Koefisien Determinasi Perhitungan Korelasi Antar Variabel Y dengan Xi r 123

= F 0.05 3, 12-3-1 = F 0.05 3, 8 = 4,48 Dengan demikian di peroleh 2,398 F tabel = 4,48. Karena F hitung F tabel maka H ditolak dan H 1 diterima. Hal ini berarti bahwa persamaan regresi linier ganda Y atas X 1 , X 2 dan X 3 bersifat tidak nyata atau Curah Kering CK, General Cargo GC, dan Container tidak mempengaruhi mempengaruhi Upah Bongkar Muat Barang yang peroleh pada tahun 2010 di kantor Otoritas Pelabuhan Belawan 1.

3.5 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi ganda: Tabel 3.7 Tampilan Hasil SPSS untuk Persamaan Garis Regresi Linier Ganda: Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .688 a 0.474 .276 5.0323539E8 a. Predictors: Constant, Container, CK, GC Masing-masing dapat dicari dengan persamaan 2.13: R 2 = R 2 = R 2 = 0,47 Universitas Sumatera Utara Diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,47, hal ini berarti sekitar 47 upah bongkar muat barang dapat dijelaskan oleh variabel curak kering CK, general cargo GC dan container dengan persamaan regresi Ŷ = 168.000.000 +1.700.923X 1 – 4.354.021X 2 + 24.308.582X 3 sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lain. Dan untuk koefisien korelasi ganda adalah: R = R = R = 0,69 Dari perhitungan di atas diperoleh korelasi antara variabel Curah Kering CK, General Cargo GC dan Container tehadap Upah Bongkar Muat Barang sebesar 0,69. angka korelasi tersebut membuktikan bahwa ada hubungan antara variabel independent dan ketiga variabel dependent dengan arah positif.

3.6 Perhitungan Korelasi Antar Variabel Y dengan Xi r

y.123

Tabel 3.8 Tampilan SPSS untuk Persamaan Garis Regresi Linier Ganda: Correlations CK GC Container Upah CK Pearson Correlation 1 0.297 0.098 0.155 Sig. 2-tailed 0.348 0.763 0.630 N 12 12 12 12 GC Pearson Correlation 0.297 1 0.731 0.263 Universitas Sumatera Utara Sig. 2-tailed 0.348 0.007 0.409 N 12 12 12 12 Container Pearson Correlation 0.098 0.731 1 0.605 Sig. 2-tailed 0.763 0.007 0.037 N 12 12 12 12 Upah Pearson Correlation 0.155 0.263 0.605 1 Sig. 2-tailed 0.630 0.409 0.037 N 12 12 12 12 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. Dari Tabel 3.2 dapat ditentukan korelasi antara variabel tak bebas Y dengan variabel bebas X dengan menggunakan persamaan rumus: a. Koefisien korelasi antara Upah Bongkar Muat Barang dengan banyaknya barang Curah Kering CK. Dengan rumus 2.14 : r y.x 1 = } }{ { 2 2 2 1 2 1 1 1 ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − i i i i i i i i Y Y n X X n Y X Y X n r y.x1 = } 6.880,00 23.773.92 - 20 E {1650.948 } 1.985.377 - 11 {123,86E 2377392688 1.985.377 - 15 + E 164,00647 2 2 + + r y.x1 = 0,155402654 r y.x1 = 0,16 Nilai korelasi antara Upah Bongkar Muat Barang dengan banyaknya barang Curah Kering CK sebesar 0,16 menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang lemah dengan nilai yang searah positif Universitas Sumatera Utara b. Koefisien korelasi antara Upah Bongkar Muat Barang dengan barang General Cargo GC. Dengan persamaan 2.15 : } }{ { 2 2 2 2 2 2 2 2 ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − i i i i i i i i Y Y n X X n Y X Y X n = } 6.880,00 23.773.92 - 20 E {1650.948 } 704040 - 0.871.615 {12164.46 2377392688 704040 - 15 + E 161,50772 2 2 + 0,263050257 0,26 Nilai korelasi antara Upah Bongkar Muat dengan banyaknya barang General Cargo GC sebesar 0,26 menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang lemah dengan nilai yang searah positif. c. Koefisien korelasi antara Upah Bongkar Muat Barang dengan banyaknya barang Container. Dengan persamaan 2.15 : } }{ { 2 2 2 3 2 3 3 3 ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − i i i i i i i i Y Y n X X n Y X Y X n } 6.880,00 23.773.92 - 20 E {1250.948 } 882.259, - .182.367 {1270.618 .880,00 23.773.926 882.259,0 - 15 E 121,83796 2 2 + + Universitas Sumatera Utara 0,605329984 0,61 Nilai korelasi antara Upah Bongkar Muat Barang dengan banyaknya barang Container sebesar 0,61 menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara Upah Bongkar Muat dengan banyaknya barang Container. Berdasarkan perhitungn di atas dapat diperoleh kesimpulan: 1. Variabel X 1 tidak berpengaruh terhadap variabel Y 2. Variabel X 2 tidak berpengaruh terhadap variabel Y 3. Variabel X 3 terdapat korelasi terhadap variabel Y Universitas Sumatera Utara

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM

4.1 Pengertian

Implementasi sistem merupakan prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain sistem yang ada dalam desain yang disetujui, menginstal dan memulai sistem baru atau sistem yang diperbaiki. Tahapan implementasi sistem merupakan tahapan- tahapan penerapan hasil desain tertulis ke dalam programming. Dalam pengolahan data dalam hal ini digunakan software SPSS 17,0 f0r windows sebagai implementasi sistem dalam memperoleh hasil perhitungan.

4.2 Mengenal Program SPSS

SPSS merupakan program untuk olah data statistik yang paling popular dan paling banyak pemakaiannya di seluruh dunia dan banyak digunakan oleh para peneliti untuk berbagai keperluan seperti riset pasar, untuk menyelesaikan tugas penelitian seperti skripsi, tesis, disertasi dan sebagainya. Awalnya, SPSS merupakan singkatan dari Statistical Package For The Social Sciences karena program ini mula-mula dipakai untuk meneliti ilmu-ilmu sosial. Namun, seiring perkembangannya dari waktu ke waktu penggunaan SPSS semakin luas untuk berbagai bidang ilmu sepeti bisnis, pertanian, industry, ekonomi, psikologi, dan lain-lain sehingga sampai sekarang kepanjangan SPSS adalah Statistical Product and Sevice Solution. SPSS pertama kali di buat pada tahun 1968 oleh tiga orang mahasiswa dari Stanford University. Universitas Sumatera Utara