Konveksi Radiasi Mekanisme Perpindahan Panas pada Kabel

Berdasarkan hukum Fourier perpindahan panas yang terjadi pada komponen dr yang jaraknya r dari pusat adalah : Luas bidang aliran kalor dalam sistem silinder adalah : sehingga hukum Fourier menjadi : Jika Persamaan 2.11 diintegrasikan dengan batas suhu sampai , dan batas jari- jari sampai , maka penyelesaian persamaan tersebut adalah : Dan tahanan termal dalam hal ini adalah :

II.3.2 Konveksi

Pada kabel yang dipasang di udara akan terjadi perpindahan panas konveksi dan radiasi dari permukaan kabel ke udara sekitar. Konveksi dapat diklasifikasikan menurut sifat aliran menjadi konveksi paksa dan konveksi alami. Konveksi paksa terjadi ketika aliran panas yang berpindah disebabkan oleh suatu alat penggerak seperti angin, pompa atau kipas. Berbeda dengan konveksi alami yang timbul akibat adanya perbedaan kerapatan udara disebabkan oleh perbedaan suhu udara. Dalam perhitungan rating kabel dianggap hanya konveksi alami saja yang terjadi di permukaan kabel. Universitas Sumatera Utara Dengan mengabaikan proses konveksi alami sebagian, maka persamaan perpindahan panas konveksi dapat ditulis : di mana q aliran panas konveksi Wm 2 yang sebanding dengan perbedaan suhu permukaan kabel dengan suhu lingkungan . Pernyataan ini dikenal dengan hukum Newton tentang pendinginan, dengan konstanta kesebandingan h Wm 2 .K menunjukkan koefisien perpindahan panas konveksi. Nilai koefisien ini bervariasi antara 2 – 25 Wm 2 .K untuk konveksi alami dan antara 25 – 250 Wm 2 .K untuk konveksi paksa.

II.3.3 Radiasi

Radiasi termal yang terjadi pada kabel dapat berupa energi yang dipancarkan oleh kabel atau permukaan saluran. Panas yang dipancarkan oleh permukaan kabel diberikan oleh hukum Stefan-Boltzmann : di mana adalah suhu mutlak dari permukaan kabel K, disebut konstanta Stefan-Boltzmann dengan nilai 5,67 × 10 -8 Wm 2 .K 4 , dan adalah emisivitas bahan. Nilai emisivitas bahan berada pada range , menunjukkan efisiensi suatu permukaan memancarkan panas. Jika radiasi terjadi pada permukaan suatu benda, maka sebagian energi akan diserap dan laju energi yang diserap persatuan luas permukaan dapat dievaluasi dari sifat radiasi permukaan yang dikenal sebagai absorptivitas α, sehingga : Universitas Sumatera Utara di mana adalah radiasi pada permukaan, dengan nilai α berada pada 0 ≤ α ≤ 1. Persamaan 2.15 dan 2.16 menentukan laju energi yang dipancarkan dan diserap oleh permukaan. Dengan menganggap permukaan ini memiliki α = permukaan abu-abu, sehingga laju netto perubahan radiasi antara kabel dengan lingkungannya yang dinyatakan dalam per unit luas permukaan kabel adalah : Sehingga rugi-rugi panas pada perpindahan panas radiasi dapat diperoleh dengan mengalikan laju perpindahan panas dengan luas daerah radiasi, dan hasilnya adalah : di mana m 2 adalah luas radiasi efektif per meter panjang. Pada kabel yang dipasang di udara, panas pada permukaan kabel berpindah secara konveksi dan radiasi. Total laju panas yang berpindah dari permukaan kabel merupakan penjumlahan dari laju panas yang disebabkan oleh perpindahan panas konveksi dan radiasi dan diperoleh : di mana m 2 adalah luas kovektif per meter panjang.

II.3.4 Perpindahan Panas pada Kabel