90.6 Garis kemiskinan perkotaan Rp. 249.170BulanOrang

31 Hukuman. Komponen ini untuk mengukur cara orangtua mendisiplinkan anak melalui teguran atau memberi hukuman. Hasil analisis deskriptif menunjukkan Tabel 15 data tersebar setara di kedua kelompok. Tiga dari empat item diukur dengan melakukan pengamatan saat kunjungan yang menunjukkan tidak ada contoh yang memarahi anak baik dengan kata-kata maupun isyarat lebih dari sekali dan tidak ada contoh yang menyubit atau memukul anak. Akan tetapi masih banyak contoh yang membatasi atau melarang anak secara fisik. Pada saat kunjungan, beberapa anak ingin mencuri perhatian dengan melakukan jungkir balik, berteriak, atau menunjukkan mainannya. Sikap tersebut dianggap oleh orangtua sebagai perilaku yang tidak sopan karena mengganggu tamu. Data juga menunjukkan masih banyak orangtua yang menghukum fisik anak lebih dari sekali dalam satu minggu terakhir. Alasan orangtua melakukan hal tersebut karena anak rewel, susah diatur, tidak menurut pada orangtua, dan lain-lain. Tabel 16 Sebaran Rata-Rata Skor menurut Lingkungan Pengasuhan Anak No Komponen Lingkungan Pengasuhan Kontrol Perlakuan Total P Value 1. Stimulasi Belajar 48.81 62.18 55.5 .009 2. Stimulasi Bahasa 87.57

88.86 88.22

.686 3. Lingkungan Fisik

56.72 52.29

54.51 .478 4. Kehangatan dan Penerimaan 58.0

68.72 63.36

.064 5. Stimulasi Akademik 65.6 86.2 75.9 .000 6. Modelling 49.25

54.75 52.0

.369 7. Variasi Stimulasi pada Anak 68.44 69.44 68.94 .828 8. Hukuman 66.5

75.0 70.75

.097 P Value Total .019 Tabel 16 menunjukkan rataan nilai keseluruhan komponen lingkungan pengasuhan di kelompok kontrol dan perlakuan. Secara keseluruhan skor kelompok perlakuan lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol kecuali komponen lingkungan fisik. Hal ini disebabkan daerah kelompok perlakuan dekat dengan jalan raya yang ramai serta terdapat sungai dan selokan yang cukup dalam sehingga lingkungan fisik contoh kurang aman untuk anak-anak. Hasil uji menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan perlakuan pada komponen stimulasi belajar dan stimulasi akademik. Perbedaan signifikan juga terlihat pada uji beda total lingkungan pengasuhan p 0.05. Diduga hal ini dikarenakan tingkat pendidikan di kelompok perlakuan terbukti lebih baik daripada kelompok kontrol. Hal ini selaras dengan penelitian sebelumnya Lugo-Gil, Tamis-Lemonda 2008; Hastuti 2011; Hastuti, Fiernanti, Guharja 2011 bahwa terdapat hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan kualitas lingkungan pengasuhan. Pengkategorian lingkungan pengasuhan HOME Caldwel Bradley 1984 telah ditetapkan skornya. Gambar 4 merupakan kategorisasi hasil skor lingkungan pengasuhan total. Sepertiga contoh di kelompok kontrol termasuk kategori rendah dan hanya sedikit contoh di kelompok perlakuan. Lingkungan pengasuhan dengan kategori sedang merupakan kategori dengan persentase terbesar. Sisanya termasuk kategori lingkungan pengasuhan yang tinggi. 32 Gambar 4 Sebaran Contoh menurut Kategori Lingkungan Pengasuhan pada Kelompok Kontrol dan Perlakuan Penelitian mengenai lingkungan pengasuhan khususnya yang menggunakan instrumen HOME juga dilakukan di berbagai daerah lain, seperti penelitian Hastuti, Fiernanti, Guharja 2011 yang melakukan penelitian di daerah rawan pangan menunjukkan bahwa secara umum kualitas lingkungan pengasuhan yang diberikan orang tua pada anak usia 2 – 5 tahun termasuk dalam kategori rendah, terutama dalam penyediaan mainan, alat bantu stimulasi serta aktivitas ibu bersama anak untuk mendorong perkembangannya. Selain itu penelitian Hastuti 2011 yang melakukan penelitian di keluarga petani karet dan petani sawit dengan hasil rata-rata skor total HOME menunjukkan kualitas pengasuhan pada keluarga kedua kelompok petani tersebut hanya mencapai setengah dari skor maksimal yang diharapkan. Penelitian juga dilakukan di wilayah perkebunan yang menunjukkan bahwa lingkungan pengasuhan anak usia 3 – 6 tahun mengalami perbaikan seiring meningkatnya peran TPA tempat penitipan anak di perkebunan dalam menstimulasi bahasa dan akademik anak Sunarti 2008. Intervensi Pemberdayaan Keluarga Berbagai program intervensi terhadap keluarga telah banyak dilakukan oleh pemerintah, swasta, maupun perorangan dengan tujuan tertentu untuk mencapai hasil yang diharapkan. Layzer et al. 2001 mengelompokkan tujuan program intervensi yang ditujukan pada orangtua, sebagai berikut: 1 pengetahuan perkembangan anak; 2 pengasuhan anak; 3 keberfungsian dan sumberdaya keluarga; 4 kesehatan; dan 5 ekonomi. Diperlukan materi yang memadai dan pendukung lainnya agar program intervensi dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan. Materi intervensi. Materi intervensi pemberdayaan keluarga dalam penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan ibu yang disusun dengan mengacu pada tiga buku pengasuhan populer karya Euis Sunarti, yaitu: 1 Mengasuh dengan Hati: Tantangan yang Menyenangkan 2004; 2 Ajarkan Anak Keterampilan Hidup Sejak Dini 2005a; dan 3 Menggali Kekuatan Cerita: Panduan Bagi Orangtua dalam Membentuk Karakter Anak Sejak Dini Melalui Cerita 2005b. Tabel 17 merupakan garis besar isi buku yang disaring untuk dijadikan materi intervensi. 31.3 6.3 65.6 84.4

3.1 9.4

20 40 60 80 100 Kelompok Kontrol Kelompok Perlakuan Rendah Sedang Tinggi