Kejahatan dan Pelanggaran dalam Pasar Modal

d melakukan apa yang seharusnya tidak boleh dilakukan berdasarkan perjanjian Perusahaan efek yang seharusnya bertindak sesuai dengan perjanjian yang ada dengan nasabah, malah melakukan apa yang seharusnya tidak boleh dilakukan berdasarkan perjanjian, misalnya menggunakan dana nasabah untuk kepentingan pribadi, dan lain sebagainya.

2. Kejahatan dan Pelanggaran dalam Pasar Modal

Landasan Yuridis Kejahatan dan Pelanggaran di Pasar Modal: 84 a Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Lembaran Negara RI 1995 No. 64 berlaku tanggal 1 januari 1996; b Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di bidang Pasar Modal jo. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Pasar Modal; c Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1995 tentang Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal; d 3 tiga Keputusan Menteri Keuangan; e 157 seratus lima puluh tujuh Peraturan Bapepam. Pedoman mengenai pasar modal di Indonesia diatur dalam Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-undang tersebut 84 Tavinayati, dan Yulia Qamariyanti. Op.Cit. hlm 66 Universitas Sumatera Utara menggantikan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1952 yang menetapkan berlakunya Undang-Undang Darurat Nomor 13 Tahun 1951 sebagai Undang- Undang. Undang-Undang Darurat tersebut diganti karena sudah tidak sesuai dengan kebutuhan pengembangan pasar modal dewasa ini. Dalam perkembangannya, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal ini kemudian dilengkapi dengan PP No. 4 Tahun 2008 tentang Jaringan Pengaman Sistem Keuangan, PP No. 45 Tahun 1995 Tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal, dan PP No. 46 Tahun 1995 Tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal. 85 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 telah mengatur penegakan hukum atas tindak pidana dibidang pasar modal, seperti penipuan, manipulasi pasar, dan perdagangan orang dalam, berupa sanksi pidana denda dan penjarakurungan bagi para pelaku dengan jumlah atau waktu yang bervariasi. Tindak pidana dibidang pasar modal memiliki karekteristik yang khas, yaitu “barang” yang menjadi obyek dari tindak pidana adalah “informasi”, selain itu pelaku tindak pidana bukanlah mengandalkan kemampuan fisik seperti halnya pencurian atau perampokan, tetapi lebih mengandalkan kemampuan untuk memahami dan membaca situasi pasar untuk kepentingan pribadi. Pembuktian tindak pidana pasar modal juga sangat sulit, namun akibat yang ditimbulkan dari pelanggaran dapat fatal dan luas. 86 Jenis-jenis tindak pidana yang dikenal dibidang pasar modal, antara lain: 85 http:draakuskus.wordpress.com20130204bisnis-hitam-di-bursa-efek-anatomi- kejahatan-pasar-modal, terakhir diakses tanggal 5 Maret 2013 86 Indra Surya dan M. Irsan Nasarudin, Op.Cit.,hlm 260 Universitas Sumatera Utara a. Penipuan Penipuan menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Pasal 90 huruf a, b, dan c adalah: 87 1 menipu atau mengelabui pihak lain dengan menggunakan sarana dan atau cara apapun; 2 turut serta menipu atau mengelabui pihak lain; 3 membuat pernyataan tidak benar mengenai fakta material atau tidak mengungkapkan fakta material agar pernyataan yang dibuat tidak menyesatkan mengenai keadaan yang terjadi pada saat pernyataan dibuat dengan maksud untuk menguntungkan atau menghindarkan kerugian untuk diri sendiri atau pihak lain atau dengan tujuan memengaruhi pihak lain untuk membeli atau menjual efek. Larangan tersebut ditujukan kepada semua pihak yang terlibat dalam perdagangan efek, bahkan turut serta melakukan penipuan pun tak lepas dari jerat pasal ini. Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP Pasal 378 tentang penipuan, disebutkan bahwa penipuan adalah tindakan untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan cara: 1 Melawan hukum; 2 Memakai nama palsu atau martabat palsu; 3 Tipu muslihat; 4 Rangkaian kebohongan; 87 Tavinayati, dan Yulia Qamariyanti. Op.Cit. hlm 70 Universitas Sumatera Utara 5 Membujuk orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya memberi utang atau menghapuskan piutang. Jusuf Anwar menyatakan bahwa dalam melakukan kegiatan perdagangan efek yang meliputi penawaran, pembelian, dan atau penjualan efek yang terjadi dalam rangka penawaran umum atau di bursa efek atau di luar bursa atas efek emiten atau perusahaan publik, dilarang baik secara langsung maupun tidak langsung melakukan perbuatan atau tindakan seperti yang disebutkan dalam pasal 90 sampai dengan pasal 93 UUPM. 88 Munir Fuadi menyebutkan bahwa tindak pidana penipuan dan pengelabuan di pasar modal karena melihat dalam Pasal 90 ayat 1 UUPM tentang menipu atau mengelabui pihak lain dengan menggunakan sarana danatau cara apa pun dan dalam Pasal 90 ayat 2 UUPM tentang turut serta menipu atau mengelabui pihak lain. Apabila terjadi penipuan di pasar modal, maka akan berakibat ada pihak-pihak yang dirugikan karena adanya informasi atau keadaan yang tidak sebenarnya. 89 Melihat ketentuan Pasal 378 KUHP dan Pasal 90 UUPM dapat dilihat bahwa Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 juga memberikan beberapa spesifikasi mengenai pengertian penipuan, yaitu terbatas dalam kegiatan perdagangan efek yang meliputi kegiatan penawaran, pembelian, danatau penjualan efek yang terjadi dalam rangka penawaran umum, atau terjadi di bursa efek maupun diluar bursa atas efek emiten atau perusahaan publik. 90 88 Jusuf Anwar, Op.Cit.,hlm 106 89 Munir Fuadi, Op.Cit., hlm 148 90 Tavinayati, dan Yulia Qamariyanti. Op.Cit. hlm 72 Universitas Sumatera Utara Mengenai pengertian tipu muslihat atau rangkaian kebohongan sebagaimana ditentukan dalam KUHP, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 menegaskan bahwa hal tersebut termasuk membuat pernyataan yang tidak benar mengenai fakta material atau tidak mengungkapkan fakta yang material. 91 b. Manipulasi Pasar Manipulasi pasar menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Pasal 91 adalah tindakan yang dilakukan oleh setiap pihak secara langsung maupun tidak dengan maksud untuk menciptakan gambaran semu atau menyesatkan mengenai perdagangan, keadaan pasar, atau harga efek di bursa efek. Otoritas pasar modal mengantisipasi setiap pihak yang memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam hal modal dan teknologi atau sarana yang kemungkinan bisa melakukan penggambaran sedemikian rupa sehingga pasar memahami dan merespon gambaran tersebut sebagai suatu hal yang benar. 92 Beberapa pola manipulasi pasar, antara lain: 93 1 Menyebarluaskan informasi palsu mengenai emiten dengan tujuan mempengaruhi harga efek perusahaan yang dimaksud di bursa efek false information. Misalnya, suatu pihak menyebarkan rumor bahwa emiten A 91 Indra Surya dan M. Irsan Nasarudin, Op.Cit.,hlm 262 92 Draakuskus, Bisnis Hitam di Buras Efek: Anatomi Kejahatan Pasar Modal, http:draakuskus.wordpress.com20130204bisnis-hitam-di-bursa-efek-anatomi-kejahatan- pasar-modal, terakhir diakses tanggal 5 Maret 2013 93 Indra Surya dan M. Irsan Nasarudin, Op.Cit.,hlm 263 Universitas Sumatera Utara akan segera dilikuidasi, pasar merespon kemudian harga efeknya jatuh tajam di bursa; 2 Menyebarkan informasi yang menyesatkan atau tidak lengkap misinformation. Misalnya, suatu pihak menyebarkan rumor bahwa emiten B tidak termasuk perusahaan yang akan dilikuidasi oleh pemerintah, padahal emiten B termasuk yang diambil alih oleh pemerintah. 