Dalam surat No. 103MENPAN032003 tentang pelaksanaan Pengembangan Budaya Kerja, isinya antara lain menunjuk BPKP sebagai salah satu instansi percontohan dalam rangka
pengembangan   budaya   kerja   di   lingkungan   instansi   pusat.  Adapun   4   nilai-nilai   luhur   BPKP merupakan kristalisasi dari 17 pasang nilai-nilai dasar budaya kerja dari MENPAN tersebut yaitu
: 1.Profesionalisme
2.Kerjasama 3.Keserasian, keselarasan dan keseimbangan
4.Kesejahteraan
Penggabungan   antara   nilai-nilai   luhur   BPKP   dengan   nilai   dasar   budaya   kerja Kementerian PAN adalah sebagai berikut :
1. Profesionalisme, meliputi :
a. Komitmen dan konsistensi.
b. Wewenang dan tanggung jawab
c. Integritas dan professional
d. Ketepatankeakurasian dan kecepatan
e. Disiplin dan keteraturan kerja
f. Penguasaan Iptek
2. Kerjasama, meliputi :
a. kepemimpinan dan keteladanan
b. Kebersamaan dan dinamika kelompok kerja
c. Keteguhan dan ketegasan
d. Semangat dan motivasi
3. Keserasian, keselarasan dan keseimbangan, meliputi :
a. Keikhlasan dan kejujuranreativitas dan kepekaansensitivitas
b. Rasionalitas dan kecerdasan emosi
c. Ketekunan dan kesabaran
d. Keberanian dan kearifan
e. Dedikasi dan loyalitas
4. Kesejahteraan, meliputi :
Keadilan dan keterbukaan
BAB V PENGUKURAN KINERJA PELAYANAN
Pengukuran   kinerja   pelayanan   publiK   seringkali   dipertukarkan   dengan   pengukuran kinerja  pemerintah.  Sehingga  ukuran  kinerja  pemerintah  dapat  dilihat   dari  kinerjanya  dalam
menyelenggarakan pelayanan publik.
A.
Review Literatur
Beberapa indikator penyusun kinerja antara lain adalah sebagai berikut :
1.
McDonald dan Lawton 1997 a.
efficiencyefisiensi : suatu keadaan yang menunjukkan tercapainya perbandingan terbaik antara masukan dan keluaran dalam suatu penyelenggaraan pelayanan publik.
b. Effectivityefektivitas   :   tercapainya   tujuan   yang   telah   ditetapkan,   baik   dalam   bentuk   target,
sasaran jangka panjang maupun misi organisasi.
2.
Salim dan Wood ward 1992 a.
Economy    ekonomis   :   penggunaan   sumberdaya   yang   sesedikit   mungkin   dalam   proses penyelenggaraan pelayanan publik.
b. Effeciency    efisiensi :   suatu   keadaan   yang   menunjukkan   tercapainya   perbandingan   terbaik
antara masukan dan keluaran dalam suatu penyelenggaraan pelayanan publik. c.
Effectivityefektivitas   :   tercapainya   tujuan   yang   telah   ditetapkan,   baik   dalam   bentuk   target, sasaran jangka panjang maupun misi organisasi.
d. Equity  keadilan : pelayanan publik yang diselenggarakan dengan memperhatikan aspek-aspek
kemerataan.
3.
Lenvinne 1990 a.
Responsiveness    responsivitas   :   mengukur   daya   tanggap providers terhadap   harapan, keinginan dan aspirasi serta tuntutan customers.
b. Responsibility    responsibilitas   :   suatu   ukuran   yang   menunjukkan   seberapa   jauh   proses
pemberian pelayanan publik itu dilakukan dengan tidak melanggar ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan.
c. Accountability    akuntabilitas   :   suatu   ukuran   yang   menunjukkan   seberapa   .besar   tingkat
kesesuaian   antara   penyelenggara   pelayanan   dengan   ukuran-ukuran   eksternal   yang   ada   di masyarakat dan dimiliki oleh stake holders, seperti nilai dan norma yang berkembang dalam
masyarakat.
4.
Zeitaml, Parasuraman dan Berry 1990 : a.
