Pengaruh dari alga terhadap organisme karang dimulai dari peningkatan nutrient pada terumbu karang. Hal ini memberikan pengaruh terhadap struktur
dan komunitas karang Tomascik Sender 1987; Wittenberg Hunte 1992 in Tanner 1995. Salah satu hipotesis yang berkaitan dengan peningkatan nutrient
adalah seiring peningkatan nutrient, pertumbuhan alga semakin meningkat. Hal ini memungkinkan alga bersaing dengan organisme karang ataupun organisme
sessile Birkeland 1977,1988; Pastork Bilyard 1985 in Tanner 1995.
2.3. Transplantasi Karang
2.3.1. Pengertian dan Pemanfaatan Transplantasi Karang
Transplantasi karang adalah suatu metode penanaman dan penumbuhan suatu koloni karang dengan metode fragmentasi dimana koloni tersebut diambil
dari suatu induk koloni tertentu. Transplantasi karang bertujuan untuk mempercepat regenerasi dari terumbu karang yang telah mengalami kerusakan,
atau sebagai cara untuk memperbaiki daerah terumbu karang Harriot Fisk 1988. Transplantasi karang telah dipelajari dan dikembangkan sebagai suatu
teknologi dalam pengelolaan terumbu karang terutama pada daerah-daerah bernilai ekonomi tinggi Harriot Fisk 1988.
Pada umumnya transplantasi karang dilakukan bertujuan untuk pelestarian dan perbaikan ekosistem, peruntukan kegiatan wisata, usaha
perikanan, perlindungan terhadap erosi pesisir dan berbagai kegiatan yang bersifat penelitian. Tujuan utama karang adalah mempercepat pemulihan ekosistem
terumbu karang Jaap 1999. Pada masa mendatang, transplantasi karang bertujuan memiliki banyak
kegunaan diantaranya untuk melapisi bangunan-bangunan bawah laut agar kokoh untuk menambah jumlah spesies karang yang langka atau terancam punah untuk
pengganti kebutuhan pengambilan karang hidup untuk akuarium Sadarun 1999.
2.3.2. Metode Transplantasi Karang
Hal-hal yang harus diperhartikan dalam transplantasi karang adalah proses pemotongan, pengambilan dan pengangkutan karang donor yang akan di
tranplantasikan. Pemotongan karang hendaknya mengikuti arah arus untuk menghindari penutupan koloni akibat pelendiran karang. Pengambilan karang
donor hendaknya disesuaikan dengan lokasi transplantasi untuk menghindari stres pada karang. Stres pada karang adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh
perubahan ekosistem atau faktor eksternal maupun internal yang menyebabkan produktivitas karang menurun. Stres pada karang menyebabkan perubahan pada
metabolisme, pertumbuhan, warna memucat, tingkah laku mengeluarkan lendir berlebih dan reproduksinya akibat faktor-faktor yang membatasi aktivitas
organisme tersebut Saenger Holmes 1992 in Zulfikar 2003. Secara biologis transplantasi karang dinyatakan sukses dengan tingkat
ketahanan hidup berkisar 50-100 ketika karang ditransplantasikan pada habitat yang serupa dengan habitat dimana mereka dikoleksi Harriot Fisk 1988.
2.3.3. Transplantasi Karang di Indonesia