3 Kegiatan transaksi yang bertujuan untuk memberikan kesan bahwa efek perusahaan tertentu aktif diperdagangkan wash trading. Pola ini dipergunakan sebagai sarana untuk memodifikasi biasanya menaikkan harga efek pada level tertentu yang dikehendaki pelaku. Misalnya: Direksi emiten A memerintahkan seseorang untuk melakukan pembelian dan penjualan sekaligus, agar efek perusahaannya dianggap likuid. Dalam transaksi tersebut tidak ada perubahan kepemilikan secara absolut, karenna skenario telah disusun oleh pihak-pihak terkait. Harga efek di pasar modal sangat sensitif terhadap suatu peristiwa dan informasi yang berkaitan, baik secara langsung maupun tidak dengan efek tersebut. Informasi merupakan pedoman pokok para pemodal untuk mengambil keputusan terhadap suatu efek. Jika informasi tersebut tidak dilindungi oleh hukum sebagai informasi yang benar, bagaimana kegiatan perdaganyan pasar modal bisa berjalan? Informasi yang dihembuskan oleh pihak tertentu dapat menimbulkan dampak pada pasar, akibatnya harga efek Universitas Sumatera Utara bisa naik atau turun. Begitu telah ada konfirmasi bahwa informasi itu benar, maka gejolak pasar akan berhenti dan berjalan normal kembali. 94 Dalam praktik perdagangan efek internasional dikenal beberapa kegiatan yang dapat digolongkan sebagai manipulasi pasar, yaitu: 95 1 Marking the Close Marking the close adalah, merekayasa harga permintaan atau penawaran efek pada saat atau mendekati penutupan perdagangan dengan tujuan membentuk harga efek atau harga pembukaan yang lebih tinggi pada hari berikutnya. 2 Painting the Tape Painting the tape adalah, kegiatan perdagangan antara rekening efek satu dengan rekening efek lain yang masih berada dalam penguasaan satu pihak atau memiliki keterkaitan sedemikian rupa sehingga tercipta perdagangan semu. Pada dasarnya painting the tape mirip dengan marking the close, namun dapat dilakukan setiap saat. 3 Pembentukan harga berkaitan dengan merger, konsolidasi, atau akuisisi. Pasal 55 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas menentukan bahwa, pemegang saham yang tidak menyetujui rencana merger, konsolidasi, atau akuisisi berhak meminta kepada perseroan untuk membeli saham dengan harga yang wajar. Pemegang 94 Draakuskus, Bisnis Hitam di Buras Efek: Anatomi Kejahatan Pasar Modal, http:draakuskus.wordpress.com20130204bisnis-hitam-di-bursa-efek-anatomi-kejahatan- pasar-modal, terakhir diakses tanggal 5 Maret 2013 95 Ibid. Universitas Sumatera Utara saham dapat memanfaatkan ketentuan ini untuk kepentingan pribadi melalui tindakan manipulasi pasar. 4 Cornering the Market Cornering the market adalah, membeli efek dalam jumlah yang besar sehingga dapat menguasai atau menyudutkan pasar. Praktiknya dapat dilakukan dengan short selling, yaitu menjual efek dimana pihak penjual belum memiliki efeknya. Hal ini dapat dilakukan karena bursa efek menetapkan jangka waktu penyelesaian transaksi T+3 penjual wajib menyerahkan efeknya pada hari ke-3 setelah transaksi. Jika penjual gagal menyerahkan efek pada T+3, maka yang bersangkutan harus membeli efek tersebut di pasar tunai yang biasanya lebih mahal dari harga di pasar regular. Pelaku dapat mengambil keuntungan dari situasi tersebut dengan melakukan cornering the market, yaitu membeli dalam jumlah besar efek tertentu dan menahannya sehingga akan banyak penjual yang mengalami gagal serah efek dan terpaksa membeli di pasar tunai yang sudah dikuasai oleh pelaku. 