Pembuatan Kurva Kalibrasi Larutan Seri Standar Preparasi Sampel Pengukuran Absorbansi Sampel Instruksi Kerja Spektrofotometer Serapan Atom

c. Pembuatan larutan seri standar Mn 0,2 ; 0,4 ; 0,6 ; 0,8 dan 1,0 mgl Dipipet masing – masing 1 ml, 2 ml, 3 ml, 4 ml dan 5 ml larutan standar Mn 10 mgl dan dimasukkan masing – masing ke dalam labu ukur 50 ml, diencerkan dengan aquabidest yang telah diasamkan hingga garis tanda, dikocok

3.5. Prosedur Percobaan

3.5.1. Pembuatan Kurva Kalibrasi Larutan Seri Standar

a. Diukur masing – masing absorbansi larutan seri standar Fe 0,2; 0,4; 0,6; 0,8 dan 1,0 mgl dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada panjang gelombang λ = 248,3 nm. b. Diukur masing – masing absorbansi larutan seri standar Zn 0,2; 0,4; 0,6; 0,8 dan 1,0 mgl dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada panjang gelombang λ = 213,9 nm. c. Diukur masing – masing absorbansi larutan seri standar Mn 0,2; 0,4; 0,6; 0,8 dan 1,0 mgl dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada panjang gel ombang λ = 279,5 nm. Universitas Sumatera Utara

3.5.2. Preparasi Sampel

a. Dipipet 100 ml sampel ke dalam gelas piala 250 ml b. Ditambahkan 5 ml HNO 3 pekat ke dalam gelas piala yang berisi cuplikan sampel c. Didestruksi cuplikan pada penangas air hingga volumenya menjadi ± 5 ml d. Diencerkan cuplikan ke dalam labu ukur 50 ml dengan aquabidest panas e. Dibiarkan hingga suhu kamar lalu ditambahkan aquabidest hingga garis batas f. Disaring larutan dengan kertas Whatman 42 ke dalam tabung reaksi g. Diasamkan larutan dengan HNO 3 hingga pH 2 h. Buat blanko berupa 100 ml aquabidest yang diasamkan dengan HNO 3 p hingga pH 2.

3.5.3. Pengukuran Absorbansi Sampel

Hasil preparasi sampel di ukur dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada panjang gelombang λ = 248,3 nm untuk analisis Fe, λ = 213,9 untuk analisis Zn dan λ = 279,5 nm untuk analisis Mn. Universitas Sumatera Utara

3.5.4. Instruksi Kerja Spektrofotometer Serapan Atom

a. Pastikan bahwa power switch dalam posisi Off b. Hubungkan steker Voltage Regulator dan Kompresor ke stop kontak 220 volt c. Hidupkan Voltage Regulator, komputer dan Exhaust System d. Buka kran gas Asetilen Nitrous Oxyde sesuai keperluan dan hidupkan alat Spektrometer Serapan atom. e. Klik program kerja AAS GBC pada layar monitor, sehingga terbuka lembaran kerja. f. Setelah itu, klik “ methode” dan pilih unsur yang akan dianalisa, catat deretan larutan standart yang digunakan sesuai dengan unsur yang dipilih. g. Klik “samples” dan tuliskan sampel yang akan dianalisa pada label sampel. h. Klik “analysis” untuk menentukian pemilihan metoda dan sampel yang sesuai. i. Klik “ instrument”, klik “properti” pastikan posisi lampu sudah benar, kemudian klik “hardware set-up”, sesuaikan model, asesoris, setting dan communication, kembali close. j. Klik “report “ pilih apa saja yang diperlukan untuk pelaporan misalnya grafik dan sebagainya k. Klik “result”, dan “gas flows optimatisation” pada sudut kanan atas layar monitor. l. Pastikan alat sudah dalam keadaan “instrument ready” pada sebelah bawah layar monitor. m. Hidupkan flame dengan mengklik “ignite flame” pada gas flow optimatitation atau memencet tombol warna kuning pada alat. Universitas Sumatera Utara n. Lakukan optimatisasi absorban dari salah satu larutan standart, dengan menaikkan atau menurunkan “fuel flow”, pada gas flows optimatitation, setelah itu klik “perform instrument zero”. o. Buka lembaran “result”.Lakukan analisa dengan mengklik “start” pada monitor, maka alat akan bekerja secara otomatis dan yang pertama dilakukan adalah mengkalibrasi larutan standart, kemudian analisa sampel. p. Hasil kalibrasi larutan standart serta hasil analisa sampel dapat dibaca pada layar monitor. q. Setelah analisa berakhir metikan flame dengan menekan tombol kuning pada alat, tutup kran gas asetilen nitrous oxyde. r. Klik kembali “gas flows optimatitation”, keluarkan sisa gas yang masih ada pada alat dengan mengklik “bleed lines” berulang kali sehingga sisa gas dianggap sudah habis. s. Hidupkan printer dan cetak laporan hasil analisa sesuai keperluan. t. Matikan alat, komputer dan kompresor serta voltage regulator dan cabut steker dari stop kontak. Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Hasil Percobaan

Dokumen yang terkait

Pemeriksaan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Pada Air Minum Isi Ulang Secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) di Balai Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Sumatera Utara

13 178 57

Analisis Kadar Besi (Fe) Pada Air Sumur di Padang Bulan Medan Secara Spektrofotometri Serapan Atom

5 80 46

Penentuan Kadar Logam Kadmium (Cd), Tembaga (Cu ), Besi (Fe) Dan Seng (Zn) Pada Air Minum Yang Berasal Dari Sumur Bor Desa Surbakti Gunung Sinabung Kabupaten Karo Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (Ssa)

7 136 74

Studi Penurunan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Nikel (Ni) Dalam Air Minum Isi Ulang Yang Diolah Dengan Sistem Reverse Osmosis

6 71 66

Analisis Kadar Kemurnian Gliserin Dengan Metode Natrium Meta Periodat Dan Kadar Unsur Besi ( Fe ) Dan Zinkum ( Zn ) Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (AAS)

28 154 58

Analisa Logam Mangan (Mn) Dan Seng (Zn) Terhadap Limbah Cair Industri Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom

0 96 42

Penentuan Kadar Logam Kadmium Cd ) Dan Logam Zinkum ( Zn ) Dalam Black Liquor Pada Industri Pulp Proses Kraft Dari Toba Pulp Lestari Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom ( Ssa)

4 71 53

Penetapan Kadar Besi (Fe) DAN Seng (Zn) Pada Air Reservoir PDAM Tirtanadi Deli Tua Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

3 73 25

Analisis Kadar Logam Besi (Fe), Mangan (Mn) Dan Kadmium (Cd) Dari Sedimen (Padatan Total) Dan Air Sungai Lau Borus Aliran Lahar Dingin Gunung Sinabung Pasca Erupsi Gunung Sinabung Di Desa Guru Kinayan Kecamatan Naman Teran Kabupaten Tanah Karo Dengan Me

4 55 97

Studi Perbandingan Kandungan Logam Besi (Fe), Mangan (Mn), dan Zink (Zn) Pada Air Minum Dari Air Sumur Bor Sebelum dan Sesudah Diolah di Kecamatan Medan Belawan Dengan Menggunakan Metode Spektrofotometri Serapan Atom

2 10 84