Accounting student’s performance


(3)

i

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAP (PETA PIKIRAN) UNTUK MENGETAHUI MINAT DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI MATRIKS DI

KELAS X AKUTANSI SMK PUTRA TAMA SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun oleh : Andriyani Putri NIM :101414023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(4)

(5)

(6)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“ Impian tidak akan terwujud dengan sendirinya. Kamu harus segara bangun dan berupaya untuk mewujudkannya”

Skripsi ini kupersembahan kepada :

 Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu memberikan berkat yang melimpah untukku

 Orang tua Bapak Andreas Ketut S dan Ibu Cecilia Muryani yang selalu memberikan dukungan dan menyanyangiku

 Seluruh keluarga yang selalu menyanyangiku

 Erdian Herlambang yang selalu memberikan dukungan

Kupersembahkan karyaku ini untuk almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta


(7)

(8)

(9)

vii ABSTRAK

Andriyani Putri. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Mind Map (Peta Pikiran) untuk Mengetahui Minat dan Meningkatkan Prestasi Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Materi Matriks di Kelas X Akutansi SMK Putra Tama. Pendidikan Matematika. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat dan meningkatkan prestasi siswa menggunakan model pembelajaran peta konsep pada siswa SMK Putra Tama kelas X Akutansi tahun ajaran 2013/2014 pokok bahasan matriks.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan model pembelajaran peta konsep. Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil melalui observasi, wawancara terhadap guru dan beberapa siswa kelas X SMK Putra Tama, serta kuisoner mengenai minat siswa dalam pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran peta konsep.

Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa : (1) Siswa berminat pada pembelajaran dengan menggunakan peta konsep. Terlihat dari kuisoner siswa bahwa 33,33% siswa sangat berminat, 55,55% siswa berminat dan 11,11% siswa cukup berminat. Hal ini berbeda cukup signifikan jika dilihat dari minat siswa pada pembelajaran model klasikal yang menunjukan bahwa hanya 55,55% siswa yang berminat. Minat siswa dalam pembelajaran nampak dari tingginya antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran. (2) Prestasi siswa kelas X Akutansi SMK Putra Tama setelah mengikuti pembelajaran pada materi matriks dengan model pembelajaran peta konsep cukup memuaskan. Prestasi siswa dikatakan meningkat dibandingkan sebelum mengikuti pembelajaran menggunakan peta kosep pada materi matriks. Sebelum menggunakan model pembelajaran peta konsep pada materi matriks tercatat 30% siswa tuntas KKM. Namun setelah menggunakan model pembelajaran peta konsep tercatat ada 50% siswa tuntas KKM. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa siswa berminat dalam mempelajari matematika dan model pembelajaran peta konsep dapat meningkatkan prestasi siswa kelas X Akutansi SMK Putra Tama.


(10)

viii ABSTRACT

Andriyani Putri. 2015. Apply the Learning Model of Mind Mapping to Know the Interest and Improving Student Achievement in Mathematics Subject Matter Matrix Material in Accounting Class 10th SMK Putra Tama. Mathematics Education. Thesis. Mathematics Education Study Program, Faculty of Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

The study of the Mind Map learning method is intended to perceive the interest along as to increase student’s performance based on the method, focused on the 10th grade Accounting Class students of SMK Putra Tama, on the year of 2013//2014 upon the matrix subject.

This study rely on class action research upon Mind Map learning method. The data used in this study were taken through observation, interviews with teachers an some 10th grade students of SMK Putra Tama, and also quaestionaire about how the students interested in the mathematics subject by way of the Mind Map method. This survey displays that: (1) The students are interested with the Mind Map method learning. It was evident since 33.33% of the students have high interest, 55.55% say they have interest and 11.11% have average interest upon the method. Their interest on the learning method are evident with their high enthusiasm in adhereing their learning process. (2) The achievement of these students after complying this method on matrix subject is quite satisfying. Their performance are considerably increasing compared to their achievement before they attend the program. Before they use this learning method, only 30% of the students pass the KKM. However, after attending this program, it was shown that 50% of the students successfully pass the KKM. Therefore, it is fitting to resume that student have their interest on learning mathematics and that Mind Map learning model are to increase SMK Putra Tama 10th grade Accounting student’s performance.


(11)

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat yang melimpah, pertolongan, campur tangan dan kasih yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Mind Map (Peta Pikiran) untuk Mengetahui Minat dan Meningkatkan Prestasi Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Materi Matriks di Kelas X Akutansi SMK Putra Tama”. Penulisan skripsi ini dibuat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika.

Dalam proses penyususnan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak pengalaman, semangat, dukungan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku dekan FKIP USD yang bersedia mengesahkan skripsi ini.

2. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku kaprodi pendidikan matematika.

3. Bapak Drs. A. Sardjana, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, saran dan telah meluangkan waktunya selama penulisan tugas akhir. 4. Seluruh dosen Pendidikan Matematika yang dengan penuh kesabaran dalam

mendidik dan mendampingi penulis selama menempuh ilmu.

5. Karyawan sekretariat JP MIPA yang dengan sabar memberikan pelayanan dan bantuan kepada penulis dalam menempuh studi dan dalam menyelesaikan tugas akhir sehingga dapat berjalan dengan lancar.

6. Bapak Drs. Simon Suharyanta, M.Pd. selaku Kepala SMK Putra Tama Bantul yang telah memberikan izin peneliti untuk melaksanakan penelitian ini.

7. Ibu Eka Sulityawati, S.Pd. selaku Guru SMK Putra Tama Bantul yang telah bersedia membantu dan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam pelaksanaan penelitian ini.


(12)

x

8. Siswa-siswi SMK Putra Tama Bantul khusunya siswa-siswi kelas X Akutansi yang telah bersedia menjadi subyek dalam penelitian untuk menyelesaikan tugas akhir ini. 9. Bapak Andreas Ketut S, S.Sos. dan Ibu Cecelia Muryani terimakasih banyak atas

kasih, dukungan moral, spiritual, material dan tidak pernah lelah mendoakan dan mendampingi penulis demi terwujudnya tugas akhir ini.

10. Bapak Helan Probomiharjo dan Ibu Samilah yang selalu menantikan kelulusan cucunya terimaksih atas doa dan pendampingan yang diberikan.

11. Bernadeta Pintaningtyas, S.Pd. dan Putre Wiwoho, M.Acp. yang selalu mengingatkan dan memberikan semangat, doa dan bantuan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

12. Suparman, S.Pd. yang telah memberikan semangat, dukungan dan arahan dalam menyelesaiakn tugas akhir ini.

13. Erdian Herlambang yang selalu memberikan semangat, doa, dukungan dan bantuanya dalam menyusun skripsi ini.

14. Adik-adikku yang selalau membawa kecerian sehingga memberikan semangat yang lebih kepada penulis untuk menyelesaiakan tugas akhir ini.

15. Sahabat-sahabat terbaikku yang selalu memberikan support dan saling memberikan saran dalam pembuatan tugas akhir ini.

16. Semua teman-teman Pendidikan Matematika angkatan 2010 yang telah bersama-sama dalam menempuh pendidikan dan berbersama-sama-bersama-sama dalam suka dan duka.

17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimaksih atas doa, dukungan dan bantuannya.

Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan. Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu saran dan kritik dari pembaca sangat diharapkan.


(13)

xi

Penulis DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTRA ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xv


(14)

xii BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan ... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Batasan Istilah ... 5

F. Tujuan Penelitian ... 5

G. Manfaat Penelitian ... 6

H. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar Matematika ... 9

B. Matematika ... 13

C. Minat ... 14

D. Minat Terhadap Matematika ... 16

E. Prestasi Belajar ... 17

F. Mind Map ... 19

G. Contoh Mind Map ... 24

H. Penjelasan Contoh Mind Map ... 25


(15)

xiii

J. Mind Map Matriks ... 38

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Pembelajaran ... 39

B. Waktu dan Tempat P.enelitian ... 39

C. Subjek dan Objek ... 40

D. Variabel ... 40

E. Jenis Data ... 41

F. Metode Pengumpulan Data ... 41

G. Instrumen Penelitian ... 43

H. Validasi dan Reliabilitas ... 60

I. Teknik Analisis Data ... 64

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian ... 72

B. Uji Coba Instrumen ... 73

C. Hasil Uji Coba ... 75

D. Kegiatan Pembelajaran ... 80

E. Penyajian Data ... 83

F. Analisis Data ... 99


(16)

xiv BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

H. Kesimpulan ... 125 I. Saran ... 126

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(17)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Perencanaan Pembelajaran ... 45

