Tingkat Pelayanan Parkir

2.2.6 Tingkat Pelayanan Parkir

Untuk menjabarkan pengertian mengenai tingkat pelayanan (level of service),(Vuchic, 1981) menyatakan bahwa tingkat pelayanan merupakan ukuran karakteristik pelayanan secara keseluruhan yang mempengaruhi pengguna jasa (user). Tingkatpelayanan merupakan elemen Untuk menjabarkan pengertian mengenai tingkat pelayanan (level of service),(Vuchic, 1981) menyatakan bahwa tingkat pelayanan merupakan ukuran karakteristik pelayanan secara keseluruhan yang mempengaruhi pengguna jasa (user). Tingkatpelayanan merupakan elemen

1) Unjuk kerja elemen-elemen yang mempengaruhi pengguna jasa, seperti : kecepatan operasi, kepercayaan, keamanan dan faslitas pendukung lainnya;

2) Kualitas pelayanan, mencakup elemen-elemen kualitatif pelayanan, seperti: Kenyamanan, kemudahan seseorang dalam menggunakan suatu fasilitas tanpa adanya

suatu hambatan apapun

Perilaku , karakteristik seseorang dalam penggunaan suatu fasilitas dan pelayanan Keandalan, kemampuan suatu sarana dalam mengatur dan menjaga kendaraan yang masuk

sehingga pengguna parkir merasa percaya dan puas meletakkan kendaraan mereka bawa pada area tersebut.

3) Harga yang harus dibayar pengguna jasa untuk mendapatkan pelayanan Selain tiga kelompok di atas pelayanan parkir juga melihat sisi jarak atau akses yang dapat ditempuh oleh pengunjung pasar dari area parkir menuju pasar, berikut penjelasan singkat tentang aksesibilitas.

a. Aksesibilitas Aksesibiltas adalah konsep yang menggabungkan sistem pengaturan tata guna lahan

secara geografis dengan sistem jaringan transportasi yang menghubungkannya. Aksesibilitas adalah suatu ukuran kenyamanan atau kemudahan mengenai cara lokasi tata guna lahan

yang sangat subjektif dan kualitatif. Mudah bagi seseorang tapi belum tentu mudah bagi orang lain, begitu pula dengan pernyataan susah. Oleh karena itu, diperlukan kinerja kuantitatif (terukur) yang dapat menyatakan aksesibilitas atau kemudahan.

Ada yang menyatakan aksesibilitas dapat dinyatakan dengan jarak. Jika suatu tempat berdekatan dengan tempat lainnya, dikatakan aksesibilitasnyaantara kedua tempat tersebut tinggi. Sebaliknya, jika kedua tempat itu sangat berjauhan maka aksesibilitasnya rendah. Jadi, tata guna lahan yang berbeda pasti mempunyai aksesibilitas yang berbeda pula karena aktivitas tata guna lahan tersebut tersebar dalam ruang secara tidak merata (heterogen).

Beberapa jenis tata guna lahan mungkin tersebar secara meluas dan jenis lainnya mungkin berkelompok. Bberpa jenis tata guna lahan mungkin ada di satu atau dua lokasi saja dalam suatu kota seperti rumah sakit dan bandara. Dari sisi jaringan trasnportasi pasti juga berbeda-beda, sistem jaringan transportasi, kualitas pelayanan trasportasi juga berbeda-beda, Beberapa jenis tata guna lahan mungkin tersebar secara meluas dan jenis lainnya mungkin berkelompok. Bberpa jenis tata guna lahan mungkin ada di satu atau dua lokasi saja dalam suatu kota seperti rumah sakit dan bandara. Dari sisi jaringan trasnportasi pasti juga berbeda-beda, sistem jaringan transportasi, kualitas pelayanan trasportasi juga berbeda-beda,

Tabel 2.4 Klasifikasi Tingkat Aksesibilitas

Jarak

Jauh

Aksesibilitas rendah

Aksesibilitas menengah

Dekat

Aksesibilitas menengah

Aksesibilitas tinggi

Kondisi prasarana

Sangat jelek

Sangat baik

Sumber: Black 1981(dikutip oleh Tamin, 2003 dalam buku

Perencanaan dan Permodelan Transportasi)

Skema sederhana yang memperlihatkan kaitan antara berbagai hal yang diterangkan mengenai aksesibilitas dapat dilihat pada tabel diatas. Apabila tata guna lahan saling berdekatan dan hubungan transportasi antar tata guna lahan tersebut mempunyai kondisi baik, maka aksesibilitas tinggi. Sebaliknya jika aktivitas tersebut saling terpisah jauh dan hubungan transportasinya jelek, maka aksesibilitas rendah. Beberapa kombinasi diantaranya mempunyai aksesibilitas menengah.

Jarak maksimum bagi para pengunjung pasar atau kawasan perdagangan yang tidak mendapatkan tempat parkir kendaraan yang dekat dengan bangunan pasar dan harus sedikit lebih jauh memarkirkan kendaraan kendaraan yang mereka bawa adalah 60 meter. Jika tempat parkir tidak terhubun langsung dengan bangunan, misalnya pada parkir taman dan tempat terbuka lainnya, maka tempat parkir harus diletakkan sedekat mungkin dengan jalur pedestrian. Jarak minimal naik turun penumpang dan pengguna kendaraan dari jalan atau jalur lalu lintas sibuk adalah 360 cm dan dengan panjang minimal 600 cm. (Keputusan Menteri Pekerjan Umum No: 468/ KPTS/ 1998)