64 dapat disimpulkan bahwa arang aktif tempurung kemiri dari hasil penelitian ini
yang mutunya memenuhi standar SNI 06-3730-1995 adalah arang aktif yang diaktivasi dengan menggunakan perlakuan aktivator uap H
2
O dengan waktu 120 menit pada suhu 750
C A2W2S3, dimana dengan perlakuan tersebut didapatkan arang aktif dengan rendemen sebesar 56,67 .
4.5 Aplikasi Arang Aktif pada Tanaman Melina
Aplikasi arang aktif tempurung kemiri pada tanaman sangat penting dilakukan untuk mendapatkan bukti secara nyata akan fungsi atau manfaat produk
tersebut. Penelitian aplikasi arang aktif sebagai komponen media tumbuh tanaman merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk diversifikasi
pemanfaatan arang aktif tempurung kemiri. Di samping itu, juga untuk kebutuhan informasi tentang tingkat pertumbuhan dan biomassa tanaman yang ditumbuhkan
pada media yang diberi arang aktif. Penambahan suatu bahan ke dalam tanah yang bertujuan untuk meningkatkan hara tanaman disebut pupuk, sedangkan jika
penambahan bahan tersebut bertujuan hanya untuk memperbaiki sifat tanah disebut amelioran Hanafiah, 2007. Manfaat penambahan arang aktif ke dalam
tanah antara lain dapat meningkatkan total organik karbon dan mengurangi biomassa mikroba, respirasi, dan agregasi serta pengaruh pembekuan cahaya pada
tanah, karena arang aktif dapat menyerap dan menyimpan panas Weil et al. 2003. Selanjutnya Gusmailina et al. 2002 menyebutkan bahwa keuntungan
pemberian arang pada tanah, antara lain memperbaiki sirkulasi air dan udara di dalam tanah, sehingga dapat merangsang pertumbuhan akar dan memberikan
habitat untuk pertumbuhan semai tanaman.
4.5.1 Pertumbuhan dan mutu bibit tanaman melina
1. Pertumbuhan tinggi dan diameter batang Pertambahan ukuran tanaman melina ditentukan dengan cara mengukur
tinggi dan diameter batang tanaman tersebut. Data hasil pengukuran pertumbuhan tinggi dan diameter batang tanaman melina disajikan pada Lampiran 2. Rataan
pertumbuhan tinggi dan diameter batang tanaman melina dalam waktu 60 hari disajikan pada Tabel 9.
65 Tabel 9 Rataan pertumbuhan tinggi dan diameter batang melina
Pertumbuhan Tinggi
Peningkatan Diameter
Peningkatan Perlakuan
tinggi terhadap batang
diameter batang Control
terhadap control cm
mm P0 86,6 - 7,4 -
P1 87,9
1,50 8,0
8,11 P2 89,5
3,35 8,4
13,51 P3 79,2
- 8,54
8,6 16,22
P4 99,6 15,01
8,6 16,22
P5 103,0
18,94 9,4
27,03 P6
93,7 8,20
10,8 45,95
Keterangan : P0 = kontrol P4 = 5 arang aktif P1 = 5 arang P5 = 10 arang aktif
P2 = 10 arang P6 = 15 arang aktif P3 = 15 arang
Berdasarkan data pada Lampiran 2 diketahui bahwa secara umum tinggi tanaman melina mengalami peningkatan seiring bertambahnya umur tanaman.
Dalam waktu 60 hari bibit tanaman melina mengalami peningkatan pertumbuhan tinggi antara 79,2 – 103,0 cm atau rata-rata 91,4 cm. Hasil analisis sidik ragam
Lampiran 10 menunjukkan bahwa perlakuan media tumbuh campuran media berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman. Selanjutnya hasil
uji Duncan Lampiran 19 menunjukkan bahwa pertumbuhan tinggi tanaman berbeda tidak nyata pada media tumbuh yang diberi arang aktif 5 , 10
maupun 15 . Pertumbuhan tinggi tanaman pada media yang diberi 5 dan 10 arang aktif berbeda nyata dengan pertumbuhan tinggi tanaman baik pada media
kontrol maupun pada media yang diberi 5, 10 dan 15 arang. Pertumbuhan tinggi tanaman melina umur 70 hari pada tiga perlakuan media tumbuh
ditunjukkan pada Gambar 6.
