Penjatah Benih dan Furadan metering device Kotak hopper Benih dan Furadan

16

B. Rancangan Struktural

1. Rangka Utama Rangka utama terbuat dari besi pipa, besi hollow, dan besi plat yang ukurannya bervariasi. Desain rangka yang terdiri dari dudukan poros roda yang terbuat dari besi hollow, dudukan sensor magnet dan dudukan hopper terbuat dari besi plat serta stang kendali yang terbuat dari besi pipa. Stang kemudi berbentuk silinder dengan bahan besi pipa. Ukurannya sesuai dengan lebar bahu ergonomis manusia yaitu 40 cm dengan diameter genggaman 4 cm. Gambar 11. Rancangan rangka alat

2. Penjatah Benih dan Furadan metering device

Penjatah benih yang digunakan adalah penjatah tipe lempeng bercelah yang dipasang pada posisi miring. Lempengan yang digunakan berdiameter 12 cm dan memiliki 8 buah celah berbentuk menyerupai elips dengan lebar celah 8 mm yang disesuaikan dengan rata-rata lebar jagung manis yaitu 6.94 cm serta panjangnya 7.2 cm dan jumlah celah sama dengan banyaknya tugal dalam roda tugal. Harapannya hasil keluaran benih adalah 1 benih per lubang. Penjatah benih ini digerakkan oleh tenaga motor DC yang diberi tegangan 12 V yang dikontrol oleh motor driver. 17 Gambar 12. Rancangan penjatah benih jagung Sedangkan penjatah furadan juga menggunakan tipe lempeng bercelah yang terpasang dengan posisi horizontal atau sejajar dengan alas hopper. Lempengan penjatah furadan ini memiliki dimensi diameter total 80 mm, tebal 8 mm dan 4 buah celah yang berbentuk tabung dengan ukuran diameter celah 8 mm. Penjatah furadan ini digerakkan oleh putaran motor DC yang diberi tegangan 12 V yang juga dikontrol oleh motor driver. Hasil yang diharapkan adalah penjatahan furadan dengan dosis 1.6 gram per lubang dengan perhitungan sebagai berikut: = 100 × 0.2 × 0.8 10000 = 1.6 Gambar 13. Rancangan penjatah furadan Volume lubang penjatah ditentukan berdasarkan volume furadan yang dijatahkan per lubang tanam. Karena dibutuhkan dosis 1.6 g furadan per lubang tanam, maka volume lubang pada piringan penjatah adalah: = = 1.6 1.12 3 = 1.43 3 15 mm Ø80 mm 18 Karena tebal silinder penjatah 0.8 cm, maka diameter lubang adalah: = 4 = 4 × 1.43 3.14 × 0.8 = 1.5 Dimana: D = dosis furadan V ρf = volume lubang penjatah furadan d = diameter lubang penjatah furadan

3. Kotak hopper Benih dan Furadan

Hopper benih pada alat ini terbuat dari bahan akrilik dengan tebal 3 mm. Bentuk hopper benih ini berbentuk prisma segi lima yanng di bagian sisi miringnya terdapat celah lempengan untuk penjatah benih. Hopper ini terbagi menjadi penutup hopper, dinding hopper benih, dan katup ruang penjatah. Dimensi hopper benih adalah 25 x 15 x 20 cm sedang kan dimensi hopper furadan adalah 250 x 10 x 20 cm. Kebutuhan volume hopper benih dan furadan dapat dihitung menggunakan persamaan 1 dan persamaan 2 Syafri 2010. Kemiringan bagian penjatah hopper benih sebesar 45 dengan membuat sudut kemiringan hopper lebih besar dibanding sudut curah jagung diharapkan jagung yang jatuh ke saluran keluaran lebih lancar. Untuk jagung dengan kadar air 14 sudut curahnya adalah 25.11 , 18 sudut curahnya 31.63 dan jagung dengan kadar air 28 adalah 36.4 Panggabean 2008. a b Gambar 14. a desain hopper Benih dan b desain hopper furadan   l p j A V b b hb         4 10 Keterangan : V hb : volume kotak benih cm 3 A : luas penanaman sekali mengisi kotak benih 1000 m 2 J : jumlah benih jagung setiap lubang tanam 1 biji  b : massa per butir benih jagung rata-rata 0.3 g 19  b : kerapatan isi benih 0.676 gcm 3 p : jarak antar barisan tanam 80 cm l : jarak antar lubang tanam dalam barisan 20 cm Ukuran volume kotak benih dengan nilai parameter yang direncanakan adalah:   g V hb 1666.9 m cm 2467.1 V 20 80 0.676 10 0.3 1 1000 3 hb 4          Kebutuhan benih untuk luas 1000 m 2 = 10000.8×0.2 = 6250 benih Total benih dalam 1 hopper = 1669.90.3 = 5567 benih Volume kotak furadan . Volume kotak furadan dapat ditentukan dengan melihat kebutuhan dosis furadan per hektar, berat jenis furadan, dan efisiensi pengisian furadan. Volume kotak pupuk dapat ditentukan dengan persamaan berikut:   104    p hp D A V  Dalam hal ini: V hp : volume kotak pupukcm 3 A : luas pemupukan sekali mengisi kotak pupuk 1000 m 2 D : dosis furadan 100 kgha  b : kerapatan isi furadan 1.12 gcm 3   g V hp 580 m cm 858.52 V 104 1.12 100 1000 3 hp       Kebutuhan furadan untuk luas 1000 m 2 = 1.6 g × 6250 lubang = 10000 g = 10 kg

4. Roda Tugal