Patofisiologi Diare Diare 1. Defenisi Diare

2.4.4.3.2. Diare akibat Neoplasma Banyak proses neoplasma yang ada pada mukosa maupun neoplasma diluar gastrointestinal yang menyebabkan diare. Beberapa jenis neoplasma tersebut antara lain adalah gastrinoma yang tumornya biasanya ada pada pankreas, menimbulkan sindrom Zollinger-Ellison dan hipergastrinoma pada penyakit Menitriere. Kedua penyakit tersebut menyebabkan sekresi HCl dan air secara sangat berlebihan sehingga menimbulkan diare Daldiyono, 1997. Karsinoma tiroid meduler mensekresi prostaglandin E yang merangsang sekresi air melalui peninggian AMF siklik. Adenoma visola pada kolon mensekresi mucus dan air yang bisa banyak sekali menimbulkan dehidrasi, hipoalbuminemi, hipokalemia. Vasoaktif peptic intestinal VIPoma menyebabkan diare hebat dengan akibat dehidrasi hipokalemia, hipokloremia. Proses neoplasma biasanya ada di pankreas sehingga sering disebut sebagai kolera pankreatik. Mekanisme diare karena VPI tersebut meninggikan kadar AMF siklik yang merangsang sekresi klorida dan air sekaligus menutup memblokir proses absorbsi natrium dan air. Ini bedanya dengan pada kolera dimana enterotoksin kolera hanya merangsang sekresi klorida dan air tanpa mengganggu proses absorbsi natrium dan air Daldiyono, 1997.

2.4.5. Patofisiologi Diare

Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologi sebagai berikut : 1. Osmolaritas intraluminal yang meninggi, disebut diare osmotik 2. Sekresi cairan dan elektrolit meninggi, disebut diare sekretorik 3. Malabsorbsi asam empedu, malabsorbsi lemak 4. Defek sistem pertukaran aniontransport elektrolit aktif di enterosit 5. Motilitas dan waktu transit usus abnormal 6. Gangguan permeabilitas usus 7. Inflamasi dinding usus, disebut diare inflamatorik 8. Infeksi dinding usus, disebut diare infeksi Simadibrata, 2006. Diare osmotik: diare tipe ini disebabkan meningkatnya tekanan osmotik intralumen dari usus halus yang disebabkan oleh obat – obat atau zat kimia yang Universitas Sumatera Utara hiperosmotik, malabsorpsi umum dan defek dalam absorpsi mukosa usus seperti pada defisiensi disararidase, malabsorpsi glukosa atau galaktosa Simadibrata, 2006. Diare sekretorik: diare tipe ini disebabkan meningkatnya sekresi air dan elektrolit dari usus dan menurunnya absorpsi. Yang khas pada diare ini yaitu secara klinis ditemukan volume tinja yang banyak sekali. Diare tipe ini akan tetap berlangsung walaupun dilakukan puasa makan dan minum. Penyebab dari diare tipe ini antara lain kerena efek dari enterotoksin pada infeksi Vibrio cholerae, atau Escherichia coli, penyakit yang menghasilkan hormon VIPoma, reseksi ileum gangguan absorbsi garam empedu, dan efek obat laktasif dioctyl sodium sulfosuksinat dll Simadibrata, 2006. Malabsorbsi asam empedu dan malabsorpsi lemak: diare tipe ini didapatkan pada gangguan pembentukan micelle empedu dan penyakit – penyakit saluran bilier dan hati Simadibrata, 2006. Defek sistem pertukaran aniontransport elektrolit aktif di enterosit : diare tipe ini disebabkan adanya hambatan mekanisme transport aktif Na + K + ATP ase di enterosit dan absorpsi Na + dan air yang abnormal Simadibrata, 2006. Motilitas dan waktu transit usus abnormal: diare tipe ini disebabkan hipermotilitas dan iregularitas motilitas usus sehingga menyebabkan absorpsi yang abnormal di usus halus. Penyebab gangguan motilitas antara lain: diabetes mellitus, pasca vagotomi, hipertiroid Simadibrata, 2006. Gangguan permeabilitas usus: diare tipe ini disebabkan permeabilitas usus yang abnormal akibat adanya kelainan morfologi membran epitel spesifik pada usus halus Simadibrata, 2006. Inflamasi dinding usus: diare tipe ini disebabkan adanya kerusakan mukosa usus karena proses inflamasi, sehingga terjadi produksi mukus yang berlebihan dan eksudasi air dan elektrolit ke dalam lumen serta gangguan absorpsi air-elektrolit. Inflamasi mukosa usus halus dapat disebabkan infeksi disenteri Shigella dan noninfeksi kolitis ulseratif dan penyakit Crohn Simadibrata, 2006. Universitas Sumatera Utara Diare infeksi disebabkan infeksi oleh bakteri dan merupakan penyebab tersering diare. Dari sudut kelainan usus, diare oleh bakteri dibagi atas non invasif tidak merusak mukosa dan invasif merusak mukosa. Bakteri non invasive menyebabkan diare karena toksin yang disekresi oleh bakteri tersebut, yang disebut diare toksigenik. Contoh diare toksigenik yaitu kolera Eltor. Enterotoksin yang dihasilkan kuman vibrio cholareeltor merupaka protein yang dapat menempel pada epitel usus, yang lalu membentuk adenosine monofosfat siklik AMF siklik di dinding usus dan menyebabkan sekresi aktif anion klorida yang diikuti air, ion bikarbonat dan kation natrium dan kalium. Mekanisme absorbsi ion natrium melalui mekanisme pompa natrium tidak terganggu karena itu keluarnya ion klorida diikuti ion bikarbonat, air, natrium, ion kalium dapat dikompensasi oleh meningg inya absorbsi ion natrium diiringi oleh air, ion kalium dan ion bikarbonat, klorida. Kompensasi ini dapat dicapai dengan pemberian larutan glukosa yang diabsorbsi secara aktif oleh dinding sel usus Simadibrata, 2006.

2.4.6. Diagnosis Diare