Tabel 3.2 Lembar Pengamatan Keterlaksanaan RPP ... 46

Tabel 3.3 Peringkat Analisis Keterlaksanaan RPP ... 51

Tabel 3.4 Lembar Telaah RPP ... 52

Tabel 3.5Peringkat Analisis Telaah RPP ... 56

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Kuisoner Minat Siswa ... 57

Tabel 3.7 Kriteria Validasi Instrument Tes ... 63

Tabel 3.8 Kriteria Reliabilitas ... 64

Tabel 3.9 Peringkat Analisis Telaah RPP ... 66

Tabel 3.10 Peringkat Analisis Keterlaksanaan RPP ... 67

Tabel 3.11 Skor Kuisoner Minat Siswa ... 67

Tabel 3.12 Kriteria Minat Siswa ... 69

Tabel 3.13 Kriteria Minat Seluruh Siswa ... 69


(18)

xvi

Tabel 4.2 Interpretasi Vlidasi Butir Soal ... 75

Tabel 4.3 Uji Analisis Butir Soal ... 77

Tabel 4.4 Variansi Butir Soal ... 79

Tabel 4.5Data Hasil Ulangan Siswa Tahun Ajaran 2013/2014 ... 83

Tabel 4.6 Data Hasil Ulangan Siswa Tahun Ajaran 2014/2015 ... 84

Tabel 4.7 Data Kuisoner Minat Siswa ... 87

Tabel 4.8 Hasil Wawancara Guru ... 88

Tabel 4.9 Hasil Wawancara Siswa 1 ... 91

Tabel 4.10 Hasil Wawancara Siswa 2 ... 94

Tabel 4.11 Hasil Wawancara Siswa 3 ... 97

Tabel 4.12 Data Telaah RPP ... 100

Tabel 4.13 Data Peringkat Telaah RPP ... 101

Tabel 4.14 Data Skor Keterlaksanaan RPP ... 102

Tabel 4.15 Data Kuisoner Minat Siswa ... 103

Tabel 4.16 Data Kriteria Minat Siswa ... 104


(19)

xvii

Tabel 4.18 Data Hasil Ulangan Siswa ... 105

Tabel 4.19 Data Hasil Kuis 1 Siswa ... 107


(20)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 ... 24


(21)

xix

DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN A

1. Surat Permohonan Izin Penelitian ... 129

2. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 130

3. Telaah RPP Pertemuan Pertama ... 131

4. Telaah RPP Pertemuan Kedua ... 137

5. Telaah RPP Pertemuan Ketiga ... 143

6. Telaah Butir Soal Uraian ... 149

7. Kisi-Kisi Kuisoner ... 153

8. Kuisoner ... 154

LAMPIRAN B 1. RPP Pertemuan Pertama ... 156

2. RPP Pertemuan Kedua ... 164

3. RPP Pertemuan Ketiga ... 173

4. Kuis 1 ... 178

5. Kuis 2 ... 181

6. Soal Ulangan ... 184

7. Analisis Validasi Hasil Ulangan ... 187


(22)

xx

9. Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran Pertama Observer 1 ... 205 10.Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran Pertama Observer 2 ... 209 11.Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran Kedua Observer 1 ... 213 12.Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran Kedua Observer 2 ... 217 13.Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran Ketiga Observer 1 ... 221 14.Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran Ketiga Observer 2 ... 225

LAMPIRAN C

1. Nilai Sikap Siswa ... 229 2. Nilai Ketrampilan Siswa ... 231 3. Contoh Mind Map Siswa


(23)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Perhatian yang serius dari diri siswa sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar. Perhatian yang serius akan berdampak positif bagi siswa, sehingga materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik. Agar perhatian siswa dapat tertuju sepenuhnya kepada pelajaran, siswa dituntut untuk terlibat aktif, kreatif dan mandiri. Mewujudkan hal itu tidaklah mudah karena banyak faktor-faktor yang mempengaruhi. Salah satu faktor itu adalah minat. Siswa harus memiliki minat terhadap mata pelajaran yang akan dipelajari. Dengan adanya minat dalam diri siswa maka rasa ketertarikan yang lebih akan mendorong semangat, kemauan, dan motivasi siswa dalam belajar.

Minat berperan penting dalam diri siswa dan berdampak besar terhadap sikap dan perilaku. Siswa yang berminat terhadap kegiatan belajar akan berusaha lebih keras dibandingkan siswa yang kurang berminat dalam belajar. Minat berpengaruh besar terhadap proses belajar. Siswa cenderung tidak belajar dengan baik jika materi yang dipelajari tidak sesuai dengan minatnya. Hal ini berdampak pada hasil belajarnya. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa akan lebih mudah dipelajari, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.


(24)

Guru berperan penting dalam usaha meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. Sebagai pendidik, guru berperan sebagai pembimbing siswa agar menjadi manusia yang aktif, kreatif, dan mandiri. Guru juga bertugas dalam membantu siswa belajar untuk memperoleh informasi, ide, ketrampilan dan nilai-nilai. Seorang guru harus bisa memilih model pembelajaran yang sesuai bagi siswa. Penerapan model pembelajaran yang sesuai dalam kegiatan belajar mengajar dapat merangsang minat siswa dan memengaruhi prestasi yang akan dicapai. Oleh karena itu, guru harus mampu memilih dan menerapkan model-model pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

Berdasarkan uraian di atas, penulis akan menggunakan model pembelajaran peta konsep pada mata pelajaran matematika. Penerapan model pembelajaran peta konsep dimaksudkan agar siswa dapat belajar menghubungkan konsep-konsep yang telah diketahui dengan konsep yang akan dipelajari. Menurut Herman Hudojo, pada hakekatnya belajar matematika berkaitan dengan ide-ide, struktur-struktur dan hubungan-hubungan yang diatur menurut urutan logis. Dalam mempelajari matematika konsep B tidak dapat dipahami sebelum memahami konsep A. Oleh sebab itu model pembelajaran peta konsep diharapkan dapat menunjukan bagaimana suatu konsep berhubungan dengan konsep-konsep lain dalam kategori yang sama, sehingga proses belajar dan pembelajaran yang terjadi lebih sistematis. Peta konsep dapat berupa suatu skema atau ringkasan dari hasil belajar.


(25)

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model pembelajaran peta konsep berupa ringkasan dari hasil belajar.

Penerapan model pembelajaran peta konsep dimaksudkan untuk mengetahui minat siswa dan meningkatkan prestasi siswa pada mata pelajaran matematika dengan pokok bahasan matriks di kelas X Akutansi SMK Putra Tama. Rendahnya minat dan pencapaian prestasi siswa pada mata pelajaran matematika juga terjadi di kelas X Akutansi SMK Putra tama. Berdasarkan observasi dan wawancara singkat terhadap guru dan siswa diketahui bahwa cara mengajar yang dilakukan oleh guru masih monoton dan belum menerapkan model-model pembelajaran dalam mengajar. Akibatnya, siswa tidak tertarik dengan pembelajaran. Selain itu ditemukan pulamasalah lain yaitu terbatasnya sarana penunjang berupa buku mayeri ajar bagi siswa. Hal tersebut membuat siswa kesulitan dalam belajar sehingga prestasi yang diperoleh kurang memuaskan. Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa siswa yang mencapai nilai KKM pada materi matriks sebesar 30% dari 20 siswa di tahun ajaran 2013/2014. Oleh sebab itu, peneliti melaksanakan penelitian dengan judul “ PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN MIND MAP (PETA PIKIRAN) UNTUK

MENGETAHUI MINAT DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI MATRIKS DI KELAS X AKUTANSI SMK PUTRA TAMA”.


(26)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. siswa kurang minat terhadap mata pelajaran matematika. 2. siswa kurang memahami materi matriks.

3. Hanya 30% siswa yang mencapai KKM di tahun ajaran 2013/2014 pada materi matriks.

4. guru belum menggunakan model pembelajaran dalam kegiatan belajar dikelas.

5. fasilitas sekolah kurang memadahi dalam mendukung proses pembelajaran.

C. Pembatasan Masalah

Masalah ini dibatasi pada minat dan prestasi yang dimiliki dan yang akan dicapai oleh siswa kelas X Akutansi SMK Putra Tama tahun ajaran 2014/2015 setelah menerapkan model pembelajaran mind map atau peta konsep pada materi matriks.

D. Rumusan Masalah

Masalah-masalah yang akan diteliti oleh penulis dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana minat siswa kelas X Akutansi SMK Putra Tama dalam pembelajaran matematika pada materi matriks dengan menggunakan model pembelajaran mind map atau peta konsep?


