Latar Belakang Pemodelan Adaptive Inventory Control untuk Procurement dan Pengendalian Persediaan dengan Teknik Associative Rules pada Agroindustri Pembuatan Ban

1 I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banyaknya persaingan di bidang industri saat ini, menuntut perusahaan untuk terus maju dan berkembang agar dapat bertahan dalam derasnya persaingan. Untuk dapat bertahan, suatu industri harus mampu meningkatkan produktivitas melalui kebijakan yang efektif dan efisien. Aspek production planning and inventory control atau perencanaan produksi dan pengendalian persediaan menjadi salah satu aspek penting dalam peningkatan produktivitas suatu perusahaan. Manajemen pengendalian persediaan yang optimal terjadi ketika jumlah persediaan dapat memenuhi seluruh kebutuhan produksi, namun tidak disertai dengan pembengkakan biaya atau timbulnya biaya lain yang tidak diperlukan. Penerapan aspek perencanaan produksi dan pengendalian persediaan banyak menemukan kendala di banyak industri. Data permintaan yang bersifat stochastic menjadi kendala bagi industri untuk mendapatkan data mengenai penambahan persediaan yang bersifat pasti. Hal ini dikhawatirkan akan mengakibatkan penurunan permintaan atau bahkan kelebihan beban persediaan. Pengertian dari stochastic itu sendiri adalah sifat yang berkaitan dengan suatu proses yang melibatkan urutan pengamatan yang ditentukan secara acak serta masing-masing dianggap sebagai sampel dari satu elemen dari sebuah distribusi probabilitas. Dalam permasalahan seperti inilah, Adaptive Inventory Control cocok untuk diterapkan. Konsep dasar dari Adaptive Inventory Control adalah suatu metode perencanaan produksi dan pengendalian persediaan yang bersifat adaptif sebagai bentuk respon atas segala perubahan data permintaan yang terjadi. Metode ini juga dipercaya merupakan pengganti model MRP Material Requirements Planning yang sudah dianggap kurang relevan lagi untuk diterapkan dalam sistem perencanaan produksi dan pengendalian persediaan yang terus berkembang saat ini. Pemodelan Adaptive Inventory Control dimulai dengan melakukan peramalan kebutuhan produksi dengan menggunakan teknik pemulusan eksponensial berganda melalui data historis permintaan. Hal ini sesuai dengan literatur Packer, 1967 bahwa penggunaan pemulusan eksponensial sangat cocok untuk digunakan karena pemulusan eksponensial cenderung bersifat reaktif dan adaptive terhadap segala perubahan dalam hal ini ‘Jumlah’. Berbeda dengan model-model pendekatan perencanaan produksi dan pengendalian persediaan yang jamak digunakan, pemodelan untuk menangani jumlah permintaan konsumen yang dinamis dengan menggunakan distribusi statistik sudah tidak mungkin dapat dilakukan. Maka dari itu diperlukan suatu teknik pendekatan yang baru agar dapat mampu mengendalikan parameter-parameter yang di desain mengikuti pola perubahan jumlah permintaan konsumen, yaitu dengan teknik Associative Rules Data Mining. Penentuan rules yang merujuk pada nilai kedekatan atau asosiasi antar material dimulai dengan menentukan nilai parameter frequent item set yang selanjutnya menentukan keberhasilan rules tersebut. Penerapan Adaptive Inventory Control untuk perencanaan produksi dan pengendalian persediaan diharapkan mampu memberikan jalan keluar dalam perencanaan produksi berupa forecast jumlah material yang dapat diminimalisir tanpa menyebabkan kerugian apapun bagi perusahaan. Penerapan teknik Data Mining dengan Associative Rules untuk pengendalian persediaan bertujuan untuk membantu Warehouse Manager untuk melihat kedekatan material satu dengan material lainnya berdasarkan nilai asosiasi material-material tersebut, sehingga selanjutnya dapat mempermudah proses penggudangan transaksi in-out serta dapat mengefisiensikan volume gudang dan menghemat biaya pengiriman karena tidak terjadi pengiriman yang berulang. 2

1.2 Tujuan