kering, dan ditambahkan air bebas ion sampai terbentuk larutan 100 ml. Viskositas dibaca dengan RVA pada suhu 20
C dengan putaran 130 rpm. Pembacaan dilakukan selama 2 menit dan nilai yang diamati merupakan rata-rata viskositas tertinggi dari
pengamatan pada selang 0.5 – 1 menit, 1 – 1.5 menit dan 1.5 – 2 menit. Viskositas dinyatakan dalam centipois mPa.s.
3.5.8 Visual
Bentuk dan penampakan gel yang terbentuk diamati secara visual seperti bentuk permukaan, kekompakan, keseragaman gel dan karakteristik gel lainnya dan difoto.
3.5.9 Keteguhan gel
Tinggi gel awal diukur y mm dan setelah dilepaskan dari cetakan dan dibiarkan selama 5 menit diukur y’mm. Keteguhan gel dinyatakan sebagai
y’y x 100.
3.5.10 Karakteristik Tekstur
Pengamatan karakteristik gel dilakukan dengan tes penetrasi menggunakan Stable Micro System TAXT2 teksture analyzer dengan probe silinder berdiameter 10
mm pada kecepatan 0.5 mms sampai kedalaman penetrasi 25 mm Marrs Titoria, 2004. Persiapan sampel dilakukan dengan melarutkan alginat pada konsentrasi 1
dalam akuades bebas ion dengan stirer selama 30 menit, menambahkan CaCO
3
sambil tetap distirer, dan penambahan GDL sampai semua larut. Larutan kemudian dimasukan
dalam cetakan berukuran diameter 3.5 cm tinggi 5 cm dan dibiarkan selama 1 jam pada suhu ruang sampai terbentuk gel. Selanjutnya gel dilepaskan dari cetakan dan dianalisa.
Parameter yang diamati meliputi karakteristik pecah, kekuatan gel, modulus rigidity, dan elastisitas. Karakteristik pecah diamati dari kurva yang terbentuk pada saat gel
pecah apakah bentuknya halus atau bergelombang bertahap. Kekuatan gel diamati sebagai puncak gaya g pada saat gel pecah dibagi luas kontak area. Modulus rigidity
didekati dari kemiringan kurva yang diperoleh dengan bantuan software Texture Exponent 32
. Semakin besar kemiringan kurva artinya modulus rigidity semakin besar. Elastisitas didekati dari pengukuran jarak yang dicapai probe mm pada saat gel
tersebut pecah.
3.5.11 Sineresis
Dilakukan preparasi pembuatan gel pada wadah yang telah diketahui beratnya. Gel disimpan dalam refrigerator suhu 4
C selama 24 jam dan air yang terlepas dari gel
dihilangkan dengan kertas penyerap air. Gel kemudian ditimbang dan sineresis
dinyatakan sebagai selisih berat berat awal x 100 Draget et al. 2001. 3.5.12 Stabilitas viskositas terhadap panas dan recovery viskositas
Sampel 0.25 - 1 g ditambahkan air bebas ion sampai 25 g konsentrasi 1-4, dimasukkan kaleng sampel RVA, dikocok bersama pengaduknya selama 15 menit
sampai larut. Pengukuran viskositas dengan RVA dilakukan dengan profile yang dimodifikasi dengan pengaturan suhu sebagai berikut: 0-7 menit suhu dinaikkan dari
20 C ke 90
C, ditahan selama 1 menit. Suhu diturunkan bertahap menjadi 20 C selama
7 menit. Untuk mendapatkan hasil yang akurat maka perhitungan berat sampel dinyatakan dalam berat kering, dan berat air yang ditambahkan ditimbang sampai berat
akhir 25 g. Profile viskositas yang diperoleh dipakai sebagai dasar penentuan stabilitas
viskositas terhadap panas dan recovery viskositas. Stabilitas viskositas terhada panas dinyatakan dalam persen dan dihitung sebagai:
viskositas awal – viskositas terendah x 100 . Stabilitas viskositas =
viskositas awal Recovery
viskositas dinyatakan dalam persen dan dihitung sebagai : Viskositas akhir x 100
Recovery viskositas =
viskositas awal
3.6 Rancangan Penelitian