(27)

2. Apakah minat siswa kelas X Akutansi SMK Putra Tama dalam mempelajari matematika pada materi matriks menggunakan model pembelajaran mind map atau peta konsep dapat meningkatkan prestasi siswa?

E. Batasan Istilah

Istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Mind Map, (atau yang sering disebut juga peta konsep), merupakan model pembelajaran mencatat yang kreatif dengan gambar ilustrasi konkret yang mengidentifikasikan sebuah konsep tunggal yang dihubungkan dengan konsep lain.

2. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang dalam suatu usaha yang menghasilkan atau mengakibatkan perubahan dalam diri sebagai hasil dari aktivitas selama melaksanakan kegiatan belajar dalam kurun waktu tertentu.

3. Minat adalah kecenderungan subyek yang menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang memelajari materi itu.

F. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :


(28)

1. Mengetahui minat siswa kelas X Akutansi SMK Putra Tama terhadap mata pelajaran matematika pada materi matriks dalam menggunakan model pembelajaran mind map atau peta konsep. 2. Meningkatkan prestasi siswa kelas X Akutansi SMK Putra Tama terhadap mata pelajaran matematika pada materi matriks dalam menggunakan model pembelajaran mind map atau peta konsep.

G. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam dunia pendidikan. Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Bagi Guru

Memberikan masukan kepada guru mengenai penerapan model pembelajaran mind map dalam kegiatan belajar mengajar disekolah.

2. Bagi siswa

Minat dan prestasi siswa meningkat dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran peta konsep.

3. Bagi peneliti

Penulis mendapatkan pengalaman dan ilmu mengenai penggunaan model pembelajaran mind map atau peta konsep


(29)

dalam pembelajaran, sehingga dapat menjadi bekal dalam mengajar nanti sebagai guru.

H. Sistematika Penulisan

Secara garis besar skripsi ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian isi dan bagian akhir, yang masing-masing diuraikan sebagai berikut :

1. Bagian awal skripsi

Bagian awal terdiri dari halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, halaman persembahan, lembar peryataan keaslian karya, lembar peryataan persetujuan publikasi karya ilmiah untuk kepentingan akademis, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel dan daftar lampiran.

2. Bagian isi

a. Bab I. Pendahuluan

Bab I terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, batasan istilah, tujuan penilitian, deskripsi judul, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

b. Bab II. Landasan Teori dan Kerangka Berpikir

Bab II terdiri dari uraian teoritis, atau teori-teori yang mendasari pemecahan-pemecahan masalah yang berhubungan dengan judul skripsi. Pada bab ini juga dijelaskan mengenai kerangka berpikir penulis dalam melaksanakan penelitian.


(30)

c. Bab III. Metode Penelitian

Bab III terdiri dari jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, subjek dan objek penelitian, variabel penelitian, jenis data, metode pengumpulan data, instrument penelitian, validasi dan reliabilitas, dan teknik analisis data.

d. Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab IV terdiri dari pelaksanaan penelitian, analisis data penelitian, hasil penelitian dan pembahasan.

e. Bab V. Penutup

Bab V terdiri dari kesimpulan penelitian dan saran bagi pihak-pihak terkait dan pembaca skripsi secara umum.

3. Bagian akhir

Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang dipergunakan dan diperoleh peneliti dalam penyusunan skripsi.


(31)

9 BAB II

LANDASAN TEORI A. Belajar Matematika

Dalam kehidupan sehari-hari kegiatan atau proses belajar selalu kita jumpai dan kita lakukan. Belajar adalah proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan dalam tingkah laku. Kemampuan proses perubahan dari “belum” menuju “sudah” dan proses tersebut terjadi dalam kurun waktu yang cukup lama. Pola perubahan perilaku tersebut yang disebut sebagai belajar.

Belajar matematika pada hakekatnya adalah belajar yang berkaitan dan berkenaan dengan ide-ide, struktur-struktur dan hubungan-hubungannya yang diatur menurut urutan yang logis. Jadi matematika berkenaan dengan konsep-konsep abstrak (Herman Hudojo,2001: 80). Mempelajari konsep-konsep B yang mendasar kepada konsep A, seseorang perlu memahami lebih dulu konsep A, tanpa memahami konsep A, tidak mungkin orang itu dapat memahami konsep B. Matematika juga dipandang sebagai suatu struktur dari hubungan-hubungan, maka simbol-simbol formal diperlukan untuk mewakili hal-hal yang terkandung dalam matematika. simbolisasi memberikan fasilitas komunikasi dan dari komunikasi itu kita mendapatkan sejumlah besar informasi. Dari informasi-informasi ini kita dapat membentuk konsep-konsep baru. Dengan demikian, simbol-simbol bermanfaat untuk kehematan


(32)

intelektual, sebab simbol-simbol itu dapat digunakan mengkomunikasikan ide-ide secara efektif dan efisien. Agar simbol itu berarti, kita harus memahami ide yang terkandung di dalam simbol tersebut. Karena itu, hal terpenting adalah bahwa ide-ide harus dipahami sebelum ide itu sendiri disimbolkan. Bila prosedur ini tidak diikuti, penggunaan simbol mungkin sangat membahayakan. Jika aturan-aturan ini tidak diikuti pengertian yang mendasari ide-ide tersebut, maka kerja yang dilakukan itu bukanlah jenis aktivitas berpikir, melainkan suatu latihan yang merupakan hafalan belaka. (Herman Hudojo, 2001:81).

Menurut Herman Hudojo (Herman Hudojo, 2001:92) “Belajar

merupakan suatu proses aktif dalam memperoleh pengalaman/pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku”. Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap, perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas ( W.S Winkel, 2004:59). Menurut James O. Whittaker (syaiful bahri, 2011 :12-13) merumuskan belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Cronbach berpendapat bahwa learning is shown by change in behavior as a result of experience. Belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Learning is the


(33)

process by which behavior (in the broader sense) is originated or changed

through practice or training. Belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas ) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan. Sedangkan menurut Drs. Slameto belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalam ciri-ciri belajar menurut Syaiful Bahri, 2011 hal 15-16 yaitu :

1. Perubahan yang Terjadi Secara Sadar

Individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya.

2. Perubahan dalam Belajar Bersifat Fungsional

Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya.


(34)

3. Perubahan dalam Belajar Bersifat Positif dan Aktif

Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu selalu bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya.

4. Perubahan dalam Belajar Bukan Bersifat Sementara

Perubahan yang bersifat sementara (temporer) yang terjadi hanya untuk beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air mata, menangis, dan sebagainya tidak dapat digolongkan sebagai perubahan dalam pengertian belajar. Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Ini berarti tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.

5. Perubahan dalam Belajar Bertujuan atau Terarah

Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.

6. Perubahan Mencakup Seluruh Aspek Tingkah Laku

Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan, keterampilan, pengetahuan, dan sebaginya.


(35)

B. Matematika

Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berpikir. Karena itu matematika sangat diperlukan baik untuk kehidupan sehari-hari maupun dalam menghadapi kemajuan IPTEK sehingga matematika perlu dibekalkan kepada setiap peserta didik sejak SD, bahkan sejak TK ( Herman Hudojo, 2001: 45). Beberapa definisi matematika berdasarkan sudut pandang pembuatanya menurut Soedjadi (2000:11), yaitu:

1. Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara sistematik

2. Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi.

3. Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan berhubungan dengan bilangan.

4. Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk.

5. Matematika adalah pengetahuan tentang stuktur-struktur yang logik.

6. Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat.

Matematika yang diajarkan di tingkat sekolah yaitu Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Sekolah Menengah disebut


(36)

matematika sekolah yang diartikan sebagai unsur-unsur atau bagian dari matematika yang dipilih berdasarkan dan berorientasi kepada kepentingan kependidikan dan perkembangan IPTEK (Soedjadi, 2000:37).

Dalam GBPP Matematika tujuan pembelajaran matematika yaitu untuk mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efektif, dan efisien. Agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. Dengan demikian tujuan pendidikan matematika pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah memberikan tekanan pada penataan nalar dan pembentukan sikap siswa serta juga memberikan tekanan pada ketrampilan dalam penerapan matematika.

C. Minat

Salah satu faktor pendukung utama atau penunjang dalam meningkatnya prestasi adalah minat. Minat merupakan perhatian lebih terhadap sesuatu yang dapat menjadi pembangun bagi seseorang pada objek tertentu. Minat dapat membuat seseorang menjadi memiliki keinginan yang kuat dalam hal tertentu sehingga timbul dorongan-dorongan dalam diri yang


(37)

dapat membuat seseorang bertindak atau berbuat ke dalam hal yang lebih baik.

