= F
0.05 3, 12-3-1
= F
0.05 3, 8
= 4,48
Dengan demikian di peroleh 2,398 F
tabel
= 4,48. Karena F
hitung
F
tabel
maka H ditolak dan H
1
diterima. Hal ini berarti bahwa persamaan regresi linier ganda Y atas X
1
, X
2
dan X
3
bersifat tidak nyata atau Curah Kering CK, General Cargo GC, dan Container tidak mempengaruhi mempengaruhi Upah Bongkar Muat Barang
yang peroleh pada tahun 2010 di kantor Otoritas Pelabuhan Belawan 1.
3.5 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi ganda:
Tabel 3.7 Tampilan Hasil SPSS untuk Persamaan Garis Regresi Linier Ganda: Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
.688
a
0.474 .276 5.0323539E8
a. Predictors: Constant, Container, CK, GC
Masing-masing dapat dicari dengan persamaan 2.13: R
2
=
R
2
= R
2
= 0,47
Universitas Sumatera Utara
Diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,47, hal ini berarti sekitar 47 upah bongkar muat barang dapat dijelaskan oleh variabel curak kering CK, general
cargo GC dan container dengan persamaan regresi Ŷ = 168.000.000 +1.700.923X
1
– 4.354.021X
2
+ 24.308.582X
3
sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lain.
Dan untuk koefisien korelasi ganda adalah: R =
R = R = 0,69
Dari perhitungan di atas diperoleh korelasi antara variabel Curah Kering CK, General Cargo GC dan Container tehadap Upah Bongkar Muat Barang sebesar 0,69.
angka korelasi tersebut membuktikan bahwa ada hubungan antara variabel independent dan ketiga variabel dependent dengan arah positif.
3.6 Perhitungan Korelasi Antar Variabel Y dengan Xi r
y.123
Tabel 3.8 Tampilan SPSS untuk Persamaan Garis Regresi Linier Ganda: Correlations
CK GC
Container Upah
CK Pearson
Correlation 1
0.297 0.098
0.155 Sig. 2-tailed
0.348 0.763
0.630 N
12 12
12 12
GC Pearson
Correlation 0.297
1 0.731
0.263
Universitas Sumatera Utara
Sig. 2-tailed 0.348
0.007 0.409
N 12
12 12
12 Container Pearson
Correlation 0.098
0.731 1
0.605 Sig. 2-tailed
0.763 0.007
0.037 N
12 12
12 12
Upah Pearson
Correlation 0.155
0.263 0.605
1 Sig. 2-tailed
0.630 0.409
0.037 N
12 12
12 12
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed.
Dari Tabel 3.2 dapat ditentukan korelasi antara variabel tak bebas Y dengan variabel bebas X dengan menggunakan persamaan rumus:
a. Koefisien korelasi antara Upah Bongkar Muat Barang dengan banyaknya barang
Curah Kering CK. Dengan rumus 2.14 :
r
y.x 1
= }
}{ {
2 2
2 1
2 1
1 1
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
−
i i
i i
i i
i i
Y Y
n X
X n
Y X
Y X
n
r
y.x1
=
} 6.880,00
23.773.92 -
20 E
{1650.948 }
1.985.377 -
11 {123,86E
2377392688 1.985.377
- 15
+ E
164,00647
2 2
+ +
r
y.x1
= 0,155402654 r
y.x1
= 0,16 Nilai korelasi antara Upah Bongkar Muat Barang dengan banyaknya barang
Curah Kering CK sebesar 0,16 menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang lemah dengan nilai yang searah positif
Universitas Sumatera Utara
b. Koefisien korelasi antara Upah Bongkar Muat Barang dengan barang General
Cargo GC. Dengan persamaan 2.15 :
} }{
{
2 2
2 2
2 2
2 2
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
−
i i
i i
i i
i i
Y Y
n X
X n
Y X
Y X
n
=
} 6.880,00
23.773.92 -
20 E
{1650.948 }
704040 -
0.871.615 {12164.46
2377392688 704040
- 15
+ E
161,50772
2 2
+
0,263050257 0,26
Nilai korelasi antara Upah Bongkar Muat dengan banyaknya barang General Cargo GC sebesar 0,26 menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang
lemah dengan nilai yang searah positif.
c. Koefisien korelasi antara Upah Bongkar Muat Barang dengan banyaknya
barang Container. Dengan persamaan 2.15 :
} }{
{
2 2
2 3
2 3
3 3
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
−
i i
i i
i i
i i
Y Y
n X
X n
Y X
Y X
n
} 6.880,00
23.773.92 -
20 E
{1250.948 }
882.259, -
.182.367 {1270.618
.880,00 23.773.926
882.259,0 -
15 E
121,83796
2 2
+ +
Universitas Sumatera Utara
0,605329984 0,61
Nilai korelasi antara Upah Bongkar Muat Barang dengan banyaknya barang Container sebesar 0,61 menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara
Upah Bongkar Muat dengan banyaknya barang Container.
Berdasarkan perhitungn di atas dapat diperoleh kesimpulan: 1.
Variabel X
1
tidak berpengaruh terhadap variabel Y 2.
Variabel X
2
tidak berpengaruh terhadap variabel Y 3.
Variabel X
3
terdapat korelasi terhadap variabel Y
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM
4.1 Pengertian
Implementasi sistem merupakan prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain sistem yang ada dalam desain yang disetujui, menginstal dan memulai sistem baru
atau sistem yang diperbaiki. Tahapan implementasi sistem merupakan tahapan- tahapan penerapan hasil desain tertulis ke dalam programming. Dalam pengolahan
data dalam hal ini digunakan software SPSS 17,0 f0r windows sebagai implementasi sistem dalam memperoleh hasil perhitungan.
4.2 Mengenal Program SPSS
SPSS merupakan program untuk olah data statistik yang paling popular dan paling banyak pemakaiannya di seluruh dunia dan banyak digunakan oleh para peneliti untuk
berbagai keperluan seperti riset pasar, untuk menyelesaikan tugas penelitian seperti skripsi, tesis, disertasi dan sebagainya. Awalnya, SPSS merupakan singkatan dari
Statistical Package For The Social Sciences karena program ini mula-mula dipakai untuk meneliti ilmu-ilmu sosial. Namun, seiring perkembangannya dari waktu ke
waktu penggunaan SPSS semakin luas untuk berbagai bidang ilmu sepeti bisnis, pertanian, industry, ekonomi, psikologi, dan lain-lain sehingga sampai sekarang
kepanjangan SPSS adalah Statistical Product and Sevice Solution. SPSS pertama kali di buat pada tahun 1968 oleh tiga orang mahasiswa dari Stanford University.
Universitas Sumatera Utara