66
Pertumbuhan tinggi melina yang tertinggi 103,0 cm ditunjukkan oleh tanaman pada media yang diberi 10 arang aktif P5, dan yang terendah
79,2 cm adalah tanaman pada media yang diberi 15 arang P3. Pada Tabel 9 ditunjukkan bahwa pemberian 5 – 10 arang pada media hanya dapat
meningkatkan peningkatan pertumbuhan tinggi sebesar 1,50 – 3,35 dibandingkan dengan pertumbuhan tanaman pada media kontrol P0, selanjutnya
pemberian 15 arang pada media tidak dapat lagi meningkatkan pertumbuhan tinggi. Peningkatan pertumbuhan tinggi tanaman melina 3,35 pada media yang
diberi 10 arang tempurung kemiri lebih rendah bila dibandingkan dengan peningkatan pertumbuhan tinggi tanaman cabai merah 11 pada media yang
diberi 5 arang bambu dan 10 arang sekam Gusmailina dan Pari, 2002. Penambahan arang aktif dengan kadar 5 – 10 pada media dapat meningkatkan
pertumbuhan tinggi tanaman sebesar 15,01 – 18,94, akan tetapi jika pemberian arang aktif pada media ditingkatkan menjadi 15, pertumbuhan tinggi tanaman
justru menurun menjadi hanya 8,20 . Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Gusmailina et al.2001 yang menemukan bahwa penambahan arang
dan arang aktif bambu pada media tumbuh dapat meningkatkan pertumbuhan Gambar 6 Pertumbuhan tinggi tanaman melina umur 70 hari : media kontrol
P0
, media arang 10
P2
dan media arang aktif 10
P5
.
67 tinggi anakan Eucalyptus urophylla lebih baik dibandingkan dengan kontrol.
Berdasarkan data pada Lampiran 2 dapat diketahui bahwa secara umum diameter batang tanaman melina mengalami peningkatan seiring bertambahnya umur
tanaman. Pertumbuhan diameter batang melina umur 70 hari pada tiga perlakuan media tumbuh seperti ditunjukkan pada Gambar 7.
Dalam waktu 60 hari tanaman melina mengalami peningkatan pertumbuhan diameter batang antara 7,4 – 10,8 mm atau rata-rata 8,7 mm. Hasil
analisis sidik ragam Lampiran 11 menunjukkan bahwa perlakuan media tumbuh campuran media berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan diameter
batang tanaman melina. Selanjutnya hasil uji Duncan Lampiran 20 menunjukkan bahwa pertumbuhan diameter batang yang tertinggi 10,8 mm dimiliki oleh
tanaman pada media tumbuh yang diberi 15 arang aktif dan berbeda nyata dengan diameter batang tanaman pada semua perlakuan media tumbuh lainnya.
Pertumbuhan diameter batang tanaman pada media tumbuh yang diberi 5 dan 10 arang aktif serta media yang diberi 10 dan 15 arang masing-masing
berbeda tidak nyata, akan tetapi berbeda nyata dengan pertumbuhan diameter tanaman pada media kontrol maupun media yang diberi 5 arang. Pertumbuhan
diameter batang yang tertinggi 10,8 mm dimiliki oleh tanaman melina pada media tumbuh yang diberi 15 arang aktif, sedangkan yang terendah 7,4 mm
adalah tanaman pada media kontrol. Pada Tabel 9 ditunjukkan bahwa pada media Gambar 7. Pertumbuhan diameter batang tanaman melina umur 70 hari : media
kontrol
P0
; media arang 10
P2
; media arang aktif 10
P5
.
68 tumbuh yang diberi 5 – 15 arang hanya dapat meningkatkan pertumbuhan
diameter batang sebesar 8,11 – 16,22 dibandingkan dengan diameter tanaman pada media kontrol, sedangkan media yang diberi 5 – 15 arang aktif dapat
meningkatkan pertumbuhan diameter tanaman melina sebesar 16,22 – 45,95 .
