Perusahaan juga berupaya mengembangkan pasar didalam negeri dan juga memperluas jaringan industri-industri luar negeri yangmenjadi
masih membutuhkan pasokan barang dari PT. AT.
4.1.14 Pelaksanaan CSR Menurut Tujuan Perusahaan
Berkaitan dengan
pelaksanaan program
CSR, CSR
bisa dikelompokkan ke dalam beberapa kategori. Meskipun cenderung
menyederhanakan realitas. Pengkategorian dapat memotivasi perusahaan dalam mengembangkan program CSR dan dapat pula dijadikan cermin dan
guideline untuk menentukan model CSR yang tepat. PT. AT pun telah melakukan CSR, kemudian digolongkan
berdasarkan proporsi keuntungan perusahaan dan besarnya anggaran CSR yaitu PT. AT termasuk dalam perusahaan reformis, perusahaan ini
memiliki profit dan anggaran CSR yang tinggi. Perusahaan seperti ini memandang CSR bukan sebagai beban, melainkan sebagai peluang untuk
lebih maju, Suharto 2007. Sedangkan berdasarkan tujuan CSR: apakah untuk promosi atau
pemberdayaan masyarakat, PT. AT termasuk dalam perusahaan agresif yaitu CSR lebih ditujukan untuk pemberdayaan daripada promosi.
Perusahaan seperti ini lebih mementingkan karya nyata daripada tebar pesona, Suharto 2007.
4.1.15 CSR pada Program Pembangunan Jalan Desa Guna memberikan manfaat terhadap masyarakat sekitar dan juga
untuk memperlancar pengangkutan hasil produksi mineral logam pasir besiyang berasal dari penambangan IPR perusahaan berinisiatif
melakukan perbaikan jalan menuju pertambangan dan beberapa jalan kecil di lingkungan sekitar jalan utama. Pembangunan jalan ini lebih
menitikberatkan kepada pengerasan dan juga dengan teknik rel. Sehingga dana yang dikeluarkan oleh perusahaan lebih efektif dan efisien dengan
total biaya kurang lebih sekitar Rp. 2.000.000.000,- yang terinci dalam Tabel 7 sebagai berikut:
Tabel 7. Rincian Biaya yang Dikeluarkan Oleh PT. AT untuk Program CSR Pembangunan Jalan
No Keterangan
Qty UOM
Unit Price Rp
Total Price Rp
1 Beton 6 km
6000 mtr
273,780 1,642,677,037
2 Sewa Excavator 1
bulan 1
bln 35,000,000
35,000,000 3
Sewa Compactor 1
bln 30,000,000
30,000,000 4
Mob Demob Alat Berat
2 unit
30,000,000 60,000,000
5 BBM Alat Berat
1 bulan 4500
ltr 6,000
27,000,000 6
Beli Molen 10
unit 7,500,000
75,000,000 7
BBM Molen 1 bulan
1500 ltr
6,000 9,000,000
8 Jaga Malam
2 orang 1,500,000
3,000,000 9
Kenderaan Operasional
1 bln
7,500,000 7,500,000
10 Gerobak Dorong 30
unit 350,000
10,500,000 11 Terpal, Ember,
Selang dll. 1
lot 15,000,000
15,000,000
Total Biaya 1,914,677,037
Sumber: Keuangan PT. Adjie Transindo, 2013
Pada awalnya jalan yang sudah terbentang sepanjang 6 km kondisinya sangat rusak berat, Kondisi ini diperparah lagi dengan cuaca
yang sering hujan sehingga jalan berlumpur dan dapat dikatakan tidak layak pakai oleh masyarakat desa. Oleh karena itu, jalan yang selama ini
menjadi jalan satu-satunya yang dilalui warga untuk beraktivitas perlu perbaikan dan sebagian yang masih belum tersambung dibuat jalan baru.
Tahapan proses perbaikan dapat terlihat dari Gambar 6 hingga Gambar 10. Banyak permasalahan dalam proses pembuatan jalan ini dikarenakan
medan yang cukup berat.
Gambar 6. Perbaikan jalan tahap 1
Proses perbaikan dilakukan pada jalan yang rusak dan mengandung lumpur dengan cara digerus dengan menggunakan alat berat, bagian
lumpur yang menggenangi jalan dipisahkan sehingga jalan menjadi tidak berlumpur. Setelah jalan kering maka jalan sudah bisa ditambahkan
bebatuan. Tahapan pekerjaan ini merupakan tahapan yang sulit dan memakan banyak waktu dengan adanya cuaca yang tidak menentu.
Alat-alat berat yang dibawa banyak mengalami masalah karena medan jalan yang sempit dan dekat dengan perumahan warga. Pengerjaan
ini dilakukan 24 jam non-stop kurang lebih rampung dalam 1 bulan.
Gambar 7. Perbaikan jalan tahap 2
Beberapa ruas jalan yang membutuhkan jembatan kecil untuk menyambung pun dibangun. Perbaikan tersebut dilakukan dengan tidak
sekaligus melainkan dengan beberapa tahap, agar akses jalan masih tetap bisa digunakan oleh warga desa yang masih harus melakukan aktivitas
setiap harinya. Setelah penggerusan selesai, jalan akan lebih kering yang akan memudahkan dalam pemasangan batu.
Gambar 8. Perbaikan jalan tahap 3
Pelaksanaan perbaikan jalan dilakukan dengan bekerjasama antara masyarakat dengan pihak perusahaan. Jalan diberikan batu kali yang
berukuran besar, untuk penempatannya warga yang ikut tergabung dalam proyek ini diharuskan meletakkan batu dengan cara ditancapkan.
.
Gambar 9. Perbaikan jalan tahap 4
Terlihat setelah pemasangan batu tahap pengerasan atau pengecoran dengan menggunakan adukan semen oleh warga dilakukan dan dipantau
oleh tim dari perusahaaan. Dilakukan dengan teknik “sebelah-sebelah”,
agar jalan masih bisa dilalui oleh warga yang beraktifitas.
Gambar 10. Perbaikan jalan tahap 5
Setelah memakan waktu sekitar 3 bulan kurang maka pembuatan jalan yang telah dilakukan oleh PT. AT sepanjang 6 km siap digunakan
oleh pengguna jalan, baik itu warga masyarakat desa maupun dari pihak perusahaan.
4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner