Aplikasi Arang Aktif pada Tanaman Melina 1 Persiapan media dan pemeliharaan tanaman
33
Derajat kristalinitas X = amorf
bagian kristalin
bagian kristalin
bagian +
x 100 Jarak antar lapisan aromatik d
002
: = 2 d sin Ө dan d =
Tinggi lapisan aromatik Lc pada Ө 24-25 : Lc
002
= Lebar lapisan aromatik La pada
Ө 43 : La
100
= Jumlah lapisan aromatik N : N =
d Lc
= 0,15406 nm panjang gelombang dari radiasi sinar Cu β = intensitas ½ tinggi dan lebar intensitas difraksi radian
K = tetapan untuk lembaran graphene 0,89 Ө = sudut difraksi
X = derajat kristalinitas 4.
Komponen penyusun Kromatografi merupakan salah satu metode pemisahan komponen-
komponen campuran di mana sampel berkesetimbangan diantara dua fasa, fasa gerak yang membawa sampel dan fasa diam yang menahan sampel secara selektif
Hendayana, 1994. Pemisahan dengan kromatografi didasarkan pada perbedaan kesetimbangan komponen-komponen campuran diantara fasa gerak fasa mobil
dan fasa diam. Analisa komponen tempurung kemiri, arang dan arang aktif di dalam penelitian ini menggunakan kromatografi Pyr-GCMS dengan gas Helium
He sebagai fasa gerak. Sampel berbentuk serbuk sebanyak 10 mg dimasukkan kedalam kuvet sel dan dipanaskan dengan menggunakan suhu terprogram yang
secara bertahap meningkat dari 100 – 250 C dengan waktu analisa dilakukan
selama 60 menit.
3.3.4. Aplikasi Arang Aktif pada Tanaman Melina 3.3.4.1 Persiapan media dan pemeliharaan tanaman
1. Persiapan media perkecambahan Untuk media perkecambahan digunakan tanah dan pasir sungai dengan
perbandingan 1 : 2. Media kemudian dimasukkan ke dalam bak perkecambahan. K
β coc Ө 2 Sin
Ө K
β coc Ө
34
2. Perkecambahan benih tanaman melina Benih yang akan digunakan sebagai bibit berasal dari tanaman melina
yang tumbuh pada kawasan hutan dengan tujuan khusus KHDTK Borisallo kabupaten Gowa, propinsi Sulawesi Selatan yang telah berumur 16 tahun. Benih
direndam dalam air dingin selama 5 menit, benih yang terapung dibuang, dan yang tenggelam disemai di atas bak kecambah yang telah terisi media dan ditutup
kembali dengan media. Waktu perkecambahan dilakukan selama 17 hari, dan penyiraman dilakukan dengan melihat kondisi media kecambah.
3. Persiapan media tanam Tanah yang digunakan sebagai media diambil dari kebun bekas tanaman
singkong. Tanah kemudian dicampur dengan arang aktif dan pupuk kandang kotoran ayam sesuai perlakuan dan dimasukkan ke dalam polybag ukuran 10 x
15 cm. Setiap polybag berisi 1.000 gram media. 4. Penanaman dan pemeliharaan
Penyapihan bibit dari bak kecambah dilakukan setelah benih dikecambahkan selam 17 hari. Waktu penyapihan bibit dilakukan pada sore hari
untuk menghindari terkena sinar matahari, sehingga tidak terjadi dehidrasi yang bisa menyebabkan kematian pada bibit. Bibit yang disapih langsung ditanam pada
polybag yang telah berisi media. Pemeliharaan dilakukan dengan menyiram tanaman setiap hari yang dilaksanakan pada sore hari.
3.3.4.2 Pengumpulan data pertumbuhan Untuk mengetahui pengaruh arang dan arang aktif terhadap pertumbuhan
bibit tanaman melina dilakukan pengukuran terhadap variabel-variabel tinggi, diameter batang dan bobot biomassa bibit. Tinggi dan diameter batang bibit
diamati selama 70 hari dan pengukuran dilakukan setiap interval 10 hari. 1. Tinggi semai cm
Tinggi semai diukur menggunakan mistar dari bagian pangkal batang sampai titik tumbuh tertinggi dari semai.
2. Diameter semai mm Data diameter semai didapatkan dengan mengukur diameter semai jarak 1
cm dari leher akar dengan menggunakan kaliper.
35
3. Berat kering total tanaman g Bagian tajuk dan akar tanaman dipisahkan dan dikeringkan dalam oven
selama 48 jam pada temperatur 70 C Salisbury dan Ross, 1995. Setelah kering
bagian tajuk dan akar masing-masing ditimbang beratnya bobot bimassa. 4. Kualitas bibit
Indeks mutu bibit Q = BK Tajuk g + BK Akar g Tinggi cm + BK Tajuk g
Diameter mm BK Akar g
Keterangan : BK = berat kering
Kriteria yang digunakan adalah anakan dengan nilai Q kurang dari 0,09 kurang baik untuk bisa bertahan hidup pada kondisi lapang. Untuk yang lebih dari
0,09 anakan bisa bertahan hidup dengan baik di lapangan Bickelhaupt, 1980. 5. Analisis serapan hara tanaman
Umumnya daun mengandung lebih banyak nitrogen, fosfor dan kalium dibandingkan dengan keseluruhan sistem tajuk Salisbury Ross, 1995. Analisa
serapan hara tanaman melina dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bahan kering daun. Analisa serapan hara tanaman melina dilakukan pada
beberapan makrohara dan mikrohara esensial yaitu unsur N, P dan beberapa mineral alkali lainnya. Analisa N dilakukan dengan metode Kjeldahl dan analisa P
dilakukan dengan metode pengabuan kering Harjono dan Warsito, 1992. Sedangkan beberapa mineral alkali ditetapkan dengan menggunakan alat AAS
Atomic Absorption Spectrophotometer.