2. Bobot biomassa Pertambahan bobot biomassa tanaman melina diukur dengan cara memanen
seluruh tanaman dengan memisahkan bagian pucuk dengan akarnya, kemudian dikeringkan dan ditimbang untuk mendapatkan bobot biomassa kering masing-
masing bagian. Rataan bobot biomassa kering melina umur 70 hari disajikan pada Tabel 10.
Tabel 10 Rataan bobot biomassa kering melina umur 70 hari
Bobot biomassa kering Peningkatan
Perlakuan Tajuk
Akar Tajuk + akar
tajuk + akar Terhadap
control gr
gr gr
P0 15,5 3,2 18,7 - P1 17,8 3,6 21,4
14,44 P2 20,3 3,7 24,0
28,34 P3 17,0 5,1 22,1
18,18 P4 24,5 4,7 29,2
56,15 P5 27,0 5,0 32,0
71,12 P6 23,8 5,9 29,7
58,82 Keterangan : P0 = kontrol P4 = 5 arang aktif
P1 = 5 arang P5 = 10 arang aktif P2 = 10 arang P6 = 15 arang aktif
P3 = 15 arang
Dari data pada Tabel 10 dapat dijelaskan bahwa hasil aplikasi arang aktif tempurung kemiri sebagai komponen media tumbuh menunjukkan respon positif
baik terhadap pertumbuhan biomassa tajuk maupun akar tanaman melina. Sidik ragam bobot biomassa tanaman melina Lampiran 12 menunjukkan bahwa
perlakuan media tumbuh campuran media berpengaruh sangat nyata terhadap
69 bobot biomassa. Selanjutnya dari hasil uji Duncan Lampiran 21 dapat dijelaskan
bahwa media tumbuh yang diberi 10 arang aktif menghasilkan tanaman dengan bobot biomassa yang tertinggi 32,0 g dan berbeda tidak nyata dengan bobot
biomassa tanaman pada media tumbuh yang diberi 5 dan 15 arang aktif, akan tetapi berbeda nyata dengan bobot biomassa tanaman baik pada media kontrol
maupun media yang diberi 5 – 15 arang. Tanaman melina yang ditanam pada media tumbuh yang diberi 5 – 15 arang aktif dapat meningkatkan bobot
biomassa sebesar 56,15 - 71,12, sedangkan yang ditanam pada media yang diberi 5 – 15 arang dapat meningkatkan bobot biomassa hanya sebesar 14,44 – 28,34
. Hasil penelitian ini menguatkan pernyataan Ciner Tipirdamaz 2002 yang mengemukakan bahwa arang aktif memberikan pengaruh sangat nyata terhadap
pertumbuhan akar dan bobot biomassa tanaman pule landak, serta pengembangan stek tanaman Capsicum omnium. Lebih tingginya bobot biomassa tanaman pada
media tumbuh yang diberi arang atau arang aktif daripada bobot biomassa tanaman pada media kontrol, tidak hanya merupakan sumbangan dari pertumbuhan tinggi
dan diameter batang tanaman, tetapi juga merupakan sumbangan dari pertumbuhan akar.
Pada Gambar 8 dapat dilihat bahwa tanaman melina pada media yang diberi 10 arang P2 atau 10 arang aktif P5 menghasilkan rambut akar yang
lebih banyak dibanding tanaman pada media kontrol P0. Pembentukan rambut Gambar 8 Pertumbuhan akar tanaman melina umur 70 hari : media kontrol
P0
; media arang 10
P2
; media arang aktif 10
P5
.
70 akar yang lebih banyak tersebut diantaranya dapat disebabkan oleh pengaruh suhu
tanah. Arang aktif dan arang adalah bahan yang berwarna hitam, sehingga menyerap panas matahari. JICA 1997 melaporkan bahwa jika 1 m
2
permukaan tanah ditaburi dengan 200 g arang, suhu permukaan tanah akan meningkat sebesar
7 C. Jumlah dan laju pembentukan rambut akar lebih tinggi pada tanah yang
bersuhu 26 C daripada yang bersuhu 15
C Gardner et al. 1991. Akar halus dan muda, terutama pada zona rambut akar merupakan bagian yang paling efektif
dalam fungsi pengambila hara. Selanjutnya Rao 2007 menjelaskan bahwa pertumbuhan suatu tanaman tidak hanya tergantung pada kapasitas tanah untuk
membebaskan haranya tetapi juga tergantung pada kapasitas sitem perakaran untuk menyerap hara-hara tersebut secara efisien.
