Bulk Density dan Konsentrasi

Tabel 1 Daftar literatur yang digunakan dalam studi No Literatur Jumlah Penulis 1 Lahan gambut 4 Boelter 1968, Bruun et al. 2009, Chen et al. 2008, Rydin dan Jeglum 2006 2 Kandungan karbon gambut 2 Wahyunto et al. 2003, Page et al. 2011 3 Drainase gambut 4 Furukawa et al. 2005, Hooijer et al. 2009, Minkkinen dan Laine 1998, Rothwell et al. 1996, 4 Kelapa sawit 3 Deptan 2011, ICCT 2012, Mutert et al. 1999 5 Proses siklus karbon di lahan gambut dan karbon dioksida 12 Achten dan Verchot 2011, Bond-Lamberty et al. 2004, Carlson et al. 2012, Couwenberg et al. 2010, Detwiler dan Hall 1988, IPCC 2003, IPCC 2006, Limpens et al. 2008, Melling dan Henson 2011, Miettinen dan Liew 2010, Oleszczuk et al. 2008, Verwer et al. 2008 6 Faktor emisi karbon dioksida 10 Fargione et al. 2008, Germer dan Sauerborn 2008, Hergoualch dan Verchot 2011, Hooijer et al. 2012, ICCT 2011, Melling et al. 2005, Murayama dan Bakar 1996, Murdiyarso et al. 2010, Reijnders dan Huijbregts 2008, Rieley dan Page 2008 f. kelapa sawit pada lahan gambut berdasarkan berbagai studi. g. Melakukan kajian nilai emisi karbon dioksida dari tanaman kelapa sawit pada lahan gambut wilayah Sumatera tahun 1990-2010. h. Melakukan kajian nilai emisi karbon dioksida dari tanaman kelapa sawit pada lahan gambut wilayah Sumatera dengan kecenderungan dari data historis tahun 1990-2030.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Bulk Density dan Konsentrasi

Karbon Lahan Gambut yang ditanam Kelapa Sawit Nilai bulk density serta konsentrasi karbon merupakan parameter yang digunakan dalam melakukan penghitungan untuk mendapatkan nilai emisi karbon tanah lahan gambut. Nilai tersebut dapat berbeda- beda akibat pengaruh dari tanaman yang ada di atas tanah dan dari proses yang terjadi dalam pengelolaan lahan gambut tersebut. Kehilangan karbon dari tanah gambut dapat dihitung dengan mengetahui perubahan pada total karbon stok pada awal pengukuran dan akhir pengukuran dengan cara [VxBDxCt1] - [VxBDxCt2] dimana V adalah volume m3, BD adalah rata-rata bulk density g cm-3, dan C merupakan persentase karbon yang berada di tanah gambut, t1 pada saat pengukuran awal dan t2 pada saat pengukuran akhir Melling dan Henson 2011. Jika emisi karbon dioksida dihitung dengan mengasumsikan nilai bulk density g cm -3 dan konsentrasi karbon yang sama pada pengukuran awal dan pengukuran akhir, tetapi terjadi perubahan volume menjadi lebih kecil dari sebelumnya, menunjukkan terjadinya pelepasan karbon. Tabel 2 Nilai bulk density dan konsentrasi karbon lahan gambut yang ditanami kelapa sawit pada lapisan kedalaman yang berbeda Lapisan Kedalaman cm Bulk Density g cm -3 Konsentrasi Karbon 0-5 0,2 53,9 5-20 0,12 56,5 20-50 0,08 57 50-70 0,09 58,2 Sumber : Murayama dan Bakar 1996 Nilai bulk density g cm -3 dan konsentrasi karbon pada studi Murayama dan Bakar 1996 menunjukkan bahwa pada lapisan kedalaman 0-5 cm memiliki total simpanan karbon yang lebih besar dibanding dengan umur kelapa sawit 5-20 cm, 20-50 cm dan 50-70 cm. Emisi CO 2 dari tanah timbul dari respirasi oleh akar tanaman, organisme hidup, dari mineralisasi bahan organik pada tanah tersebut, mikroorganisme yang mati dan tumbuhan yang mati Oleszczuk et al. 2008. Nilai bulk density menunjukkan tingkat dekomposisi Boelter 1968, pada lapisan atas 0-5 cm memiliki nilai bulk density yang tinggi sehingga menunjukkan lapisan atas yang lebih banyak terdekomposisi. Bulk density dan konsentrasi karbon pada lapisan kedalaman yang berbeda memiliki nilai yang berbeda Tabel 1.

4.2 Pengaruh Drainase terhadap emisi