Tangibles  ketampakan fisik : ketampakan fisik dari gedung, peralatan, pegawai dan fasilitas- fasilitas lain yang dimiliki providers.
b. Reliability  reliabilitas : kemampuan untuk menyelenggarakan pelayanan yang dijanjikan secara
akurat. c.
Responsiveness    responsivitas   :   Kerelaan   untuk   menolong customers   dan   cara menyelenggarakan pelayanan secara ikhlas.
d. Assurance  kepastian : pengetahuan dan kesopanan para pekerja . Kemampuan mereka dalam
memberikan kepercayaan kepada customers. e.
Empathy : perlakuan  perhatian pribadi yang diberikan oleh providers kepadacustomers.
5.
Kep. MENPAN No. 632004, azas pelayanan publik :
a. Transparansi
b. Akuntabilitas
c. Kondisional
d. Partisipatif
e. Kesamaan hak
f. Keseimbangan hak dan kewajiban
6.
Kep. MENPAN No. 632004, prinsip Pelayanan Publik
a. Kesederhanaan
b. Kejelasan
c. Kepastian waktu
d. Akurasi
e. Keamanan
f. Tanggung jawab
g. Kelengkapan sarana dan prasarana
h. Kemudahan akses
i. Kedisiplinan, kesopanan dan keramahan
j. Kenyamanan
7.
Kep. MENPAN No. 632004, standar Pelayanan Publik
a. Prosedur pelayanan
b. Waktu penyelesaian
c. Biaya pelayanan
d. Produk pelayanan
e. Sarana dan prasarana
f. Kompetensi petugas pemberi pelayanan
8.
Gibson, Ivancevich dan Donnelly 1990 a.
kepuasan : seberapa jauh organisasi dapat memenuhi kebutuhan anggotanya. b.
Efisiensi : perbandingan terbaik antara keluaran dan masukan c.
Produksi   :   ukuran   yang   meunjukkan   kemampuan   organisassi   menghasilkan   keluaran   yang dibutuhkan oleh lingkungan.
d. Keadaptasian   :   ukuran   yang   menunjukkan   daya   tanggap   organisasi   terhadap   tuntutan
perubahan yang terjadi dilingkungannya e.
Pengembangan   :   ukuran   yang   mencerminkan   kemampuan   dan   tanggung   jawab   organisasi dalam memperbesar kapasitas dan potensinya untuk berkembang.
Indikator-indikator   kinerja   sangat   bervariasi,   dari   kesemuanya   dapat   dikelompokkan menjadi dua, yaitu indikator kinerja yang berorientasi pada proses dan indikator kinerja yang
berorientasi pada hasil, seperti terlihat dalam tabel berikut :
Tabel Perbandingan Indikator Pelayanan Publik
Pakar Indikator
Berorientasi hasil Berorientasi proses
McDonald dan Lawton 1997 Efficiency
Effectiveness Salim  Woodward 1992
Economy Efficiency
Effectiveness Equity
Levinne 1990 Responsivitas
Responsibilitas
Akuntabilitas Zeitaml,   Parasuraman   dan
Berry 1990 : Tangibles
Reliability Responsiveness
Assurance Empathy
Kep.   MENPAN   No.   632004, Standar Pelayanan Publik
Waktu penyelesaian Biaya pelayanan
Produk pelayanan Prosedur pelayanan
Sarana dan prasarana Kompetensi   petugas   pemberi
pelayanan
Kep.   MENPAN   No.   632004, Azas Pelayanan Publik :
Transparansi Akuntabilitas
Kondisional Partisipatif
Kesamaan hak Keseimbangan   hak   dan
kewajiban
Kep.   MENPAN   No.   632004, Prinsip Pelayanan Publik
Ketepatan waktu Akurasi
Kesederhanaan Kejelasan
Keamanan Tanggung jawab
Kelengkapan   sarana   dan prasarana
Kemudahan akses Kedisiplinan,   kesopanan   dan
keramahan Kenyamanan
Gibson,   Ivancevich Donnelly 1990
Kepuasan Efisiensi
Produksi Perkembangan
Keadaptasian Kelangsungan hidup
Sumber : Ratminto 2007; 178-179 Untuk   mengukur   kinerja   harus   dipergunakan   dua   jenis   ukuran   yaitu   ukuran   yang
berorientasi pada proses dan ukuran yang berorientasi pada hasil.