3. Mutu bibit tanaman melina Untuk menilai apakah suatu bibit tanaman memiliki kemampuan bertahan
hidup pada kondisi lapang, maka perlu dilakukan penilaian mutu bibit tersebut. Mutu suatu bibit dapat dinilai dengan menghitung indeks mutu Q bibit tersebut
menggunakan parameter tinggi tanaman, diameter batang, bobot tajuk dan bobot akar. Hasil perhitungan Indeks mutu bibit tanaman melina umur 70 hari disajikan
pada Tabel 11. Tabel 11. Indeks mutu bibit melina
Bobot kering
Bobot kering
Tinggi Diameter
Indeks mutu bibit Perlakuan
Tajuk Akar
batang Nilai Q
Klasifikasi g
g cm
cm P0 15,5 3,2 95,9 0,95 0,18
√ P1 17,8 3,6 97,3 0,99 0,21
√ P2 20,3 3,7 98,2 1,05 0,24
√ P3 17,0 5,1 87,3 1,06 0,26
√ P4
24,5 4,7
109,4 1,09
0,28 √
P5 27,0
5,0 112,1
1,14 0,31
√ P6
23,8 5,9
102,1 1,28
0,35 √
Keterangan : P0 = kontrol P4 = 5 arang aktif P1 = 5 arang P5 = 10 arang aktif
P2 = 10 arang P6 = 15 arang aktif P3 = 15 arang
√ = memenuhi klasifikasi untuk bisa bertahan hidup dengan baik di lapang,
71 Pada Tabel 11 ditunjukkan bahwa indeks mutu bibit Q dari tanaman
melina berkisar 0,18 – 0,35. Hal ini berarti bahwa melina yang ditanam baik pada media yang diberi arang aktif atau arang, maupun pada media kontrol semuanya
menghasilkan bibit dengan klasifikasi bermutu baik Q 0,09 atau mampu betahan hidup dengan baik apabila ditanam di lapang. Bibit dengan indeks mutu
Q lebih dari 0,09 bisa bertahan hidup dengan baik di lapang Bickelhaupt, 1980. Walaupun demikian pemberian arang dan terutama arang aktif pada media tumbuh
dapat menghasilkan bibit melina dengan indeks mutu yang lebih tinggi. Semakin tinggi kadar arang atau arang aktif yang diberikan pada media tumbuh semakin
tinggi pula indeks mutu bibit. Dengan memperhatikan data pertumbuhan, biomassa dan indeks mutu
bibit, maka secara keseluruhan dapat dijelaskan bahwa pemberian arang aktif tempurung kemiri pada media tumbuh dapat menghasilkan bibit tanaman melina
dengan pertumbuhan tinggi dan diameter batang, bobot biomassa dan indeks mutu bibit yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman pada media kontrol maupun
media yang diberi arang. Selanjutnya pertumbuhan tinggi dan diameter batang melina pada media tumbuh yang diberi 5, 10 dan 15 arang aktif berbeda
tidak nyata, akan tetapi bobot biomassa melina pada media yang diberi 15 arang aktif lebih tinggi dan berbeda nyata dengan bobot biomassa melina pada media
yang diberi 5 dan 10 arang aktif. Disamping itu, indeks mutu bibit tertinggi Q = 0,35 dimiliki oleh melina yang ditanam pada media yang diberi 15 arang
aktif, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian 15 arang aktif pada media merupakan kadar yang optimal bagi pertumbuhan melina. Pada kondisi tersebut
melina mengalami peningkatan pertumbuhan tinggi 8,20, diameter batang 45,95 dan bobot biomassa 58,82 dengan indeks mutu bibit 0,35.
4.5.2 Serapan hara tanaman melina