4.4.3 Pengaruh penambahan LBG terhadap elastisitas gel.
Pengaruh penambahan LBG terhadap elastisitas gel alginat disajikan pada Gambar 20. Dari data tersebut terlihat bahwa pengaruh penambahan LBG terhadap
elastisitas gel mengikuti pola perubahan kekuatan gelnya. Pengamatan elastisitas gel yang menggunakan pendekatan jarak tempuh probe dari permukaan gel sampai titik
dimana gel pecah menyebabkan nilai elastisitas mengikuti pola kekuatan gelnya. Semakin besar kekuatan gel alginat maka jarak tempuh probe sampai titik pecahnya gel
juga meningkat. Penelitian sebelumnya yang dilakukan Marrs Titoria 2004 yang menyatakan penambahan LBG menurunkan elastisitas gel alginat hanya berlaku untuk
alginat komersial Sigma, sedangkan untuk Sargassum sp. relatif tidak bepengaruh dan untuk Turbinaria sp. cenderung meningkatkan elastisitasnya.
Apabila dibandingkan antar jenis alginat, maka tanpa penambahan LBG alginat komersial Sigma memiliki elastisitas yang paling tinggi disusul Sargassum sp. dan
paling tidak elastis Turbinaria sp. Berbeda dengan hal tersebut, penambahan LBG dapat menyebabkan elastisitas alginat komersial Sigma turun sangat nyata p 0.01 hingga
nilainya lebih rendah dari elastisitas alginat Turbinaria sp. Penambahan LBG sebanyak 10 g 100 g alginat menghasilkan elastisitas yang sama antara alginat komersial Sigma
dan Turbinaria sp. Dari ketiga jenis alginat yang dicobakan terlihat bahwa alginat dari Sargassum
sp. menghasilkan elastisitas tertinggi dengan penambahan LBG.
Gambar 20. Pengaruh penambahan LBG terhadap elastisitas gel alginat pada konsentrasi CaCO
3
20 mM dan GDL 30 mM
Elastisitas gel alginat sangat ditentukan oleh monomer penyusunnya. Semakin banyak kandungan polimannuronat dalam alginat akan menghasilkan elastisitas yang
lebih tinggi karena fleksibilitas pergerakan molekul yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan beberapa penelitian sebelumnya, dimana alginat dengan proporsi blok
mannuronat lebih tinggi cenderung menghasilkan gel yang lebih elastis. Sebaliknya, semakin banyak blok guluronat menghasilkan gel yang semakin rigid Draget et al.,
1991; Draget et al., 2000; Mars Titoria 2004; Outokesh et al., 2006; Reis et al., 2006. Perbedaan efek penambahan LBG terhadap elastisitas gel ketiga jenis alginat di
atas kemungkinan disebabkan karena perbedaan rasio MG dalam alginat. Pada alginat yang kaya dengan polimannuronat penambahan LBG cenderung menurunkan elastisitas
karena dapat mengganggu fleksibilitas pergerakan molekul alginat. Pada alginat yang kaya poliguluronat hal sebaliknya terjadi karena adanya kemungkinan LBG dapat
berinteraksi dengan poliguluronat dan memperbaiki fleksibilitas pergerakan molekulnya.
4.4.4 Pengaruh penambahan LBG terhadap modulus rigidity gel.