Minat adalah kencenderungan subyek yang menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu (W.S. Winkel, 1987:105). Menurut W.S Winkel mengemukakan suatu urutan seseorang dalam mencapai minat adalah sebagai berikut :

Perasaan sikap minat

Perasaan :Aktifitas psikis yang di dalamnya subyek menghayati nilai-nilai dari suatu obyek.

Sikap :Kecenderungan dalam subyek menerima atau menolak suatu obyek itu sebagai obyek yang berharga baik atau tidak berharga baik dalam sikap beraspek kognitif dan aspek afektif.

Minat :Kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati siswa, diperhatikan


(38)

terus menerus yang disertai rasa senang dan diperoleh rasa kepuasan. Lebih lanjut dijelaskan minat adalah suatu rasa suka dan ketertarikan pada suatu hal

atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh

(http://pendidikanberprestasi.blogspot.com/2013/09/pengertian-minat.html). Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Bila mereka melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan, mereka merasa berminat. Ini kemudian mendatangkan kepuasan. Bila kepuasan berkurang, minat pun berkurang (http://drsuparyanto.blogspot.com/2011/09/ konsep-dasar-minat.html).

D. Minat Terhadap Matematika

Minat siswa terhadap matematika muncul karena adanya ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran matematika. Siswa yang memiliki minat dalam mempelajari matematika akan merasa senang dalam mempelajari matematika dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi baik dalam menguasai materi dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan matematika. berdasarkan minat yang timbul dari dalam diri siswa terhadap matematika maka siswa memiliki semangat yang tinggi pula untuk mempelajari matematika.

Minat siswa terhadap matematika dapat terlihat dari apakah siswa tertarik dan merasa senang dalam mempelajari matematika. Perasaan senang terhadap matematika akan mempengaruhi tingkah laku siswa dalam pelajaran matematika dan hal ini sering kali membuat materi baru dapat dipelajari lebih


(39)

mudah. Sebaliknya perasaan tidak menyukai matematika merupakan salah satu hambatan untuk belajar matematika yang efektif (Hudojo,1981 : 26).

E. Prestasi Belajar

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988 :700),dijelaskan bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari apa yang dilakukan, dikerjakan, dsb). Menurut S. Nasution prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berpikir, merasa dan berbuat. Prestasi dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat diartikan bahwa pretasi belajar adalah suatu keberhasilan yang dicapai oleh siswa dalam proses belajar mengajar. Pengukuran prestasi belajar dalam penelitian ini prestasi siswa diukur dengan menggunakan tes prestasi belajar yaitu berupa post-tes. Dimana post-tes adalah tes yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran matematika dengan menggunakan metode mind map atau peta konsep dalam materi matriks.

1. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Menurut Setiawan dalam Pemerdiknas nomor 20 tahun 2007 tentang Standart Penilaian Pendidikan diuraikan bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah Kriteria Ketuntasan Belajar (KKB) yang ditentukan oleh satuan pendidikan. Kriteria


(40)

ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator yaitu 75%. Ketuntasan untuk dibawah 75% berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Satuan pendidikan dapat menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kompleksitas (kesulitan dan kerumitan), sumber daya dukung, dan tingkat kemampuan rata-rata siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.

Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan oleh SMK Putra Tama adalah sebagi berikut:

a. Standart Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran matematika adalah 75.

b. Standart Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran matematika materi matriks adalah 75.

2. Indikator Ketuntasan Prestasi Belajar

Dalam penelitian ini, prestasi belajar siswa kelas X AK SMK Putra Tama dikatakan tuntas apabila memenuhi standar Krtiteria Ketuntasan Minimal (KKM) sekolah, dimana siswa mendapatkan nilai di atas atau sama dengan 75.


(41)

F. Mind Map

Mind Map yang berarti peta pikiran atau peta konsep didalam bahasa Indonesia adalah salah satu metode belajar yang mudah dan menyenangkan bagi siswa. Mind Map atau peta konsep menurut Tony Buzan adalah cara termudah untuk menempatkan informasi kedalam otak dan mengambil informasi keluar dari otak. Mind Map atau peta konsep adalah cara mencatat

kreatif, efektif, dan secara harafiah akan “memetakan” pikiran-pikiran, dengan

kata lain mind map atau peta konsep merupakan sistem penarikan dan penyimpanan data (informasi) yang sangat luar biasa yang ada dalam otak (Tony Buzan, 2008:4).

Mind Map atau peta konsep adalah suatu alat skematis untuk mempresentasikan suatu rangkaian konsep yang digambarkan dalam suatu kerangka proposisi yang mengungkapkan hubungan-hubungan yang berarti antara konsep-konsep dan menekankan gagasan-gagasan pokok. Mind Map dapat diartikan sebagai proses memetakan pikian untuk menghubungkan konsep-konsep permasalahan tertenu dari cabang-cabang sel saraf membentuk korelasi konsep menuju pada suatu pemahaman dan hasillnya dituangkan langsung di atas kertas dengan imajinasi yang disukai dan gampang dimengerti oleh pembuatnya. Sehingga tulisan yang dihasilkan merupakan gambaran langsung dari cara kerja koneksi-koneksi di dalam otak.


(42)

1. Manfaat Mind Map

a. Memberikan pandangan secara menyeluruh pokok masalah atau area yang luas.

b. Memungkinkan seseorang merencanakan rute atau kerangka pemikiran suatu karangan.

c. Mengumpulkan sejumlah data besar di suatu tempat.

d. Mendorong pemecahan masalah dengan membiarkan melihat jalan-jalan terobosan yang kreatif.

e. Mind map menyenangkan untuk dilihat, dibaca, dicerna dan diingat.

f. Merangsang bekerjanya otak kiri dan kanan secara sinergis pada seseorang.

g. Membantu seseorang dalam mengalirkan diri tanpa hambatan. h. Membantu seseorang dalam mengembangkan ide.

i. Membantu seseorang mempermudah dalam meringkas isi sebuah buku agar menjadi catatan yang menarik dan mudah dipelajari.

Berdasarkan manfaat Mind Map ada beberapa unsur yang penting dalam pembelajaran, yaitu :

a. Gambar, karena gambar bermakna seribu kata dan akan membantu siswa dalam menggunakan imajinasinya.


(43)

b. Warna, karena akan menambah energi kepada pemikiran kreatif bagi siswa.

c. Hubungan cabang-cabang atau ranting, karena mengikuti cara kerja otak yang bekerja menurut asosiasi, hal ini akan mempermudah siswa mengerti dan mengingat.

d. Garis melengkung, karena garis lurus akan membuat siswa bosan.

e. Kata kunci, karena akan memberikan lebih banyak daya dan fleksibilitas kepada Mind Map yang sedang dibuat.

dengan beberapa unsur penting Mind Map di atas, maka sangatlah pas apabila Mind Map bisa diterapkan dalam pembelajaran matematika, dimana belajar matematika berkenaan dengan konsep-konsep abstrak. Matematika juga dipandang sebagai suatu struktur dari hubungan-hubungan, maka simbol-simbol diperlukan untuk mewakili hal-hal yang terkandung dalam matematka. Adapun manfaat lainnya, yaitu :

a. Mind Map dapat merangsang sisi kreatif seseorang lewat penggunaan garis lengkung, warna dan gambar. Ini membuat sebuah catatan sekaligus menjadikan mind


(44)

map sebagai karya seni yang indah. Secara mental akan memudahkan dalam mengingatnya.

b. Mind Map merangsang kemampuan membandingkan informasi yang ada baik berupa fakta, ide termasuk data statistik.

c. Mind Map membantu seseorang membuat catatan yag menarik dalam waktu singkat. Selain itu, catatan ini mampu membuka pemahaman yang baik, dan sisi kreatif dengan merangsang munculnya ide-ide baru. d. Mind Map dapat pula menjelaskan sebuah tujuan,

rencana, ide, maupaun pemikiran secara terstruktur. 2. Bahan yang diperlukan dalam membuat Mind Map

a. Kertas kosong tak bergaris. b. Pena dan pensil warna. c. Imajinasi.

3. Cara membuat Mind Map menurut Buzan a. Mulailah dari tengah kertas kosong.

b. Gunakan gambar(simbol) untuk ide utama. c. Gunakan berbagai warna.

d. Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat. e. Buatlah garis hubung yang melengkung.