B.
Ukuran yang berorientasi pada hasil:
1. Efektifitas,
2. Produktifitas,
3. Efisiensi,
4. Kepuasan,
5. Keadilan.
C.
Ukuran yang berorintasi pada proses:
1. Responsivitas,
2. Responsibilitas,
3. Akuntabilitas,
4. Keadaptasian,
5. Kelangsungan hidup,
6. Keterbukaantransparansi,
7. Empati.
D.
Pengukuran kinerja pelayanan
Uraian tentang pengukuran kinerja di atas adalah pengukuran kinerja pemerintah secara umum, sedangkan instrument kinerja pelayanan publik masih belum ada. Pengukuran kinerja
pelayanan   dapat   dilakukan   dengan  menggunakan  instrument   pengukuran  kinerja  pelayanan untuk sektor swasta yang telah dikembangkan oleh Zeithaml, Parasuraman dan Berry , seperti
tergambar dalam tabel berikut :
Instrumen Pengukuran Kinerja Pelayanan
No. Indikator
Contoh Pertanyaan Yang Dikembangkan
1 Tangibles
a.
Apakah   fasilitas   operasional   sesuai   dengan kebutuhan dalam pelaksanaan tugas?
b.
Apakah fasilitas tersebut cukup mudah di dapat dan dioperaionalkan   serta   dapat   menghasilkan   output   yang
berkualitasbagus?
c.
Apakah   infrastruktur   pendukung   selalu   memenuhi standar   kualitas   dan   memenuhi   perubahan   kebutuhan
konsumen? 2
Reliability
a.
Sejauh mana informasi yang diberikan kepada klien tepat dan dapat dipertanggungjawabkan?
b.
Apakah konsumen  segera mendapatkan  perbaikan apabila terjadi kesalahan?
3 Responsiveness
a. Bagaiman respon provider jika ada klien yang komplain?
b. Apakah provider segera   memberi   penyelesaian   secara
tepat? 4
Competence
a.
Bagaimana kesesuaian antara kemampuan petugas dengan fungsitugas?
b.
Apakah provider cukup   tanggap   untuk   melayani klien?
c.
Apakah   organisasi   mengadakan   pelatihan   untuk meningkatkan   kemampuan   aparat   sesuai   dengan
perkembanganperubahan tugas? 5
Courtesy Bagaiman   sikap   petugas   dalam   memberikan   pelayanan
kepada klien? Apakah petugas cukup ramah dan sopan?
6 Credibility
a.
Bagaimana reputasi kantorlembaga tersebut?
b.
Apakah   biaya   yang   dibayarkan   oleh   klien   sesuai dengan outputjasa yang diperoleh?
c.
Apakah petugas selalu ada pada jam kerja? 7
Security Apakah ada jaminan keamanankeselamatan terhadap klien
dalam mekanisme tersebut? 8
Access
a.
Bagaimana klien mendapatkan informasi?
b.
Apakah   klien   murah   dan   mudah   menghubungi petugas untuk mendapatkan pelayanan?
c.
Apakah   lokasi   kantor   tersebut   mudah   dijangkau semua klien?
d.
Apakah prosedur yang diterapkan sederhana?
e.
Apakah   informasi   untuk   konsumen   mudah   didapat dan jelas?
9 Communication
Bagaimana   petugas   menjelaskan   prosedurmekanisme untuk mendapatkan pelayanan?
Apakah klien segera bisa mendapatkan respon jika terjadi kesalahan?
Apakah   semua   keluhanpengaduan   akan   dijawab   segera dan   jika   perlu   keluhan   atau   pengaduan   diberi follow
up secar detail? Apakah   tersedia feedback lewat   radio   feedback
interactive? 10
Understanding the
customer Apakah providers tanggap terhadap kebutuhan klien?
Sumber : Diadaptasikan dari Zeithaml, Parasuraman dan Berry dalam Ratminto 2007;183-185
BAB VI OTONOMI DAERAH DAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN