Cara kerja Alat, Bahan, dan Cara Kerja .1

c. Subyek dengan penyakit autoimun lainnya; lupus eritematosus sistemik, sklerosis sistemik, sklerosis multipel, penyakit Graves, penyakit Addisons, serta tiroiditis Hashimoto. d. Subyek dengan prolaktinoma. 3.8 Alat, Bahan, dan Cara Kerja 3.8.1 Alat dan bahan a. Pemeriksaan kadar prolaktin dilakukan dengan tehnik chemiluminescent microparticle immunoassay CMIA. b. Untuk pengambilan masing-masing sampel darah : a Satu pasang sarung tangan. b Satu buah alat ikat pembendungan torniquet. c Satu buah spuit disposable 10 cc. d Satu buah vacutainer tabung pengumpul darah steril 5 cc yang mengandung heparin. e Satu buah plester luka f Kapas g Povidon iodine

3.8.2 Cara kerja

a. Pencatatan data dasar a Pencatatan data dasar dilakukan oleh peneliti di Poliklinik IK Kulit dan Kelamin RSUP H. Adam Malik Medan. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA b Pencatatan data dasar meliputi identitas penderita, anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan dermatologis, pemeriksaan penunjang yang meliputi pemeriksaan fenomena tetesan lilin dan tanda Auspitz sesuai formulir catatan medis terlampir. c Diagnosis klinis ditegakkan oleh peneliti bersama dengan pembimbing di Poliklinik IK Kulit dan Kelamin RSUP H. Adam Malik Medan. b. Pemeriksaan derajat keparahan psoriasis dengan menggunakan skor Psoriasis Area and Severity Index PASI pada pasien psoriasis. Penilaian skor PASI dilakukan oleh peneliti di bawah pengawasan pembimbing. Cara menentukan skor PASI: a Pertama bagi tubuh menjadi 4 area : kepala, ekstremitas atas lengan, batang tubuh sampai inguinal, dan ekstremitas bawah kaki kearah bokong bagian atas. b Tentukan penilaian skor untuk eritema, ketebalan lesi, dan skuama pada tiap area tadi. 0 = absen, 1 = ringan , 2 = sedang, 3 = berat, 4 = sangat berat c Jumlahkan skor eritema, ketebalan lesi, dan skuama pada masing-masing area. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA d Tentukan persentase kulit yang terkena psoriasis pada tiap area tadi dengan menggunakan skala 0-6 0= 0, 1= 10, 2= 10 - 30, 3= 30 - 50, 4= 50 - 70, 5= 70 - 90, 6= 90 – 100. e Kalikan skor c dengan d diatas untuk tiap area dan kemudian hasilnya dikalikan dengan 0.1 untuk kepala, 0.2 untuk lengan, 0.3 untuk batang tubuh, dan 0.4 untuk kaki. f Penjumlahan dari total skor tiap area diatas merupakan skor PASI. c. Pemeriksaan kadar prolaktin serum pada penderita psoriasis. a Pemeriksaan kadar prolaktin serum dilakukan di Laboratorium Klinik Pramita Medan. b Pengambilan sampel dilakukan oleh peneliti sementara pemeriksaan sampel dilakukan oleh petugas laboratorium. Dengan ketentuan sebagai berikut; i. Sampel darah diambil pada pagi hari sekitar pukul 08.00 – 10.00 wib. ii. Untuk menghindari terjadinya bias maka 1 - 2 jam sebelum dilakukan pengambilan sampel, pasien tidak diperbolehkan untuk berolah raga, UNIVERSITAS SUMATRA UTARA mengkonsumsi alkohol, melakukan hubungan seksual serta dalam keadaan berpuasa d. Cara pengambilan darah : a Darah diambil secara punksi vena pada vena mediana cubiti, di lipatan siku. b Torniquet diikatkan diatas lipatan siku, kemudian tangan dikepal. c Pada daerah yang akan dipunksi dilakukan desinfeksi dengan larutan povidon iodine 10 dan alkohol 70 . d Tusukkan jarum dengan kedalaman 1,25 inci dengan sudut 45 terhadap permukaan lengan. e Ambil darah hingga volume yang dibutuhkan 0.5 ml kemudian genggaman dilepaskan. f Lepaskan tourniquet dan daerah punksi ditekan dengan kapas beralkohol 70. g Daerah punksi ditutup dengan plester. h Darah dimasukkan kedalam tabung berisi antikoagulan. e. Cara pemeriksaan kadar prolaktin Kadar prolaktin serum dihitung menggunakan metode chemiluminescent microparticle immunoassay CMIA. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA f. Kadar prolaktin serum pada penderita psoriasis vulgaris dihubungkan secara statistik dengan skor PASI.

3.9 Definisi Operasional