5 Pools Pools merupakan penghimpunan dana dalam jumlah besar oleh sekelompok investor dimana dana tersebut dikelola oleh broker atau seseorang yang memahami kondisi pasar. Manager dari pools tersebut membeli saham suatu perusahaan dan menjualnya kepada anggota kelompok investor tersebut untuk mendorong frekuansi jual-beli efek sehingga dapat meningkatkan harga efek tersebut. Universitas Sumatera Utara 6 Wash Sales. Wash Sales yaitu order beli dan jual antara anggota asosiasi dilakukan pada saat yang sama dimana tidak terjadi perubahan kepemilikan manfaat atas efek. Manipulasi tersebut dilakukan dengan maksud bahwa mereka membuat gambaran dari aktivitas pasar dimana tidak terjadi penjualan atau pembelian yang sesungguhnya 3. Perdagangan Orang Dalam Insider Trading Insider Trading merupakan sejenis nepotisme, dimana pelaku perdagangan ini dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: pihak pertama yang mengemban kepercayaan secara langsung maupun tidak dari emiten atau perusahaan publik atau disebut juga pihak yang berada dalam fiduciary position, dan pihak kedua yang menerima informasi orang dalam dari pihak pertama disebut juga tippees. Menurut Bismar Nasution pengertian insider trading adalah senagai berikut: Praktik insider trading ini terjadi apabila orang dalaminsider perusahaan melakukan perdagangan dengan menggunakan informasi yang belum di-disclose. Dalam hal ini, insider mempunyai informasi yang mengandung fakta materiil yang dapat mempengaruhi harga saham. Posisi insider yang lebih baik informational advantages dibandingkan investor lain dalam perdagangan saham, oleh karena itu dapat menciptakan perdagangan saham yang tidak fair, mengingat bahwa insider trading adalah suatu praktik Universitas Sumatera Utara yang dilakukan oleh orang dalam perusahaan coorporate insider melakukan perdagangan saham dengan menggunakan informasi yang mengandung fakta materiil yang dimiliki sedangkan informasi itu belum terbukatersedia untuk umum inside public information. 96 Aturan mengenai Insider Trading diatur dalam Pasal 95 sampai dengan Pasal 99 UUPM. Pasal 95 UUPM menyatakan: “Orang dalam dari Emiten atau Perusahaan Publik yang mempunyai informasi orang dalam dilarang melakukan pembelian atau penjualan atas Efek: a. Emiten atau Perusahaan Publik dimaksud; atau b. perusahaan lain yang melakukan transaksi dengan Emiten atau Perusahaan Publik yang bersangkutan.” Yang dimaksud dengan “orang dalam” dalam Pasal di atas adalah : a komisaris, direktur, atau pegawai Emiten atau Perusahaan Publik; b pemegang saham utama Emiten atau Perusahaan Publik; c orang perseorangan yang karena kedudukan atau profesinya atau karena hubungan usahanya dengan Emiten atau Perusahaan Publik memungkinkan orang tersebut memperoleh informasi orang dalam; atau d Pihak yang dalam waktu 6 enam bulan terakhir tidak lagi menjadi Pihak sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, atau huruf c di atas. Pasal 96 UUPM menyatakan: “Orang dalam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 dilarang : a. mempengaruhi Pihak lain untuk melakukan pembelian atau penjualan atas Efek dimaksud; atau 96 Tavinayati, dan Yulia Qamariyanti. Op.Cit. hlm 79 Universitas Sumatera Utara b. memberi informasi orang dalam kepada Pihak mana pun yang patut diduganya dapat menggunakan informasi dimaksud untuk melakukan pembelian atau penjualan atas Efek.” Kemungkinan terjadinya perdagangan dengan menggunakan informasi orang dalam dapat dideteksi dari ada atau tidaknya orang dalam yang melakukan transaksi atas efek perusahaan dimana yang bersangkutan menjadi orang dalam. Selain itu dapat pula dideteksi dari adanya peningkatan harga dan volume perdagangan efek sebelum diumumkannya informasi material kepada publik terkait dengan terjadinya peningkatan atau penurunan perdagangan yang tidak wajar. 97

3. Prinsip Keterbukaan dalam Pasar Modal