Pengertian Tunarungu Deskripsi Teori 1. Tinjauan Tentang Anak Tunarungu

BAB II LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teori 1. Tinjauan Tentang Anak Tunarungu

a. Pengertian Tunarungu

Tunarungu dapat diartikan sebagai suatu keadaan kehilangan pendengaran yang mengakibatkan seseorang tidak dapat menangkap berbagai rangsangan, terutama melalui pendengaran. Batasan anak tunarungu telah banyak dikemukakan oleh para ahli yang kesemuanya mempunyai pengertaian hampir sama. Berikut ini dikemukakan beberapa definisi tentang tunarungu, yaitu : 1. Andreas Dwidjosumarto 1990 : 1 dalam Sutjihati Somantri 1996 : 75 mengemukakan bahwa : Seseorang yang tidak atau kurang mendengar suara dikatakan tunarungu. Ketunarunguan dibedakan menjadi dua kategori, yaitu tuli deaf dan kurang dengar hard of hearing. Tuli adalah mereka yang indera pendengarannya tidak berfungsi lagi. Sedangkan kurang dengar adalah mereka yang indera pendengaranya mengalami kerusakan tetapi masih dapat berfungsi untuk mendengar baik dengan maupun tanpa alat bantu dengar hearing aids. 2. Moores, 1982: 6 dalam Mulyono Sudjadi 1994 : 21 mengatakan bahwa seseorang dikatakan Tunarungu apabila ” . . . pendengarannya rusak pada satu taraf tertentu biasanya 70db atau lebih sehingga menghalangi pengertian suatu pembicaraan melaui indera pendengaran baik tanpa maupun dengan alat bantu dengar hearing aids”. 3. Heward dan Orlansky dalam Mulyono Sudjadi 1994:60 mengemukakan pendapatnya tentang Tunarungu yakni: ” . . . merupakan kerusakan sensori, akibatnya suara atau bunyi tersebut tidak mempunyai arti dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang tuli tidak dapat menggunakan pendengarannya untuk mengerti pembicaraan, walaupun sebagian suara dapat diterima baik tanpa maupun dengan alat bantu dengar ”. Memperhatikan batasan-batasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tunarungu adalah mereka yang kehilangan pendengaran baik sebagian hard of hearing maupun seluruhnya deaf yang menyebabkan pendengarannya tidak berfungsi dalam kehidupan sehari-hari sehingga memerlukan bimbingan dan pendidikan khusus untuk mencapai kehidupan lahir batin yang layak.

b. Klasifikasi Anak Tunarungu 1. Klasifikasi Secara Umum