Pengaruh Stres KerjaTerhadap Kinerja Personil intervening atau 0,123 > 0,044. Hasil ini juga Melalui Kepuasan Kerja

9. Pengaruh Stres KerjaTerhadap Kinerja Personil intervening atau 0,123 > 0,044. Hasil ini juga Melalui Kepuasan Kerja

menyimpulkan bahwa konstruk kepuasan kerja tidak mampu memediasi hubungan stres kerja

Penilaian hipotesis ini akan membandingkan dengan kinerja personil dalam meningkatkan mana yang lebih baik antara pengaruh langsung pengaruh stres kerja terhadap kinerja personil pada yaitu pengaruh stress kerja terhadap kinerja personil Polres Pasaman Barat. Dengan demikian hipotesis

dengan pengaruh tidak langsung pengaruh stress ini juga tidak terbukti atau ditolak pada kesalahan kerja terhadap kinerja personil melalui kepuasan

menolak data sebesar 5%.

kerja. Untuk menghitung dan mengetahui berapa besarnya nilai pengaruh tidak langsung dapat 10. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja diperhatikan nilai koefisien pengaruh langsung

Personil Melalui Kepuasan Kerja (direct effect) yaitu pengaruh stress kerja terhadap

Penilaian hipotesis dengan membandingkan kinerja personil, kemudian pengaruh langsung stress mana yang lebih baik antara pengaruh langsung kerja terhadap kepuasan kerja serta pengaruh yaitu pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja langsung kepuasan kerja terhadap kinerja personil.

personil dengan pengaruh tidak langsung pengaruh Dari hasil ringkasn regression weight, dapat budaya organisasi terhadap kinerja personil melalui

dihitung besarnya nilai pengaruh tidak langsung kepuasan kerja. Untuk menghitung dan mengetahui (indirect effect) yaitu merupakan perkalian berapa besarnya nilai pengaruh tidak langsung dapat koefisien estimate pengaruh stress kerjaterhadap diperhatikan nilai koefisien pengaruh langsung kepuasan kerja sebesar -0,157 dengan koefisien (direct effect) yaitu pengaruh budaya organisasi estimate pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja terhadap kinerja personil, kemudian pengaruh personil sebesar 0,282 atau pengaruh tidak langsung langsung budaya organisasiterhadap kepuasan kerja adalah -0,157 x 0,282 = -0,044. Ini akan serta pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap dibandingkan dengan nilai pengaruh langsung stres kinerja personil. kerja terhadap kinerja personil.

Hasil pengujian regression weight program AMOS 16, dapat dihitung besarnya nilai pengaruh tidak langsung (indirect effect) yaitu merupakan perkalian koefisien estimate pengaruh budaya organisasiterhadap kepuasan kerja sebesar 0,138 dengan koefisien estimate pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja personil sebesar 0,282 atau pengaruh tidak langsung adalah 0,138 x 0,282 = 0,039. Hasil ini akan dibandingkan dengan nilai

Berdasarkan temuan hasil perbandingan di pengaruh langsung budaya organisasi terhadap atas, dapat dianalisa nilai pengaruh tidak langsung kinerja personil, sebagaimana yang terlihat pada (indirect effect)stres kerja terhadap kinerja personil tabel berikut ini : melalui kepuasan kerja. Jika konstruk stres kerja secara langsung mempengaruhi kinerja personil maka nilai koefisien estimate yang diperoleh adalah sebesar -0,123, sedangkan jika melalui pengaruh

6. Terdapat pengaruh positif yang signifikan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja Personil Polres Pasaman Barat.

7. Terdapat pengaruh positif yang signifikan kepuasan kerja terhadap kinerja Personil Polres Pasaman Barat

8. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan locus of control internal terhadap kinerja Personil Polres

Dari temuan hasil perbandingan pada Tabel Pasaman Barat melalui kepuasan kerja

4.41 di atas, dapat dianalisa nilai pengaruh tidak sebagaivariabel intervening, dimana hasil langsung (indirect effect)budaya organisasiterhadap

pengaruh langsung lebih baik dibanding kinerja personil melalui kepuasan kerja. Jika

pengaruh tidak langsung.

9. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan stress konstruk budaya organisasi secara langsung

mempengaruhi kinerja personil maka nilai koefisien kerja terhadap kinerja Personil Polres Pasaman estimate yang diperoleh adalah sebesar 0,142,

Barat melalui kepuasan kerja sebagaivariabel sedangkan jika melalui pengaruh tidak langsung atau

intervening, dimana hasil pengaruh langsung pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja

lebih baik dibanding pengaruh tidak langsung. personil melalui kepuasan kerja maka tambahan

10. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan budaya nilai koefisien estimasi diperoleh sebesar 0,039.

organisasi terhadap kinerja Personil Polres Pasaman Barat melalui kepuasan kerja

Dengan demikian total efek dari hipotesis ini sebagaivariabel intervening, dimana hasil adalah sebesar 0,181 yaitu pengaruh langsung

pengaruh langsung lebih baik dibanding sebesar 0,142 ditambah pengaruh tidak langsung

pengaruh tidak langsung.

melalui konstruk kepuasan kerja sebesar 0,039 atau 0,142 + 0,039 = 0,181. Hasil ini menjelaskan adanya

F. Keterbatasan dan Saran

tambahan pengaruh tidak langsung dari konstruk Berdasarkan hasil temuan ini, penulis telah kepuasan kerja dalam meningkatkan pengaruh berusaha secara maksimal dalam mencapai hasil

budaya organisasiterhadap kinerja personil dari nilai yang baik untuk menjeneralisasi temuan penelitian estimate sebesar 0,142 meningkat menjadi 0,181.

ini.Namun beberapa keterbatasan dan kekurangan Sedangkan untuk menilai pengaruh mana yang yang peneliti temuan masih belum dapat peneliti

terbaik dalam hipotesis ini, maka dapat disimpulkan hindari, untuk itu hendaknya keterbatasan dan bahwa nilai pengaruh langsung jauh lebih baik dari kelemahan ini dapat menjadi perbaikan bagi nilai pengaruh tidak langsung melalui konstruk peneliti-peneliti yang akan datang, seperti : intervening atau 0,142 > 0,039. Hasil ini juga

1. Dari hasil penelitian ini mengindikasikan adanya menyimpulkan bahwa konstruk kepuasan kerja

yang juga dapat masih belum mampu memediasi hubungan budaya

faktor-faktor

lain

mempengaruhi atau menentukan naik turunnya organisasi

kepuasan kerja dan kinerja personil dalam meningkatkan pengaruh budaya organisasi terhadap

dengan kinerja

personil dalam

bekerja, baik secara langsung maupun secara kinerja personil pada Polres Pasaman Barat. Dengan

tidak langsung. Oleh karena itu dalam demikian hipotesis ini juga tidak terbukti atau

penelitian ini ditolak pada kesalahan menolak data sebesar 5%.

pengembangan

mendatangdiharapkan dapat mencari dan

E. Kesimpulan

menambahkan faktor lain yang diduga memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja dan kinerja

1. Dari hasil analisis dalam penelitian ini terdapat

personil.

pengaruh positif yang signifikan locus of control

2. Populasi dan sampel dalam penelitian ini hanya internal terhadap kinerja Personil Polres

melibatkan sebagian personil, hal ini juga Pasaman Barat.

mengakibatkan rendahnya generalisasi atas

2. Terdapat pengaruh positif yang signifikan stress temuan penelitian ini.Sehingga kurang terdapat kerja terhadap kinerja Personil Polres Pasaman

varians atau perbedaan yang ada pada sampel Barat.

penelitian. Untuk itu peneliti mendatang

3. Terdapat pengaruh positif yang signifikan diharapkan dapat memilih dan menggunakan budaya organisasi terhadap kinerja Personil

metode pengambilan sampel selain dari Polres Pasaman Barat.

kuisioner seperti yang berhubungan langsung

4. Terdapat pengaruh positif yang signifikan locus dengan objek pekerjaan responden atau data of control internal terhadap kepuasan kerja

yang telah dikelola dan diukur oleh pihak-pihak Personil Polres Pasaman Barat.

yang berwenang, sehingga peneliti mendapatkan

5. Terdapat pengaruh positif yang signifikan stress hasil yang lebih baik untuk meminimalisir kerja terhadap kepuasan kerja Personil Polres

terjadinya pembiasan perseptual dari jawaban Pasaman Barat.

responden.

3. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini Bahasa Indonesia, Yogyakarta: ANDI. menggunakan angket atau kuisioner, dimana Lautania, Febrianty, Maya. “ Pengaruh Time Budget pendekatan ini memiliki kelemahan dan

Pressure, Locus Of Control Dan keterbatasan dalam hal terjadinya pembiasan

Perilaku Disfungsional Audit Terhadap perseptual yaitu perbedaan seseorang dalam

Kinerja Auditor (Studi Pada Kantor memandang sesuatu. Hal ini tidak dapat

Akuntan Publik Indonesia)”. Jurnal dihindari

Telaah & Riset Akuntansi, Vol. 4. No. rendahnya pengukuran yang diperoleh dalam

sehingga berdampak

terhadap

1. Januari 2011, Hal 92-113 memenuhi nilai convergen validity pada saat

(2004). Survai Diagnosis pengujian validitas. Untuk itu penelitian Organissional : Konsep dan Aplikasi. mendatang, diharapkandapat menggunakan Semarang : Badan Penerbit Universitas populasi dan sampel yang lebih luas, dengan

Mas’ud,

Fuad

Diponegoro.

cara melibatkan seluruh unit atau departemen yang ada dalam organisasi, sehingga dapat Mathis Robert, L., Jackson John H., 2009. Human diperoleh jumlah populasi dan sampel yang

Resource Management (Terjemahan) lebih besar serta varians yang lebih tinggi dan

Buku 2, Edisi Kesembilan, Jakarta.: mempunyai tingkat generalisasi yang lebih

Salemba Empat,

tinggi. Seperti meningkatkan populasi dengan Mangkunegara Anwar Prabu, (2009). Perilaku dan melibatkan unit organisasi yang berada pada

Budaya Organisasi, Cetakan Pertama, daerah lain yang masih dekat atau sekawasan.

Bandung : Refika Aditama,

Daftar Pustaka

Munir, Saima; Sajid, Mehsoon.(2010). Examining Locus of Control (LOC) as a

Agustia, Dian (2011), Perilaku Kepemimpinan

of Organizational Situasional, Jakarta : Bumi Aksara.

Determinant

among University Chadek Novi Charisma Dewi, I Wayan Bagia, Gede

Commitment

Professors in Pakistan. Journal of Putu Agus Jana Susila (2014),

Business Studies Quarterly, Vol. 1, No. Pengaruh stress kerja dan kepuasan

3, pp. 78-93

kerja terhadap kionerja karyawan Muhadi (2007), Manajemen Kinerja, Badan penerbit bagian tenaga penjualan UD. Surya

Universitas \diponegoro, Semarang. |Raditya Negara, e-Journal Bisma

Taliziduhu,(2005). Teori Budaya Manajemen Volume 2 No. 1 Organisasi, Cetakan Pertama, Jakarta :

Ndraha,

Hasibuan, Melayu S.P. (2007). Manajemen Sumber Rineka Cipta, Jakarta Daya Manusia, Edisi Revisi Jakarta :

Noer, Muhammad & Rihardjo, Budi Ikhsan. Bumi Aksara. “Pengaruh Budaya Organisasi, Locus

Hamidah Siti, Troena Afnan Eka & Suman Agus. “ Of Control dan Kebijakan Sektor Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap

Publik Terhadap Kinerja Aparat Kepuasan Kerja Karyawan Pada

Pelayanan Publik UPT Dipenda Lembaga Keuangan Syariah Baitul

Jurnal Akuntansi, Maal Wat Tamwil”. Jurnal Tema,

Bangkalan.

