Nilai yang positif menandakan hubungan yang searah antara hasil produksikaret dengan jumlah pupuk yang digunakan. Artinya penambahan hasil
produksikaret akan meningkatkan jumlah pupuk yang digunakan, dan sebaliknya penurunan hasil produksi karet akan menurunkan jumlah pupuk yang digunakan.
Hubungan antara hasil produksi karet dengan jumlah pupuk yang digunakan tergolong rendah, ini ditandai dengan nilai r yang diperoleh yaitu 0,364.
3. Koefisien korelasi antara hasil produksi karet Y dengan curah hujan X
3
.
r
yx3
=
{ }
{ }
2 2
2 3
2 3
3 1
3
Y Y
n X
X n
Y X
Y X
n ∑
− ∑
∑ −
∑ ∑
∑ −
∑
=
{ }
{ }
2 2
54047862 14
3,20397E 10
50612,00 261313382
10 54047862
50612,00 11
2,69968E 10
− +
− −
+
= -0,296 Nilai yang negatif menandakan hubungan yang tidak searah antara hasil
produksi karet dengan curah hujan. Artinya penambahan curah hujan akan menurunkan hasil produksi, dan sebaliknya penurunancurah hujan akan menambah
hasil produksi karet. Hubungan antara hasil produksi karet dengan curah hujan tergolong rendah, ini ditandai dengan nilai r yang diperoleh yaitu -0,296..
3.7 Perhitungan Korelasi Antar Variabel Bebas
1. Koefisien korelasi antara luas lahan X
1
dengan jumlah pupuk X
2
.
Universitas Sumatera Utara
r
12
=
{ }
{ }
2 2
2 2
2 1
2 1
2 1
2 1
X X
n X
X n
X X
X X
n ∑
− ∑
∑ −
∑ ∑
∑ −
∑
=
{ }
{ }
2 2
4714,639 1
3756702,35 10
69967,34 555655238
10 4714,639
69967,34 3
36924949,8 10
− −
−
= 0,39
2. Koefisien korelasi antara luas lahan X
1
dengan curah hujan X
3
r
13
=
{ }
{ }
2 3
2 3
2 1
2 1
3 1
3 1
X X
n X
X n
X X
X X
n ∑
− ∑
∑ −
∑ ∑
∑ −
∑
=
{ }
{ }
2 2
50612,00 261313382
10 69967,34
555655238 10
50612,00 69967,34
347270722 10
− −
−
= 0,371
3. Koefisien korelasi antara jumlah pupuk X
2
dengan curah hujan X
3
r
23
=
{ }
{ }
2 3
2 3
2 2
2 2
3 2
3 2
X X
n X
X n
X X
X X
n ∑
− ∑
∑ −
∑ ∑
∑ −
∑
=
{ }
{ }
2 2
50612,00 261313382
10 4714,639
1 3756702,35
10 50612,00
4714,639 24099200,5
10 −
− −
= 0,084
Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa : 1. Variabel X
1
luas lahan berkorelasi positif dan rendah terhadap X
2
jumlah pupuk.
Universitas Sumatera Utara
2. Variabel X
1
luas lahan berkorelasi positif dan rendah terhadap X
3
curah hujan
3. Variabel X
2
jumlah pupuk berkorelasi positif dan sangat rendah terhadap X
3
curah hujan
3.8 Pengujian Koefisien Regresi Linier Ganda
∧
Y = 606662,83 + 605,96X
1
-8,33X
2
+ 111,10X
3
Pengujian dapat dilakukan dengan merumuskan hipotesis berikut : H
: b
i
= 0 dimana i = 1,2,..k variabel bebas X
i
tidak berpengaruh terhadap Y
H
1
: b
i
≠ 0 dimana i = 1,2,..k variabel bebas X
i
berpengaruh terhadap Y Dimana :
Terima H jika t
hitung
t
tabel
Tolak H jika t
hitung
t
tabel
Untuk menguji hipotesis ini, maka menggunakan rumus kekeliruan baku Koefisien b
i
adalah sebagai berikut :
2 2
2 ...
12 .
1
i i
k y
bi
R x
s s
− ∑
=
Maka :
Universitas Sumatera Utara
2 1
2 1
2 123
. 1
1 R x
s s
y b
− ∑
=
= 1521
, 1
66112371 8
903950,350 −
= 0,016
2 2
2 2
2 123
. 2
1 R x
s s
y b
− ∑
=
= 0,1521
1 1533920
8 903950,350
− = 0,834
2 3
2 3
2 123
. 3
1 R x
s s
y b
− ∑
=
= 0,07056
1 5155928
8 903950,350
− = 0,434
Sehingga diperoleh distribusi t
i
dengan perhitungan
i i
i
sb b
t =
sebagai berikut :
1 1
1
sb b
t =
=
0,016 605,96
= 37872.5
Universitas Sumatera Utara
2 2
2
sb b
t =
=
0,083 8,33
= 100,36
3 3
3
sb b
t =
=
0,434 111,10
= 255,99
Dari tabel distribusi t dengan dk = 6 dan α = 0.05 diperoleh t
tabel
sebesar 2,45 dan dari hasil perhitungan diatas diperoleh :
1. t
1
= 37872.5 nilai mutlak t
tabel
= 2,45 2.
t
2
= 100,36 nilai mutlak t
tabel
= 2,45 3.
t
3
= 255,99 nilai mutlak t
tabel
= 2,45
Sehingga dari ketiga koefisien regresi tersebut variabel X
1
luas lahan, X
2
jumlah pupukdan X
3
curah hujan memiliki pengaruh yang berarti atau signifikan terhadap persamaan regresi yang didapat.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
IMPLEMENTASI SISTEM
4.1 Pengertian Implementasi Sistem