(45)

(46)

G. Contoh Mind Map


(47)

H. Penjelasan Contoh Mind Map

Contoh mind map atau peta konsep di atas menggambarkan atau akan menceritakan mengenai pesta ulang tahun sebagai konsep pokok dan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk melaksanakan pesta ulang tahun sebagai konsep pendukung.

a. Konsep Pokok

Konsep utama yang digambarkan dan dituliskan di tengah menunjukan bahwa akan dilaksanakan pesta ulang tahun. Kegiatan-kegiatan yang menunjang terlakasananya pesta ulang tahun dijelaskan dan dipaparkan sebagai konsep pendukung. b. Konsep Pendukung

1. Undangan

Udangan dibuat dan akan disebarkan atau ditujukan kepada teman yang terdiri dari teman sekolah dan teman bermain, sahabat yang bernama Adit dan Abi, dan kepada saudara yang terdiri dari saudara yang bertempat tinggal di vila dago, pondok cabe dan di depok.

2. Alamat

Pesta ulang tahun akan diadakan di Jln dahlia No.9A kota Pamulang, alamat disertakan pada undangan yang telah dibuat.


(48)

3. Waktu

Pelaksanaan pesta ulang tahun di adakan pada haru minggu jam 16.00 WIB, waktu pelaksanaan juga dicantumkan pada undangan yang dibuat.

4. Acara

Acara yang dilaksanakan pada perayaan pesta ulang tahun terdiri dari berbagai macam hiburan yang disediakan seperti menari, pertunjukan badut, lepas balon dan acara puncaknya yaitu tiup lilin serta pemberian kado dari teman, sahabat dan saudara yang telah datang diacara pesta ulang tahun.

5. Minuman

Dalam perayaan pesta ulang tahun juga disediakan berbagai macam minuman seperti soft drink, coklat, dan es krim.

6. Makanan

Selain disediakan berbagai macam minuman disediakan pula berbagai macam hidangan makanan seperti sup, kue, burger dan buah sebagai makanan pencuci mulut.

Faktor pendukung yang telah disebutkan dan dipaparkan seperti di atas adalah faktor-faktor pendukung yang mendasari terlaksananya perayaan pesta ulang tahun.


(49)

Mind map atau peta konsep yang dibuat oleh siswa sebagai bahan belajar yang baik dan kesempatan bagi siswa dalam menuangkan kreatifitas yang dimiliki siswa, sehingga siswa akan memiliki minat dengan mind map atau peta konsepnya yang berupa materi matematika. Mind map atau peta konsep yang akan dibuat sedapat mungkin disajikan dengan menarik meskipun berisi materi matematika dengan tujuan agar siswa dapat dengan bersemangat mempelajarinya. Mind map sebagai bekal dan cara belajar yang mudah pula bagi siswa ketika akan menghadapi ulangan. Mind map atau peta konsep adalah sarana belajar yang tepat dan sesuai bagi siswa disamping sebagai tugas, mind map atau peta konsep juga sebagai sarana mengingat bagi siswa mengenai pelajaran yang sudah dipelajari. Mind map atau peta konsep adalah catatan bagi siswa agar siswa tidak hanya sekedar menghafal namun siswa juga dapat mengetahui alur materi yang sudah dipelajari dan dapat mengetahui hubungan antar konsep-konsep.

Mind map atau peta konsep sangat bermanfaat bagi siswa karena ketika guru akan memulai menjelaskan atau mengingatkan kembali mengenai materi mereka sudah memiliki bekal dari pembuatan mind map atau peta konsep yang dibuat dengan bahan informasi yang sudah didapat sebelumnya. Mind map atau peta konsep juga dapat sebagai bahan acuan ketika siswa akan melaksanakan


(50)

ulangan harian. Siswa dapat belajar melalui mind map atau peta konsep yang sudah dibuat per materi, siswa juga dapat dengan mudah memahami materi karena belajar berdasarkan tulisan dan catatan sendiri secara kreatif yang telah dituangkan di dalam mind map atau peta konsep, dan siswa dapat dengan mudah mengaplikasikan kedalam contoh-contoh soal.

I. Materi Pembelajaran 1. Pengertian matriks

Matriks adalah susunan bilangan yang diatur menurut aturan baris dan kolom dalam suatu jajaran berbentuk persegi atau persegi panjang.

Susunan bilangan itu diletakkan didalam kurung biasa “( )” atau kurung

siku “[ ]”. Biasanya penamaan suatu matriks dinyatakan dengan huruf

kapital, misalnya A,B,C,D,…, dan seterusnya.

= elemen matriks pada baris 1, kolom 1 = elemen matriks pada baris 1, kolom 2 = elemen matriks pada baris 1, kolom 3


(51)

2. Notasi dan ordo

Suatu matriks sering diberi simbol dengan huruf besar misalnya A, B,

C, …. Ukuran matriks biasanya disebut dengan ordo. Ordo suatu matriks

ditentukan oleh banyaknya baris dan banyaknya kolom yang terdapat di dalam matriks tersebut.

Suatu matriks yang mempunyai baris dan kolom disebut matriks berordo atau berukuran .

3. Jenis-Jenis matriks a. Matriks Baris

Matriks baris adalah matriks yang hanya memiliki satu baris. Contoh :

Matriks dan . b. Matriks Kolom

Matriks kolom adalah matriks yang hanya memiliki satu kolom. Contoh :

Matriks dan .

c. Matriks Persegi Panjang

Matriks persegi panjang adalah matriks yang banyak barisnya tidak sama dengan banyak kolomnya. Matriks seperti ini memiliki ordo .


(52)

Contoh : Matriks dan d. Matriks Persegi

Matriks persegi adalah matriks yang banyak baris dan kolomnya sama. Secara umum, matriks persegi berordo .

Contoh : Matriks dan .

e. Matriks Segitiga

Perhatikan matriks dan berordo 4 × 4 dibawah ini

matriks adalah matriks segitiga atas.

matriks adalah matriks segitiga bawah.

f. Matriks Identitas

Matriks identitas adalah matriks persegi yang elemen pada diagonal utamanya adalah 1, sedangkan elemen yang lainnya adalah 0.

Contoh : Matriks dan .


(53)

g. Matrika Diagonal

Matriks diagonal adalah matriks persegi yang elemen pada diagonal utamanya bukan 0, sedangkan elemen yang lainnya adalah 0.

Contoh :

Matriks dan

.

h. Matriks Nol

Matriks nol adalah matriks yang semua elemennya adalah 0. Matriks nol biasanya dinyatakan dengan . contohnya,

, , dan i. Matriks Transpos

Transpos dari matriks adalah sebuah matriks baru yang disusun dengan cara menuliskan baris pertama matriks menjadi kolom pertama matriks baru, baris kedua matriks menjadi kolom kedua matriks baru, baris ketiga matriks menjadi kolom ketiga matriks baru, dan seterusnya.

Contoh :

Transpos dari matriks adalah


(54)

4. Kesamaan Dua Matriks

Dua matriks dan dikatakan sama, jika dan hanya jika ordo kedua matriks sama dan elemen-elemen yang bersesuaian (seletak) juga sama. Jika matriks sama dengan matriks , maka kita notasikan . Contoh : , .

Matriks dan matriks . 5. Operasi hitung pada matriks

a. Penjumlahan matriks

Jika dan adalah dua matriks yang berordo sama, maka jumlah matriks dan ditulis adalah matriks yang diperoleh dengan menjumlahkan setiap elemen dengan elemen yang bersesuaian (seletak). Contoh :

Jika dan adalah dua matriks berordo sama, dan , maka disebut lawan ditulis . Misalnya


(55)

lawan dari adalah –

, karena

Dengan demikian, kita memperoleh hubungan .

Matriks sering disebut juga sebagai invers penjumlahan dari matriks .

Sifat-sifat pada penjumlahan matriks adalah : 1. Sifat komutatif

2. Sifat asosiatif

3. Terdapat sebuah matriks yang semua elemenya nol dan berukuran .

4.

Matriks B disebut lawan atau negatif matriks , ditulis . b. Pengurangan Matriks

Jika dan merupakan dua matriks yang berordo sama, maka pengurangan matriks dengan dapat dinyatakan sebagai berikut : . matriks merupakan matriks yang elemenya berlawanan dengan setiap elemen yang bersesuaian dengan matriks .


(56)

Contoh :

Diketahui

dan . Tentukan matriks .

Jawab :

.

c. Perkalian matriks dengan bilangan real Jika diketahui

, maka bilangan real. Sifat-sifat perkalian matriks dengan

bilangan real adalah sebagai berikut. Misalkan dan adalah bilangan real, serta dan matriks-matriks berordo , maka : 1.

2. . 3. .

contoh :

Diketahui


(57)

Jawab :

.

d. Perkalian Matriks Jika matriks

dan , maka perkalian matriks dengan dapat ditentukan dengan persamaan :

Beberapa sifat perkalian matriks, antara lain :

1. Perkalian matriks bersifat asosiatif .

2. Perkalian matriks bersifat distributif Distributif kiri : Distributif kanan : Contoh :

Tentukan matriks hasil kali pekalian

dan . Jawab :


(58)

e. Invers matriks

1. Pengertian invers matriks

Jika dan adalah matriks persegi yang berordo sama dan , maka disebut invers perkalian dari , ditulis , dan disebut invers perkalian , ditulis . Contoh :

Misalkan matriks

. Kalikan dari kiri oleh , sehingga :

Kalikan dari kanan oleh , sehingga :

Dari kedua perkalian matriks di atas didapat : AB = BA = I

Sehingga B disebut invers perkalian dari dan ditulis dengan . Dapat pula dikatakan bahwa disebut invers dari dan ditulis dengan .


(59)

2. Determinan matriks Jika

, maka determinan ditentukan oleh

Contoh :

Tentukan determinan dari matriks . Jawab :

.

3. Invers matriks berordo 2 Misal matriks

. Invers

adalah dengan det 0.


(60)

(61)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian ini adalah penelitian secara langsung untuk lebih menekankan pada keadaan yang sebenarnya terjadi di dalam kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat dan prestasi siswa kelas X Akutansi dengan menggunakan model pembelajaran mind map atau peta konsep pada materi matriks di SMK Putra Tama. Penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan oleh guru dan nantinya model pembelajaran yang diterapkan dalam penelitian ini dapat dilaksanakan dan dikembangkan.

B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan sejak melaksanakan PPL sampai dengan tanggal 19 September 2014.

2. Tempat penelitian


(62)

C. Subyek dan Obyek 1. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Akutansi SMK Putra Tama yang terdiri dari 20 siswa

2. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi objek adalah penggunaan model pembelajaran mind map atau peta konsep dalam pembelajaran matematika.

D. Variabel

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu : 1. Variabel Bebas

Pembelajaran matematika dengan model pembelajaran mind map

merupakan variabel bebas di dalam penelitian ini. 2. Variabel Terikat

Minat dan prestasi siswa dalam pembelajaran dengan menggunukan model pembelajaran mind map pada pokok bahasan matriks merupakan variabel terikat dalam penelitian ini.


(63)

E. Jenis Data

1. Data Minat Siswa

Data diperoleh dari hasil kuisoner yang diberikan kepada siswa dan wawancara tanggapan siswa dan guru dan siswa mengenai model pembelajaran mind map atau peta konsep pada materi matriks.

2. Data Prestasi

Data prestasi diperoleh dari nilai akhir siswa setelah melaksanakan beberapa pertemuan dalam pembahasan materi matriks. Data berupa nilai dimana prestasi siswa yang baik ataupun kurang dapat dilihat berdasarkan nilai yang diperoleh apakah mencapai atau dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang sudah ditentukan.

F. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah pengumpulan data melalui wawancara, pengamatan langsung, kuisoner, dan dokumentasi berupa tes hasil prestasi siswa.

1. Observasi

Dalam tahap observasi peneliti mencoba mengamati kegiatan-kegiatan siswa secara langsung. Peneliti melaksanakan observasi baik sesudah maupun sebelum penelitian dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar minat siswa dan prestasi siswa sebelum mengikuti pembelajaran


(64)

menggunakan model pembelajaran mind map atau peta konsep dan sesudah menggunakan model pembelajaran mind map atau peta konsep. 2. Wawancara

Wawancara dilakukan oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui tanggapan langsung dari beberapa siswa mengenai mata pelajaran matematika dan mengenai ketertarikan siswa dalam mempelajari matematika. Wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah wawancara tidak terstruktur dimana pertanyaan tidak berdasarkan pedoman dan wawancara ini dilakukan sebelum melaksanakan penelitian.

3. Pengamatan langsung

Pengamatan langsung dilakukan oleh peneliti dari awal proses pembelajaran sampai akhir proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan secara langsung yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang berlangsung dan sejauh mana minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dan prestasi siswa yang nantinya akan diperoleh dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran

mind map atau peta konsep.

4. Kuisoner

Kuisoner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Peneliti memberikan kuisoner kepada semua


(65)

siswa untuk mengetahui sejauh mana minat siswa dalam mempelajari matematika menggunakan model pembelajaran mind map atau peta konsep.

5. Dokumentasi

Dokumentasi adalah catatan penting dimana kegiatan-kegiatan yang berlangsung di dalam kelas dapat didokumentasikan secara nyata. Hasil foto-foto di dalam kelas selama kegiatan belajar berlangsung menjadi bukti yang nyata bahwa adanya kegiatan belajar yang berlangsung dan menjadi dokumentasi yang dapat dipercaya.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah instrumen berupa tes dan non tes. Instrumen tes dilakukan untuk mengetahui dan mengukur hasil prestasi siswa, sedangkan instrumen non tes dilakukan untuk mengetahui tingkat minat siswa.

1. Tes a. Kuis

Kuis diberikan kepada siswa setiap awal pembelajaran sebagai bahan apersepsi mengenai mata pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya. Kuis juga digunakan untuk mengetahui seberapa paham siswa dalam mempelajari materi yang sudah diberikan pada pertemuan sebelumnya. Kuis ini diberikan hanya sebagai cara untuk mengetahui apakah siswa belajar dengan membuat peta konsep dan benar-benar


(66)

sudah memahami materi atau belum. Jika hasil yang diperoleh siswa mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) maka dapat dikatakan siswa sudah mengerti.

b. Tes sebagai instrumen pengumpulan data adalah serangkaian pernyataan/latihan yang digunakan untuk mengukur ketrampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu/kelompok. Peneliti melaksanakan tes akhir atau ulangan akhir pada akhir pertemuan untuk mengetahui prestasi yang dicapai oleh siswa apakah prestasi yang dicapai baik atau tidak dalam menggunakan model pembelajaran mind map atau peta konsep dalam pembelajaran matematika di kelas. Soal ulangan terdiri dari 10 soal dimana tersusun dari bebrapa soal dalam kategori tingkat kesulitan yang mudah, sedang dan tinggi. Diharapkan siswa dapat memperoleh hasil yang memuaskan dan memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang sudah ditentukan oleh guru.

2. Non Tes

a. Instrumen non tes berupa instrumen pembelajaran yang digunakan untuk mengamati penerapan model pembelajaran mind map atau peta konsep pada materi matriks. Instrumen pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada materi matriks dengan menggunakan model pembelajaran mind map atau peta konsep. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terdiri dari tiga kali


(67)

pertemuan dengan alokasi waktu 90 menit setiap pertemuan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mencakup beberapa komponen, yaitu: kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, alat/media/sumber pembelajaran dan penilaian. Adapaun rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan adalah

Pertemuan ke- Materi yang diajarkan

I Pengertian matriks dan

jenis-jenis matriks

II Kesamaan dan operasi

hitung pada matriks

III Invers matriks dan

determinan matriks

Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) diamati oleh tiga observer. Lembar pengamatan Keterlaksanaan Rencana Pembelajaran (RPP) berisi mengenai langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan komponen-komponen pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Observer mencatat hasil pengamatan pada lembar pengamatan dengan memberi tanda chek list


(68)

( ) pada kolom “ya” untuk kegiatan yang terlaksana atau memberikan tanda chek list ( ) pada kolom “tidak” untuk kegaiatan yang tidak terlaksana. Contoh lembar pengamatan keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah sebagai berikut :

Aspek yang diamati Ya Tidak Catatan Perbaikan Kegiatan Pendahuluan

Apersepsi dan Motivasi

1 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan menyapa dan memberi salam

2 Mengaitkan materi dengan

materi pembelajaran

sebelumnya

3 Mengajukan pertanyaan menantang untuk memotivasi 4 Mendemonstrasikan sesuatu

yang terkait dengan materi pembelajaran

5 Menyampaiakan manfaat materi pembelajaran

Penyampaian kompetensi dan rencana kegaitan

1 Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai peserta didik 2 Menyampaikan rencana


(69)

kegaiatan misalnya, individual, kerja kelompok, dan melakukan observasi

Kegiatan inti

Penguasaan materi pembelajaran 1 Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran

2 Kemampuan mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan iptek, dan kehidupan nyata

3 Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan tepat 4 Menyajikan materi secara

sistematis ( mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak)

Penerapan strategi pembelajaran yang mendidik

1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai

2 Melaksanakan pembelajaran secara runtut

3 Menguasai kelas

4 Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik dalam


(70)

mengajukan pertanyaan

5 Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik dalam mengemukakan pendapat

