Penelitian Terdahulu yang Relevan

kelopok-kelompok yang bermakna, relative samadan dapat diidentifikasikan. Tujuan segmentasi pasar adalah membuat para pemasar mampu menyelesaikan bauran pemasaran untuk memenuhi kebutuhan satu atau lebih segmen pasar tertentu. Segmentasi pasar merupakan suatu aktivitas membagi atau mengelompokkan pasar yang heterogen menjadi pasar yang homogen atau memiliki kesamaan dalam hal minat, daya beli, geografi, perilaku pembelian maupun gaya hidup. Kotler 2009 menyatakan: “Market segmentation is the process of breaking a heterogeneous group of potential buyer into smaller homogeneous groups of buyer, that is with relatively similar buying characteristics or needs”. Targeting Menurut Kotler 2009 setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmen pasar, selanjutnya adalah mengevaluasi beragam segmen tersebut untuk memutuskan segmen mana yang menjadi target market.Dalam mengevaluasi segmen pasar yang berbeda perusahaan harus melihat dua faktor yaitu daya tarik pasar secara keseluruhan serta tujuan dan resource perusahaan. Positioning Menurut Kotler 2009 positioning adalah image atau citra yang terbentuk di benak seorang konsumen dari sebuah nama perusahaan atau produk. Posititioning adalah bagaimana sebuah produk dimata konsumen yang membedakannya dengan produk pesaing.Dalam hal ini termasuk brand image, manfaat yang dijanjikan serta competitive advantage.Inilah alasan kenapa konsumen memilih produk suatu perusahaan bukan produk pesaing.

2.6. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Prasetya 2010 dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility „Lifebuoy Berbagi Sehat‟ terhadap Loyalitas Konsumen dan Citra Perusahaan Unilever IndonesiaStudi Kasus di Kota Bogor mendapatkan kesimpulan bahwa Brand Awareness produk Lifebuoy di kota Bogor mencapai 100 persen aware dengan posisi Top of Mind 61 persen, Brand Recall 33 persen dan Brand Recognition 6 persen. Sementara efektifitas iklan televisi CSR “Lifebuoy Berbagi Sehat” melalui perhitungan CRI adalah sebesar 76,99 persen. Kemudian terdapat hubungan positif yang kuat antara kegiatan CSR dengan loyalitas konsumennya 39,2 serta positif lemah dengan citra perusahaan 16,1. Jatmiko 2011 dalam skripsi berjudul Kajian Citra Perusahaan Melalui Kegiatan Corporate Social Responsibility pada Bank “X” Bogor pada tahun 2011.Penelitian ini meneliti hubungan antara TJS yang dilakukan perusahaan terhadap citra perusahaan setelah dilakukan program TJS tersebut.Penelitian tersebut menggunakan analisis faktor, dengan hasil responden menilai citr a yang dibangun oleh Bank “X” melalui program CSR sudah baik.Penelitian ini menggunakan 6 enam dimensi untuk menjelaskan hubungan antara citra perusahaan melalui kegiatan CSR. Keenam dimensi tersebut adalah successful 90,4, business wise 89,1, character 89, cooperative 73,2, withdrawn 70,4 dan dynamic 67,2. Setelah dilakukan analisis faktor, keenam dimensi tersebut mampu menjelaskan variasi 64,745. Ramadhani 2011 dalam skripsi berjudul Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Citra dan Loyalitas Konsumen PT. Indosiar Visual Mandiri Tbk. pada tahun 2011 Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa penilaian responden terhadap citra PT IVM melalui kegiatan Peduli Kasih masuk dalam kategori baik 3,14 –3,69 sesuai 6 enam indikator yang diteliti, sedangkan pengukuran terhadap loyalitas konsumen dengan parameter 4 empat indikator yang diteliti didominasi oleh responden setuju 59, yang bersedia menonton ulang tayangan Indosiar. Kegiatan CSR PT IVM melalui PPKI menghasilkan pengaruh paling besar terhadap dimensi dynamic pada citra perusahaan, yang dijelaskan oleh nilai R Square = 33,2 dan pengaruh paling kecil terhadap dimensi withdrawn dengan nilai R Square = 7,7. Hal lainnya ditemui pengaruh positif dan nyata antara program CSR Peduli Kasih dengan citra PT IVM, yang dijelaskan oleh nilai R Square = 30 dan juga ditemui pengaruh nyata program CSR Peduli Kasih terhadap loyalitas konsumen, yang dijelaskan oleh nilai R Square = 8,3.

III. METODE PENELITIAN