BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perilaku Kesehatan
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan serta
lingkungan. Batasan ini memiliki dua unsur pokok yaitu respon pasif pengetahuan, persepsi dan sikap maupun aktif tindakan nyata atau praktis.
14
Faktor-faktor yang memengaruhi terbentuknya perilaku dibedakan menjadi dua, yakni faktor internal dan eksternal. Faktor internal mencakup pengetahuan,
kecerdasan, persepsi, emosi, motivasi dan sebagainya yang berfungsi untuk mengolah rangsangan dari luar. Faktor eksternal meliputi lingkungan sekitar baik fisik maupun
non-fisik seperti iklim, manusia, sosial, ekonomi, kebudayaan dan sebagainya. Menurut Benyamin Bloom, perilaku diukur dari 3 aspek yaitu pengetahuan, sikap dan
tindakan.
14
2.1.1 Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Tanpa pengetahuan seseorang
tidak mempunyai dasar untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan terhadap masalah yang dihadapi. Pengetahuan dapat diperoleh secara alami dari
pengalaman langsung atau orang lain yang sampai kepada seseorang maupun secara terencana melalui proses pendidikan. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan
dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden.
14
Pengetahuan merupakan ranah kognitif yang mempunyai tingkatan, yaitu:
14
1. Tahu, diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk dalam tingkatan ini adalah mengingat kembali terhadap
Universitas Sumatera Utara
sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang diperoleh atau rangsangan yang diterima.
2. Memahami, diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara
benar. 3. Aplikasi, diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. 4. Analisis, yaitu kemampuan untuk menjabarkan suatu materi atau suatu
objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5. Sintesis, yaitu kemampuan untuk menggabungkan bagian-bagian ke dalam suatu bentuk keseluruhan tertentu yang baru.
6. Evaluasi, yaitu kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.
2.1.2 Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Menurut Newcomb, salah seorang ahli psikologi
sosial, menyatakan bahwa sikap merupakan suatu kesiapan atau kesediaan untuk bertindak. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas akan tetapi
merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Pengetahuan, keyakinan dan emosi memegang peranan penting dalam membentuk sikap. Pengukuran sikap dapat
dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pernyataan responden terhadap suatu objek. Secara tidak
langsung dapat dilakukan dengan pernyataan-pernyataan hipotesis, kemudian ditanyakan pendapat responden.
14
Allport menjelaskan bahwa sikap memiliki tiga komponen pokok, yakni:
14
a Kepercayaan keyakinan, ide dan konsep terhadap suatu objek. b Kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu objek.
c Kecenderungan untuk bertindak.
Universitas Sumatera Utara
Sikap terdiri dari berbagai tingkatan, yakni: 1 Menerima, yakni orang subjek mau dan memperhatikan stimulus yang
diberikan objek. 2 Merespon, yakni memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan
menyelesaikan tugas yang diberikan. 3 Menghargai, yakni mengajak orang lain untuk mengerjakan atau
mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah. 4 Bertanggung jawab, yakni kemampuan bertanggung jawab atas segala
sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala risiko.
2.1.3 Tindakan