Manajemen Bisnis dan Sektor Publik Volume II, No. 2. September 2011

(JAMBPS), Vol 3. No. 2 – Februari Hanurawan, Fattah (2010), Manajemen dan

Organisasi, Bandung, Penerbit Remaja Porwani, Sri. “Pengaruh Budaya Organisasi Rosdakarya

Terhadap Kinerja Karyawan Studi Istianah (2007), Organisasi dan Manajemen, Jakarta

Kasus : PT. Tambang BatuBara Bukit : Rajagrafindo Persada

Asam 9Persero) Tanjung Enim”. Jurnal

Ilmiah. Vol. II. No. 2, 2002 Organisasi Terhadap Motivasi dan Poundra Rizky Afrizal, Mochammad Al Musadieq,

Koesmono, Teman. H. “Pengaruh Budaya

Kepuasan

Ika Ruhana (2014), Pengaruh konflik Karyawan Pada Sub Sektor Industri

kerja dan stress kerja terhadap kepuasan Pengolahan Kayu Skala Menengah Di

kerja karyawan PT. Taspen |(persero) Jawa Timur”. Jurnal Manajemen dan

Cabang |Malang, Jurnal Administrasi Kewirausahaan, Vol. 7. No. 2.

Bisnis (JAB)| Vol. 8 No. 1 Februari September (2005). 1717-168

Kreitner dan Kinicki.(2005). Perilaku Organisasi. Rivai, Veithzal dan Sagala, Ella Jauvani (2009). Jakarta. Salemba empat

Manajemen Sumber Daya Manusia Luthans, Fred.( 2006) .Perilaku Organisasi, (Alih

Untuk Perusahaan : Dari Teori ke Bahasa V.A Yuwono, dkk),Edisi

Praktek. Jakarta : Rajagrafindo Persada

Robbins, Stephen P. (2007). Perilaku Organisasi. Edisi kesepuluh. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia

Rita Johan (2002), Kepuasan kerja karyawan pada Institusi pendidikan, Jurnal Pendidikan Penabur - No.01 / Th.I

(Kepemerintahan Yang Baik), Bandung : Mandar Maju

Simamora, Henry, (2005), Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : STIE YKPN

Sulistyaningsih, Ambar Sari Dewi dan Yani Tri Wijayanti (2012), Pengaruh Budaya Organisasi TerhadapKinerja Karyawan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, SOSIOLOGI REFLEKTIF, Volume 6, Nomor 2, April 2012

Soegihartono, A (2012), Pengaruh Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja dengan Mediasi Komitmen di PT Alam Kayu Sakti Semarang, Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis, Vol.3, No. 1

Setyono Agus, Mudji Rahardjo, Rini Nugraheni, Edy Rahardja (2007), Analisa faktor- faktor yang mempengaryhi job stress serta pengaruhnya terhadap kepuasan kerja salesmen PT. Adira |Finance Semarang, Jurnal Studi Manajemen dan organisasi Volume 4, Nomor 2,

Sekaran, Uma. (2006). Metode Penelitian Untuk Bisnis. Buku 1 dan 2. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Tampubolon, Manahan.

Indonesia. Tjihno Windryanto, M.Si (2004), Manajemen

Sumber Daya Manusia, Yudistira, Jakarta

Tunggal, Amin Widjaja (2007), Corporate Governance Suatu Pengantar, Jakarta, Harvarindo:

Utomo Budi Sulistyo (2010), Pengaruh motivasi dan kepuasan klerja terhadap kinerja karyawan CV. Berkat Cipta Karya Surabaya,

Jurnal

Akuntansi,

Manajemen Bisnis Dan Sektor Publik Jambsp)Jambsp Vol. 6 No. 3

Wibowo.( 2007). Manajemen Kinerja, Jakarta : Rajagrafindo. Persada