6 Melaksanakan pembelajaran

yang mengembangkan

ketrampilan peserta didik sesuai dengan materi ajar

7 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual

8 Melaksanakan pembelajaran

yang memungkinkan

tumbuhnya kebiasan dan sikap positif

9 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan

Penerapan pendekatan saintifik 1 Memfasilitasi dan menyajikan

kegiatan peserta didik untuk mengamati

2 Memancing peserta didik untuk bertanya apa, mengapa dan bagaimana

3 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengumpulkan informasi


(71)

4 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi perserta didik untuk mengasosiasikan data dan informasi yang dikumpulkan 5 Memfasilitasi dan menyajikan

kegiatan bagi peserta didik untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan ketrampilan yang diperolehnya

Pemanfaatan sumber belajar/ media dalam pembelajaran

1 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar bervariasi

2 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran

3 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar 4 Melibatkan peserta didik dalam

pemanfaatan media

pembelajaran

5 Menghasilkan pesan yang menarik

Pelaksanaan penilaian

pembelajaran

1 Melaksanakan penilaian sikap 2 Melaksanakan penilaian


(72)

pengetahuan

3 Melaksanakan penilaian keterampilan

Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran

1 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar

2 Merespon positif partisipasi peserta didik

3 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik 4 Menunjukkan hubungan antar

pribadi yang kondusif

5 Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta didik dalam belajar

Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran 1 Menggunakan bahasa lisan

secara jelas dan lancar

2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar

Penutup pembelajaran

1 Memfasilitasi dan membimbing peserta didik merangkum materi pelajaran


(73)

2 Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk merefleksi proses dan materi pelajaran 3 Memberikan tes lisan atau

tulisan

4 Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio

5 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan berikutnya dengan tugas pengayaan

Jumlah

Analisis data keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model pembelajaran menggunakan mind map

atau peta konsep menggunakan rumus sebagai berikut :

PERINGKAT NILAI

Amat Baik (AB)

Baik (B)

Cukup (C)

Kurang (K)


(74)

Analisis data keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dapat dilakukan setalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) telah disetujui oleh dosen dan guru sebelum digunakan dalam penelitian meskipun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kolaborasi yang dibuat oleh peneliti dan guru namun peneliti tetap melaksanakan Telaah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) agar tidak terjadi kesalahan baik dalam penyususnan maupun dalam pelaksanaanya nanti. Telaah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan digunakan ditelaah dengan instrumen telaah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai berikut :

No Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Hasil Penelaah dan Skor Catatan Revisi 1 2 3

A Identitas Mata Pelajaran Tidak ada

Kurang Lengkap

Sudah Lengkap

1 Terdapat : satuan pendidikan,

kelas, semester, mata

pelajaran jumlah pertemuan

B Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Tidak Sesuai Sesuai Sebagian Sesuai Seluruhnya

1 Kompetensi Inti

2 Kompetensi Dasar


(75)

C Perumusan Indikator Tidak Sesuai Sesuai Sebagian Sesuai Seluruhnya

1 Kesesuaian dengan

Kompetensi Dasar

2 Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur 3 Kesesuaian rumusan dengan

aspek pengetahuan

4 Kesesuaian rumusan dengan aspek ketrampilan

D Perumusan Tujuan Pembelajaran Tidak Sesuai Sesuai Sebagian Sesuai Seluruhnya

1 Kesesuaian dengan KD

2 Kesesuaian dengan indikator

3 Kesesuaian perumusan

dengan aspek Audience, Behaviour, Condition, dan Degree

E Pemilihan Materi Ajar Tidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1 Kesesuaian dengan KD

2 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran

3 Kesesuaian dengan

karakteristik peserta didik 4 Keruntutan uraian materi

F Pemilihan Sumber Belajar Tidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1 Kesesuaian dengan Tujuan Pembelajaran

2 Kesesuaian dengan materi pembelajaran


(76)

3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik

4 Kesesuaian dengan

karakteristik peserta didik

G Pemilihan Media Belajar Tidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran

2 Kesesuaian dengan materi pembelajaran

3 Kesesuaian dengan

pendekatan saintifik

4 Kesesuaian dengan

karakteristik peserta didik

H Model Pembelajaran Tidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran

2 Kesesuaian dengan

karakteristik materi

I Metode Pembelajaran Tidak

Sesuai

Sesuai

Sebagian

Sesuai

Seluruhnya

1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran

2 Kesesuaian dengan

karakteristik materi

3 Kesesuaian dengan

karakteristik peserta didik

J Skenario Pembelajaran Tidak

Sesuai

Sesuai

Sebagian

Sesuai

Seluruhnya

1 Menampilkan kegiatan

pendahuluan, inti, dan penutup dengan jelas


(77)

2 Kesesuaian kegiatan dengan

pendekatan saintifik

( mengamati, menanya,

mengumpulkan informasi, mengasosiasikan informasi, mengkomunikasikan)

3 Kesesuain dengan metode

pembelajaran

4 Kesesuaian kegaiatan dengan sistematika/keruntutan materi 5 Kesesuaian alokasi waktu

kegiatan pendahuluan,

kegiatan inti dan kegiatan penutup dengan cakupan materi

K Rancangan Penilaian Pembelajaran Tidak Sesuai Sesuai Sebagian Sesuai Seluruhnya

1 Kesesuain bentuk, tehnik dan instrumen dengan indikator pencapaian kompetensi 2 Kesesuaian antara bentuk,

tehnik dan istrumen penilaian sikap

3 Kesesuaian antara bentuk,

tehnik dan instrumen

penilaian pengetahuan 4 Kesesuain antara bentuk,

tehnik dan instrumen

penilaian ketrampilan Jumlah Skor

Analisis telaah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan rumus sebagai berikut :


(78)

PERINGKAT NILAI

Amat Baik (AB)

Baik (B)

Cukup (C)

Kurang (K)

b. Instrumen non tes digunakan untuk mengetahui seberapa besar minat siswa terhadap mata pelajaran matematika menggunakan model pembelajaran mind map atau peta konsep. Instrumen non tes dilakukan dengan cara memberikan kuisoner kepada siswa berupa pernyataan-pernyataan mengenai ketertarikan atau minat. Pernyataan yang harus diisi oleh siswa sesuai dengan apa yang terjadi pada siswa pada setiap kolom pernyataan. Pernyataan kuisoner minat terdapat 20 pernyataan yang mencakup 10 pernyataan positif dan 10 pernyataan negatif. Peneliti membuat kuisoner minat berdasarkan indikator kuisoner minat dan pengisian kuisoner dengan cara memberikan tanda check list ( ) pada kolom pilihan jawaban yang sudah disediakan, dimana pilihan jawabannya adalah Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS),


(79)

dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Berikut kisi-kisi kuisoner penelitian minat :

No Indikator Pernyataan

Positif

Pernyataan Negatif 1 Minat bobot egosentris,

artinya jika seseorang senang terhadap sesuatu, maka akan timbul hasrat untuk memilikinya

1 , 2 , dan 15 17 , 3 , dan 6

2 Minat berbobot emosional. Minat berhubungan dengan perasaan , maksudnya bila suatu objek dihayati sebagai sesuatu yang sangat berharga, maka akan timbul perasaan senang yang akhirnya dapat diminati

4 11

3 Minat bergantung pada kegiatan belajar. Kesiapan belajar merupakan salah satu penyebab

meningkatnya minat seseorang.

10 dan 14 5 , 13 , dan 16 Tabel 3.6 Kisi-Kisi Kuisoner Minat Siswa


(80)

4 Minat tergantung pada kesempatan belajar. Kesempatan belajar merupakan faktor yang sangat berharga, sebab tidak semua orang dapat memilikinya.

7 18

5 Perkembangan minat mungkin terbatas. Keterbatasan ini mungkin dikarenakan keadaan fisik yang tidak memungkinkan.

9 dan 12 8

6 Respon dan rasa suka terhadap model pembelajaran yang digunakan.

19 20

c. Lembar wawancara

Lembar wawancara yang dibuat oleh peneliti berupa lembar-lembar pertanyaan yang dibuat dan dipersiapkan yang ditujukan untuk beberapa siswa. lembar wawancara ini dibuat untuk mengetahui apakah siswa benar-benar berminat belajar matematika dan senang dalam belajar menggunakan model pembelajaran mind map atau peta konsep. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada siswa adalah sebagai berikut :


(81)

1. Apakah kamu merasa senang belajar matematika?

2. Apakah pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang kamu sukai ?

3. Apakah kamu memiliki catatan matematika yang lengkap dan rapi?

4. Apakah kamu bisa memahami pelajaran matematika dengan model pembelajaran yang dilakukan oleh guru ?

5. Catatan yang rapi dan lengkap dapat membantu kamu dalam belajar ?

6. Apakah kamu selalu belajar di rumah dan selalu mengerjakan PR?

7. Ketika guru menjelaskan kamu selalu memperhatikan atau sibuk sendiri dengan teman sebelah ?

8. Apakah kamu selalu mendapatkan nilai yang maksimal dalam mata pelajaran matematika baik dalam tugas ataupun nilai ulangan ?

