Penanaman Pengaplikasian Trichoderma harzianum

e. Penanaman

Sebelum ditanam, pada benih bawang merah terlebih dahulu dilakukan perlakuan seed treatment selama lebih kurang 10 menit dengan menggunakan fungisida sistemik dengan nama dagang Previcur N bahan aktif Propamakarb hidroklorida, dengan konsentrasi 0,1 untuk 1 kg bibit bawang merah. Selanjutnya, bibit bawang merah ditanam ke dalam polibag dengan menggunakan tugal kecil, benih ditanam 2 bijilubang. Jarak antar polibag adalah 20 x 20 cm 2 , yaitu jarak antar dalam baris 20 cm, dan jarak antar baris 20 cm. Jumlah populasi tanaman bawang merah dalam satu plot 4 tanaman. Dua minggu setelah tanam dilakukan pemilihan tanaman yang sehat dengan satu tanamanpolibag.

f. Pengaplikasian Trichoderma harzianum

Sebelum pengaplikasian dilakukan, terlebih dahulu diambil 10 gr Trichoderma dilarutkan dalam 100 ml air aquadest, disentifuge dengan kecepatan 100-150 rpm sampai konidia jamur lepas ±15 menit, sehingga konidia jamur tercampur dengan larutan air. Suspensi ini disaring dengan menggunakan kertas saring. Suspensi diambil 1 ml dan diteteskan di atas Haemocytometer dengan menggunakan pipet tetes. Dibiarkan ruangan Haemocytometer dipenuhi oleh suspensi jamur. Setelah merata, diletakkan penutup Haemocytometer ke atas permukaan hitung Haemocytometer. Dihitung jumlah konidia pada setiap kotak contoh yang berisi 16 kotak kecil, lalu dihitung kerapatan konidia jamur. Suspensi miselium yang telah dihitung kerapatan konidianya ini kemudian diencerkan, sehingga diperoleh kerapatan konidia yang diinginkan, yaitu sebesar Universitas Sumatera Utara 10 4 konidialiter air, 10 6 konidialiter air, 10 8 konidialiter air, dan 10 10 konidialiter air. Suspensi miselium pada masing-masing kerapatan tersebut diambil sebanyak 50 ml dan dicampurkan dengan 1 liter air, sehingga diperoleh konsentrasi yang siap diaplikasikan, yaitu 50 ml suspensi Trichodermaliter air. Pengalikasian Trichoderma ini dilakukan 1 minggu setelah tanam, yaitu dengan menyemprotkan suspensi Trichoderma tersebut pada tanah yang telah dimasukkan ke dalam polibag dengan menggunakan Handsprayer sebanyak 50 ml suspensi Trichodermaliter air pada masing-masing polibag disesuaikan dengan perlakuan.

g. Pemeliharaan

Dokumen yang terkait

Penggunaan Jamur Antagonis Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. untuk Mengendalikan Penyakit Layu (Fusarium oxysporum) pada Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

9 157 125

Potensi Cendawan Endofit Dalam Mengendalikan Fusarium Oxysporum F.SP. Cubense Dan Nematoda Radopholus Similis COBB. Pada Tanaman Pisang Barangan (Musa Paradisiaca) Di Rumah Kaca

0 42 58

Teknik PHT Penyakit Layu Fusarium (Fusarium oxysforum f. sp capsici Schlecht) Pada Tanaman Cabai Merah (Capsicum armuum L.) di Dataran Rendah.

0 27 138

Uji Antagonis Trichoderma spp. Terhadap Penyakit Layu (Fusarium oxysforum f.sp.capsici) Pada Tanaman Cabai (Capsicum annum L) Di Lapangan

3 52 84

Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Perkembangan Penyakit Layu Fusarium ( Fusarium oxysporum f.sp cúbense ) Pada Beberapa Varietas Tanaman Pisang ( Musa paradisiaca L. )

2 30 74

Uji Efektifitas Beberapa Fungisida Untuk Mengendalikan Penyakit Layu Fusarium (Fusarium oxysforum (schlecht.) f.sp lycopersici (sacc.) Synd.ei Hans Pada Tanaman Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill)

4 63 70

TANGGAPAN BEBERAPA KULTIVAR BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TERHADAP SERANGAN Fusarium oxysporum f.sp. cepae PENYEBAB PENYAKIT MOLER DI LAHAN KABUPATEN NGANJUK.

3 4 73

Streptomyces sp. Sebagai Biofungisida Patogen Fusarium oxysporum (Schlecht.) f.sp. lycopersici (Sacc.) Snyd. et Hans. Penyebab Penyakit Layu Pada Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.).

0 0 3

Penggunaan Jamur Antagonis Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. untuk Mengendalikan Penyakit Layu (Fusarium oxysporum) pada Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

1 2 64

Penggunaan Jamur Antagonis Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. untuk Mengendalikan Penyakit Layu (Fusarium oxysporum) pada Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

2 2 9