untuk mencegah kemacetan, merangsang kreativitas, memungkinkan lepasnya ketegangan, dan memprakarsai benih-benih untuk perubahan, namun tidak terlalu
banyak, sehingga tidak menggangu atau mencegah koordinasi kegiatan.
Tingkat konflik yang tidak memadai atau berlebihan dapat merintangi keefektifan dari suatu kelompok atau organisasi, dengan mengakibatkan
berkurangnya kepuasan dari anggota, meningkatnya kemangkiran dan tingkat keluarnya karyawan, dan pada akhirnya akan menurunkan produktivitas. Tetapi bila
konflik itu berada pada tingkat yang optimal, puas-diri dan apatis seharusnya diminimalkan, motivasi ditingkatkan lewat penciptaan lingkungan yang menantang
dan mempertanyakan dengan suatu vitalitas yang membuat kerja menarik, dan sebaiknya ada sejumlah karyawan yang keluar untuk melepaskan yang tidak cocok
dan yang berprestasi buruk dari organisasi itu.
2.7. Penelitian Terdahulu
Indah 2010 melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Konflik Pekerjaan dan Konflik Keluarga Terhadap Kinerja dengan Konflik Pekerjaan
Keluarga Sebagai Intervening Variabel Studi pada Dual-Career Couple di Jabodetabek”. Hasil dari penelitian tersebut bahwa pada dual career couple di
Jabodetabek adalah : 1 Konflik pekerjaan berpengaruh positif terhadap konflik pekerjaan keluarga,
2 Konflik pekerjaan keluarga berpengaruh positif terhadap kinerja
Universitas Sumatera Utara
2.8. Kerangka Konseptual
Rusell 2003, mengatakan bahwa konflik pekerjaan adalah kondisi dimana seseorang mengalami tekanan yang tidak cocok dalam wilayah pekerjaannya yang
akan berdampak pada hasil kinerjanya diperusahaan. Sedangkan konflik keluargaX2 timbul karena seseorang lebih
mencurahkan perhatiannya pada pekerjaannya, sehingga kurang mempunyai waktu untuk keluarga. Sulitnya bagi seseorang untuk membedakan masalah pekerjaan dan
keluarga inilah yang menimbulkan konflik yang berpengaruh pada kinerja karyawan.
Model penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.9. Hipotesis
Berdasarkan kerangka konseptual tersebut, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Konflik pekerjaan dan konflik keluarga berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada dual-career couple di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan.
Kinerja Karyawan Y
Konflik Pekerjaan X1
Konflik Keluarga X2
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah menggunakan pendekatan survey. Survey menurut Arikunto 2007:236 merupakan suatu jenis penelitian yang banyak
dilakukan oleh peneliti dalam bidsng sosiolog, bisnis, politik, pemerintahan, dan pendidikan. Penelitian survei yang terkenal adalah dengan The Gallup Poll yang
dimaksudkan untuk mengetahui pendapat masyarakat. Berdasarkan tingkat eksplanasinya penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif, yakni
penelitian yang menghubungkan variable atau lebih, misalnya melihat pengaruh faktor pelatih dan motivasi kerja terhadap prestasi kerja karyawan Ginting dan
Situmorang, 2008:57.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini akan dilakukan pada pasangan suami istri yang bekerja di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan yang beralamat Jl. Ahmad Yani
No. 100 Medan, sedangkan waktu penelitian akan direncanakan dari bulan November 2012 sampai dengan bulan Februari 2013.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional didalam penelitian ini adalah: a. Variabel independen variabel X adalah konflik pekerjaan dan konflik
keluarga. 24
Universitas Sumatera Utara