9. Apakah kamu rajin dalam berlatih mngerjakan soal-soal ? 10.Kesulitan apa yang kamu hadapi dalam mempelajari

matematika ?

11.Apakah dengan model pembelajaran mind map atau peta konsep dapat membantu kamu dalam belajar?


(82)

12.Menurut kamu lebih menarik mana belajar menggunakan catatan yang dibuat menarik seperti mind map atau peta konsep atau dengan buku catatan yang biasa kamu buat?

13.Manfaat apa yang kamu dapatkan dengan membuat ringkasana dalam bentuk mind map atau peta konsep?

14.Kesulitan apa yang kamu temui ketika membuat mind map

atau peta konsep?

15.Apakah belajar menggunakan mind map atau peta konsep lebih membantu kamu dalam mendapatkan nilai yang lebih bagus dari biasanya?

H. Validasi dan reliabilitas 1. Validasi

Validasi Menurut Suharsimi Arikunto 2013 hal 80-84 validasi dibagi menjadi 2 yaitu :

a. Validasi Logis

Validasi logis untuk sebuah instrumen evaluasi menunjuk pada kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran.

b. Validasi Empiris

Sebuah instrument dapat dikatakan memiliki validasi empiris apabila sudah diuji dari pengalaman.


(83)

Berdasarkan uraian adanya dua jenis validasi, yakni validasi logis yang terdiri dari dua macam dan validasi empiris yang terdiri dari dua macam juga, maka secara keseluruhan validasi ada empat macam yaitu :

1. Validasi Isi

Sebuah tes dikatakan memiliki validasi isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan.

2. Validasi Konstruksi

Sebuah tes dikatakan memiliki validasi konstruksi apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir seperti yang disebutkan dalam Tujuan Instruksional Khusus.

3. Validasi “ada sekarang”

Validasi ini lebih sering dikenal dengan validasi empiris. Sebuah tes dikatakan memiliki validasi jika hasilnya sesuai dengan pengalaman.

4. Validasi Prediksi

Sebuah tes dikatakan memiliki validasi prediksi atau validasi ramalan apabila mempunyai kemampuan untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang.


(84)

Validasi adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat keaslian suatu tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Tes memiliki validasi yang tinggi jika hasilnya sesuai dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria. a. Validasi Soal dan Kuisoner

Uji validasi soal dilakukan untuk membuktikan bahwa soal yang diujikan adalah soal yang valid, sehingga dilakukan uji validasi agar dapat mengetahui soal yang valid dan tidaknya. Sebelumnya peneliti telah mengujikan pada kelas X Akutansi yang bukan menjadi kelas yang akan digunakan peneliti dalam menerapkan model pembelajaran mind map atau peta konsep dalam pembelajarannya. Langkah ini juga dilakukan oleh peneliti dalam menguji validasi kuisoner. Untuk menguji validasi peneliti menggunakan rumus korelasi Product Moment (Suharsimi Arikunto, 2013:87).

Keterangan :


(85)

Untuk menginterpretasikan tingkat validasi, maka koefisien korelasi dikategorikan pada kriteria sebagai berikut:

Nilai r Interpretasi 0,81-1,00 Sangat tinggi 0,61-0,80 Tinggi 0,41-0,60 Cukup 0,21-0,40 Rendah 0,00-0,20 Sangat rendah

2. Reliabilitas

Reliabilitas tes adalah tingkat konsistensi suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg, relatif tidak berubah walaupun diteskan pada situasi yang berbeda-beda. Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsisten hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketetapan dan ketelitian hasil. Reliabel tes berhubungan dengan ketetapan hasil tes. Perhitungan reliabilitas menggunakan rumus Alpha sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2013: 122) :


(86)

, dengan

, untuk varians tiap butir soal

, untuk varias total

Keterangan :

= Reliabilitas yang dicari = Jumlah varians skor = varians total

= banyaknya item

Nilai r Interpretasi 0,81-1,00 Sangat tinggi 0,61-0,80 Tinggi 0,41-0,60 Cukup 0,21-0,40 Rendah 0,00-0,20 Sangat rendah

I. Teknik Analisis Data

Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini data yang dibutuhkan ada dua macam data, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif


(1)

PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP

Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : X/1

Tahun pelajaran : 2013/2014

Waktu Pengamatan : Setiap Pertemuan Indikator sikap aktif dalam pembelajaran matriks

1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran

2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten

3. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten

Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok

1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok

2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten

3. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten

Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif

1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif

2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masih belum ajeg/konsisten


(2)

3. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten

No Nama Siswa

Sikap

Aktif Bekerjasama Toleran

KB B SB KB B SB KB B SB

1 Siswa 1 SB B B

2 Siswa 2 B B B

3 Siswa 3 SB B B

4 Siswa 4 SB B B

5 Siswa 5 B B B

6 Siswa 6 SB B B

7 Siswa 7 B B B

8 Siswa 8 B B B

9 Siswa 9 SB B B

10 Siswa 10 B B B

11 Siswa 11 B B B

12 Siswa 12 B B B

13 Siswa 13 B B B

14 Siswa 14 B B B

15 Siswa 15 B B B

16 Siswa 16 B B B

17 Siswa 17 B B B

18 Siswa 18 B B B

19 Siswa 19 B B B

20 Siswa 20 B B B

Keterangan :

KB : Kurang Baik B : Baik


(3)

PENGAMATAN PENILAIAN KETRAMPILAN

Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : X/1

Tahun pelajaran : 2013/2014 Waktu Pengamatan :

Inidkator terampil menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan nilai fungsi di berbagai kuadran

1. Kurang terampil jika sama sekali tidak dapat menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan nilai fungsi di berbagai kuadran

2. Terampil jika menunjukkan sudah ada usaha untuk menerapkan

konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan nilai fungsi di berbagai kuadran tetai belum tepat

3. Sangat terampil, jika menunjukkan adanya usaha untuk menerapkan

konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan nilai fungsi di berbagai kuadran dan sudah tepat


(4)

No Nama Siswa

Ketrampilan

Menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah

KT T ST

1 Siswa 1 T

2 Siswa 2 T

3 Siswa 3 T

4 Siswa 4 T

5 Siswa 5 T

6 Siswa 6 T

7 Siswa 7 T

8 Siswa 8 T

9 Siswa 9 T

10 Siswa 10 T

11 Siswa 11 T

12 Siswa 12 T

13 Siswa 13 T

14 Siswa 14 T

15 Siswa 15 T

16 Siswa 16 T

17 Siswa 17 T

18 Siswa 18 T

19 Siswa 19 T

20 Siswa 20 T

Keterangan :

KT : Kurang Trampil T : Terampil


(5)

(6)

Dokumen yang terkait

Pengaruh teknik mencatat (mind map) terhadap hasil belajar Matematika siswa

0 18 140

Pengaruh Teknik Mencatat Menggunakan Peta Pikiran (Mind Map) Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Siswa SD Pada Aspek Elaborasi

0 25 214

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MIND MAP (PETA PIKIRAN) PADA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK SWASTA GKPS 2 PEMATANG SIANTAR.

0 2 23

Penerapan model pembelajaran Mind Map (peta pikiran) dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan materi bangun ruang sisi datar di kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Bayat Klaten.

0 4 322

Motivasi dan hasil belajar siswa kelas VI A SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran Mind Map (peta pikiran) pada materi segiempat.

0 0 159

Penerapan metode Mind Map (peta pikiran) dalam pembelajaran matematika pada materi segiempat di kelas VIIA SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten.

0 1 178

PENERAPAN MODEL MIND MAP PADA MATA PELAJARAN PENGETAHUAN DASAR TEKNIK MESIN (PDTM) UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA KELAS X DI SMKN 1 SEYEGAN.

0 2 13

T1 Abstract Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Assure Berbantukan Mind Map (Peta Pikiran) untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

0 0 1

Mind Map Peta Pikiran Apa dan Bagaimana

0 0 7

Penerapan metode Mind Map (peta pikiran) dalam pembelajaran matematika pada materi segiempat di kelas VIIA SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten - USD Repository

0 6 176