Sumber Data Transaksi Penggudangan Formulasi

13

3.2 Sumber Data Transaksi Penggudangan

Untuk menghitung nilai asosiasi antar material yang disimpan di gudang dan untuk menghitung peramalan jumlah material yang dibutuhkan pada periode berikutnya maka dibutuhkan data transaksi penggudangan material bahan baku dari suatu perusahaan agroindustri yang bergerak di bidang industri ban. Data transaksi penggudangan bahan baku tersebut berisi data mengenai bahan baku, tanggal keluar-masuk material, serta jumlah material yang digunakan. Data tersebut dikumpulkan dari data transaksi penggudangan dalam jangka waktu satu tahun. Semua pengolahan data yang telah didapat dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel 2007. 3.3 Formulasi Double Exponential Smoothing Pada dasarnya metode double exponential smoothing atau pemulusan eksponensial ganda lazim digunakan untuk menghitung atau memprediksikan jumlah kebutuhan suatu material pada periode ke depannya forecast dengan menggunakan data penggunaan pada periode sebelumnya. Metode ini digunakan bertujuan untuk mendapatkan peramalan jumlah kebutuhan material dengan eror terkecil. Penggunaan metode ini diharapkan mampu menghasilkan forecast jumlah kebutuhan material yang bersifat adaptif terhadap perubahan data penggunaan yang bersifat stochastic, yang kemudian mampu mengoptimalisasi jumlah dan lead-time pengadaan suatu material. Formulasi perhitungan metode double exponential smoothing dapat dilihat pada Gambar 2 dibawah ini. Mulai Data Penggunaan Mateial periode x-1 Plotting data menjadi Grafik Inisiasi awal dengan menentukan nilai α, S 1 ’=S 1 ”=X 1 Grafik Menghitung nilai S t ’, S t ”, a t , dan b t Menghitung Nilai Ft Forecast t = 24 Selesai Menghitung nilai MSE Menghitung forecast jumlah Gambar 2. Formulasi Double Exponential Smoothing 14

3.4 Formulasi

Associative Rules Data Mining Dari pengamatan terhadap pola interaksi user bagian produksi dan warehouse manager, pada transaksi penggudangan dan penggunaan suatu material dari gudang penyimpanan, banyak hal yang harus diperhatikan dalam waktu bersamaan. Hal ini tentu dapat menjadi suatu permasalahan ketika terjadi kesalahan perhitungan baik untuk perencaan produksi maupun pengendalian persediaan yang dituntut terus untuk melakukan peninjauan terhadap jumlah material yang dibutuhkan, jumlah material yang telah digunakan, dan jumlah material yang tersimpan. Berdasarkan Witten 2005, associative rules adalah salah satu teknik dalam data mining untuk menemukan hubungan antar item dalam suatu suatu kumpulan data yang telah ditentukan. Konsep ini diturunkan dari terminologi market basket analysis. Konsep ini banyak digunakan untuk pencarian hubungan dari beberapa produk dalam suatu transaksi pembelian. Namun konsep ini juga dapat diaplikasikan terhadap transaksi penggunaan material di gudang. Maka dari itu associative rules data mining digunakan untuk mencari hubungan atau nilai kedekatan antar material satu dengan material lainnya antar item untuk meminimalisir kesalahan perhitungan tiga aspek utama dalam kegiatan gudang. Proses formulasi associative rules data mining dapat dilihat pada Gambar 3 dibawah ini. Mulai Analisis frequent item set awal Menghitung nilai Support Menghitung Nilai Confidence Menentukan rules material bahan baku Rules frequent item set Selesai Gambar 3. Formulasi Associative Rules Data Mining Penggunaan konsep ini bertujuan untuk mencari kombinasi material item set yang sering muncul frequent. Pada dasarnya konsep ini memiliki dua langkah utama dalam menghitung nilai asosiasi yaitu pertama adalah menghitung untuk menemukan frequent item set dan langkah kedua adalah mencari kaidah asosiasinya rules dari kumpulan frequent item set tadi. Seperti yang telah terlihat diatas, dengan menggunakan associative rules data mining, terdapat dua kriteria nilai, yaitu: 1. Support : suatu nilai kriteria untuk menentukan tingkat dominasi item set dari keseluruhan transaksi penggudangan dari seluruh transaksi penggudangan yang didapat, seberapa besar kemungkinan item A dan item B digunakan secara bersamaan. Support {A,B} = Number of Transaction A,B 2. Confidence probability: suatu ukuran untuk menyatakan hubungan antar satu item dengan item lainnya secara conditional misal: seberapa sering item A digunakan, jika pengguna menggunakan item B. Confidence A U B = Probability B | A = Support A,B Support A 15

3.5 Verifikasi