Tinjauan Pustaka

4. Kesiapan siswa SMK memasuki dunia kerja

Kerja memiliki berbagai macam definisi, seperti yang diungkapkan oleh Taliziduhu Ndraha (1999: 1) “Kerja diartikan sebagai proses penciptaan atau pembentukan nilai baru pada suatu unit alat pemenuh kebutuhan yang ada. Menurut George Thomason yang dikutip oleh Taliziduhu Ndraha (1999: 40), mengatakan bahwa “Work is an activity which demand the expenditure of energy or effort to create from row materials those products or services which people value.” (Pekerjaan adalah suatu aktivitas yang menuntut energi atau usaha untuk menciptakan jasa atau produk yang dapat dinilai orang).

Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa kerja adalah suatu kegiatan untuk menambah atau menciptakan nilai baru dari sumber daya yang ada baik barang ataupun jasa untuk mendapatkan imbalan maupun kepuasan batin guna memenuhi kebutuhan hidupnya.

Setiap perusahaan memiliki kriteria sendiri dalam memilih karyawan yang akan diterima kerja. Menurut Randall S. Schuller dan Susan E. Jackson (1997: 287), kriteria utama perusahaan dalam memilih karyawan antara lain: 1) pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan, 2) kepribadian, minat, dan kesukaan, dan 3) karakteristik lainnya.

Sejalan dengan itu, Umar dalam Made Wena (1997: 40), mengemukakan bahwa kebutuhan pokok industri terhadap tenaga kerja adalah sebagai berikut: a) industri membutuhkan tenaga-tenaga terampil, b) industri membutuhkan tenaga- tenaga terdidik, dan c) industri membutuhkan tenaga-tenaga yang relatif siap pakai.

Hal tersebut menunjukkkan bahwa kesesuaian dunia kerja lebih mengacu pada ketepatan/ kecocokan jenis-jenis ketrampilan kerja lulusan lembaga pendidikan dengan jenis-jenis pekerjaan yang dibutuhkan industri. Lembaga pendidikan dituntut untuk mampu menghasikan lulusan yang memiliki ketrampilan kerja sesuai dengan jenis ketrampilan kerja yang dibutuhkan oleh dunia industri. Oleh karena itu, pihak SMK harus benar-benar berusaha mempersiapkan siswanya agar menjadi lulusan yang siap berkompetisi di dunia kerja, dapat diserap di dunia kerja, dan mampu menjadi tenaga kerja profesional pada bidang pekerjaan yang sesuai dengan minat dan bakatnya.

Kesiapan tidak bergantung pada kematangan semata-mata tetapi ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi. Menurut Mouly dalam Made Wena (1997: 203), istilah kesiapan merupakan konsep yang sangat luas dan melibatkan berbagai faktor yang dapat dikelompokkan menjadi:

a. Faktor psikologis, adalah suatu tingkah laku tidak dapat terjadi kecuali apabila organ-organ pengindera, sistem syaraf pusat, otot-otot, dan organ-organ fisiologis telah berfungsi dengan baik.

b. Faktor pengalaman adalah untuk dapat melakukan pekerjaan tertentu dengan baik, seseorang harus mempunyai motivasi yang baik dan bebas dari konflik-konflik emosional serta halangan-halangan psikologis.

c. Faktor pengalaman proses belajar dapat terjadi apabila didasarkan pada pengetahuan-pengetahuan yang telah dimiliki oleh seseorang.

Dari uraian diatas maka yang dimaksud dengan kesiapan kerja adalah suatu kondisi keadaan mental dan emosi yang serasi dalam individu calon tenaga kerja. Kesiapan siswa SMK memasuki dunia kerja merupakan suatu titik kematangan dimana siswa dapat menempatkan diri dan memiliki kemampuan jasmani dan rohani untuk terjun di dunia kerja sebagai tenaga kerja. Adapun kriteria kesiapan siswa SMK dalam memasuki dunia kerja adalah apabila siswa telah memiliki kepribadian yang baik, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki kompetensi standar dalam bidangnya, memiliki sikap profesional serta mempunyai motivasi untuk bekerja dengan baik. Upaya SMK dalam mempersiapkan siswanya agar siap berkompetisi di dunia kerja adalah melalui praktek kerja industri.